Aku ingin Menyerah.

Setelah menempuh perjalan panjang, akhirnya kami sampai di Jakarta. Aku dan Mas Izham tidak langsung pulang ke kontrakan, Mas Izham mengajakku langsung keRumah Sakit untuk melihat kondisi Mira.

Mas Izham benar-benar kwatir dengan kondisi Mira. Dia terus saja berjalan menyusuri lorong Rumah Sakit, tanpa memperdulikan ku yang susah berjalan.

"Aau,," Aku menabrak salah satu pasien yang duduk dikursi roda. Pasien lelaki dengan wajah tampan dan terlihat tegas, namun wajah itu tampak pucat.

"Ma,maaf" ucapku takut, karna lelaki itu terus memandang dengan begitu tajam.

"Tidak apa-apa nak," Ibu paruh baya menghampiriku dan membantuku berdiri, dia juga mengambilkan tongkatku.

"Terima kasih." Aku tersenyum dan mengucapkan terima kasih untuk Ibu paruh baya yang menolongku tadi.

"Mi!!" Kata lelaki itu.

"Iya nak, ayo" Jawab Ibu paruh baya itu.

"Kei,!!" Suara Mas Izham memanggilku. Mas Izham yang tadinya sudah jauh berbalik berjalan menghampiriku.

"Kamu itu selalu lambat!! tahu gitu tadi Aku menyuruhmu pulang ke kontrakan saja." Suara Mas Izham sedikit meninggi.

"Maaf Mas, tadi Aku tidak sengaja menabrak mereka."

"Sudah, cepetan jalannya.!" Mas Izham memarahiku didepan orang. Malu, Aku sebenarnya malu, tetapi Mas Izham tidak perduli.

"Sekali lagi, maaf ya, Bu. Permisi." Aku mulai melangkah mengikuti Mas Izham kembali dengan melangkah cepat. Meski sudah agak jauh, tapi Ibu-ibu tadi masih sering menengok kearahku. Mungkin dia merasa kasihan padaku.

Kami sudah sampai didepan kamar rawat Mira, Mas Izham membuka pintu dan aku mengekor dibelakangnya. Pemandangan pertama yang Aku lihat, Mira sedang disuapi seorang laki-laki. Kami, berjalan mendekat keranjang.

"Dimas!" Mas Izham memanggil laki-laki itu, ternyata mereka saling kenal.

"Sa,sayang?" berganti Mira memanggil Mas Izham, dengan sedikit gugup.

"Kenapa, dia ada disini?" tanya Mas Izham.

"Aku, kemarin yang membawa Mira kesini, karna dia tiba-tiba pingsan diKantor. Kalau Kamu tidak percaya, tanyakan saja pada Mira langsung!" jawab Dimas.

"Iya, Sayang. Harusnya Kamu berterima kasih sama Dimas. Dialah yang menolong ku." kata Mira. Mas Izham tak lantas langsung mengucapkan terima kasih, dia malah memandang Dimas dengan tatapan jengkel.

"Mir, gue pulang dulu. Lo cepet sembuh biar cepet balik kerja lagi." lelaki Dimas itu berpamitan kepada Mira, Dan berlalu pergi. Sempat ketika, Mas Izham dan Dimas berpapasan mereka saling memandang tajam.

Mas Izham duduk dikursi bekas Dimas tadi.

"Sayang, Kamu tidak apa-apa?" tanya Mas Izham pada Mira. Aku masih berdiri disamping ranjang.

"Aku tidak apa-apa, Sayang." jawab Mira manja seperti biasanya.

"Lalu, Kamu sakit apa?" tanya Mas Izham.

"Aku, nggak sakit," jawaban Mira membuat Aku dan Mas Izham bingung. Kalau tidak sakit kenapa sampai harus dirawat. batinku.

"Maksut kamu, nggak Sakit?"

"Aku hamil!!" kata Mira dengan bahagia.

"A,,apa? Kamu hamil?" terbata Mas Izham bertanya, raut wajahnya terkejut, semenit kemudian tertawa bahagia. Mas Izham memeluk Mira dan menciuminya didepan ku.

Haruskah Aku bahagia atau bersedih mendengar berita ini. Dan entah kenapa cairan bening ini lolos berjatuhan dipipiku.

Mereka tertawa bahagia, terlihat sangat bahagia sampai Mas Izham melupakan kehadiranku.

Pelan, Aku berjalan menjauhi mereka. Aku keluar dari ruangan luas tetapi bagiku sangat sempit dan pengap.

