Jam menunjukan Pukul 08.00 pagi. Naura terlihat sudah siap untuk berangkat bekerja.
"Bu... Dek. Kakak berangkat kerja dulu ya. Assalamualaikum" pamit Naura kepada Ibu dan Adik nya.
"Hati hati ya kak. Waalaikumsalam." Jawab Ibu dan Erika bersamaan.
Naura menaiki Motor Matic nya lalu beranjak pergi meninggalkan rumah menuju tempat kerja nya.
Naura tiba di tempat kerjanya pukul 08.30 butuh waktu setengah jam untuk sampai ke tempat kerja.
"Pagi.... Ra!" sapa Dewi salah satu karyawan yang sangat dekat dengan nya.
"Pagi juga Dew." Jawab Naura tersenyum.
Karena sifat lembut dan ramah yang dimiliki Naura membuatnya disukai oleh semua teman kerja nya.
Tidak ada yang namanya iri dengki di lingkungan kerja mereka. Semua nya merasa cocok satu sama lain. Karena memang oersyaratan utama Bekerja di MC Butik adalah Baik, dan sopan.
"Kak... aku ijin sholat dulu ya." Ucap Naura kepada Maria, pemilik Butik tersebut.
"Iya Ra. Doain aku cepat di lamar ya." Jawab Maria terkekeh menggoda Naura.
Naura tersenyum mendengar ucapan Bos nya. Lalu berlalu menuju tempat Ibadah yang ada di dalam Butik Tersebut.
Gadis cantik ini tidak pernah lalai mengerjakan kewajiban nya sebagai seorang Muslim. Dan untung nya walaupun Maria memiliki keyakinan yang berbeda, namun ia tetap menyediakan tempat Ibadah untuk para karyawannya yang hampir semuanya orang muslim.
Atasan Naura tersebut juga bisa dibilang sangat baik kepada siapapun. Terlahir dari keluarga kaya, namun bisa hidup mandiri, merintis usahanya tanpa Membawa nama besar Kelurganya. Itu juga yang membuat Naura dan pegawai lainnya betah dan merasa nyaman bekerja di MC Butik.
******
Beberapa minggu telah berlalu.
Naura yang sudah selesai menyiapkan sarapan untuk mereka, merasa aneh, saat Ibunya tak juga keluar dari kamar. Padahal biasanya,Yuli pasti sudah berada di meja makan mengobrol bersama menemaninya memasak.
Naura berjalan menuju kamar ibu nya.
"Bu... Ibu...!" Panggil Naura mengetuk pintu kamar Ibunya.
"Bu......!"
Naura membuka perlahan pintu kamar Ibunya, saat tak juga mendapat jawaban atas panggilannya.
Betapa terkejutnya Naura saat melihat sang Ibu, sudah terkulai lemas tak berdaya di lantai kamarnya.
"Ibu...." Pekik Naura berlari menghambur memeluk sang ibu.
"Dek...dek... Rika..." Teriak Naura memanggil Erika Adiknya.
"Iya kak." Sahut Erika berlari saat mendengar teriakan sang kakak.
"Ibu kenapa kak?" Tanya Erika sama Cemasnya dengan Naura.
"Cepat telepon Ambulans Dek" Pinta Naura.
Setelah 30 Menit meudian. Mereka sudah tiba di Rumah Sakit terdekat.
"Dokter... dokter.... tolong Ibu saya" teriak Naura ketika masuk ke dalam rumah sakit.
Para suster segera bergerak cepat membawa ibu Naura keruang UGD.
Naura dan Erika tak kuasa menahan tangisnya. Mereka berpelukan sambil menangis. Mereka merasa amat takut jika satu satunya orang tua yang mereka miliki, juga pergi meninggalkan mereka.
"Kakak, bagaimana jika Ibu juga pergi meninggalkan kita, sepeti Ayah. Hiks... hiks... hiks.." Ucap Erika menangis sesegukkan dipelukan Naura.
"Tenang Dek, Ibu tidak akan pergi meninggalkan kita. Ibu pasti bertahan." Jawab Naura masih memeluk adiknya sembari mengelus kepala Erika. Naura Berusaha memberikan ketenangan dan kenyamanan untuk adiknya. Meskipun kenyataannya, dia sendiri begitu takut dengan keadaan yang sedang mereka hadapi saat ini.
setelah menunggu beberapa menit, Dokter yang menangani ibu mereka pun keluar dan menghampiri keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Raufaya Raisa Putri
waduh..knp ty bu Yuli
2024-07-28
0
honey
hadeuuh
2022-02-07
0
Qiza Khumaeroh
lanjuttt
2022-01-18
0