Jadi saya yang salah?

Pintu yang sedikit terbuka membuat Lolita penasaran, siapa wanita yang ada didalam ruangan Wira dan bicara dengan begitu mesra seperti itu.

Lolita mendorong pintunya sedikit untuk melihat ke dalam sana.

"G-gina?" Lolita langsung membekap mulutnya dan sedikit menyingkir untuk bersandar pada dinding. Dia merasa lemas dan tak berdaya.

"Whhaatt???!!" Hati Lolita berteriak tak percaya.

"Jadi pacar Gina itu Pak Wira?" Lolita masih berada depan ruangan Wira tanpa berniat untuk masuk karena masih terkejut dengan apa yang ia lihat.

Apalagi tadi Lolita melihat Gina yang ingin mencium Wira. Apa yang akan terjadi saat Lolita tiba-tiba masuk ke dalam sana. Pasti dia yang akan malu sendiri. Gina juga pasti akan mencemoohnya seperti biasa.

Benar-benar di luar perkiraannya, Dosen yang terlihat dingin seperti Wira, justru mendapatkan wanita seperti Gina. Si tukang bully di sekolahnya dulu.

Sepertinya Lolita harus mengurungkan niatnya untuk menemui Wira saat ini. Biar saja dia dimarahi Wira dari pada harus melihat Gina yang akan menertawakannya karena melihat kemesraan mereka berdua.

Tapi saat Lolita ingin melangkah menjauh dari sana, pintu ruangan Wira justru terbuka.

"Loh, kamu di sini Lol?" Gina membuat Lolita terpaksa berbalik. Dia melihat wajah Gina yang dibuat seolah-olah terkejut. Sementara Wira berada di ambang pintu.

Lolita memejamkan mata, tangannya mencengkeram buku di tangannya dengan kuat. Dia paling tidak suka dipanggil seperti itu. Kalau saja tidak ada Wira di sana, Lolita pasti sudah mencabik-cabik wajah Gina.

Tapi dia sadar kalau Gina adalah kekasih dari Wira dan apa yang ia dengar tadi? Mereka sedang merencanakan pernikahan. Kalau sampai Lolita berani menganiaya Gina, pasti Wira tak akan mau menjadi pembimbingnya.

"Saya mau bertemu Pak Wira. Katanya sekarang mulai bimbingan untuk skripsi saya Pak" Lolita mengabaikan Gina. Dia menganggap Gina sebagai makhluk astral yang tak kasat mata.

"Oh, jadi dosen pembimbing kamu itu calon suami aku Lol?" Gina terlihat terkejut sampai menutup mulutnya dengan kelima jari lentiknya.

"Sayang, Lolita ini teman baik aku waktu SMA loh. Iya kan Lol?"

"Dihhh!" Sahut Lolita dalam hati. Bagaimana mungkin Gina memperkenalkannya pada Wira sebagai teman baik saat SMA. Padahal Gina adalah orang yang membuat Lolita tak ingin berangkat sekolah setiap pagi.

"Jadi kita mulai bimbingan hari ini atau di tunda dulu Pak?" Lagi-lagi Lolita mengabaikan Gina.

"Masuk!" Pinta Wira tanpa memberikan jawaban atas pertanyaan Lolita.

"Iya Pak"

"Kamu tenang aja Lol, calon suami ku ini pasti bisa jadi Dosen pembimbing kamu yang baik. Iya kan sayang?" Ucap Gina saat Lolita melewati dirinya untuk masuk ke dalam ruangan Wira.

"Hmm" Wira hanya mengangguk menyetujui apa yang Gina katakan.

Gina langsung menahan tangan Lolita yang melewati dirinya, kemudian Gina mendekatkan bibirnya pada telinga Lolita.

"Ingat, Dosen kamu itu sudah punya calon istri. Jadi jangan ganjen!" Bisik Gina pada Lolita yang membuat Lolita langsung mengepalkan tangannya dengan kuat.

Gina sejak dulu memang selalu bisa membuat Lolita kesal. Tapi Lolita yang sekarang bukanlah Lolita yang dulu mudah ditindas oleh Gina dan teman-temannya. Senyum miring tiba-tiba saja tergambar di wajah cantik Lolita.

"Aww!!" Lolita pura-pura kakinya tersandung hingga akhirnya menabrak dada bidang Wira. Secara otomatis, Wira juga langsung menangkap tubuh Lolita hingga mereka terlihat seperti berpelukan saat ini.

"Maaf Pak, nggak sengaja. Kaki saya kesandung!" Ucap Lolita sambil meringis, pura-pura merasakan kesakitan. Dia juga masih bertahan dengan memegang kedua lengan Wira.

"Hmm, masuklah!" Pinta Wira.

"Iya Pak" Lolita segera menjauh dari badan Wira, kemudian berjalan masuk ke dalam ruangan Wira tapi sebelumnya sempat menoleh ke arah Gina sambil memberikan senyum licik penuh kemenangan karena bisa membuat wajah Gina merah padam saat ini.

