2 Pupus sebelum Mekar

Bu Desi pun mengikuti arah yang ditunjuk Alvin, dimana seorang gadis perempuan yang menjadi satu satunya gadis yang di perhatikan Alvin di hari

pertamanya di SMA.

"Oh Arumi, baik saya setuju" jawab Bu Desi.

"Jadi namanya Arumi" batin Alvin, ia yang sejak tadi hanya memandang Arumi dari belakang, tentu tak terlalu fokus saat Bu Desi mengabsen nama teman

sekelasnya satu-persatu.

"Arumi! Maju sini nak" perintah Bu Desi. Membuat Arumi segera melangkahkan kakinya ke depan kelas,

tepat berada di sebelah Alvin.

" Kamu jadi sekretaris kelas yah?" pertanyaan Bu Desi yang sebenarnya lebih terkesan seperti pernyataan, karena tidak membutuhkan jawaban, sebab Arumi sendiri pun tak mungkin menolak jabatan yang diamanahkan kepadanya.

"Baik Bu" jawab Arumi singkat.

"Baiklah, kalau begitu kalian lanjut bentuk yang lain, seperti wakil, bendahara dan seksi kelas yang lain ya. Nanti laporkan pada saya kalau sudah selesai, saya pasrahkan kelas ini padamu Alvin.

Saya tunggu di kantor ya" ujar Bu Desi seraya meninggalkan ruang kelas setelah Alvin menganggukkan kepalanya, tanda memahami perintah Bu Desi.

Sepeninggal Bu Desi, Alvin yang dibantu oleh Arumi mulai membentuk pengurus kelas yang lain.

"Baiklah, temen-temen seperti perintah wali kelas kita barusan, sekarang aku tanya, adakah dari kalian yang hendak mengajukan diri sebagai wakil ketua kelas dan bendahara kelas?" tanya Alvin dengan suara lantang. Membuat seisi kelas mulai memperhatikan Alvin sebagai ketua kelas mereka.

"Hmmm sepertinya gak ada yang bakal mau ngajuin diri" gumam Arumi, namun masih bisa di dengar oleh Alvin.

"Baiklah kalau tidak ada yang ingin mengajukan dirinya sendiri, aku minta kalian mengajukan teman yang menurut kalian cocok mengisi posisi tersebut" ujar Alvin kemudian.

Alvin pun segera membuat tabel di papan tulis, dengan judul diatas wakil ketua kelas dan bendahara. Ia pun meminta satu persatu temannya untuk maju dan menuliskan teman yang mereka

rekomendasikan.

Alvin tau, semua murid dikelasnya sedikit banyak sudah saling mengenal, karena berasal dari sekolah yang sama ataupun karena mereka sudah menjalani

MOS bersama, selama 3 hari sebelumnya.

Yang menurut Alvin, mereka pasti sudah memiliki penilaian sendiri terhadap rekannya masing-masing. Sedangkan Alvin dan Mingyu, memang tidak menjalani MOS bersama dengan teman sekelas tersebut, melainkan bersama dengan siswa penerima beasiswa lain.

Hanya saja saat MOS 3 hari kemarin, Alvin terlalu acuh sehingga ia belum berkenalan dengan Mingyu, dan baru berkenalan hari ini.

"Baiklah, ini sudah nulis semua kan?" tanya Alvin, setelah melihat tak ada lagi teman yang maju untuk

merekomendasikan temannya.

"Sudah" jawab beberapa siswa di kelas tersebut.

" Rum, tolong di rekap yah nama-nama ini, sekalian tolong urutin nama-nama yang direkomendasikan temen-temen kita, biar nanti sekalian buat bentuk seksi yang lain" ujar Alvin memberikan instruksi pada Arum, sekretarisnya.

"Ok" jawab Arum singkat.

Sedangkan Alvin mulai membuat catatan di kertas, sembari menunggu rekapan yang dibuat oleh Arumi.