Dijalan pun air mata sialan ini tak mau berhenti. Orang-orang banyak yang melihatku dan berbisik-bisik. Terserah kalian mau membicarakan ku, Aku hanya ingin menenangkan hatiku.

Aku keluar dari Rumah Sakit, dan menuju taman yang tidak terlalu ramai, karna hari sudah sedikit siang dan matahari mulai terik.

Aku duduk sendirian, menunduk dan menangis terisak.

'Kenapa takdir seperti ini yang harus Aku jalani ya, Tuhan? kenapa Aku harus merasakan ini? Kapan Aku bahagia? Kenapa Kau tidak berbuat adil kepadaku juga ya, Tuhan? apa salah ku? apa dosaku? hingga harus menanggung semua ini. Aku berbicara sendiri.

Puas, menangis. Aku mendongakkan wajahku menatap awan-awan biru yang cerah dan indah. Andai takdirku seindah warnamu.

Ku edarkan pandangan ke sekeliling, dan tak sengaja pandanganku melihat pria yang Aku tabrak tadi pagi, duduk dikursi roda yang lumayan jauh dariku. Tetapi pandangannya mengarah, kearah ku. Sesaat pandangan kami bertemu.

Dan Aku menyudahi pandangan itu, Ku lap sisa air mataku dan ku ambil tongkatku berjalan pergi.

Aku tidak kembali kembali keruangan Mira. Aku jengah melihat kemesraan mereka yang tak sedikit pun rasa rikuh kepada ku.

Aku menuju kekantin Rumah Sakit, dan memesan segelas es teh dan soto, sepertinya enak untuk mengembalikan mood ku.

Tak berapa lama pesanan ku sudah datang.

Aku mulai menikmatinya, dengan fikiran yang tentu masih mengambang kemana-mana.

'Mira hamil? tapi kenapa Aku masih belum juga ada tanda-tanda hamil? Aku takut, apa yang dituduhkan Ibu Esih memang benar, Aku mandul? apa yang harus Aku lakukan? apakah berpisah dengan Mas Izham jalan terbaik? setelah berpisah Aku akan hidup sendiri, bisakah Aku? Aku benar-benar bingung dan ragu sekarang.

Masih adakah yang mau menerimaku sekarang, dengan keadaanku yang memprihatinkan ini.

Aku menghela nafasku kasar.

"Kei,!!" seperti suara Mas Izham. Aku menengok, ternyata benar. Dia sedang berjalan ke arahku.

"Kei, Aku mencarimu kemama-mana. Ternyata Kau ada disini." kata Mas Izham. Aku hanya tersenyum getir, mencari ku? benarkah?.

"Aku tadi lapar, jadi Aku pergi ke kantin." jawabku. Mas Izham masih tersenyum bahagia.

"Kei, sebentar lagi Aku akan memiliki anak. Aku bahagia, Kei."

"Iya Mas, Aku tahu. Selamat ya, akhirnya kamu bisa memiliki keturunan." jawabku. Sebisa mungkin ku menutupi lukaku.

"Anak yang dikandung Mira nanti bisa Kamu anggap anak kamu juga, Kei. Kamu bisa menjadi Ibu sambung untuknya." tanpa perasaan Mas Izham mengucapkan itu.

"Heh, sepertinya tidak Mas. Aku sudah berbulat tekad untuk menyerah," dan lagi mengucapkan itu air mata yang ku tahan

harus keluar lagi.

"Apa maksut Kamu, Kei?" tanya Mas Izham sedikit khawatir.

"Mas, kita akhiri saja pernikahan ini. Jadikanlah Mira istrimu satu-satunya, dan ceraikan Aku. Pernikahan kita sudah tak ada yang diharapkan lagi, bersamamu akan membuatku semakin sakit.

Kamu selalu bilang, mencintaiku tapi nyatanya kamu tak pernah peduli padaku. Kamu tak pernah menganggap keberadaan ku." Aku menangis tak tertahan, tak kuat untuk melanjutkan kata-kata ku.

"Kei, maafkan Aku. Bukan seperti ini yang Aku mau. mengertilah, Kei!"

"Aku kurang mengerti seperti apa lagi, Mas? harusnya Aku yang bilang itu!" jawabku emosi, masih bisa Mas Izham menyuruhku untuk mengerti! lalu pengertian seperti apa lagi yang harus Aku lakukan!!!!!!!!!!!!! Rasanya Aku ingin berteriak sekencang-kencangnya.

Jika bisa, Aku akan membunuhmu saja Mas, agar Aku atau Mira tak bisa memilikimu.

Aku masih sayang padamu.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

ojok bertele2 wes Kei.... poKsoen si Azam iku....

