Episode 1

16.00 WIB

"Tok...tok..tok, sayang bangun udah sore katanya mau ke rumah Ratih?" ucap Mira dari luar kamar.

Aku yang mendengar suara ketukan pintu hanya bisa menggeliat enggan untuk bangun.

"Sayang...." ucap Mira kembali.

"Ceklek..iya Bu, Bulan udah bangun kok! Ini udah melek," ucapku sambil menguap.

"Cepet mandi sana bentar lagi ada tamu. Jangan tidur lagi!!" perintah Ibu, aku cuma nurut dan masuk.

"Gila udah sore aja," gumam ku dalam hati setelah melihat jam dinding.

...***...

Mobil Revan sampai dihalaman rumah yang besar. Revan cuma ngikuti Mama-nya dari belakang.

"Ma, Revan nungguin dimobil aja," tanyaku.

"Ihh, enggak kamu harus ikut Mama masuk."

"Assalamualaikum."

"Wallaikumsalam, bentar." teriak seorang dari dalam.

"Eh Mira, apa kabar?" tanya pemilik rumah.

"Baik dong haha. Ini kenalin anak kedua ku." dengan segera Mira mengedipkan matanya agar aku mengenalkan diri.

"Revan, Tante." ucapnya dingin dan Vera pun tahu betul sikap anaknya Mira.

"Mari masuk." ajak Vera.

"Kalian mau minum apa biar aku buatin?" tanya Vera pada Mira dan Revan.

"Gausah repot-repot, Ver. Kamu duduk manis disini aja." ucap Mira.

"Rumah besar sepi banget sih Ver?" tanyaku.

"Pembantu pada pulang kampung jadi sepi." jawabnya.

Merekapun berbincang-bincang dengan senang, tapi tidak untuk Revan dia seperti patung dia bosan harus mendengarkan percakapan kedua orang tua itu.

"Bu...koper kecil aku tadi dimana?" teriak Bulan dari lantai dua dia gak tau kalau ada tamu.

"Ibu..." panggilku lagi.

"Aduh Bulan jangan teriak gaenak sama tamu Ibu!" ucap Ibu dengan gemas.

"Maaf." ucapku dengan cengiran setelah tau ada tamu.

"Mira kenalin ini anak perempuan aku." ucap Ibu pada temannya.

"Pasti kamu Bulan Rasya kan?" tebak Mira.

"Iya tante saya Bulan. Pasti ini Tante Mira kan" ucapku sambil menyalami tangannya. Aku mengenalnya dua tahun lalu saat Tante Mira berkunjung ke Cafe ibu.

"Kamu masih inget aja. Ini anak Tante." ucapnya sambil melirik anaknya itu.

"Revan." ucapnya. Dingin banget kaya vampir aja batinnya bulan ngeri.

"Bu, kok gak bilang kalo ada tamu? Malu nih Bulan udah teriak-teriak," bisikku pada Ibu.

"Kamu yang lupa tadi, Ibu kan udah bilang kalo ada tamu." jawab Ibu membela diri.

"Udah jangan pada bisik-bisik." ucap Tante Mira.

"Oiya kamu bukannya SMU di Australia kok ada dirumah?" tanya Mira pada Bulan.

"Iya Tan, Bulan pengen nglanjutin SMA disini aja sama bantuin Ibu usaha Cafe." ucapku dengan senyuman manis.

"Nih cewek senyumannya manis sama seperti Nia saat hidupnya dulu." Revan melihat senyumnya Bulan teringat akan dia bersama Nia dulu.

"Rencana mau lanjut SMA mana?" tanyanya lagi.

"Emm...dimana aja yang penting bisa sekolah, Tan." jawabku sambil berpikir.

"Kalo gitu gimana kalo lanjut di SMA yang sama kayak Revan, gimana kamu mau?"

"Gimana Lan kamu mau sekolah yang sama disitu?" tanya Ibu.

"Boleh deh aku mau." jawabku

"Nanti Revan yang bakalan antar jemput kamu," Revan yang mendengar ucapan Mamanya kaget. Mama kira aku supirnya apa batin Revan sebal.

"Enggak usah Tante bulan bisa bawa mobil sendiri." tolak ku cepat.

"Tante boleh minta tolong sama kamu sayang?" tanyanya.

"Minta tolong apa, Tante?" tanyaku balik.

"Tante kalo lihat kamu itu kayak gaada beban pikiran sama sekali bawaannya kamu selalu tersenyum happy gitu." ucap Mira, aku yang mendengarnya pun bisa tersenyum saja.

"Lagipula senyum kan ibadah Tante meski hati Bulan sedang gabaik juga tetep senyum aja biar orang tau kalo kita tuh baik-baik aja." ucapku sambil mengingat kejadian satu tahun lalu tak terasa air mataku jatuh begitu saja.

"Bulan kamu kenapa?" tanya Vera pada bulan.

"Gaapa Bu, kelilipan tadi."

"Pasti dia inget sesuatu sampai nangis gitu. Ngapain gw ngurusin tuh cewek gw aja juga banyak masalah." batin Revan.

"Maafin Tante ya."

"Gapapa Tan, tadi Tante mau minta tolong apa sama Bulan siapa tau aku bisa bantu?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Kamu bisa bantuin Tante untuk mengubah sikap Revan? Sama Tante mau kamu perhatiin Revan layaknya pacar kamu. Bisa kan?" ucap Mira sambil memandangku.

"Tante tadi bilang apa? Mengubah sikap sama perhatikan anak Tante layaknya pacar?" Bulan berharap dia hanya salah dengar.

