Bab lima. Dibawa ke rumah Gavin.

Mobil berhenti di depan pintu gerbang rumah mewah. Pintu gerbang setinggi empat meter itu terbuka secara otomatis.

Lalu mobil kembali melaju, menyusuri jalan memasuki pekarangan luas. Bella terbeliak melihat area rumah yang begitu luas. Seperti pada cerita dongeng saja. Sebuah rumah megah berdiri angkuh ditengah taman yang luas dan pepohonan yang asri.

Semua ditata serba rapi. Benar-benar luar biasa. Bella tidak menyangka akan dibawa ke rumah yang lebih mirip istana bagi, Bella.

Mobil berhenti. Martin bergegas membuka pintu mobil di sisi Gavin. Lalu membukakan pintu untuk Bella juga. Keluar dari mobil dengan perasaan tidak menentu, Bella disambut aroma semerbak bunga mawar yang tengah mekar di kedua sisi jalan menuju rumah.

Bella meresapi harum mewangi itu. Dan semakin takjub kala pintu rumah terbuka.

"Mari silahkan masuk!" sapaan Martin menyadarkan Bella bahwa dirinya tidak sedang dalam mimpi. Langkahnya yang terhenti di depan serumpun mawar merah membuat rona wajahnya memerah malu.

"Eh, maaf a-ak-ku,," suara Bella terbata tidak mampu memilah kata.

"Anda menyukai mawar ya?" ucap Martin tersenyum lembut dan melirik ke arah Gavin. Wajah Gavin melengos karena dia mengerti kalimat itu ditujukan untuknya bukan untuk Bella.

"Iiya ...saya sangat suka." sahut Bella antusias seperti gadis polos. Senyum Martin makin melebar, ke arah Gavin. Seolah berkata " liat tuh, cuma cewek yang pantas menyukai mawar".

Gavin membalas dengan tatapan tajam.

"Wah! Bagus itu. Setelah ini Anda boleh menikmati keindahan mawar di taman ini, sepuasnya. Asal jangan menyakitinya." Martin tersenyum miring.

"Maksudnya?" Bella mengernyit bingung. Gavin berdehem, penanda dia sudah bosan dengan basa basi asistennya.

"Nanti Anda akan mengerti sendiri." Martin membuka kedua lengannya memberi kode untuk melanjutkan langkah memasuki rumah.

Bella menganggap lucu tingkah Martin, sehingga dia mengangguk dan tersenyum manis sekali. Seketika ada yang menampar hati Gavin melihat senyum itu. Ada rasa yang menelusup aneh menjalar ke hatinya. Namun, segera dia tebas.

Garis wajahnya kembali berubah dingin, padahal tadi sempat tersenyum, meski segaris. Hatinya tidak bisa memungkiri, betapa indah senyum polos Bella di latari tumbuhan mawarnya yang bermekaran.

Sesuatu yang hangat mencoba menerobos masuk menelusup jauh ke dalam lubuk hatinya.

Langkah Bella kembali terhenti begitu masuk ruangan. Kedua netranya melirik diam-diam. Tidak ingin mempermalu dirinya yang mengagumi setiap ornamen dalam ruangan. Cukup tadi dia khilaf saat di taman mawar.

Dia harus bisa lebih menahan diri, karena dia belum mengerti sama sekali kenapa dia dibawa ke rumah ini. Isi kontrak belum dibaca keseluruhan, dan masih banyak hal yang tidak dipahami. Asalan saja dia menelpon Sherly setuju dengan kontrak perjanjian.

Padahal Sherly sudah mewanti-wanti untuk mempelajari surat perjanjian itu.

Sekarang disinilah dia berada. Di dunia yang masih terasing dan penuh misteri. Dan dia harus sadar, keberadaannya disini hanya berkaitan dengan janin yang tumbuh di rahimnya.

Sekilas Bella sudah bisa meraba, bahwa satu-satunya alasan dia berada disini adalah urusan bisnis. Dia dibayar, dan usai melahirkan akan pergi dengan sendirinya.

