Anye Bertemu Sahabat

Anye beberapa kali menghapus air mata yang tak berhenti menetes. Dia kembali ke tempat cucian, supaya mereka semua tidak curiga. Hati Anye teriris mendengarkan semua, bagaimana bisa pria yang dicintainya dengan tulus sejak masih kuliah. Bisa-bisanya mengkhianati tanpa perasaan. Bahkan selingkuhannya juga telah hamil. Astaga, Anye merasa dia kecolongan.

"Aku Anyelir Almera Galenka, meskipun kedua orang tuaku sudah meninggal. Tapi aku tetap keturunan Galenka. Pengusaha nomer satu di negaranya. Cukup Anye, kamu tidak perlu membuang air mata sia-sia hanya demi menangis pria pengkhianat. Sekarang kuatkan diri supaya tetap bisa tegak berdiri. Ingat kandunganmu." Ucapnya tegas pada dirinya sendiri.

"Baiklah, kita mulai permainan sekarang. Tapi sebelumnya, aku harus ke Dokter Kandungan. Meskipun bapaknya bejat, tapi aku tetap menyayangi anaknya." Ucapnya lagi sambil mengelus perutanya yang membulat bagaikan buah melon.

Anye memasuki rumah, setelah selesai menjemur cucian seluruh pakaian keluarga.

"Sepi, semua sudah pergi. Aku harus bergegas ke Rumah Sakit."

Anye masuk ke dalam kamarnya, kemudian berganti pakaian mini dress. Outfit motif bunga berwarna pastel di atas lutut dengan lengan sabrina itu terlihat sangat pas. Perutnya yang bulat terlihat lucu.

"Aku cantik dan sexy, aku juga kaya raya pemilik perusahaan. Tapi ternyata itu tidak cukup untukmu setia padaku." Gumam Anye.

Anye punya 3 mobil yang kesemuanya masih atas nama pribadinya. Satu dipakai Gilang, satu untuk Mama Ambar dan Gita, dan satunya adalah mobil sport kesayangannya. Tentu saja, hanya dia yang boleh mengendarainya. Sedangkan Gavin dia belikan motor sport keluaran terbaru.

"Ayo sayang, kita lihat perkembanganmu dengan dokter langganan kita." Ucapnya.

Anye melajukan mobilnya ke Rumah Sakit Internasional Ibu dan Anak. Rumah Sakit kelas atas yang memiliki banyak dokter spesial berpengalaman. Anye ingin anaknya mendapatkan pelayanan yang terbaik sejak dalam kandungan.

Setelah mendaftar, Anye berjalan santai menuju poli kandungan Dokter favoritnya. Tidak disangka, jika dia melihat suaminya merangkul mesra perempuan lain.

Wanita berpakaian ala pegawai kantoran tapi sangat ketat dan sexy, itu dirangkul pinggangnya oleh Gilang.

Deg

"Jadi, sudah sejauh ini hubungan kalian. Bahkan kamu mengantar selingkuhanmu periksa kandungan." Gumam Anye, tapi anehnya dia tidak menangis. Seolah air mata itu terlalu berharga untuk menangisi seorang pengkhianat.

"Lebih baik, aku bersembunyi dulu."

Anye tidak jadi duduk di depan ruang pemeriksaan, tapi dia duduk di kursi belakang tanaman pakis haji untuk menutupi tubuhnya.

Anye menunggu harap-harap cemas, dia ingin mengambil video saat Gilang dan selingkuhannya keluar ruangan.

Setelah menunggu tiga puluh menit, akhirnya Anye bisa melihat Gilang dan wanita itu berjalan keluar.

"Bukankah dia Zemira Adele, sahabat Gina yang sering datang berkunjung ke rumah beberapa bulan ini. Yang katanya seorang janda, karena suaminya meninggal dunia karena kecelakaan. Jadi, tujuannya datang bukan karena butuh hiburan karena masih berduka. Tapi karena ingin menggoda Gilang. Gilang, seleranya berubah menginginkan wanita yang 5 tahun lebih tua?"