2022-08-30

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

heemmmm

2022-06-24

0

Lia Dahlia

Lia Dahlia

itu lbh baik kei hrs ny dr dulu kmu pisah sma izham

2022-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Sah. (Pernikahan dengan mas Izham.)
2 Melamar Pekerjaan Di Jakarta.
3 Sikap Ibu Mertua
4 Menyusul Ke Ibu Kota
5 Fakta Yang Mengejutkan Dan Menyakitkan.
6 Bertengkar Dengan Mira
7 Suara Hati Yang Tersakiti
8 Selalu Direndahkan.
9 Keberadaan Ku Selalu Direndahkan.
10 Hinaan dari Ibu Mertua.
11 Aku ingin Menyerah.
12 Tamparan Dari Mas Izham.
13 Talak Tiga. (Tragedi Malam Pengusiran)
14 Bertemu Nyonya Lyra
15 episode 15 Donor ginjal
16 Hinaan Tuan Ken.
17 Pengumuman.
18 Hari biasa.
19 Siapa pendonor ginjal itu.
20 Perintah untuk bekerja di perusahaan.
21 Berangkat ke kantor.
22 Bertemu di Kantor.
23 Permintaan yang mengejutkan.
24 Pernikahan singkat.
25 Serangan mendadak.
26 Menginginkan Malaikat Kecil.
27 Serangan kedua.
28 Meminta Hak.
29 Tanda kemerahan
30 Bibirmu, canduku.
31 Bertemu teman lama.
32 Tamparan dari Mira.
33 Sikap Tuan Ken Yang Berubah.
34 Pulang Terlambat.
35 Pemeriksaan Di Rumah Sakit.
36 Operasi.
37 Ken Yang Jahil.
38 Tuan Ken Mulai Posesif.
39 Semua-semua ada pasalnya.
40 Bercanda itu menyenangkan.
41 Kembali Bekerja DiKantor.
42 Membuat Tercengang.
43 Perminta Ma'afan Izham.
44 Tuan Ken marah.
45 Larangan Pertama.
46 Rutinitas Biasa Dipagi Hari.
47 Permintaan Izham.
48 Tuan Ken Yang Curiga.
49 Pertengkaran Kedua Dengan Mira.
50 Pengakuan Yang Mengejutkan Dari Tuan Ken.
51 Menghadapi Sikap Over Protective Tuan Ken.
52 Menemui Mira DiKantor Polisi.
53 Saling Menyalahkan Diri Sendiri.
54 Menceritakan Masalalu dan Ketidaksempurnaan.
55 Izin Untuk Berjalan-jalan.
56 Tiba-tiba Datang.
57 Senyum Sekretaris Lee.
58 Menghantarkan Pulang.
59 Tatapan Yang Mendebarkan.
60 Mengunjungi Mira.
61 Pergi, Ingin Menenangkan Pikiran.
62 Kemarahan Tuan Ken.
63 Mendatangi Kontrakan Izham.
64 Mencari.
65 Mendatangi Rumah Dewi
66 Tuan Ken dan Tristan berkelahi.
67 Sama-Sama Mendapat Perawatan.
68 Pemeriksaan Kondisi Kei.
69 Hasil Pemeriksaan.
70 Mengatakan Kebenaran.
71 Saling Mengerjai.
72 Membuat Makanan Untuk Sekretaris Lee.
73 Gara-gara Cicak.
74 Pengagum Tuan Ken.
75 Keputusan Yang Mengejutkan.
76 Kejutan Yang Tak Terduga.
77 Mengungkapkan Isi Hati.
78 Aturan Yang Membuat Frustasi.
79 Pasrah.
80 Makan Malam Yang Terciduk.
81 Makan Malam Bersama.
82 Viona Hanyalah Adik dan Teman.
83 Tuan Ken Yang Panik.
84 Kepanikan Yang Berlanjut.
85 Hamil Muda.
86 Mendandani Tuan Ken.
87 Masakan Nasi Goreng, Perdana Tuan Ken.
88 Nasi Goreng Sianida.
89 Penampilan Yang Seperti Anabel.
90 Lamaran Diterima.
91 Martabak Isi Kacang Hijau.
92 Memberitahu Pernikahan Lee.
93 Mengembalikan Ciuman.
94 Mood yang berubah-ubah (Menyebalkan)
95 Periksa Kandungan.
96 Keluhan Tuan Ken.
97 Pengantinnya Ada 2.
98 Gaya Aneh.
99 Berkunjung Ke Desa.
100 Di Makam.
101 Bude Parmi Vs Tuan Ken.
102 Kekayaan Tuan Ken.
103 Mengejutkan.
104 Kejahatan Dibalas Dengan Kebaikan.
105 Sebuah Kebaikan.