Seperti tertusuk lembing, Bella merasakan sakit yang tak terbilang. Harusnya kondisinya saat ini adalah momen paling membahagiakan hidupnya. Karena pada akhirnya dia bisa hamil. Kehamilan yang menjadi impiannya selama ini sejak dia menikah.

Sayang, cerita hidupnya harus seperti ini. Rumah tangganya hancur, justru disaat dia mampu membuktikan kalau dirinya tidak mandul. Dan dia harus mempertahankan janinnya karena dia sendiri yang tidak mau mengikuti saran dokter sahabatnnya.

Dia terjebak dengan pilihannya menjadi wanita yang menyewakan rahimnya, karena benih yang tertukar.

Sebagian dari dirinya merasa bahagia karena terbukti tidak mandul. Walau kejadiannya karena kelalaian dokter. Setidaknya terbukti kalau selama ini dia tidak mandul.

Tadinya dia bermaksud hendak membuktikan itu pada suami dan ibu mertuanya. Tapi saat suaminya membawa pulang selingkuhannya, semua rencana itu pupus.

"Silahkan duduk!" lagi-lagi Martin menghentak kesadaran Bella. Dengan gugup Bella duduk. Menghenyakkan pantatnya di kursi empuk berbalut beludru. Sedangkan Gavin langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai atas.

"Maaf, saya ke atas dulu." tanpa menunggu jawaban Bella, Martin bergegas mengejar langkah Gavin. Bella memandang punggung Martin, dan mengikuti langkahnya dengan pandangannya hingga menghilang dibalik daun pintu.

Entah apa yang akan dibicarakan kedua pria itu. Bella tidak mungkin menguping. Mana jaraknya cukup jauh juga.

Kembali Bella memandangi seisi ruangan. Kali ini secara terang-terangan, karena menurutnya hanya dia saja yang berada dalam ruangan itu. Dalam hatinya dia tak behenti berdecak kagum. Pasti lelaki yang menyewa rahimnya bukanlah orang sembarangan.

Lantas dimanakah istrinya. Kenapa rumah sebesar ini sepi sekali. Kemana penghuninya? Apa cuma Martin dan bosnya yang dingin itu yang menghuni rumah ini?

Ceklek!

Bella menoleh ke arah datangnya suara. Ternyata sebuah pintu terbuka dan suara langkah datang menghampirinya.

Seorang wanita paruh baya dengan langkah teratur dan anggun berjalan ke arahnya. Ditangannya memegang nampan berisi secangkir teh dan toples berisi biskuit. Bella bisa menebak karena wadahnya yang transparan.

Bella buru-buru berdiri dari kursi empuk yang dia duduki.

"Santai saja Nona, saya Nani. Asisten rumah tangga Pak Gavin." Bu Nani dengan hormat memperkenalkan dirinya.

Bella tersentak kaget. Pikirnya yang menyuguhkan minuman itu adalah tuan rumah, ibunya Gavin.

"Maaf Ibu, saya pikir tadi orang tuanya Pak Gavin." sahut Bella kikuk. Bu Nani tertawa renyah, membuat Bella merasa nyaman.

"Hehehe, ibu adalah pembantu di rumah ini. Tapi Pak Gavin, tidak mengijinkan ibu berdandan lusuh. Harus rapi dan menarik. Oh, ya, panggil saja saya Bu Nani.

Pak Gavin itu sudah tidak punya orang tua. Kedua orang tuanya sudah meninggal sewaktu beliau masih kecil. Beliau dibesarkan oleh kakeknya yang keras. Ibu adalah pengasuh beliau dari kecil." urai Bu Nani panjang lebar.

"Sudah lama Gavin tidak membawa perempuan ke rumah ini. Sejak .... Eh, omong apaan ini." Bu Nani spontan menampar lembut bibirnya karena keceplosan.

Bella mengernyit heran. Menurut Bella Bu Nani adalah orang tua yang lekas akrab dengan orang lain. Sikap ramahnya membuat Bella nyaman sekaligus lega. Karena ada orang tua tinggal di rumah besar itu.

Sementara itu di dalam kamar, Gavin langsung melempar bantal ke arah Martin begitu muncul di pintu kamarnya.

"Untuk apa omongan tadi, dasar mulut kakak tua." semprot Gavin kesal.

