Di lorong kampus hanya terdapat Azka dan Arin, lalu Arin pun merajuk sambil menepis tangannya yang dipegang oleh Azka. "Gue bisa jalan sendiri"
"Loe ada utang sama gue... ikut gue". Azka sambil mengencangkan tangannya yang memegang pergelangan tangan Arin.
Setelah sampai di lorong Azka mendorong badan Arin hingga terbentur ke tembok. Ya begitulah sifat Azka kepada orang yang berani mencari masalah dengan dirinya.
"Biasa aja dong gue perempuan be*o". Kata Arin dengan kesal.
"Loe tau salah loe apa". Azka bertanya dengan mendekat ke badan Arin.
"Lah mana gue tau". Jawab Arin dengan mengangkat kedua bahunya.
Lalu Azka pun mengeluarkan makalah yang ada di tasnya lalu melempar ke arah wajah Arin dengan kesal.
"Gara-gara loe gue nggak jadi presentasi dan gara-gara loe juga gue dapat hukuman tugas tambahan".
"Terus!! emang cuma lo doang yang dapat hukuman dan gagal presentasi hah?". Tanya Arin sambil mendorong bahu Aska dan berlalu meninggalkan Azka.
*****
Setelah menyelesaikan masalah dengan Azka, Arin baru teringat bahwa dia disuruh ke ruangan pak Riko untuk mengambil tugas tambahannya. Ia pun bergegas menuju ke ruangan Riko.
"Ini tugas kamu". Kata Pak Riko sambil memberi setumpuk kertas kepada Arin
"Baik pak terimakasih". Jawab arin lalu dia pun keluar melangkah dari ruangan Pak Riko
*******
Dipakriran
"Rin mau bareng gak?". Tanya Raka sambil menurunkan kaca mobilnya.
"Nggak usah ka, makasih gue juga mau berangkat kerja ke tokonya Pak Bagus". Memang jawaban seperti itu yang selalu didengar Raka ketika mengajak Arin pulang bersama.
"Oh ya udah gue duluan ya Rin". Raka melajukan mobilnya
Tanpa sadar Arin masih berdiri di tengah gerbang kampus. Tiba-tiba Pip pip pip suara klakson mobil yang ada dibelakang arin.
"Hei cewek gila mau mati yah loe di tengah gerbang kaya gini". Tanya Azka di dalam mobil sambil mengeluarkan kepalanya lewat kaca mobil yang diturunkan.
Arin pun terkejut lalu melangkahkan kakinya ke tepi jalan sambil berkata. "Biasa aja kali dasar manusia kutub". Azka menghiraukan perkataan Arin lalu melajukan mobilnya dengan cepat.
******
Ditoko pak Bagus
"Selamat sore Pak Bagus". Sapa Arin
"Sore juga rin. Kamu kan udah di sini bapak pulang dulu ya udah sore". Jawab pak Bagus sambil berjalan keluar dari mesin kasir.
"Siap pak bos". Jawab Arin sambil hormat kepada pak Bagus yang melangkah keluar toko.
******
Rumah Azka
"Selamat sore den". Spa mang Udin kepada Azka sambil membuka gerbang rumahnya.
Tanpa menjawab hanya menganggukkan kepalanya Azka keluar mobil dan langsung masuk ke dalam rumah.
"Eh anak mama sayang udah pulang". Tanya Melinda (ibu tiri Azka).
"Nggak usah panggil gue sayang dan stop panggil gue anak loe". Jawab Azka sambil kesal lalu meninggalkan Melinda dan menuju ke kamar.
"Kalau bukan karena harta ayahnya nggak sudi aku harus terima diginiin sama anaknya". Gumun Melinda dalam hati.
Azka melepas tasnya ke atas ranjang lalu menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Gara-gara cewek gila tadi tugas gue jadi berantakan.... Arrrrggghh".
Tok tok tok. Terdengar suara pintu kamar azka
"Maaf den bapak memanggil aden di ruang kerjanya". Bi Asih (pembantu dirumah Azka) menyampaikan maksudnya.
"Baik bi saya mau mandi dulu". Jawab Azka menjadi lembut ketika sedang berbicara dengan Bi Asih karena beliaulah yang merawat Azka dari lahir dan yang paling peduli dengannya.
***Mohon maaf jika ada kata yang masih typo ya gaes😊
Bersambung***....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments