02

3 Bulan telah berlalu! Namun kesedihan masih menyelimuti keluarga Naura. Setelah kepergian Ayahnya, kondisi Yuli mulai menurun dan sering Sakit-Sakitan. Yuli lebih banyak menghabiskan waktunya dikamar, Yuli juga semakin irit dalam bicara, ia lebih banyak diam dan melamun. Karena kondisi fisik Ibunya yang tidak mungkin lagi untuk bekerja, akhirnya Naura memutuskan untuk Berhenti kuliah, agar bisa mencari pekerjaaan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Naura mendapatkan pekerjaan di sebuah Butik Ternama di Kotanya, hari ini tepat nya 1 bulan sudah Naura bekerja di Butik tersebut.

Ada 8 orang Pegawai di Butik itu, salah satunya Naura.

"Alhamdulillah, terima kasih Bu. Tapi apa ini nggak salah Bu?" Tanya Naura saat menerima Gaji pertama nya, pasalnya saat melamar pekerjaan gaji yang di tawarkan tidak sebanyak yang di terimanya saat ini.

"Hais.... sudah berulang kali Saya katakan, jangan panggil Ibu, tapi kamu masih saja panggil saya Ibu. Saya hanya lebih tua 4 Tahun dari kamu! Sekali lagi kamu panggil Ibu, kamu saya pecat!" Ucap atasan Naura, tegas.

"Maaf, maafkan saya Kak. Saya butuh pekerjaan ini, tolong jangan pecat saya," Ucap Naura menyikapi dengan serius ucapan Maria.

Atasan Naura tersenyum, mengangguk-anggukan kepalanya lalu berkata,

"Kakak. hem... itu terdengar jauh lebih baik didengar dari pada kamu panggil Ibu."

"Saya suka dengan hasil kerja kamu, berkat kamu juga pemasukan MC Butik semakin bertambah. Jadi tidak ada salahnya, saya memberikan Bonus untuk hasil kerjamu!" Ucap atasan Naura yang bernama Maria.

Memang di akui Maria, sejak Naura bekerja di Butiknya, penghasilan MC Butik semakin bertambah. Banyak pelanggan yang suka dengan pelayanan Naura. Sopan, baik, dan cantik. Itulah yang selalu di ucapkan para pelanggan saat bertemu Naura.

*******

Beberapa Jam kemudian, jam kerja Naura sudah sekesai. Dan Naura sudah berada dirumahnya.

"Bu... ini kakak bawakan makanan kesukaan Ibu, Makan ya? Naura suapi!" Ucap Naura lembut, mulai menyuapi ibunya, yang duduk melamun bersandar di tempat tidur.

Yuli membuka mulutnya menerima makanan dari tangan Naura.

"Maafkan ibu Kak, karena ibu kamu jadi harus berhenti kuliah" Ucap Yuli setelah menelan makanannya. Yuli merasa begitu bersalah kepada Naura, yang seharusnya sekarang sedang menikmati masa-masa kuliahnya namun malah berada diposisi sekarang ini, menjadi tulang punggung keluarga.

"Ibu sama sekali nggak salah, Aku berhenti kuliah juga atas keinginan aku sendiri, bukan karena Ibu! Aku ingin menjadi anak yang bisa di andalkan, aku janji akan selalu membahagiakan ibu dan Erika.

Oh iya Bu, ini gaji pertamaku. Ibu yang pegang ya, Insya Allah cukup untuk kebutuhan kita sehari-hari!" Naura memberikan amplop berisi uang pada Ibunya.

Yuli benar benar merasa terharu dengan sikap Naura, dengan mata berkaca-kaca Yuli memeluk Naura, dan menangis di pelukan Naura.

"Terima kasih kak, terima kasih. Keluarga ini sangat beruntung memiliki kamu."

Naura tersenyum membalas pelukan ibu nya sembari berkata,

"Aku yang sangat beruntung memiliki keluarga seperti kalian, terima kasih karena telah Menyayangi dan Mencintai aku dengan tulus. Aku tidak akan pernah bisa membalas semua kebaikan kalian selama ini. Aku janji akan selalu membahagiakan Ibu dan Erika. Aku begitu menyayangi kalian!"

"Bu, boleh aku minta sesuatu kepada ibu?"

Tanya Naura setelah melepaskan pelukannya.

"Apa kak? Katakan! Selagi ibu bisa berikan, apapun itu akan ibu berikan." Jawab Yuli lembut membelai rambut Naura.

"Aku mohon, ibu harus kuat. Ibu sudah sangat jarang terlihat tersenyum Bu. Aku dan Erika sungguh sangat membutuhkan senyuman ibu, senyuman ibu merupakan kekuatan terbesar untuk kami. Ayah tidak akan bahagia jika melihat kita seperti ini Bu, Bukankah Ibu sendiri yang bilang jika kita harus kuat dan mengikhlaskan kepergian Ayah." Ucap Naura dengan air mata yang mulai membasahi pipi nya, sembari mengelus wajah sembab Yuli.

Mendengar ucapan Naura, membuat isak tangis Yuli semakin menjadi. Naura kembali memeluk ibunya, membiarkan ibunya meluapkan semua kesedihan nya, berharap ini akhir dari kesedihan mereka. Dan menjadi awal untuk memulai kembali keceriaan di Keluarga kecil mereka, walau tanpa kehadiran seorang Ayah.

"Ibu... kakak...!" Sahut Erika yang berdiri mematung di depan Pintu Kamar ibu nya, saat melihat Ibu dan kakaknya menangis berpelukan

"Kemari dek, peluk Ibu." ucap Yuli Dengan Isyarat tangan agar Erika mendekat.

Erika duduk di samping kiri, dan Naura di samping kanan Yuli. Yuli memeluk kedua Putri kesayangan nya.

"Maafkan Ibu kalau selama ini Ibu membuat kalian sedih, Ibu janji tidak akan membuat kalian sedih lagi. Kita harus bahagia agar ayah juga bahagia disana. Ibu sangat menyayangi kalian. Maafkan Ibu," Ujar Yuli bergantian Mengecup sayang kening Putrinya.

"Kami juga sangat menyayangi ibu. Ibu Harta terbaik yang kami punya." Ucap Naura

"Rika juga sangat menyayangi Ibu, dan kakak!" sahut Rika

Ya Allah... semoga ini awal yang baik untuk kami. Hapuskanlah kesedihan Ibuku, dan Kuatkanlah kami dalam menjalani semua ujianmu. Batin Naura.

Terpopuler

Comments

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

aamiin

2024-07-28

0

Renesme Kiky

Renesme Kiky

☺️☺️☺️

2022-11-28

0

Renesme Kiky

Renesme Kiky

menarik

2022-11-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!