Pembully

"Aduh mampus!" Lolita menepuk keningnya.

Lolita mengurungkan niatnya untuk pergi bersama Exel, dia memilih duduk kembali bersama Dara.

"Kita nggak usah jadi pergi ya sayang?" Lolita menatap kekasihnya yang masih berdiri

"Iya, kita pergi nanti saja kalau kamu sudah selesai bimbingan" Exel mengusap pucuk kepala Lolita.

"Tapi Ta, satu jam loh Ta? Lo yakin?" Dara yang tadi mendengarnya saja masih melongo.

"Satu jam dapat apa Ra? Topik penelitian aja aku masih belum dapat, apalagi judul. Aku kira Pak Wira bakalan kasih jadwal bimbingan, mau besok kek atau lusa, tapi ini tiba-tiba banget. Ya Allah, tolonglah hamba!" Lolita hampir menangis saat ini.

Sudah ia bilang kalau Wira adalah Dosen yang sangat menyebabkan. Kini tidak ada angin dan tidak ada hujan, Wira langsung memberikan bimbingan.

"Semangat sayang, kamu pasti bisa!" Hanya Exel yang menjadi penyemangat bagi Lolita saat ini.

Waktu yang diberikan Wira benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh Lolita. Dia terus mencari topik penelitian yang pas menurutnya. Sebenarnya bukan mencari karena Lolita sudah menyiapkan beberapa namun dia masih bingung memilihnya.

Dia juga mempelajarinya lagi agar nanti ketika dihadapan Wira, Lolita tidak kehilangan isi dari topik penelitiannya itu.

"Siapa tuh Ta?" Suara Dara membuat Lolita berpaling dari laptopnya. Menatap ke arah mata Dara memandang.

Seroang wanita cantik berjalan mendekat ke arah Lolita. Tubuhnya yang sudah cukup tinggi ditambah sepatu heels membuat tinggi tubuhnya semakin menjulang. Namun itu semua diimbangi dengan bentuk tubuhnya yang ramping dan indah. Rambut panjangnya yang berwarna dark brown dibiarkan tergerai. Jangan lupa wajahnya yang dirias sengan cukup tebal itu, benar-benar menarik perhatian anak-anak kampus.

Lolita, Exel dan juga Dara masih termangu menatap wanita itu meski suara sorak dan juga siulan terdengar nyaring di telinga mereka.

"Gina?" Guma Lolita.

Lolita sangat mengenal wanita itu, wanita yang membuat hati Lolita menyimpan dendam berkepanjangan. Wanita yang membuat masa putih abu-abu Lolita menjadi suram dan tak menyenangkan seperti kata orang. Dia adalah penyebab Lolita tak ingin masuk sekolah setiap harinya.

"Hay Lola? Upss, maksudku Lo-li!" Wanita itu terlihat begitu centil dengan suaranya yang dibuat-buat.

"Nggak nyangka ya kita ketemu lagi disini. Padahal gue kira kita bakalan satu kampus"

Lolita masih diam saja, mengabaikan celotehan wanita yang sudah berdiri di depannya itu.

"Mau apa lo ke sini?" Lolita menatap datar ke arah Gina. Tak ada rasa takut seperti dulu lagi dimata Lolita.

"Woww, lo banyak berubah ya ternyata!" Gina terkejut karena keberanian Lolita saat ini.

"Dia siapa sayang?"

Gina tersenyum merekah ketiak mendengar Exel memanggil Lolita dengan mesra seperti itu. Dia mengulurkan tangannya pada Exel.

"Hay, gue Gina. Teman SMA Lola, aduh maaf. Lolita maksudnya" Gina menepuk jidatnya pelan seolah benar-benar lupa dengan nama Lolita.

"Lo pacarnya Lolita ya?"

"Iya" Exel tak membalas ukuran tangan Gina. Dia hanya menatap Gina dari atas ke bawah beberapa kali.

Gina langsung menarik tangannya kembali. Dia merasa kesal karena ada pria yang menolak ukuran tangannya. Padahal sejak ia menginjakkan kakinya di kampus, banyak mahasiswa yang menyorakinya bahkan mendekatinya untuk berkenalan.

"Kita pergi aja dari sini. Suasananya udah nggak enak nih, ada pancaran aura negatif yang sangat kuat" Lolita membereskan semua buku dan juga laptopnya.

"Loh lo mau kemana Lol?"

Lolita menatap Gina tajam, dia dari dulu paling tidak suka dipanggil seperti itu. Gina memang sengaja memanggilnya seperti itu untuk mengejek.

"Emangnya lo nggak penasaran kenapa gue bisa ada di sini?"

"Bukan urusan gue!" Jawab Lolita dengan singkat.

"Ah kamu nggak asik, padahal gue mau kenalin lo sama pacar gue loh. Pacar, emm lebih tepatnya calon suami gue jadi Dosen di sini. Lo pasti kenal sama dia!" Ucap Gina dengan bangga.