Tak sampai 15 menit, Arumi sudah selesai dalam merekap nama-nama yang di papan tulis.

"Temen-temen, berdasarkan hasil rekapan di papan tulis ini, bisa kita simpulkan, kalau wakil ketua kelas kita adalah Akbar dan bendahara kita Weni.

Dan untuk seksi yang lain bisa dibaca di papan tulis ya. Karena ini hasil rekomendasi dari temen-temen semua, Aku harap Akbar, Weni dan seksi pengurus

kelas yang telah terpilih untuk bersedia menerima keputusan ini, oke?!" ujar Alvin.

"Oke" jawab Akbar, Weni dan seksi pengurus kelas lain yang telah terpilih.

Kelas anak pintar memang beda, Alvin pun mengakui itu. Dulu, saat di SMP- nya pemilihan pengurus kelas memakan waktu yang cukup lama, selain karena

debat yang tidak penting, juga karena banyak yang berebut ingin menjadi pengurus kelas. Sangat berbeda dengan di SMA-nya sekarang.

Alvin pun segera memberikan hasil diskusi pemilihan pengurus kelas tersebut pada Bu Desi. Kemudian ia segera kembali ke kelas, yang tak lama kemudian di susul dengan kedatangan guru lain dan memulai

pelajaran.

"Vin, Kantin yukk!" ajak Mingyu saat jam istirahat berbunyi nyaring, setelah kepergian guru yang baru saja mengisi pelajaran di kelasnya.

"Kamu aja sana!" jawab Alvin sembari menggeleng.

"Kamu gak jajan?" tanya Mingyu, yang hanya dijawab dengan gelengan kepala oleh Alvin.

Mingyu pun hanya mengedikkan bahu kemudian berlalu, ia sudah tak sabar ingin mengisi perutnya yang mulai lapar, ia pun tak ingin memaksa Alvin.

Di depannya tampak Arumi sedang mengeluarkan kotak bekal makanan, dari dalam tasnya.

"Loh rum, kamu bawa bekal? gak ke kantin dong" ucap Sella, teman semeja Arum.

"Iya, tadi udah disiapin sama mama, udah kamu ke kantin sendirian aja sana!" usir Arum.

"Yah sendirian dong" rengek Sella.

"Kan banyak teman yang lain sell, atau mau makan ini aja berdua sama aku, banyak ini bekalnya" jawab Arum seraya membuka box makanannya.

"'Ah, enggak ah. Aku pingin beli bakso aja" jawab Sella usai mengintip isi kotak bekal Arum yang berisikan beberapa lembar sandwich.

"Ya udah cepat sana, keburu bel masuk bunyi loh" usir Arum, pasalnya ia sendiri ingin segera menyantap bekal yang ia bawa.

"Iya iya" jawab Sella kemudian berlalu.

Alvin yang sedari tadi duduk sembari membaca buku, mau tak mau ikut mendengarkan apa yang dibicarakan Arum, perempuan yang sejak tadi menarik perhatiannya dengan teman sebangkunya.

Arum yang melihat Alvin asik membaca bukupun, menawari Alvin dengan bekal yang ia bawa. Namun

Alvin hanya menggeleng dan tersenyum.

"Lagi baca apa sih Vin" tanya Arum sambil memutar tubuhnya menyamping agar bisa sembari berbincang dengan Alvin.

"Ini cuma buku fisika, kemarin nemu pas mau pulang ke rumah" jawab Alvin seraya mulai menutup bukunya, ia tak ingin melewatkan kesempatan untuk

berbincang, dengan gadis yang mampu membuat jantungnya berdebar lebih kencang untuk pertama kalinya.

"Itu kan buat kelas 2 Vin" ucap Arum saat memperhatikan sampul buku yang dibaca Alvin, sambil terus mengunyah sandwich, membuat Alvin tersenyum melihat Arum yang menurut dia terlihat menggemaskan.

"Iya, iseng aja rum" jawab Alvin tersenyum.