Rasanya senang sekali bisa memberikan pelajaran pada Gina. Sekarang dia tak takut lagi, dia bukan Lolita yang lemah dan mudah ditindas seperti dulu. Sekarang waktunya Lolita membuat Gina merasakan apa yang Lolita rasakan dulu.

Tak lama kemudian Wira masuk setelah mengantar Gina keluar. Keberanian Lolita tadi mendadak hilang. Nyalinya menciut ketika berhadapan dengan Wira seorang diri. Padahal dia tadi sudah seperti wanita ganjen yang menjatuhkan diri ke tubuh Wira.

Mengingat tentang apa yang Lolita lakukan tadi, ternyata otot dada Wira benar-benar terbentuk sempurna, keras dan padat sepeti beton yang dia bilang pada Dara waktu itu. Lolita bisa merasakannya meski hanya wajahnya saja yang menempel di sana. Buru-buru Lolita menggelengkan kepalanya. Untuk apa dia berpikir ke arah sana. Mau sesempurna apa Dosen killer itu, tetaplah menyebalkan di mata Lolita.

"Apa yang sudah kamu siapkan?"

Lolita menegang karena tiba-tiba ditanya seperti itu oleh Wira.

"I-ini Pak. Maaf saya belum menyiapkan semuanya seperti yang seharusnya" Lolita hanya bisa memberikan laptopnya pada Wira karena semua benar-benar mendadak. Wira tak memberinya kesempatan lebih dulu untuk menyusunnya dengan rapi.

"Kalau belum siap, kenapa mau bimbingan?" Wira menatap Lolita dengan tajam.

"T-tadi kan Pak Wira yang langsung meminta saya untuk bimbingan. Padahal kan saya belum siap, saya cuma mau konfirmasi saja sama Pak Wira kapan bisa bimbingan. Kalau gini kan saya belum siap semuanya Pak. Apalagi Pak Wira cuma kasih saya waktu satu jam!" Lolita merasa dirinya tak salah sepenuhnya karena Wira yang tiba-tiba memintanya datang ke ruangannya untuk bimbingan. Jadi menurut Lolita kesalahan bukan ada pada dirinya.

"Jadi menurut kamu saya yang salah?" Wira menatap Lolita dengan mata tajamnya.

Lolita yang di tatap seperti itu langsung menciut. Dia lupa kalau Dosen yang ia hadapi adalah Dosen paling killer di kampusnya.

"Ya jelas dong Pak. seratus persen kesalahan ada sama Andaaa!!" Teriak Lolita, namun hanya di dalam hatinya saja.

"E-enggak Pak, bukan begitu maksud saya" Lolita memilih mengalah daripada Wira terlanjur marah dan tidak mau menjadi Dosen pembimbingnya lagi.

"Saya kasih waktu sampai besok siang. Temui saya lagi dengan judul dan topik yang baru Tidak seperti ini, harus rapi, lebih jelas dan kompleks!"

"Besok siang Pak?"

"Iya, kenapa? Keberatan?"

"Tidak Pak. Besok siang pasti sudah siap!" Jawab Lolita meski dalam hatinya benar-benar tidak yakin.

"Hmm" Wira hanya bergumam kemudian memberikan isyarat pada Lolita dengan jarinya agar keluar dari ruangannya.

"Saya permisi Pak" Safa menutup laptopnya dengan cepat.

"Salah sendiri mau bimbingan sekarang, mana ada juga yang pengajuan judul skripsi pakai laptop dan dadakan begini. Dasar Dosen aneh!" Maki Lolita dari dalam hati. Mana berani kalau dia terang-terangan memaki Wira.

"Tunggu!"

"I-iya Pak?" Lolita kembali menoleh ke belakang.

"Lain kali kalau mau pura-pura kesandung, aktingnya yang bagus. Tadi kurang natural!"

Gubrakkk....

Terpopuler

Comments

hiro_yoshi74

hiro_yoshi74

wk wk terbaca sudah siasat lo ....

ih ini jangan" cow yg di maksud gina suka sama loliwaktu sma itu pk wira ya ........thor ?

2025-09-08

4

partini

partini

suhu sekaleeeee ini dokter tau kalau cuma akting

2025-09-07

2

Agnezz

Agnezz

wkwkwk ketahuan cuma akting. Pak Wira tau gak ya kalo Lolita cuam memanas2i Gina. Jangan2 Pak Wira jengah juga sama Gina yg terlalu agresif maunya dia yg agresif maka akhirnya pak Wira memilih Lolita untuk jadi istri. Tapi gak tau denk ......otor yg punya crita, nyimak aja dulu.