"Iya. Tante yakin kalo Revan dekat sama kamu mungkin dia bisa tersenyum sama kayak dulu. Dan juga kalo kamu perhatikan dia bisa jadi hatinya bisa mencair, kamu mau ya bantuin Tante?"

"Emang gw apaan suruh perhatiin dia? Pacar juga bukan. Tapi gimana ini?" ucapku sendiri dalam hati.

"Apaansih Mama ngapain nyuruh dia merhatiin gw segala." batin Revan kesal.

"Gimana sayang?" desak Mira pada Bulan dia berharap kalo anaknya bisa kembali seperti dulu.

"Iya Tante insya Allah Bulan bisa ngelakuin itu semua." tanpa sadar Bulan mengiyakan. "Elah nih mulut ngapain iya segala sih." gerutuku dalam hati.

"Nih cewek ngapain iya segala sih."batin Revan kesal.

"Makasih ya Bulan kamu mau bantuin Tante."

"Mira tapi itu kalo Bulan bisa kalo nggak gimana?" tanya Ibu.

"Kalo ada usaha pasti bisa, Ver." ucap Mira meyakinkan.

"Masalah sekolah nanti Tante urus semuanya, besok kamu tinggal dateng aja ke sekolah."

"Makasih ya Tante, tapi seragam Bulan gaada Tan gimana?"

"Kamu pakai seragam yang buat sekolah kamu dulu aja. Besok Revan yang akan mengurus masalah itu semua." ucapnya.

"Kenapa harus gw lagi coba?" Revan menggerutu dalam hati.

"Sekali lagi makasih ya, Tan." jawabku.

"Kamu mau kemana Revan?" tanya Mira pada Revan yang tiba-tiba berdiri.

"Tante Vera, saya boleh bicara berdua sama anak Tante nggak?" ucapnya meminta izin.

"Boleh kalian bisa bicara ditaman belakang." ucap Ibuku mengizinkan.

"Ikut gw!!" bisiknya sambil menarik tanganku.

"Semoga aja Bulan bisa membantu Revan untuk melupakan masa lalunya." ucap Mira dalam hati.

Taman belakang

"Lepasin tangan gw, sakit tau." ucapku sambil meringis.

"Sorry." ucap Revan dingin.

"Gw kira Lo gabisa ngomong, sorry." ucapku sambil duduk.

"Lo bilang apa? Gw gabisa minta maaf, gw itu masih bisa bertanggung jawab." ucapnya sambil duduk samping Bulan.

"Siapa yang nyuruh duduk?" ucapku nyolot.

"Ini kursi untuk duduk kan?" jawabnya santai.

"Lo ngapain mau merubah sikap gw, lo itu bukan siapa-siapa gw ngapain di iyaiin segala?" sambung Revan lagi sambil menatap tajam mataku.

"Lo kira gw juga mau gitu? Tapi kalo gw bisa merubah semua sikap lu gimana?" ucapku sambil tersenyum santai.

"Gamungkin bisa." ucapnya santai.

"Gw bakalan buktiin kalo gw bisa ngelakuin itu semua."

"Oke gw tunggu." tantang Revan.

"Oke deal." ucapku sambil mengulurkan tangan.

"Oke." ucapnya sambil memegang tanganku.

Setelah bicara empat mata mereka kembali ke ruang tamu.

"Gimana udah bicara?" tanya Mamanya Revan padaku.

"Udah Tante dia mau." ucapku sambil mengedipkan mata.

"Gw bakal pastiin kalo lo bisa senyum kembali seperti yang di inginkan Tante Mira tadi." batinku sambil tersenyum.

"Vera kayaknya udah malem kita pulang dulu ya." pamitnya.

"Nanti kita ketemuan lagi ya kalo longgar." ucap Ibuku.

"Iya aku pastiin bisa ketemu lagi." ucapnya.

"Bulan, Tante pulang dulu ya besok pulang sekolah kamu ikut Revan kerumah ya."

"Iya Tante besok aku kerumah Tante pasti." jawabku.

"Revan pamitan sebelum pulang" bisik Mira pada anaknya. Revan hanya menghela nafas panjang.

"Tan, saya pamit pulang." ucap Revan dingin.

"Gw pulang." ucapnya padaku sambil matanya menatapku tajam.

"Hati-hati ya." ucapku sambil memegang bahunya.

"Gausah sok akrab, lo." bisiknya.

"Biarin." bisikku kembali.

***

Sampai mobil Revan membuka mulutnya bicara tentang yang dibahasnya tadi.

"Ma, ngapain sih tadi minta tolong sama cewek itu?" ucapku dengan nada nggak setuju.

"Bukannya kamu juga mau." jawabnya.

"Sampai kapan kamu harus mengingat kejadian yang udah terjadi Revan? Dan kapan kamu bakalan melupakan itu semua? Siapa tau juga bulan bisa masuk kedalam kehidupan kamu."

"Itu gak akan terjadi." ucap Revan cool. Mira yang mendengar hanya diam sampai kapan anaknya bisa menerima kenyataan itu.

Terpopuler

Comments

zsarul_

zsarul_

hai thorr aku mampir nihh 🤗
semangatt
yuk baca juga cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
dijamin baper deh bacanyaa ❤️
mari saling support 😍
thanks

2021-01-06

0

🍹Lulu Hilwa🦃

🍹Lulu Hilwa🦃

Like lagi

2021-01-03

0

Jenong

Jenong

hai kak. aku like tiap bab ya

2020-12-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!