"Hemmm kamu beneran gak mau sandwich ini, masih ada loh" tawar Arum lagi, sejujurnya ia merasa tak enak karena makan sendirian.

"Udah habisin aja. Oh ya kalau aku perhatikan tadi, kenapa ya temen-temen kok gak ada yang ngajuin diri buat jadi pengurus kelas. Kalau di SMPku dulu rum, mereka pada berebut loh buat jadi pengurus kelas itu" tanya Alvin yang sejujurnya cukup heran dengan teman-teman sekelasnya.

"Hmmm kamu tau kan kalau SANG JUARA itu terkenal dengan murid pinternya" tanya Arum, membuat Alvin mengangguk.

"Nah. kebetulan kita ini masuk di kelas yang isinya orang pinter semua. Hmmm maksudku diantara murid pintarnya SANG JUARA, kelas kita adalah

kelas dengan isi murid pintar paling dominan. Jadi mereka itu enggan jadi pengurus kelas, karena males ribet.

Mereka itu gila nilai Vin! dan menjadi pengurus kelas tak memberikan mereka nilai, makanya mereka gak berminat" ujar Arum kemudian menggigit kembali

sandwich yang tadi sempat ia letakkan karena memberi Alvin sebuah penjelasan.

"Oh gitu, berarti kamu tadi terpaksa ya mau jadi sekretaris" tebak Alvin.

"Hehe yah mau gimana lagi, lagian aku gak seserakah mereka masalah nilai" jawab Arum dengan enteng.

"Wah aku jadi gak enak udah nunjuk kamu tadi, maaf ya" ucap Alvin karena merasa tak enak.

"Ah gpp kok, santai aja Vin. Eh btw kamu istirahat gak jajan, emangnya gak laper?" tanya Arum sembari meminum air dari botol yang ia bawa.

Sementara Alvin hanya tersenyum dan menggeleng.

"Ih, ini masih ada 1 sandwichnya, kamu makan aja ya. Aku udah kenyang banget" ucap Arum sembari memberikan kotak bekalnya pada Alvin.

"Hmmm ini bisa dimakan nanti malem gak?" tanya Alvin sambil menunjuk kotak bekal Arum.

"Yah basi dong vin, itukan ada sayuran segarnya. Belum lagi saus dan dagingnya, udah kamu makan sekarang aja Vin, ngapain nunggu nanti malem, aneh" ujar Arum sedikit menggerutu.

"Kamu habisin aja kalau gitu rum" jawab Alvin menyerahkan kembali kotak makan Arum.

"Kan udah aku bilang aku kenyang, atau kamu gak suka sandwich ya?" tanya Arum.

Sementara Alvin hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Terus kenapa gak dimakan Alvin?!" tanya Arum, dengan ekspresi sedikit sebal.

Membuat Alvin lagi lagi tersenyum. "Aku puasa Arum" jawab Alvin santai.

"Ini kan bukan bulan puasa, ngapain kamu puasa?" tanya Arum.

Sementara Alvin mulai menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Aku puasa Sunnah rum" jawab Alvin, sejujurnya ia sedikit terkejut mengetahui Arum tak paham mengenai puasa Sunnah.

"Oh, jadi kalian ada puasa lagi selain puasa di bulan puasa?" tanya Arum membuat Alvin terdiam sejenak.

"Iya ada rum, kebetulan sekarang aku lagi puasa Sunnah Senin Kamis, hari ini kan Kamis rum" jawab Alvin sembari tersenyum masam, usai menyadari jika

Arum memakai gelang tangan dengan tanda salib. Yang mengartikan ada dinding pembatas tebal diantara mereka selain masalah kesenjangan ekonomi.

"Aduh, maaf yah Vin kalau gitu. Aku gak tau, jadi dari tadi kamu puasa sementara aku dengan santainya makan di depanmu" ujar Arum dengan rasa bersalah

yang besar.