"Maaf Bos, aku cuma bercanda. Abis wajah Bos sadis sekali. Takut Nona Bella kabur saking ketakutan." sahut Mantin tanpa rasa bersalah. Bibirnya menahan senyum karena geli. Tumben Bosnya peduli dengan ocehannya tadi. Biasanya kan gak pernah mampir di telinganya atau kemasukan dalam lambungnya, eh, hatinya.

"Ya, sudah sana. Obati dulu lutut dan tangannya. Kasihan dia pasti kesakitan saat terjatuh." perintah Gavin. Membuat hati Mantin kembali heran. Tumben Bos nya peduli pada Bella.

"Tunggu apalagi, pergi sana!" Gavin mengambil asbak berpura-pura hendak melemparkannya pada Martin.

"I-iya Bos!" Martin melesat menghilang di balik pintu. Gavin tersenyum. Hal yang sudah langka dia lakukan.***

Terpopuler

Comments

Jee Ulya

Jee Ulya

seperti tertusuk lembing, aaaahh diksinyaaa maniis😍😭

2025-10-29

1

Jee Ulya

Jee Ulya

Aku sukaa bahasanyaa, irang jatuh cinta bisa loo digambarkan indah kyak ginii😭
tanpa perlu berucaap padahal

2025-10-29

1

Jee Ulya

Jee Ulya

Ada juga narasi yang dibalut perkataan gini, indahnyaa bahasanyaa ❤️❤️

2025-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab satu. Hamil
2 Bab dua. Sebuah keputusan
3 Bab Tiga. Bercerai.
4 Bab Empat. Pergi dari rumah.
5 Bab lima. Dibawa ke rumah Gavin.
6 Bab enam. Tinggal di rumah besar.
7 Bab Tujuh. Bertemu Kakek.
8 Bab Delapan. Kecurigaan Opung.
9 Bab sembilan. Rencana pernikahan.
10 Bab sepuluh. Menikah
11 Bab sebelas. insiden dalam kamar.
12 Bab dua belas. Mimpi buruk
13 Bab tiga belas. Sarapan bersama.
14 Bab empat belas. Kontrak sialan!
15 Bab lima belas. Bella sakit.
16 Bab enam belas. Ketika rasa itu mulai tumbuh.
17 Bab tujuh belas. Bertemu mantan mertua.
18 Bab delapan belas. Cari masalah
19 Bab sembilan belas. Berurusan dengan Polisi.
20 Bab dua puluh, Hari yang sial!
21 Bab dua puluh satu. Sepasang anak kembar.
22 Bab, duapuluh dua. Kehangatan di rumah kakek.
23 Bab duapuluh tiga. Soraya
24 Bab, duapuluh empat. Tanda lahir
25 Bab Duapuluh lima, Dendam Soraya
26 Bab Duapuluh enam, Masa lalu Bella.
27 Bab duapuluh tujuh. Sebersit harapan
28 Bab duapuluh delapan. Galau.
29 Bab Duapuluh sembilan. senyum bahagia Gavin.
30 Bab 30. Rahasia duapuluh dua tahun lalu.
31 Bab tigapuluh satu. mengurai benang kusut.
32 Bab 32, mencari jejak bella
33 Ban 33. Bukti valid masa kecil Bella.
34 Bab 34.
35 Bab 35.
36 Bab 36. janji sebuah hati
37 Bab 37. kedatangan Opung yang mendadak.
38 Bab 38. Bertemu lagi
39 Bab 39. tingkah kurang ajar, Ryan.
40 Bab 40. Amarah Gavin
41 Bab 41. Bella diculik.
42 Bab 43. mencari jejak Bella
43 Bab 43.
44 Bab 44.Perjalanan Bella ke pulau terasing.
45 Bab 45. Bella melarikan diri.
46 Bab, 46. Rencana pindah ke London.
47 Bab 47. Opung masuk rumah sakit.
48 Bab 48. Kecurigaan Opung.
49 Bab 49. Tuduhan pada Soraya
50 Bab 50. Pengakuan Lastri.
