A Shining Smile
Tersenyumlah....
14.00 WIB
tok...tok..tok
"Iya, tunggu sebentar!" jawab seorang wanita dari dalam rumah yang mewah.
ceklek...terbukalah pintu itu terlihatlah wanita paruh baya dengan wajah terkejut.
"Bulan anak, Ibu!" ucap wanita itu dengan keras setelah melihat siapa yang datang.
"Ibu..." ucapku sambil memeluknya. Tak hanya Ibuku yang terkejut aku juga senang akhirnya bisa bertemu dengan orang yang aku sayangi.
Namaku Bulan Rasya umurku 18 tahun aku 2 tahun tinggal di Australia. Hari ini aku kembali ke Indonesia, walaupun keluarga kaya tapi hidup aku biasa sama seperti lainnya. Dan aku kalau manggil nyokap dengan sebutan Ibu.
"Bulan,ini benar kamu nak?" ucap Ibu masih tak percaya.
"Bu, Bulan gak disuruh masuk dulu nih?" ucapku.
"Yaampun Ibu lupa saking senangnya," ucap ibuku gembira.
"Kamu mau minum apa Lan, Ibu buatin ya?" tanya Ibu kepadaku. "Enggak usah Bu, Bulan gak haus kok entar ambil sendiri aja," jawabku.
"Rumah kok sepi sih, Bu?" ucapku sambil menoleh kanan kiri.
"Pembantu pada pulang kampung sayang," jawabnya.
"Kamu cerita sama Ibu kenapa kamu bisa disini bukannya kamu sekolah di Australia?" tanya Ibu penasaran.
"Iya Bu, Bulan pulang karna mau nemenin Ibu disini Bulan gamau Ibu kesepian dan kecapean ngurusin cafe."
"Kata Ratih Ibu sakit emang sakit apa, Bu?"
"Ibu cuma kecapean aja. Gimana sekolahmu disana?" tanyanya.
"Bulan udah mutusin mau lanjut sekolah SMA disini." jawabku.
"Kalau itu sudah keputusan kamu Ibu juga gak bisa ngelarang kamu."
"Makasih ya Bu, oh iya Bulan bawa oleh-oleh dari Australia lho, Bu." ucap Bulan sambil mengeluarkan barang yang dibelinya.
"Makasih ya sayang." ucap Ibuku senang.
"Yaudah kamu istirahat dulu, entar main kerumah Ratih pasti dia senang kalau kamu kesana." ucap Ibu.
"Iya Bu, aku udah kangen banget sama dia," jawabku sambil berjalan ke lantai dua kamarku.
Dalam kamar aku seneng lihat kamar tertata rapi sama seperti dulu sebelum aku ke luar negeri gak berubah sama sekali rasanya aku rindu banget sama kamar ini lama gak pulang.
"Ahhh!! Tidur dulu lah entar aja beres-beresnya capek," ucapku sendiri sambil merebahkan tubuhku ke kasur.
**Kediaman keluarga Arman
Laki-laki itu menggeliat baru bangun dari tidur siangnya namanya Revan Armanio putra kedua keluarga Arman dia bersifat cuek dan dingin sebenarnya dulu dia anak ceria tapi satu tahun lalu Nia kekasihnya meninggal karena penyakit kanker otak dengan bersamaan dia tau ternyata Nia juga selingkuh dengan kakaknya Yaitu Arjuna Armanio setelah tau kakaknya selingkuh, Arjuna langsung memutuskan pindah ke Australia untuk menenangkan diri beberapa saat.Dari situlah Revan sifatnya berubah 180° dan juga dingin kepada keluarganya termasuk Arjuna kakaknya.
Ting sebuah pesan singkat dari teman sekaligus sahabatnya Toni.
"Kumpul yuk, gue tungguin di basecamp." ucap Toni melalui pesannya.
"Oke gw siap dulu sekarang," balas Revan setelah membalas pesan itu dia langsung bergegas mandi.
DiRuang Keluarga
"Assalamualaikum?" ucap Juna yang baru pulang dari Australia.
"Wallaikumsalam, Arjuna yaampun kamu pulang? Kenapa gak bilang sama Mama dan Papa?" jawab Mira menoleh kearah pintu dengan terkejut karna anak satunya ini tidak mengabari jika dia mau pulang.
"Arjuna pengen buat kejutan untuk Mama sama Revan, lagian aku udah ngabarin Papa sebelumnya." ucap Arjuna sambil melirik papanya yang sedang minum kopi.
"Astaghfirullah, Pa kok gak kasih tau Mama sih kan kalau Papa kasih tau Mama bisa masakin Arjuna." ucap Mamanya.
"Itu kemauannya Arjuna sendiri, Ma." jawab Papa santai dengan wajah gembira.
"Gimana kuliah kamu Arjun?" tanya Papa
"Baiklah Pa, tapi Juna mau lanjutin disini aja gamau jauh-jauh." jawabku sambil duduk.
"Lo udah pulang?" ucap Revan dingin setelah dia tahu siapa yang datang dengan berjalan turun dari tangga.
"Revan ubah sikap dinginmu itu!" ucap Heri dengan pelan tapi sedikit membentak.
"Dia itu kakakmu Arjuna." sambungnya lagi tapi aku acuh karna mereka gak pernah ngerasain yang aku rasain saat ini.
"Udah jangan berantem terus Mama pusing liatnya. Kapan kalian bisa akur lagi seperti dulu?" ucap Mama.