106 Bercanda.
107 Kepulangan Rayden.
108 Acara Tujuh Bulanan di Panti Asuhan.
109 Pingsan.
110 Dalam Kondisi Lemah.
111 Masih Sama.
112 Ikan Asin.
113 Kondisi Semakin Menurun.
114 Melegakan.
115 Sadar.
116 Jangan Tinggalkan Aku.
117 Gerah.
118 Siomay.
119 Pengganti Peran Ayah.
120 Dulu Dingin Sekarang Menjadi Hangat.
121 Raja Bisnis.
122 Bersahabat Kembali.
123 Kau Akan Baik-Baik Saja, Sweety.
124 Ingin Menghirup Udara Segar.
125 Kebenaran Mira yang baru terungkap.
126 Penyesalan.
127 Cemburu.
128 Kebenaran Terungkap
129 Adil atau tidak adil.
130 Dialah Sultannya.
131 Tengah Malam.
132 Kontraksi Palsu.
133 Menunggu Pembukaan
134 Akhir Sebuah Perjuangan.
135 Baby Boy
136 Menunggu Sampai Sadar
137 Kebahagiaan Yang Lengkap.
138 Akio Ryuga Kenichi.
139 42Hari
140 Sarang Burung Yang Digunting
141 Tikus dan Lubangnya.
142 Pulang Kerumah
143 Sekretaris Baru
144 Jadwal Peninjauan.
145 Menu Makanan
146 Tergoda atau tidak?
147 Pulang
148 Percaya pada Siapa?
149 Bumerang
150 Penyelesaian
151 Kei Marah
152 Merindukan Suami
153 Pot Bunga Yang Tak Berdosa
154 Kejutan Part 1
155 Kejutan Part 2 (Dimanakah keadilan)
156 Pengganggu
157 Pagi Menegangkan
158 Ketahuan Ada Kecoa Besar
159 Dia Kembali
160 Pintar Membalikkan Fakta
161 Nyaris
162 Menenangkan
163 Merasa Kecewa
164 Dalam Bahaya
165 Terbongkar
166 Menunggu Sampai Sadar
167 Masa lalu akan digantikan dengan masa depan
168 Maafkan Aku
169 Do'a di Bawah Langit Jingga
170 Merubah Panggilan
171 Tidak Sama
172 Sama Saja 42 Hari
173 Keluh Kesah
174 Jiwa Posesif yang Kambuh
175 Obrolan Singkat di Lorong Rumah Sakit
176 Mengingat Masa Itu
177 Lelah Dengan Sikap Yang Terlalu Over
178 Tuan Ken Tidak Pernah Salah
179 Kau Adalah Ratuku
180 Berjalan-jalan di Taman
181 Menjelang Sidang
182 Jalannya Sidang
183 Pelukan Hangat
184 Meminta Jatah
185 Pijat Plus-plus
186 Gara-gara Game
187 Pulang ke Rumah
188 Berjalan-jalan
189 Berlalunya Waktu
190 Kio yang Manja
191 Undangan Dari Tristan
192 Berkunjung ke rumah Lee
193 Mulai Seperti Anak Kecil
194 Dua duanya seperti anak kecil
195 Seperti penggrebekan
196 Memundurkan jadwal
197 Jangan-jangan
198 Menghadiri pernikahan Tristan
199 Masih tetap menyalahkan
200 Tidur dilantai.
201 Perbincangan tidak jelas
202 Berdiri diemperan toko
203 Enak
204 Sakit perut
205 Kei Pingsan
206 Menyusul ke Rumah Sakit
207 Hamil yang kedua
208 Situasi yang membingungkan
209 Hilang
210 Kegaduhan
211 Mencari Kio
212 Kei ingin mencari Kio
213 Kio kembali
214 Kembalinya sebuah hubungan
215 Rangkuman cerita
216 Ditaman
217 Operasi Caesar
218 Tidak masuk akal
219 Lahirnya putri kecil
220 Membuka mata
221 Menjadi wanita beruntung
222 Kyunara Almera Kenichi (End)
223 Pulang Kerumah
224 Ray dan Viona sudah datang
225 Obrolan keluarga Lee
226 Tertawa bersama
227 Foto usang
228 Kisah bertahun-tahun lalu
229 Dugaan mengarah pada si samsak hidup
230 Menceritakan pada Kei
231 Berbincang dengan Lee
232 Rencana mencari ke panti asuhan
233 Sebelum berangkat ke kantor
234 Obrolan pagi
235 Datang ke panti asuhan
236 Tidak mendapat hasil