"Apa? Jadi lo pacarnya salah satu Dosen di sini? Lo jadi ani-ani?" Dara yang sejak tadi bungkam mulai meresapi omongan Gina. Meski Dara belum tau apa-apa, tapi dia bisa melihat ketidaksukaan dari Lolita pada wanita yang mengaku sebagai teman sekolah Lolita itu.

Apalagi sikap Gina yang sejak tadi terlihat sombong, membuat Dara jelas tidak menyukainya.

"Jaga mulut lo ya! Pacar gue ini masih lajang!" Kesal Gina.

"Terserah, gue nggak peduli!" Lolita menarik tangan Exel dan mengajak Dara pergi dari sana untuk menghindari Gina.

Bukannya takut menghadapi wanita itu, tapi saat ini dia tak ada waktu untuk berdebat. Waktu satu jam hanya tinggal lima belas menit lagi. Dia harus bersiap untuk bertemu dengan Wira.

"Sebenarnya wanita tadi siapa Ta?" Dara terlihat penasaran.

"Namanya Gina, dia dulu yang membully ku waktu SMA!"

"Apa yank, jadi kamu korban bully?"

"Iya. Aku dulu sempat mau pindah sekolah. Tapi kami baru pindah ke Jakarta dan Papa baru memukai usaha barunya, jadi keadaan kami belum stabil waktu itu. Jadi aku bertahan walau setiap hari Gina terus mengganggu ku!"

"Tapi kenapa? Kalian ada masalah apa sampai dia bully lo kaya gitu?" Tanya Dara lagi.

"Aku nggak tau, tapi Gina mulai seperti itu setelah ada teman yang menyatakan perasaan sama aku!"

"Mungkin dia suka sama cowok itu makanya dia marah dan melampiaskan kemarahannya sama kamu" Itu menurut Exel.

"Mungkin saja"

"Tapi, dimana cowok itu sekarang? Kamu sempat menerima cintanya?" Exel terlihat cemburu meski itu hanya masa lalu Lolita.

"Aku nggak tau dia dimana. Kau tidak menerima perasannya karena memang tidak menyukainya"

"Hufftt" Exel merasa lega sekarang.

"Ya udah aku mau ke ruangan Pak Wira dulu. Takut kalau dia tiba-tiba berubah jadi macan karena telat"

"Oke, semangat!" Dara mengepakkan tangannya untuk menyemangati Lolita.

"Semangat sayang!" Begitu pun dengan Exel.

Lolita mengangguk dengan yakin. Kali ini dia benar-benar memberanikan diri untuk datang menemui Wira. Semoga saja suasana hati Dosennya itu sedang baik-baik saja, jadi bimbingan kali ini bisa berjalan dengan lancar.

Langkah Lolita yang sejak tadi tegas dan terlihat berani mendadak menjadi pelan dan ragu ketika hampir saja sampai ke ruangan Wira. Bahkan pintu ruangannya saja hanya tinggal berjarak beberapa langkah.

"Duh, kenapa jadi gugup lagi?" Gumam Lolita. Tangannya mengepal kuat karena mendadak berkeringat.

"Kamu memang calon suami terbaik. Aku cintaaa banget sama kamu"

Samar-samar Lolita mendengar suara yang tak asing di telinganya ketika dia sudah berada di depan ruangan Wira.

Pintu yang sedikit terbuka membuat Lolita penasaran, siapa wanita yang ada didalam ruangan Wira dan bicara dengan begitu mesra seperti itu.

Lolita mendorong pintunya sedikit untuk melihat ke dalam sana.

"G-gina?" Lolita benar-benar terkejut setengah mati.

Terpopuler

Comments

Bunda SalVa

Bunda SalVa

jangan mau kalah sama Gina,,,deketin aja itu calon suaminya Ta 😄😄

2025-09-07

3

Ismalinda

Ismalinda

weah kayakx bakal seru nih Thor semangka 🍉🤭 panasss 🤭

2025-09-07

0

Chacha

Chacha

ayooo semangat Lolita...kamu harus berhasil n bisa bungkam mulut sombong pembully mu💪🤗