"Aduh santai rum, aku gpp" jawab Alvin.

Arum yang masih merasa tak enak hati terus meminta maaf, meski Alvin berulang kali mengatakan tak masalah.

Hingga bel masuk kelas pun berbunyi dan pelajaran kembali berlangsung.

Usai jam pelajaran berakhir, Alvin pun bergegas pulang ke rumahnya.

Di malam hari, Alex tampak sedang keluar dari sebuah ruko depan mall terbesar di daerahnya, dengan santai ia menyulut sebatang rokok, sambil

mengedarkan pandangannya ke sekeliling seperti sedang mengamati sesuatu.

Hingga tanpa sadar, matanya menangkap sosok yang ia kenal, orang yang memukuli dirinya di hari pertama masuk sekolah.

"Cih, gitu sekolah pakai beasiswa" gumam Alex saat melihat Alvin sedang membawa banyak tas belanjaan, di belakang sebuah mobil sedan mewah,

yang tampak sedang di bukakan bagasinya oleh seseorang.

Episodes
1 1 Masuk Ruang BK
2 2 Pupus sebelum Mekar
3 3 Teka Teki Jati Diri
4 4 Profesi Baru
5 5 Sepeda Baru Tapi Bekas
6 6 Gerobak Baru
7 7 Rokok
8 8 Ketua Geng Pembuat Onar
9 9 Pasangan Lomba
10 10 Lomba
11 11 Juara
12 12 Gaji yang Di Harapkan
13 13 Ide Mulung
14 14 Rencana Ngekos
15 15 Gak Level
16 16 Kehilangan Rosok
17 17 Fakta
18 18 Diusir
19 19 Pindah
20 20 Jenang Abang
21 21 Iri
22 22 Setitik Harapan
23 23 Pengepul
24 24 Jualan
25 25 Terompet dan Es Teh
26 26 Berantem
27 27 Balapan
28 28 Berangkat Bareng
29 29 Rusaknya Tempat Rosok
30 30 Pupus
31 31 Fakta
32 32 Terciduk Polisi
33 33 Perlombaan
34 34 Siapa Gerangan
35 35 Tawuran
36 36 Dihukum
37 37 Babak Final Lomba
38 38 Lagi-lagi Juara
39 39 Kepergok
40 40 Tak Seperti Itu
41 41 Kehilangan
42 42 Classmeet
43 43 Ambil Raport
44 44 Benalu
45 45 Sial
46 46 Slot
47 47 Tak ada Habisnya
48 48 Sia Sia
49 49 Keberadaan Luna
50 50 Aturan Aneh
51 51 Tuduhan Tak Berdasar
52 52 Bincang Siang
53 53 Krisis Rasa Percaya Diri
54 54 Bukti
55 55 Tertangkap
56 56 Kepala Sekolah Baru
57 57 Ketua OSIS
58 58 Gadis Gila
59 59 Mengintai
60 60 Bebas Tuduhan
61 61 Kalah
62 62 Bolos
63 63 Yang Penting Ganteng
64 64 Kenakalan Remaja
65 65 Berubah
66 66 Fix Berhenti
67 67 Mengembangkan Usaha
68 68 Indahnya Berbagi
69 69 Diam Diam
70 70 Raport
71 71 Bertemu
72 72 Ter-Usir
73 73 Bimbang
74 74 Misi Penyelamatan
75 75 Bantuan
76 76 Ngedek Jejek Ijen
77 77 ATM
78 78 Hamil
79 79 Oleh Oleh
80 80 Pembicaraan
81 81 Diminta Pindah
82 82 Mencari Lahan
83 83 Rencana Terselubung
84 84 600 Jutaan
85 85 Deal
86 86 Orang Tuanya
87 87 Bantuan
88 88 Bertemu Om
89 89 Rencana Diratakan
90 90 Diratakan
91 91 Pamit
92 92 Terkejut
93 93 Tasyakuran
94 94 Pindah
95 95 Surat Istimewah
96 96 Penggemar
97 97 Akrab
98 98 Deep Talk
99 99 Informasi
100 100 Bertemu Nenek
101 101 Pencuri
102 102 Lapor Polisi
103 103 Ke Bandara
104 104 Kecelakaan
105 105 Urusan Polisi
106 106 Diremehkan
107 107 Bertemu
108 108 Kembali
109 109 Back To School
110 110 Lahiran
111 111 Telat
112 112 Wisuda
113 113 Tamat
Episodes