"Perutnya memang sudah mulai menyembul, apakah benar itu anak Gilang? Tapi terserah mau anak siapa, intinya Gilang dan Zemi sudah berani bermain api dengan Galenka. Sepertinya permainan ini akan sangat menyenangkan jika aku tahu info tentang latar belakang seorang Zemi. Baiklah, video hari ini cukup. Aku akan menyelidiki lain waktu.

Usai mengambil video dari angel yang tepat, Anye pun kembali ke kursi tunggu depan poli. Sesaat kemudian namanya langsung dipanggil.

Sepulang dari periksa kandungan, Anye mampir menemui sahabatnya saat kuliah.

"Wah... Wah... Wah... Ada angin apa Nyonya Pradipa ke sini." Sindir sahabat Anye bernama Ratna Anjani, seorang pemilik salon kecantikan.

"Aku butuh teman curhat Rat, rasanya dadaku sesak sejak semalam." Ucap Anye tanpa diduga menangis sesenggukan, hingga seluruh tubuhnya bergetar.

"Astaga, ini serius Anye menangis. Ayo masuk ke ruanganku saja. Tidak enak jika dilihat banya orang." Ucap Ratna menuntun Anye.

Ratna mengulurkan sekotak tisu, lalu mengelus lembut perut bulat Anye.

"Sudah sangat besar, memangnya berapa usia kandunganmu?" Tanya Ratna penasaran.

"Baru 5 bulan, tapi memang kata Dokter bayiku ukurannya besar. Dan air ketubannya juga banyak. Jadinya aku seperti hamil kembar." Jawab Anye teringat keterangan Dokter.

"Benar juga, kalau dilihat seperti sudah 7 bulan. Besar dan bulat, apa tidak terasa berat?"

"Berat, begah dan kadang sesak. Makanya kamu kapan nikah, Ratna?"

"Aku? Masih belum kepikiran Nye. Umur kita masih 23 tahun, seharusnya kamu juga masih bisa menikmati masa lajang. Tapi kamu kebelet kawin, lihatkan sekarang bunting."

"Hahahaha... Benar juga katamu, dan aku menyesal Ratna. Aku menyesal menikah muda jika sekarang terkhianati."

Dibalik tertawanya, Anye kembali menangis. Air mata yang dia kira sudah kering, ternyata kembali keluar. Di depan Ratna, Anye lemah. Karena hanya Ratna yang mengerti suka duka semua cerita hidupnya.

"Katakan apa yang terjadi, Anye? Jika bukan masalah serius, kamu tidak mungkin menangis." Ucap Ratna.

Kemudian Anye hanya memberikan ponselnya.

Ratna tidak mengerti, tapi dia tetap mengambil ponsel milik Anye. Lalu dia buka satu persatu aplikasi, hingga berhenti pada galeri. Ratna melirik Anye yang masih terisak pilu, membuatnya tidak tega.

Dua video pun berhasil Ratna buka, seketika tangan Ratna mengepal.

Anye meraih ponselnya kembali, karena tidak tahan mendengar suara Gilang.

"Bantu aku urus perceraianku secepatnya, kamu dengar sendiri bukan jika sebulan lagi Gilang akan menikahi Zemi. Aku ingin datang memberikan kejutan pada mereka semua." Ucap Anye, sambil menghapus air matanya.

"Sebentar, aku akan hubungi Vano Anggara. Dia pasti akan langsung datang ke sinj, jika aku memintanya." Ucap Ratna tersenyum bangga.

"Kalian berdua pacaran?" Tembak Anye.

Ratna tidak menjawab, tapi pipinya bersemu merah sambil kepalanya mengangguk.

"Sudah ku duga, sejak kuliah kalian berdua sering main kucing-kucingan. Vano yang selalu mengejarmu, dan kamu yang sok jual mahal. Tapi sekarang kepincut juga. Lantas kenapa tidak langsung menikah?"

"Kami sudah lamaran resmi kok..."

