Episode 13

Kantor Pusat JPR Group pukul 08.00, aku berjalan dibelakang dua pendiri JPR Group. Aku mengikuti mereka, sambil tersenyum senyum masih ku ingat jelas tatapan mas Juan saat di mobil tadi. Benar benar imut seperti anak kucing pikirku.

Dan saat memasuki kantor pusat, aku benar benar merasakan aura yang berbeda. Semua orang memberi hormat, kepada kedua orang didepanku tentunya. Dan semua matapun tertuju padaku, ahh bisa ku bayangkan apa yang mereka pikirkan.

Sampai juga disebuah ruangan,

"Kamu kenapa ikut masuk?", tanya mas Andra pada mas Juan.

Aku baru sadar kalau ini adalah ruangan mas Andra, wah bagus banget jadi penasaran ruangan mas Juan seperti apa.

"Aku ada urusan sebentar", mas Juan memaksa masuk.

"Gak, masuk keruanganmu sebentar aku mau meeting dengan asisten baruku", kata mas Andra sambil mendorong mas Juan keluar lalu menutup pintu.

Drrrtt, handphoneku bergetar.

"Jangan terlalu dekat dengan Andra!",aku tersenyum membacanya. Dasar mas Juan ada ada aja.

"Duduk Ren...", perintah mas Andra.

"Sebenarnya, alasan kamu aku angkat jadi asistenku bukan karena yang tadi aku sampaikan pada Juan"

"Lalu...?"

"Aku berkerja sama dengan Beni, aku meminta bantuannya untuk menyelesaikan masalah di bagian keuanganku, dan sebagai imbalan dia memintamu untuk jadi asistenku".

"Apa tugasku sebenarnya mas?", tanyaku pada mas Andra.

Dia tersenyum,"Jadi pacar aku...".

"Saya serius pak Andra", kesabaranku mulai hilang. Awas kamu bang, ucapku dalam hati. Aku benar benar berniat menghajar Beni sesampainya dirumah nanti.

Mas Andra tiba tiba mendekat, wajahnya tepat didepan wajahku, wangi pelembab wajahnya saja bisa tercium. Ya Tuhan aku tak bisa bergerak.

"Kamu tinggal bilang iya dan tidak"

Mulutku terkunci, ini serangan mendadak aku benar benar tak berdaya.

KREEK, terdengar orang membuka pintu. Wajah mas Andra terlihat kesal dan dia berdiri tegak kembali sambil menata jasnya.

"Kamu gak bisa ketok pintu dulu ya", kata mas Andra kesal

"Maaf menganggu lovey dovey kalian. Ini juga perusahaanku aku bebas kemana saja hahaha", kata seseorang berjas biru.

"Hai kau pasti Rena", sapanya.

"Hai", kataku senang. Orang ini benar benar menyelamatkanku, lama lama aku bisa gila kalau dekat dekat dengan mas Andra.

"Aku Rasma, salah satu pendiri JPR Group", kata orang itu memperkenalkan diri.

Jadi ini teman mas Juan yang lain, wah semuanya eksekutif muda. Di usia mereka yang masih muda sudah bisa mendirikan perusahaan sendiri, pujiku dalam hati.

"Saya Rena, mohon bantuannya", kataku memperkenalkan diri.

"Ren, aku ada urusan sama Andra sebentar. Tolong antarkan dokumen ini keruang sekertaris, dan antarkan yang di file putih ini ke Juan".

"Baik", kataku bersemangat. Bagaimana tidak aku akan tahu seperti apa ruangan mas Juan. Aku bisa melarikan diri untuk sementara dari mas Andra.

Saat keluar dari ruangan mas Andra, aku baru teringat kalau aku sama sekali tak tahu dimana ruang sekretaris dan ruangan mas Juan. Bodohnya aku, keluhku dalam hati.

"Pagi... Kamu Rena kan", sapa seorang gadis yang duduk didepan ruangan mas Andra. Dia berdiri dan menyalamiku, "Akan aku antar kamu berkeliling kantor. Saya Silvi sekertaris pak Andra".

"Pagi saya Rena, mohon bantuannya", kataku senang.

Silvipun mengantarkanku keruangan sekertaris, dan terakhir diruangan mas Juan. Dia hanya berbicara seperlunya, sama sekali tidak ramah gerutuku dalam hati.

"Ini sekertarisnya pak Juan, ada sesuatu hubungi dia dulu", katanya sambil meninggalkanku.

"Jangan diambil hati, Silvi memang begitu. Dikantor semua tahu dia itu suka sama pak Andra. Dan begitu dengar pak Andra punya asisten baru. Dia jadi begitu, aku Miranti tapi orang orang memanggilku Mimi", kata sekertaris mas Juan menjelaskan.

"Mimi dokumen dari Rasma mana?!", tiba tiba mas Juan keluar dari ruangan. Mimi langsung berdiri dengan hormat, "Mungkin ini yang dibawa Rena pak".

"Pagi pak, saya Rena. Pak Rasma menyuruh saya mengantarkan ini ke bapak", kataku sambil menyodorkan dokumen.

"Bawa masuk!", perintah mas Juan.

Mimi dengan sigap mengambil dokumen dari tanganku.

"Bukan kamu Mi...".

"Dia...", kata mas Juan lagi sambil menunjukku.

"Maaf pak", kata Mimi sambil menyerahkan kembali dokumen itu kepadaku. Akupun mengikuti mas Juan masuk kedalam ruangannya.

Wah ini ruangan mas Juan, dominan putih pantas saja sering kali ku lihat mas Juan memakai baju putih.

Aku berbalik ke arah mas Juan yang berada tepat didepan pintu dan bertanya, "Ini ruangan mas Juan?".

"Bagus banget....", kataku kagum.

"Kamu suka?", tanya mas Juan. Aku mengangguk sambil melihat sekeliling.

Mas Juan berjalan ke arahku, aku melihat mas Juan tiba tiba merasa gugup dan berjalan mundur. Sepertinya aku benar benar tau apa yang dipikirkannya. Sadarlah mas ini kantor, pikirku dalam hati.

Dan sampai pada saat aku benar benar terpojok, dibelakangku meja kerja mas Juan. Aku tidak bisa kemana mana lagi, dan mas Juan berdiri sangat dekat tepat didepanku.

"M-mas...ini kantor", kataku terbata jantungku benar benar berdegub kencang.

"Aku gak peduli....", kata mas Juan sambil memelukku.

"Aku sangat merindukanmu Ren, apa kamu tau rasanya melihatmu bersama Andra. Hatiku sakit Ren...", kata mas Juan.

Aku pun sama, merasakan perasaan rindu seperti mas Juan. Namun harus ku tahan dan tak bisa ku ungkapkan, karena mas Juan sendiri sepertinya belum siap kalau hubungan kami diketahui orang lain.

Aku memeluk mas Juan sambil berbisik,"Maafkan Rena mas.. Rena juga kangen banget sama mas Juan".

Mas Juan melepas pelukannya dia memandangku tajam, dia mendekatkan wajahnya dengan perlahan.

Entah rasa apa ini... Benar benar seperti magnet. Aku tak bisa menolak, hatiku pun menginginkannya. Bibirnya dan bibirkupun bertemu. Ciuman pertamaku dengan mas Juan, rasanya begitu bahagia dan tak mau mengakhiri semua ini.

Aku menyayangimu mas Juan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!