2025-09-07

1

lihat semua
Episodes
1 Wiro Sableng
2 Kesialan Lolita
3 Pembully
4 Jadi saya yang salah?
5 Masih masalah Wiro Sableng
6 Ulah Gina
7 Dendam Lolita
8 Menjebak Wira
9 Terjebak
10 Kehancuran Gina atau Lolita?
11 Keputusan Wira
12 Kemarahan Reyhan
13 Malam ini juga!
14 Keputusan Indra
15 Pernikahan
16 SAH!!
17 Diusir di malam pertama
18 Meminta Wira pulang
19 Saran dari Dara
20 Kesepakatan yang gagal
21 Jamur Enoki
22 Kebas
23 Siapa laki-laki itu?
24 Go publik
25 VVIP
26 Mencari benang merah
27 Masih selamat
28 Salah paham
29 Mau kamu gimana?
30 Wira yang licik
31 Pengakuan
32 Ke rumah mertua
33 Ketularan mesum
34 Sayang-sayangan
35 Lebih suka Lolita!
36 Salah tingkah
37 Abang mau selingkuh?
38 Pembalasan Lolita
39 Fakta Keluarga Wira
40 Ciuman ke dua
41 2-0
42 Malu
43 Tragedi di rumah baru
44 Kalah telak
45 Pilihan Lolita
46 Hamil?
47 Kecewa
48 Salah paham
49 Ceraikan dia!
50 Keputusan ada di kamu!
51 Lolita ketakutan
52 Para mantan berulah
53 Sabotase
54 Terbuai
55 Kedua kalinya
56 Jamur enoki
57 Surga dunia
58 Jalan bareng adik Ipar
59 Tidak tau tempat
60 Lolipop
61 Rencana pindah rumah
62 Pemerasan
63 Kencan
64 Telepon dari pengganggu
65 Masih aman
66 Kualat
67 Penjelasan Wira
68 Hati yang berdesir
69 Rose dan Jack
70 Bodyguard
71 Belajar masak
72 Jadi Istri yang baik
73 Perhatian Wira
74 Kekhawatiran Lolita
75 Keadaan Wira
76 Abang jahat
77 Belajar sama-sama
78 Membahagiakan Istri
79 Kesepakatan Gina
80 Dara diculik
81 Terbongkar
82 Berlagak jadi korban
83 Mengakui kesalahan
84 Meminta maaf dari mertua
85 Sikap dingin Wira
86 Cara meluluhkan
87 Mengubah keputusan
88 Yang Wira lakukan
89 Keadaan Lolita
90 Dia mencintaimu
91 Hadiah dari Lolita
92 Perasaan yang sebenarnya
93 Bantuan Wira
94 Selalu Gina
95 Cinta Wira
96 Kehancuran Gina
97 Keaberadaan Andre dan Exel
98 Wira yang manja
99 Promo Karya Baru, MAWAR BERDURI ( Roselina)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Wiro Sableng
2
Kesialan Lolita
3
Pembully
4
Jadi saya yang salah?
5
Masih masalah Wiro Sableng
6
Ulah Gina
7
Dendam Lolita
8
Menjebak Wira
9
Terjebak
10
Kehancuran Gina atau Lolita?
11
Keputusan Wira
12
Kemarahan Reyhan
13
Malam ini juga!
14
Keputusan Indra
15
Pernikahan
16
SAH!!
17
Diusir di malam pertama
18
Meminta Wira pulang
19
Saran dari Dara
20
Kesepakatan yang gagal
21
Jamur Enoki
22
Kebas
23
Siapa laki-laki itu?
24
Go publik
25
VVIP
26
Mencari benang merah
27
Masih selamat
28
Salah paham
29
Mau kamu gimana?
30
Wira yang licik
31
Pengakuan
32
Ke rumah mertua
33
Ketularan mesum
34
Sayang-sayangan
35
Lebih suka Lolita!
36
Salah tingkah
37
Abang mau selingkuh?
38
Pembalasan Lolita
39
Fakta Keluarga Wira
40
Ciuman ke dua
41
2-0
42
Malu
43
Tragedi di rumah baru
44
Kalah telak
45
Pilihan Lolita
46
Hamil?
47
Kecewa
48
Salah paham
49
Ceraikan dia!
50
Keputusan ada di kamu!
51
Lolita ketakutan
52
Para mantan berulah
53
Sabotase
54
Terbuai
55
Kedua kalinya
56
Jamur enoki
57
Surga dunia
58
Jalan bareng adik Ipar
59
Tidak tau tempat
60
Lolipop
61
Rencana pindah rumah
62
Pemerasan
63
Kencan
64
Telepon dari pengganggu
65
Masih aman
66
Kualat
67
Penjelasan Wira
68
Hati yang berdesir
69
Rose dan Jack
70
Bodyguard
71
Belajar masak
72
Jadi Istri yang baik
73
Perhatian Wira
74
Kekhawatiran Lolita
75
Keadaan Wira
76
Abang jahat
77
Belajar sama-sama
78
Membahagiakan Istri
79
Kesepakatan Gina
80
Dara diculik
81
Terbongkar
82
Berlagak jadi korban
83
Mengakui kesalahan
84
Meminta maaf dari mertua
85
Sikap dingin Wira
86
Cara meluluhkan
87
Mengubah keputusan
88
Yang Wira lakukan
89
Keadaan Lolita
90
Dia mencintaimu
91
Hadiah dari Lolita
92
Perasaan yang sebenarnya
93
Bantuan Wira
94
Selalu Gina
95
Cinta Wira
96
Kehancuran Gina
97
Keaberadaan Andre dan Exel
98
Wira yang manja
99
Promo Karya Baru, MAWAR BERDURI ( Roselina)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!