237 Belum menemukan
238 Kapan sarangmu akan sembuh?
239 Rencana
240 Ulang tahun perusahaan
241 Kemarahan
242 Kemarahan 2
243 Hingga semua menghitam
244 Penyelamatan
245 Si Koi
246 Penasaran dengan pengabdian Lee
247 Sedikit bercerita tentang si Koi
248 Di pindah ke ruang rawat
249 Pengumuman 1
250 Keluarga Lee yang harmonis
251 Beban yang semakin berat
252 Sepenggal cerita yang tersimpan
253 Penuh pertanyaan
254 Menceritakan masa lalu. Bagian 1
255 Menceritakan masa lalu. Bagian 2
256 Menceritakan masa lalu. Bagian 3
257 Jangan menahan rindu, rindu itu berat
258 Anak kecil belum memiliki prinsip
259 Akhirnya...
260 Penolakan
261 Kesedihan yang menyayat
262 Dirumah saja
263 Kio lebih diam
264 Membutuhkan waktu
265 Ujian berat
266 Permintaan sederhana tapi menyayat hati
267 Kapankah ujian berat ini berakhir?
268 Sembunyi
269 Tidak bisa mengingat
270 Sehancur hancurnya
271 Belum tau kemana tempat tujuan
272 Tinggal di Apartemen
273 Ingin melupakan
274 Perjalanan waktu
275 Mengingat juga terkejut
276 Mencari di Apartemen
277 Bertanya pada supir taksi
278 Menyusul
279 Tebusan mahal untuk kesalahan yang tidak disengaja
280 Hati kecil tidak bisa dipaksa
281 Sedikit hiburan
282 Masih harus bersabar
283 Acara disekolah Kio
284 Akhir Yang Bahagia (END)
285 Ucapan Terima kasih untuk Readers
286 Pengumuman Novel Anget, Baru Rilis
287 Kisah Kio dan Zee
288 (Babak Baru) Pemuda dengan Sejuta Pesona
289 Khanayya Rumi Sahila
290 Berlebihan
291 Menjadi Rumit
292 Anak baru dan pria super cuek
293 Dia lagi
294 Gelora Panas
295 Dijodohkan
296 Ragu
297 Apa Aku Pantas Mendapat Cinta Zee?
298 Semoga semua lancar
299 Bukan Waktu yang Tepat
300 Satu Bulan Berlalu
301 Aneh
302 Mengembalikan Dompet
303 Tamu Bulanan
304 Wisuda dan Keadaan yang Mengejutkan
305 Pelik dan Buntu
306 Permohonan Maaf dari Author (Pengumuman)
307 Pesan
308 Masih Terselamatkan
309 Kamu?!
310 Bentuk Tanggung Jawab
311 Mengatakan
312 Calon Anak Kalian?
313 Menjatuhkan Ke Dasar Jurang
314 Membuat Kecewa Semua Orang
315 Ingin Bertemu
316 Kamu?
317 Restu
318 Tidak Mau di Sini.
319 Ini juga sulit bagiku.
320 Gelisahnya Kei
321 Mudah Panik
322 Janji
323 Suatu saat nanti kembali saja dengannya.
324 Bersabar Dan Bertahan
325 Kita Memiliki Hanya Sementara
326 Awal Yang Baru
327 Ngidam Memang Merepotkan
328 Hidup Dia dan Zee yang Berarti
329 Kesalahpahaman Terpendam
330 Dia Bergerak
331 Bantu Aku
332 Salah Paham
333 Bodyguard
334 Takdir
335 Kabar Duka
336 Kesedihan
337 Sesuatu
338 Ke Cafe
339 Aku Berjanji
340 Maaf
341 Memaafkan
342 Kemana kamu?
343 Kenapa Kamu Pergi
344 Mencari Jejak
345 Faskieh dan Zee
346 Bertemu
347 Naya dan Faskieh
348 Kecewa
349 Terlunta di negara orang
350 Tidak mau merepotkan
351 Jalani Saja
352 Rencana yang hampir berhasil
353 Menyusul
354 Bertemu Zee
355 Sangat Merindukanmu
356 Kasihan
357 Merelakan yang Kedua Kalinya
358 Janji Suci dan Dua Buah Permen
359 Waktu Sebelumnya
360 Kembali Bersama
361 Nostalgia sikap Ken
362 RyuZay Tunggadewa Kenichi
363 S1
364 S1
365 S1
366 S1
367 S1
368 S1
369 S1
Episodes