"Astaga, kamu lamaran tapi tidak mengundangku? Kapan itu? Kamu tidak menganggapku sahabat Ratna?" Cecar Anye.

"Waktu itu, kamu sedang di rawat di Rumah Sakit karena dehidrasi parah akibat mual muntah. Aku sudah memberitahu Gilang juga, mungkin dia lupa memberi tahukan." Ucap Ratna menunduk penuh sesal.

"Berarti, 5 bulan yang lalu?"

"Ya, kurang lebih. Memangnya kenapa?"

"Apa kamu memberitahukan Gilang di Rumah Sakit atau di rumah?" Tanya Anye tiba-tiba penasaran.

"Di rumah, waktu itu justru aku kaget karena ada Zemi... Tunggu sebentar, apa mereka sudah berhubungan selama itu?" Tanya Ratna.

"Mungkin, karena saat itu aku hanya sendirian di Rumah Sakit."

"Maaf, karena aku tidak peka. Aku terlalu bahagia dengan acaraku, hingga mengabaikan kondisimu." Sesal Ratna.

"Apa kamu melihat sesuatu yang janggal, saat itu?" Tanya Anye.

"Zemi yang membukakan pintu seolah rumah itu adalah miliknya sendiri. Gilang sedang merangkul pinggangnya, tapi ketika melihat aku yang datang buru-buru dia menurunkan tangannya."

"Jadi, sudah lumayan lama. Bukankah itu artinya pernikahan kami baru berjalan setengah tahun? Tapi Gilang sudah selingkuh di rumahku pula?"

"Sudah, tidak perlu menangis. Sebentar lagi Vano datang, aku sudah mengirimkan pesan padanya." Ucap Ratna.

"Di rumah dan di perusahaan ada kamera cctv. Aku harus memeriksa lagi semuanya." Ucap Anye.

"Apa mereka semua tahu, jika ada cctv?" Tanya Ratna lagi.

"Mereka tahunya hanya ada cctv di depan pintu rumah dan di lobby perusahaan." Ucap Anye.

"Tapi, jauh sebelum aku menikah dengan Gilang. Aku sudah memasang banyak kamera cctv kecil di tempat-tempat tersembunyi." Ucap Anye.

"Bagus, nanti kita lihat rekamannya."

Dreettt...

"Lihat, tidak butuh waktu lama. Sesibuk apapun dia, pasti akan langsung datang ketika aku memanggilnya. Tunggu sebentar, aku jemput dia di depan." Ucap Ratna.

"Kamu beruntung punya keluarga harmonis, dan kekasih yang selalu memprioritaskanmu. Jika diingat kembali, sepertinya Gilang tidak pernah memprioritaskanku. Bahkan sejak kuliah, aku yang selalu mengejarnya."

Ratna datang merangkul mesra lengan pria yang menjadi calon suaminya.

"Vano, kamu ingat Anye kan? Dia sedang ada masalah dengan rumah tangganya. Dan sekarang dia butuh bantuanmu untuk mengajukan gugatan perceraian. Tapi banyak hal yang harus diperhitungkan, terutama tentang kehamilannya. Bisakah mengajukan cerai saat hamil? tanpa membagi harta gono gini?"

"Kenapa kamu ingin bercerai, Anye? Apa tidak kasihan dengan bayi yang kamu kandung?" Tanya Vano.

"Sedangkan dulu kamu yang mengejar-ngejar Gilang kayak orang gila."

PLAK

"Tidak usah mengingatkan tentang kebodohan Anye saat kuliah dulu. Sekarang bicarakan tentang solusi masalahnya." Ucap Ratna marah setelah memukul lengan calon suaminya dengan keras.

"Baiklah, maafkan aku. Sekarang, ceritakan dengan detail apa masalahnya. Apa kamu punya buktinya?" Ucap Vano.

Kemudian Anye kembali menceritakan semua yang dia dengar tadi malam, video pagi di Rumah Sakit dan penemuan tanda kiss mark di tubuh Gilang. Tidak lupa, Anye menyodorkan bukti dari ponselnya.

"Apa bisa sebelum 30 hari?"