Updated 113 Episodes

1
1 Masuk Ruang BK
2
2 Pupus sebelum Mekar
3
3 Teka Teki Jati Diri
4
4 Profesi Baru
5
5 Sepeda Baru Tapi Bekas
6
6 Gerobak Baru
7
7 Rokok
8
8 Ketua Geng Pembuat Onar
9
9 Pasangan Lomba
10
10 Lomba
11
11 Juara
12
12 Gaji yang Di Harapkan
13
13 Ide Mulung
14
14 Rencana Ngekos
15
15 Gak Level
16
16 Kehilangan Rosok
17
17 Fakta
18
18 Diusir
19
19 Pindah
20
20 Jenang Abang
21
21 Iri
22
22 Setitik Harapan
23
23 Pengepul
24
24 Jualan
25
25 Terompet dan Es Teh
26
26 Berantem
27
27 Balapan
28
28 Berangkat Bareng
29
29 Rusaknya Tempat Rosok
30
30 Pupus
31
31 Fakta
32
32 Terciduk Polisi
33
33 Perlombaan
34
34 Siapa Gerangan
35
35 Tawuran
36
36 Dihukum
37
37 Babak Final Lomba
38
38 Lagi-lagi Juara
39
39 Kepergok
40
40 Tak Seperti Itu
41
41 Kehilangan
42
42 Classmeet
43
43 Ambil Raport
44
44 Benalu
45
45 Sial
46
46 Slot
47
47 Tak ada Habisnya
48
48 Sia Sia
49
49 Keberadaan Luna
50
50 Aturan Aneh
51
51 Tuduhan Tak Berdasar
52
52 Bincang Siang
53
53 Krisis Rasa Percaya Diri
54
54 Bukti
55
55 Tertangkap
56
56 Kepala Sekolah Baru
57
57 Ketua OSIS
58
58 Gadis Gila
59
59 Mengintai
60
60 Bebas Tuduhan
61
61 Kalah
62
62 Bolos
63
63 Yang Penting Ganteng
64
64 Kenakalan Remaja
65
65 Berubah
66
66 Fix Berhenti
67
67 Mengembangkan Usaha
68
68 Indahnya Berbagi
69
69 Diam Diam
70
70 Raport
71
71 Bertemu
72
72 Ter-Usir
73
73 Bimbang
74
74 Misi Penyelamatan
75
75 Bantuan
76
76 Ngedek Jejek Ijen
77
77 ATM
78
78 Hamil
79
79 Oleh Oleh
80
80 Pembicaraan
81
81 Diminta Pindah
82
82 Mencari Lahan
83
83 Rencana Terselubung
84
84 600 Jutaan
85
85 Deal
86
86 Orang Tuanya
87
87 Bantuan
88
88 Bertemu Om
89
89 Rencana Diratakan
90
90 Diratakan
91
91 Pamit
92
92 Terkejut
93
93 Tasyakuran
94
94 Pindah
95
95 Surat Istimewah
96
96 Penggemar
97
97 Akrab
98
98 Deep Talk
99
99 Informasi
100
100 Bertemu Nenek
101
101 Pencuri
102
102 Lapor Polisi
103
103 Ke Bandara
104
104 Kecelakaan
105
105 Urusan Polisi
106
106 Diremehkan
107
107 Bertemu
108
108 Kembali
109
109 Back To School
110
110 Lahiran
111
111 Telat
112
112 Wisuda
113
113 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!