Updated 369 Episodes

1
Sah. (Pernikahan dengan mas Izham.)
2
Melamar Pekerjaan Di Jakarta.
3
Sikap Ibu Mertua
4
Menyusul Ke Ibu Kota
5
Fakta Yang Mengejutkan Dan Menyakitkan.
6
Bertengkar Dengan Mira
7
Suara Hati Yang Tersakiti
8
Selalu Direndahkan.
9
Keberadaan Ku Selalu Direndahkan.
10
Hinaan dari Ibu Mertua.
11
Aku ingin Menyerah.
12
Tamparan Dari Mas Izham.
13
Talak Tiga. (Tragedi Malam Pengusiran)
14
Bertemu Nyonya Lyra
15
episode 15 Donor ginjal
16
Hinaan Tuan Ken.
17
Pengumuman.
18
Hari biasa.
19
Siapa pendonor ginjal itu.
20
Perintah untuk bekerja di perusahaan.
21
Berangkat ke kantor.
22
Bertemu di Kantor.
23
Permintaan yang mengejutkan.
24
Pernikahan singkat.
25
Serangan mendadak.
26
Menginginkan Malaikat Kecil.
27
Serangan kedua.
28
Meminta Hak.
29
Tanda kemerahan
30
Bibirmu, canduku.
31
Bertemu teman lama.
32
Tamparan dari Mira.
33
Sikap Tuan Ken Yang Berubah.
34
Pulang Terlambat.
35
Pemeriksaan Di Rumah Sakit.
36
Operasi.
37
Ken Yang Jahil.
38
Tuan Ken Mulai Posesif.
39
Semua-semua ada pasalnya.
40
Bercanda itu menyenangkan.
41
Kembali Bekerja DiKantor.
42
Membuat Tercengang.
43
Perminta Ma'afan Izham.
44
Tuan Ken marah.
45
Larangan Pertama.
46
Rutinitas Biasa Dipagi Hari.
47
Permintaan Izham.
48
Tuan Ken Yang Curiga.
49
Pertengkaran Kedua Dengan Mira.
50
Pengakuan Yang Mengejutkan Dari Tuan Ken.
51
Menghadapi Sikap Over Protective Tuan Ken.
52
Menemui Mira DiKantor Polisi.
53
Saling Menyalahkan Diri Sendiri.
54
Menceritakan Masalalu dan Ketidaksempurnaan.
55
Izin Untuk Berjalan-jalan.
56
Tiba-tiba Datang.
57
Senyum Sekretaris Lee.
58
Menghantarkan Pulang.
59
Tatapan Yang Mendebarkan.
60
Mengunjungi Mira.
61
Pergi, Ingin Menenangkan Pikiran.
62
Kemarahan Tuan Ken.
63
Mendatangi Kontrakan Izham.
64
Mencari.
65
Mendatangi Rumah Dewi
66
Tuan Ken dan Tristan berkelahi.
67
Sama-Sama Mendapat Perawatan.
68
Pemeriksaan Kondisi Kei.
69
Hasil Pemeriksaan.
70
Mengatakan Kebenaran.
71
Saling Mengerjai.
72
Membuat Makanan Untuk Sekretaris Lee.
73
Gara-gara Cicak.
74
Pengagum Tuan Ken.
75
Keputusan Yang Mengejutkan.
76
Kejutan Yang Tak Terduga.
77
Mengungkapkan Isi Hati.
78
Aturan Yang Membuat Frustasi.
79
Pasrah.
80
Makan Malam Yang Terciduk.
81
Makan Malam Bersama.
82
Viona Hanyalah Adik dan Teman.
83
Tuan Ken Yang Panik.
84
Kepanikan Yang Berlanjut.
85
Hamil Muda.
86
Mendandani Tuan Ken.
87
Masakan Nasi Goreng, Perdana Tuan Ken.
88
Nasi Goreng Sianida.
89
Penampilan Yang Seperti Anabel.
90
Lamaran Diterima.
91
Martabak Isi Kacang Hijau.
92
Memberitahu Pernikahan Lee.
93
Mengembalikan Ciuman.
94
Mood yang berubah-ubah (Menyebalkan)
95
Periksa Kandungan.
96
Keluhan Tuan Ken.
97
Pengantinnya Ada 2.
98
Gaya Aneh.
99
Berkunjung Ke Desa.
100
Di Makam.
101
Bude Parmi Vs Tuan Ken.
102
Kekayaan Tuan Ken.
103
Mengejutkan.
104
Kejahatan Dibalas Dengan Kebaikan.
105
Sebuah Kebaikan.
106
Bercanda.
107
Kepulangan Rayden.
108
Acara Tujuh Bulanan di Panti Asuhan.
109
Pingsan.
110
Dalam Kondisi Lemah.
111
Masih Sama.
112
Ikan Asin.