"Aku juga butuh bantuan untuk mengambil alih perusahaan, aku ingin mereka tahu posisi mereka siapa?" Ucap Anye dengan amarah tertahan.

"Sebaiknya pelan-pelan dulu, sementara kita mencari bukti lebih banyak. Kamu pura-pura tidak tahu. Tahan dan jangan gegabah, karena aku takut justru Gilang akan mempersulit proses perceraian." Nasehat Vano.

"Yank, kamu bisa ambil bukti rekaman cctv tersembunyi?" Tanya Ratna.

"Bagus kalau ada rekamannya. Baiklah, aku akan meminta anak buahku datang ke perusahaan dan rumahmu untuk mengambil hasil rekaman tanpa ada yang curiga. Semua dijamin beres dalam waktu tiga hari. Kamu hanya harus bisa mendapatkan tanda tangan untuk pengajuan perceraiannya."

"Gunakan cara licik, untuk mengelabui manusia licik." Ucap Vano lagi.

"Aku ingin menjual semua mobilku, apa bisa yang tidak menimbulkan kecurigaan?" Tanya Anye mempunyai ide.

"Bisa, katakan pada mereka jika akan ada peremajaan mobil lama. Kamu beli mobil itu kapan?" Tanya Vano mulai menghitung sesuatu.

"Sebelum aku menikah, aku membelinya."

Terpopuler

Comments

Nadhiraafifa

Nadhiraafifa

bagus Anye jgn mau kalahh sama kumpulan orang2 gak tau diri itu .

2025-08-31

3

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Licik harus dibalas dgn cara licik juga anye, kasian anye dikhianati sm gilang...
kasih pelajaran suami tukang selingkuh itu anye biar kapok dan jera...

2025-09-08

0

vj'z tri

vj'z tri

ayo anye tunjukan siapa boss sebenarnya ,,keluarga parasit seperti mereka hempaskan jauhh jauhhh 🤩🤩🤩🤩

