Setelah makan malam Aku langsung masuk kekamar, Aku bilang pada mereka kalau Aku sangat lelah dan ingin istirahat duluan. Jika saja mereka tahu, terutama Mas Izham bukan fisikku yang lelah, tatapi hatiku lah yang sangat lelah.
Dikamar Aku pun tidak bisa tidur, masih teringat jelas perkataan Ibu Mertua ku tadi.
"Jangan-jangan dia Mandul" Kata itu terus ada dalam fikiran ku.
Benarkah? jika benar maka Aku wanita paling malang didunia ini, mempunyai fisik yang tidak sempurna, suamiku mempunyai istri sirih ditambah tidak bisa memiliki keturunan?
"Kenapa nasibku begitu malang!!"
Tidak lama Mas Izham masuk kekamar. Aku langsung menghapus air mata ku dan pura-pura tidur. Mas Izham merebahkan tubuhnya di sampingku.
"Kei, apa kamu sudah tidur?" Tanya Mas Izham dengan suara pelan. Aku masih diam pura-pura tidur. Mas Izham mengelus rambutku dan berganti pipiku.
"Maafkan Aku Kei, yang sudah menyakitimu, Kamu wanita yang baik, harusnya kamu mendapatkan lelaki yang baik juga, bukan Aku yang hanya bisa menyakitimu. Aku sayang kamu Kei, tetapi Aku tidak bisa memilih salah satu dari kalian, Aku juga sangat menyayangi Mira. Aku memang lelaki brengsek yang ingin memiliki kalian berdua. Dulu Aku sangat mencintaimu Kei, tetapi setelah Aku bertemu dengan Mira perasaanku berubah. Aku rasa keputusanku untuk tidak memiliki kalian berdua sudah benar, jika kamu benar mandul Aku masih bisa memiliki keturunan dari Mira. Dan kamu bisa menganggap anak kami sebagai anakmu juga, kita akan merawat anak itu bersama-sama." curhatan Mas Izham diakhiri dengan mengecup keningku.
Sekarang Aku tahu jelas isi hatimu Mas. Teganya Kau seperti ini padaku. bukan hanya karna kejujuran tentang perasaanmu pada istri sirih mu saja yang membuatku sakit, tetapi kamu juga menganggap ku mandul.
Ku menangis dan ku remas bantal tidurku. Ku tahan suara tangisanku supaya Mas Izham tidak terbangun.
Ku pandangi wajah Mas Izham.
Dulu Aku sangat bahagia dan beruntung bisa memilikimu Mas, cinta mu, kasih sayang mu, Aku memberikan sepenuhnya hati ku untuk mu, bagiku Kamu cinta pertama dan terakhirku, tetapi semua itu tidak berarti apa-apa untukmu.
Aku tidak tahu harus bagaimana dan harus menyalahkan siapa? mungkin takdirku yang terlalu kejam.
Kamu egois Mas, kamu ingin memilikiku dan istri sirih mu, tidak kah Kau tahu sesakit apa perasaanku saat ini.
Harusnya kau memilih salah satu dari kami dengan begitu tidak akan ada yang tersakiti.
Harusnya Kamu melepaskan Aku saja, jika sudah tidak mencintaiku lagi Aku ikhlas pergi dan menjauh dari Mu.
Jika seperti ini, Aku lah yang akan terus merasa sakit.
****************
Subuh Mas Izham membangunkan ku. Wajahnya tegang dan cemas.
"Kamu kenapa Mas?" Tanya ku.
"Mira,,, Mira masuk Rumah Sakit!" Jawabnya dengan rasa kwatir.
"Memang sakit Apa?"
"Belum jelas, tadi ada pesan masuk dari temen kantor yang ngasih kabar kalau Mira tadi malam pingsan dan dibawa keRumah Sakit"
"Kita harus kembali Ke Jakarta pagi ini juga Kei, Aku takut terjadi sesuatu pada Mira, kamu cepat masak dan Aku yang berkemas pakaian nanti setelah sarapan kita langsung berangkat!" Perintah Mas Izham.
Segitu kwatir nya Kamu dengan istri sirih mu itu Mas? padahal dulu waktu Ibu ku meninggal saja kamu tidak pulang. Sekarang Aku yakin bahwa kamu sudah tidak bisa Aku harapkan lagi Mas, hatimu sudah berubah. Jika Aku terus bersamamu Aku yang akan terus tersakiti.