51 Bab 51. Upah seorang pendusta
52 Bab 52. Karin keguguran
53 BAB 53. Bella bertolak ke London
54 Bab 54 Lima tahun kemudian
55 Bab 55. Pertemuan tak terduga
56 Bab 56 dinding pemisah hati.
57 Bab 57. Tinggal di rumah Daddy
58 Bab 58 SOSOK BELLA YANG BERUBAH
59 Bab 59. Rahasia Bella.
60 Bab 60. Bella mengulik sebuah rahasia.
61 Bab 61. Dirman keluar dari penjara.
62 Bab 62. Gavin diculik.
63 Bab 63. Kembali ke aparteman.
64 Bab 64. menyusun rencana.
65 Bab 65. Kemunculan Soraya
66 Bab 66 tipu daya Bella
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab satu. Hamil
2
Bab dua. Sebuah keputusan
3
Bab Tiga. Bercerai.
4
Bab Empat. Pergi dari rumah.
5
Bab lima. Dibawa ke rumah Gavin.
6
Bab enam. Tinggal di rumah besar.
7
Bab Tujuh. Bertemu Kakek.
8
Bab Delapan. Kecurigaan Opung.
9
Bab sembilan. Rencana pernikahan.
10
Bab sepuluh. Menikah
11
Bab sebelas. insiden dalam kamar.
12
Bab dua belas. Mimpi buruk
13
Bab tiga belas. Sarapan bersama.
14
Bab empat belas. Kontrak sialan!
15
Bab lima belas. Bella sakit.
16
Bab enam belas. Ketika rasa itu mulai tumbuh.
17
Bab tujuh belas. Bertemu mantan mertua.
18
Bab delapan belas. Cari masalah
19
Bab sembilan belas. Berurusan dengan Polisi.
20
Bab dua puluh, Hari yang sial!
21
Bab dua puluh satu. Sepasang anak kembar.
22
Bab, duapuluh dua. Kehangatan di rumah kakek.
23
Bab duapuluh tiga. Soraya
24
Bab, duapuluh empat. Tanda lahir
25
Bab Duapuluh lima, Dendam Soraya
26
Bab Duapuluh enam, Masa lalu Bella.
27
Bab duapuluh tujuh. Sebersit harapan
28
Bab duapuluh delapan. Galau.
29
Bab Duapuluh sembilan. senyum bahagia Gavin.
30
Bab 30. Rahasia duapuluh dua tahun lalu.
31
Bab tigapuluh satu. mengurai benang kusut.
32
Bab 32, mencari jejak bella
33
Ban 33. Bukti valid masa kecil Bella.
34
Bab 34.
35
Bab 35.
36
Bab 36. janji sebuah hati
37
Bab 37. kedatangan Opung yang mendadak.
38
Bab 38. Bertemu lagi
39
Bab 39. tingkah kurang ajar, Ryan.
40
Bab 40. Amarah Gavin
41
Bab 41. Bella diculik.
42
Bab 43. mencari jejak Bella
43
Bab 43.
44
Bab 44.Perjalanan Bella ke pulau terasing.
45
Bab 45. Bella melarikan diri.
46
Bab, 46. Rencana pindah ke London.
47
Bab 47. Opung masuk rumah sakit.
48
Bab 48. Kecurigaan Opung.
49
Bab 49. Tuduhan pada Soraya
50
Bab 50. Pengakuan Lastri.
51
Bab 51. Upah seorang pendusta
52
Bab 52. Karin keguguran
53
BAB 53. Bella bertolak ke London
54
Bab 54 Lima tahun kemudian
55
Bab 55. Pertemuan tak terduga
56
Bab 56 dinding pemisah hati.
57
Bab 57. Tinggal di rumah Daddy
58
Bab 58 SOSOK BELLA YANG BERUBAH
59
Bab 59. Rahasia Bella.
60
Bab 60. Bella mengulik sebuah rahasia.
61
Bab 61. Dirman keluar dari penjara.
62
Bab 62. Gavin diculik.
63
Bab 63. Kembali ke aparteman.
64
Bab 64. menyusun rencana.
65
Bab 65. Kemunculan Soraya
66
Bab 66 tipu daya Bella

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!