2025-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Mulai Curiga
2 Anye Bertemu Sahabat
3 Menjual Dua Mobil
4 Mengambil Alih Perusahaan
5 Mencari Tambahan Bukti
6 Hati Yang Bergetar
7 Tentang Arrayan Dan Gina
8 Gilang Kalang Kabut
9 Anye Dan Arrayan
10 Saran Gila Ratna
11 Anye Menemui Arrayan
12 Drama Pagi Hari
13 Anye Bersih-Bersih Rumah
14 Terusir Dari Apartemen
15 Gina Dan Jeremy
16 Rencana Busuk Gina
17 Dua Surat Cerai
18 Alasan Anye
19 Mengatur Ulang Rencana
20 Hari Yang Ditunggu
21 Di Balik Kebahagiaan
22 Siapa Gavin?
23 Pengantin Baru
24 Tentang Ketakutan Gavin
25 Menyelidiki Identitas Gavin
26 Anye Menemui Gilang
27 Mengorek Masa Lalu
28 Gina Tertangkap Basah
29 Siapa Dia?
30 Menyusun Strategi Perang
31 Ular Dan Setan Bersatu
32 Rizal Pratama
33 Rizal dan Gavin
34 Belajar Dari Pengalaman
35 Kematian Gina
36 Nasib Gilang Dan Zemi
37 Keabsahan Rizal Jadi Penghulu
38 Gilang Menggila
39 Mulai Pertempuran
40 Kalah Telak
41 Sikap Dingin Anyelir
42 Kepergian Anyelir
43 Pembalasan Arrayan
44 Hidup Yang Baru
45 Keadaan Anyelir
46 Soraya Savitri
47 Permintaan Gavin
48 Siapa Dalangnya?
49 Anyelir Sadar
50 Ternyata Dalangnya...
51 Dalang Yang Sebenarnya
52 Membungkam Musuh Selamanya
53 Berita Menggemparkan
54 Olivia Charlotte
55 Mengakhiri Pertunangan
56 Dijadikan Kambing Hitam
57 Ingatan Anyelir
58 Tragedi Di Mall
59 Akhir Riwayat Olivia
60 Perjuangan Arrayan
61 Arrayan Yang Malang
62 Titik Terang
63 Kesulitan Bertemu Anyelir
64 Arrayan VS Andrew
65 Keputusan Yang Sulit
66 Yang Penting Sah
67 Kegalauan Gavin
68 Hati Yang Retak
69 Sudah Tidak Perjaka
70 Pulang Ke Indonesia
71 Empat Tahun Kemudian
72 Konferensi Pers
73 Kedatangan Konsultan Bisnis
74 Kecerdasan Jasmin
75 Menjerat Hati Gavin
76 Benarkah Salah Paham
77 Cintaku Hanya Untuk Grace
78 Tak Apa Perempuan Yang Berjuang
79 Gavin, Kamu Adalah Bahagiaku
80 Hidup Bahagia Bersamamu
81 PENGUMUMAN NOVEL BARU
82 PENGUMUMAN NOVEL BARU
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Mulai Curiga
2
Anye Bertemu Sahabat
3
Menjual Dua Mobil
4
Mengambil Alih Perusahaan
5
Mencari Tambahan Bukti
6
Hati Yang Bergetar
7
Tentang Arrayan Dan Gina
8
Gilang Kalang Kabut
9
Anye Dan Arrayan
10
Saran Gila Ratna
11
Anye Menemui Arrayan
12
Drama Pagi Hari
13
Anye Bersih-Bersih Rumah
14
Terusir Dari Apartemen
15
Gina Dan Jeremy
16
Rencana Busuk Gina
17
Dua Surat Cerai
18
Alasan Anye
19
Mengatur Ulang Rencana
20
Hari Yang Ditunggu
21
Di Balik Kebahagiaan
22
Siapa Gavin?
23
Pengantin Baru
24
Tentang Ketakutan Gavin
25
Menyelidiki Identitas Gavin
26
Anye Menemui Gilang
27
Mengorek Masa Lalu
28
Gina Tertangkap Basah
29
Siapa Dia?
30
Menyusun Strategi Perang
31
Ular Dan Setan Bersatu
32
Rizal Pratama
33
Rizal dan Gavin
34
Belajar Dari Pengalaman
35
Kematian Gina
36
Nasib Gilang Dan Zemi
37
Keabsahan Rizal Jadi Penghulu
38
Gilang Menggila
39
Mulai Pertempuran
40
Kalah Telak
41
Sikap Dingin Anyelir
42
Kepergian Anyelir
43
Pembalasan Arrayan
44
Hidup Yang Baru
45
Keadaan Anyelir
46
Soraya Savitri
47
Permintaan Gavin
48
Siapa Dalangnya?
49
Anyelir Sadar
50
Ternyata Dalangnya...
51
Dalang Yang Sebenarnya
52
Membungkam Musuh Selamanya
53
Berita Menggemparkan
54
Olivia Charlotte
55
Mengakhiri Pertunangan
56
Dijadikan Kambing Hitam
57
Ingatan Anyelir
58
Tragedi Di Mall
59
Akhir Riwayat Olivia
60
Perjuangan Arrayan
61
Arrayan Yang Malang
62
Titik Terang
63
Kesulitan Bertemu Anyelir
64
Arrayan VS Andrew
65
Keputusan Yang Sulit
66
Yang Penting Sah
67
Kegalauan Gavin
68
Hati Yang Retak
69
Sudah Tidak Perjaka
70
Pulang Ke Indonesia
71
Empat Tahun Kemudian
72
Konferensi Pers
73
Kedatangan Konsultan Bisnis
74
Kecerdasan Jasmin
75
Menjerat Hati Gavin
76
Benarkah Salah Paham
77
Cintaku Hanya Untuk Grace
78
Tak Apa Perempuan Yang Berjuang
79
Gavin, Kamu Adalah Bahagiaku
80
Hidup Bahagia Bersamamu
81
PENGUMUMAN NOVEL BARU
82
PENGUMUMAN NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!