113
Kondisi Semakin Menurun.
114
Melegakan.
115
Sadar.
116
Jangan Tinggalkan Aku.
117
Gerah.
118
Siomay.
119
Pengganti Peran Ayah.
120
Dulu Dingin Sekarang Menjadi Hangat.
121
Raja Bisnis.
122
Bersahabat Kembali.
123
Kau Akan Baik-Baik Saja, Sweety.
124
Ingin Menghirup Udara Segar.
125
Kebenaran Mira yang baru terungkap.
126
Penyesalan.
127
Cemburu.
128
Kebenaran Terungkap
129
Adil atau tidak adil.
130
Dialah Sultannya.
131
Tengah Malam.
132
Kontraksi Palsu.
133
Menunggu Pembukaan
134
Akhir Sebuah Perjuangan.
135
Baby Boy
136
Menunggu Sampai Sadar
137
Kebahagiaan Yang Lengkap.
138
Akio Ryuga Kenichi.
139
42Hari
140
Sarang Burung Yang Digunting
141
Tikus dan Lubangnya.
142
Pulang Kerumah
143
Sekretaris Baru
144
Jadwal Peninjauan.
145
Menu Makanan
146
Tergoda atau tidak?
147
Pulang
148
Percaya pada Siapa?
149
Bumerang
150
Penyelesaian
151
Kei Marah
152
Merindukan Suami
153
Pot Bunga Yang Tak Berdosa
154
Kejutan Part 1
155
Kejutan Part 2 (Dimanakah keadilan)
156
Pengganggu
157
Pagi Menegangkan
158
Ketahuan Ada Kecoa Besar
159
Dia Kembali
160
Pintar Membalikkan Fakta
161
Nyaris
162
Menenangkan
163
Merasa Kecewa
164
Dalam Bahaya
165
Terbongkar
166
Menunggu Sampai Sadar
167
Masa lalu akan digantikan dengan masa depan
168
Maafkan Aku
169
Do'a di Bawah Langit Jingga
170
Merubah Panggilan
171
Tidak Sama
172
Sama Saja 42 Hari
173
Keluh Kesah
174
Jiwa Posesif yang Kambuh
175
Obrolan Singkat di Lorong Rumah Sakit
176
Mengingat Masa Itu
177
Lelah Dengan Sikap Yang Terlalu Over
178
Tuan Ken Tidak Pernah Salah
179
Kau Adalah Ratuku
180
Berjalan-jalan di Taman
181
Menjelang Sidang
182
Jalannya Sidang
183
Pelukan Hangat
184
Meminta Jatah
185
Pijat Plus-plus
186
Gara-gara Game
187
Pulang ke Rumah
188
Berjalan-jalan
189
Berlalunya Waktu
190
Kio yang Manja
191
Undangan Dari Tristan
192
Berkunjung ke rumah Lee
193
Mulai Seperti Anak Kecil
194
Dua duanya seperti anak kecil
195
Seperti penggrebekan
196
Memundurkan jadwal
197
Jangan-jangan
198
Menghadiri pernikahan Tristan
199
Masih tetap menyalahkan
200
Tidur dilantai.
201
Perbincangan tidak jelas
202
Berdiri diemperan toko
203
Enak
204
Sakit perut
205
Kei Pingsan
206
Menyusul ke Rumah Sakit
207
Hamil yang kedua
208
Situasi yang membingungkan
209
Hilang
210
Kegaduhan
211
Mencari Kio
212
Kei ingin mencari Kio
213
Kio kembali
214
Kembalinya sebuah hubungan
215
Rangkuman cerita
216
Ditaman
217
Operasi Caesar
218
Tidak masuk akal
219
Lahirnya putri kecil
220
Membuka mata
221
Menjadi wanita beruntung
222
Kyunara Almera Kenichi (End)
223
Pulang Kerumah
224
Ray dan Viona sudah datang
225
Obrolan keluarga Lee
226
Tertawa bersama
227
Foto usang
228
Kisah bertahun-tahun lalu
229
Dugaan mengarah pada si samsak hidup
230
Menceritakan pada Kei
231
Berbincang dengan Lee
232
Rencana mencari ke panti asuhan
233
Sebelum berangkat ke kantor
234
Obrolan pagi
235
Datang ke panti asuhan
236
Tidak mendapat hasil
237
Belum menemukan
238
Kapan sarangmu akan sembuh?
239
Rencana
240
Ulang tahun perusahaan
241