Aku akan membicarakan semuanya nanti setelah Mas Izham merasa tenang. Jika Aku berbicara sekarang, kasihan Mas Izham.
Aku melakukan yang diperintahkan Mas Izham tadi, selesei memasak Aku langsung membersihkan diri. Dan sekarang kami sudah duduk dimeja makan untuk sarapan bersama.
"Pak, Bu, Izham dan Kei akan kembali ke Jakarta."
"Apa? baru sehari semalam kamu nginap disini kenapa harus buru-buru kembali ke Jakarta Zham?" Kata Ibu.
"Bu, diJakarta kerjaan Izham banyak, dan Bos Izham sudah menelfon menyuruh Izham segera kembali bekerja."
Pintar sekali kamu mencari alasan Mas, padahal kamu ingin segera kembali karna kwatir dengan istri sirih mu! batinku.
"Padahal Ibu masih kangen sama Kamu Zham, kalau sudah kembali ke Jakarta kamu akan lama lagi jenguk Ibu."
"Tolong ngertiin Izham Bu, sekarang posisi Izham dikantor sudah bagus, Izham nggak mau dipecat dan kehilangan jabatan Izham. Izham janji bakal sering jenguk Ibu."
"Bener? setiap libur jenguk Ibu ya, dan kalau pulang nanti Ibu pengen sudah dapet kabar baik dari Kamu, Ibu pengen cepet-cepet punya cucu."
"Ibu,!" Pak Wahyu memberi kode pada Ibu Esih supaya tidak berbicara yang aneh-aneh.
"Apa sih Pak, memang Bapak nggak mau cepet punya cucu!"
"Iya Bu, do'ain Aja ya supaya Kei bisa cepet hamil" Bukan Pak Wahyu yang menjawab tetapi Mas Izham yang menjawab.
"Iya semoga aja istrimu itu tidak beneran mandul jadi kamu bisa cepet punya keturunan" Kata Ibu dengan cuek.
"Ibu!!! sudah, jangan keterlaluan kamu!! kasihan Kei,! dia juga pasti sedih mendengar Ibu berbicara seperti itu!" Pak Wahyu lagi-lagi membentak Ibu dan berbicara marah pada Ibu.
"Pak, sudah, Kei tidak apa-apa kok." Aku menenangkan Bapak Mertuaku yang terlihat emosi.
"Kei, maafin perkataan Ibu mu tadi ya?" Pak Wahyu yang meminta maaf padaKu.
"Iya Pak, Kei tidak apa-apa." Aku tersenyum, padahal hatiku menjerit sakit.
Setelah selesai sarapan, Mas Izham mengambil tas kami dikamar. Dan kami berpamitan pada kedua orang tua Mas Izham.
Aku mencium tangan Ibu mertuaku dengan tulus, Meski sikap Ibu tidak baik kepadaku tetapi Aku tidak membenci Ibu mertuaku.
Saat ku cium punggung tangannya pun dia tidak mau memandangku sama sekali.
"Pak, Bu, kami pamit dulu" ucap Mas Izham
"Iya, kalian hati-hati dijalan," jawab Pak Wahyu.
Kami mulai melangkah, meninggalkan halaman rumah orang tua Mas Izham.
"Jalan aja susah kayak gitu, gimana nanti mau ngurus cucu kita Pak"
Aku masih bisa mendengar suara Ibu berbicara pada Pak Wahyu. Aku melihat kearah Mas Izham.
"Sudah ayo, Kita harus cepat sampai di Jakarta." Bukannya menenangkan ku Mas Izham malah menyuruhku berjalan cepat.
Lagi-lagi hanya istri sirih mu itu Mas yang kamu fikirkan. ucapku dalam hati. Aku yang ada disamping mu tidak kau hiraukan sama sekali.
Aku sudah yakin, setelah ini lebih baik kita berpisah. Meski Aku masih sangat mencintaimu tapi Aku akan mencoba ikhlas melepas mu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 369 Episodes
Comments
Sweet Girl
itu lebih baik.
2022-08-30
0
neng aya
🤗
2022-06-30
0
Berdo'a saja
hancurrr lah hatiku
2022-06-24
0