2025-09-08

0

lihat semua
Episodes
1 Wiro Sableng
2 Kesialan Lolita
3 Pembully
4 Jadi saya yang salah?
5 Masih masalah Wiro Sableng
6 Ulah Gina
7 Dendam Lolita
8 Menjebak Wira
9 Terjebak
10 Kehancuran Gina atau Lolita?
11 Keputusan Wira
12 Kemarahan Reyhan
13 Malam ini juga!
14 Keputusan Indra
15 Pernikahan
16 SAH!!
17 Diusir di malam pertama
18 Meminta Wira pulang
19 Saran dari Dara
20 Kesepakatan yang gagal
21 Jamur Enoki
22 Kebas
23 Siapa laki-laki itu?
24 Go publik
25 VVIP
26 Mencari benang merah
27 Masih selamat
28 Salah paham
29 Mau kamu gimana?
30 Wira yang licik
31 Pengakuan
32 Ke rumah mertua
33 Ketularan mesum
34 Sayang-sayangan
35 Lebih suka Lolita!
36 Salah tingkah
37 Abang mau selingkuh?
38 Pembalasan Lolita
39 Fakta Keluarga Wira
40 Ciuman ke dua
41 2-0
42 Malu
43 Tragedi di rumah baru
44 Kalah telak
45 Pilihan Lolita
46 Hamil?
47 Kecewa
48 Salah paham
49 Ceraikan dia!
50 Keputusan ada di kamu!
51 Lolita ketakutan
52 Para mantan berulah
53 Sabotase
54 Terbuai
55 Kedua kalinya
56 Jamur enoki
57 Surga dunia
58 Jalan bareng adik Ipar
59 Tidak tau tempat
60 Lolipop
61 Rencana pindah rumah
62 Pemerasan
63 Kencan
64 Telepon dari pengganggu
65 Masih aman
66 Kualat
67 Penjelasan Wira
68 Hati yang berdesir
69 Rose dan Jack
70 Bodyguard
71 Belajar masak
72 Jadi Istri yang baik
73 Perhatian Wira
74 Kekhawatiran Lolita
75 Keadaan Wira
76 Abang jahat
77 Belajar sama-sama
78 Membahagiakan Istri
79 Kesepakatan Gina
80 Dara diculik
81 Terbongkar
82 Berlagak jadi korban
83 Mengakui kesalahan
84 Meminta maaf dari mertua
85 Sikap dingin Wira
86 Cara meluluhkan
87 Mengubah keputusan
88 Yang Wira lakukan
89 Keadaan Lolita
90 Dia mencintaimu
91 Hadiah dari Lolita
92 Perasaan yang sebenarnya
93 Bantuan Wira
94 Selalu Gina
95 Cinta Wira
96 Kehancuran Gina
97 Keaberadaan Andre dan Exel
98 Wira yang manja
99 Promo Karya Baru, MAWAR BERDURI ( Roselina)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Wiro Sableng
2
Kesialan Lolita
3
Pembully
4
Jadi saya yang salah?
5
Masih masalah Wiro Sableng
6
Ulah Gina
7
Dendam Lolita
8
Menjebak Wira
9
Terjebak
10
Kehancuran Gina atau Lolita?
11
Keputusan Wira
12
Kemarahan Reyhan
13
Malam ini juga!
14
Keputusan Indra
15
Pernikahan
16
SAH!!
17
Diusir di malam pertama
18
Meminta Wira pulang
19
Saran dari Dara
20
Kesepakatan yang gagal
21
Jamur Enoki
22
Kebas
23
Siapa laki-laki itu?
24
Go publik
25
VVIP
26
Mencari benang merah
27
Masih selamat
28
Salah paham
29
Mau kamu gimana?
30
Wira yang licik
31
Pengakuan
32
Ke rumah mertua
33
Ketularan mesum
34
Sayang-sayangan
35
Lebih suka Lolita!
36
Salah tingkah
37
Abang mau selingkuh?
38
Pembalasan Lolita
39
Fakta Keluarga Wira
40
Ciuman ke dua
41
2-0
42
Malu
43
Tragedi di rumah baru
44
Kalah telak
45
Pilihan Lolita
46
Hamil?
47
Kecewa
48
Salah paham
49
Ceraikan dia!
50
Keputusan ada di kamu!
51
Lolita ketakutan
52
Para mantan berulah
53
Sabotase
54
Terbuai
55
Kedua kalinya
56
Jamur enoki
57
Surga dunia
58
Jalan bareng adik Ipar
59
Tidak tau tempat
60
Lolipop
61
Rencana pindah rumah
62
Pemerasan
63
Kencan
64
Telepon dari pengganggu
65
Masih aman
66
Kualat
67
Penjelasan Wira
68
Hati yang berdesir
69
Rose dan Jack
70
Bodyguard
71
Belajar masak
72
Jadi Istri yang baik
73
Perhatian Wira
74
Kekhawatiran Lolita
75
Keadaan Wira
76
Abang jahat
77
Belajar sama-sama
78
Membahagiakan Istri
79
Kesepakatan Gina
80
Dara diculik
81
Terbongkar
82
Berlagak jadi korban
83
Mengakui kesalahan
84
Meminta maaf dari mertua
85
Sikap dingin Wira
86
Cara meluluhkan
87
Mengubah keputusan
88
Yang Wira lakukan
89
Keadaan Lolita
90
Dia mencintaimu
91
Hadiah dari Lolita
92
Perasaan yang sebenarnya
93
Bantuan Wira
94
Selalu Gina
95
Cinta Wira
96
Kehancuran Gina
97
Keaberadaan Andre dan Exel
98
Wira yang manja
99
Promo Karya Baru, MAWAR BERDURI ( Roselina)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!