"Van ubah sikap dinginmu itu, Kakak tau kamu masih marah sama Kakak dengan kejadian satu tahun lalu. Kakak minta maaf Kakak dulu gak mikir dulu sebelum mau melakukannya." ucap Arjuna dengan nada bersalah.
"Jangan bawa masa lalu, gw gasuka kalo lo ngomongin itu lagi didepan gw, apalagi lo sendiri yang melakukan kesalahan itu," ucapku dengan sedikit marah.
Heri dan Mira hanya bisa diam karna di tak mau ikut dalam urusan masa lalu anaknya itu walaupun dia ingin anaknya bisa berdamai.
"Ma, Pa, Revan mau keluar sama temen-temen." pamit Revan pada Mama Papanya dan acuh pada Arjuna.
"Jangan pulang malem Van entar kamu temenin Mama belanja!" ucap Mama.
"Iya ma ntar Revan temenin telfon aja ntar." ucapku sambil pergi.
Tringg...tringg hp Revan bunyi dilihatnya Derrick yang telfon lalu diangkatnya.
"Woi lama banget sih lo kita dah nungguin daritadi nih!!!" teriak Derrick diseberang telfon.
"Otw kesana." ucap Revan singkat dengan nada kesal.
Sampai basecamp Revan langsung masuk kedalam ternyata temannya sudah menunggunya daritadi. Tapi dia tidak merasa bersalah dan langsung duduk disebelah Toni.
"Lama banget sih lo, kita udah jamuran disini!" ucap Derrick sebal.
"Biasa ada pertunjukan dulu," ucapku santai sambil memainkan ponsel.
"Lo berantem sama bokap lo?" ucap Hidan yang duduk disamping Derrick.
"Arjun pulang." jawabku singkat.
"Apaa...?" jawab mereka bareng karna kaget, gw hanya diam gak ngejawab mereka. Teman-temannya tau kalo hubungan antara Arjuna dengan Revan tidak baik jadi, mereka tidak berani komentar.
Setengah jam basecamp itu hening tak ada yang berani mebuka pembicaraan.
"Apa sifat gw keterlaluan ya?" akhirnya Revan membuka mulutnya.
"Menurut kalian gimana?" sambungnya lagi.
"Bukannya lo sendiri yang melakukan itu semua." jawab Toni.
Revan tampak berfikir dalam pikirannya dia bingung apa sifatnya sangat keterlaluan.
"Mau kemana lo? Maen cabut aja lo." tanya Toni penasaran.
"Cafe." jawabnya singkat sambil menaiki mobil Ferrarinya. Mereka semua mengendarai mobilnya menuju cafe.
**Di Cafe
"Pesan apa, Mas?" tanya pelayan cafe itu sambil memberikan menu yang dipegangnya.
"Pesen apa kalian? Gw yang traktir." tanya Revan sambil membalikan menu itu.
"Ini cafe baru buka ya, Mbak?" tanya Hidan pada pelayan yang sedang mencatat makanan yang dipesan temannya itu.
"Iya Mas, baru buka dua hari lalu." jawab pelayan itu.
"Lo mau pesen apa?" tanya Derrick.
"Steak sama orange jus ya mbak!" ucapku pada pelayan itu.
"Eh Van bukannya hari ini tepat tanggal kematiannya Nia yang ke setahun ya?" tanya Hidan.
"Hm gw udah kesana semalem." jawabku santai sambil main game. Mereka yang mendengarnya pun hanya melotot gak percaya apa yang diucapkan sahabatnya itu.
"Emang gw kalian yang nggak berani datang ke makam malam-malam." ejekku pada mereka.
"Maaf mas ini pesanannya."
"Oke thanks ya." jawab Toni dengan senyuman khasnya.
"Jangan bilang Lo suka sama pelayan itu?" tanya Derrick.
"Cantik dia hahaha." ucapku sambil tertawa.
"Do not talk too much!!" perintah Revan dengan dingin.
"Santailah!!!" jawab Toni. Merekapun menikmati hidangan itu.
***
"Habis ini mau kemana?" tanya Toni selesai makan.
"Gw langsung cabut aja mau temenin Mama belanja." jawab Revan sambil membuka dompet.
"Okedeh, ntar malam jadi kumpul kan?" tanya Derrick.
"Jadilah." jawabku.
"Nih bayar, gw cabut dulu." ucapku sambil berjalan keluar cafe.
Dalam mobil Revan menuju tempat yang dikirimkan oleh mamanya itu. Sampai tempat dilihat Mamanya berdiri menunggunya.
"Ma, nungguin lama?" tanyaku.
"Enggak baru sampai Mama." jawab Mira.
"Mau beli apaan, Ma?"
"Mama beli Matcha Cake. Entar ikut Mama kerumah temennya Mama ya Van sekalian." ajak Mama dan aku hanya menuruti kemauannya aja.
Setengah jam kemudian
"Udah ma? Adalagi yang mau dicari?" tanyaku lagi.
"Gaada yuk pulang!" ajaknya.
"Ini mau kemana lagi, Ma?" tanyaku sambil mengendarai mobil.
"Ke jalan ini, Van." jawabnya. Aku hanya mengikuti arahan Mama aja.
**Like yah♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Li Permana
Bagus ceritanya! Semangat ya!
2021-10-11
0
Rian Cappuchino
kak mampir yuk ke Novel ku.Judulnya "Ray Stardust".Kutunggu kedatangan kalian.
Terima kasih
2021-01-15
0
Susi Ana
jempol nancep, mampir ya
2021-01-08
0