Kemarahan
242
Kemarahan 2
243
Hingga semua menghitam
244
Penyelamatan
245
Si Koi
246
Penasaran dengan pengabdian Lee
247
Sedikit bercerita tentang si Koi
248
Di pindah ke ruang rawat
249
Pengumuman 1
250
Keluarga Lee yang harmonis
251
Beban yang semakin berat
252
Sepenggal cerita yang tersimpan
253
Penuh pertanyaan
254
Menceritakan masa lalu. Bagian 1
255
Menceritakan masa lalu. Bagian 2
256
Menceritakan masa lalu. Bagian 3
257
Jangan menahan rindu, rindu itu berat
258
Anak kecil belum memiliki prinsip
259
Akhirnya...
260
Penolakan
261
Kesedihan yang menyayat
262
Dirumah saja
263
Kio lebih diam
264
Membutuhkan waktu
265
Ujian berat
266
Permintaan sederhana tapi menyayat hati
267
Kapankah ujian berat ini berakhir?
268
Sembunyi
269
Tidak bisa mengingat
270
Sehancur hancurnya
271
Belum tau kemana tempat tujuan
272
Tinggal di Apartemen
273
Ingin melupakan
274
Perjalanan waktu
275
Mengingat juga terkejut
276
Mencari di Apartemen
277
Bertanya pada supir taksi
278
Menyusul
279
Tebusan mahal untuk kesalahan yang tidak disengaja
280
Hati kecil tidak bisa dipaksa
281
Sedikit hiburan
282
Masih harus bersabar
283
Acara disekolah Kio
284
Akhir Yang Bahagia (END)
285
Ucapan Terima kasih untuk Readers
286
Pengumuman Novel Anget, Baru Rilis
287
Kisah Kio dan Zee
288
(Babak Baru) Pemuda dengan Sejuta Pesona
289
Khanayya Rumi Sahila
290
Berlebihan
291
Menjadi Rumit
292
Anak baru dan pria super cuek
293
Dia lagi
294
Gelora Panas
295
Dijodohkan
296
Ragu
297
Apa Aku Pantas Mendapat Cinta Zee?
298
Semoga semua lancar
299
Bukan Waktu yang Tepat
300
Satu Bulan Berlalu
301
Aneh
302
Mengembalikan Dompet
303
Tamu Bulanan
304
Wisuda dan Keadaan yang Mengejutkan
305
Pelik dan Buntu
306
Permohonan Maaf dari Author (Pengumuman)
307
Pesan
308
Masih Terselamatkan
309
Kamu?!
310
Bentuk Tanggung Jawab
311
Mengatakan
312
Calon Anak Kalian?
313
Menjatuhkan Ke Dasar Jurang
314
Membuat Kecewa Semua Orang
315
Ingin Bertemu
316
Kamu?
317
Restu
318
Tidak Mau di Sini.
319
Ini juga sulit bagiku.
320
Gelisahnya Kei
321
Mudah Panik
322
Janji
323
Suatu saat nanti kembali saja dengannya.
324
Bersabar Dan Bertahan
325
Kita Memiliki Hanya Sementara
326
Awal Yang Baru
327
Ngidam Memang Merepotkan
328
Hidup Dia dan Zee yang Berarti
329
Kesalahpahaman Terpendam
330
Dia Bergerak
331
Bantu Aku
332
Salah Paham
333
Bodyguard
334
Takdir
335
Kabar Duka
336
Kesedihan
337
Sesuatu
338
Ke Cafe
339
Aku Berjanji
340
Maaf
341
Memaafkan
342
Kemana kamu?
343
Kenapa Kamu Pergi
344
Mencari Jejak
345
Faskieh dan Zee
346
Bertemu
347
Naya dan Faskieh
348
Kecewa
349
Terlunta di negara orang
350
Tidak mau merepotkan
351
Jalani Saja
352
Rencana yang hampir berhasil
353
Menyusul
354
Bertemu Zee
355
Sangat Merindukanmu
356
Kasihan
357
Merelakan yang Kedua Kalinya
358
Janji Suci dan Dua Buah Permen
359
Waktu Sebelumnya
360
Kembali Bersama
361
Nostalgia sikap Ken
362
RyuZay Tunggadewa Kenichi
363
S1
364
S1
365
S1
366
S1
367
S1
368
S1
369
S1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!