🌹Jangan lupa kasih emak vote ya anak anak kesayangan emak yang cantik dan ganteng.🌹
🌹Emak sayang kalian, yuk di follow igeh emak di : @REDLILY123.🌹
🌹Kasih rating lima ya dengan ulasan baik. Selamat membaca.🌹
Medina menutup telponnya, dia kembali bercengkrama dengan kedua temannya itu.
“Siapa barusan? Pacarmu?” tanya salah satu temannya yang bernama Isa.
“Ya, Luke adalah pacarku.”
“Luke Tobias Rasser?” tanya yang lainnya sambil memegang ponsel.
“Hei,” gumam Medina membanggakan diri. “Aku selalu menjadi pacar dari Luke Tobias Rasser, dan semua orang tahu itu.”
“Kurasa kau terlalu banyak membaca majalah fashion, Medina,” ucap Isa menunjukan layar ponselnya. “Majalah ekonomi eropa berguncang karena Tuan Muda Rasser yang menjadi pemegang saham perusahaan ritel terbesar.”
“Benarkah?” tanya Medina. “Apa namaku tercantum di sana sebagai kekasihnya?”
“Ya, itu tercantum,” ucap Isa tersenyum.
“Aku harus meng-upload nya pada instagramku, kirim link nya.”
Isa dan temannya itu tertawa melihat tingkah Medina. “Sepertinya dia benar benar terlalu kaya sampai beritanya terbatas.”
Medina berdecak kesal. “Memang, dia bahkan mencegah berita tentangnya masuk di majalah fashion yang menampilkan sebagai kekasihku.”
“Dia hanya muncul di majalah perekonomian, itu pun sekitar tiga tahun sekali jika dia mencapai hasil bagus.”
Medina kesal mendapat penjelasan itu, memang sulit membuat Luke terbuka atau bahkan bergabung dengan dunia fashion yang dia geluti. “Itu sebabnya aku terkadang kesal padanya, tapi aku mencintainya karena dia orang tampan dan kaya.”
“Wohoooo, kapan kalian akan menikah? Dia sudah menunggumu dan berpacaran lama denganmu.”
“Oh astaga, jika aku menikah sekarang, aku tidak bisa focus pada karirku. Tunggu saja nanti sebentar lagi.”
“Apa lagi yang kau harapkan?” tanya temannya itu. “Dia kaya.”
“Aku pasti akan disuruh hamil lalu diam di rumah mengurus anak anaknya.”
Isa tertawa mendengar penuturan sahabatnya itu. “Kau memang yang terbaik. Jangan sampai kau kehilangannya.”
“Tidak akan pernah, dia akan selalu menjadi milikku, kakeknya sangat menyukaiku dan berharap aku menikah dengan cucunya. Jadi dia tidak akan pernah meninggalkanku.”
“Sesuatu selalu terjadi secara tiba tiba, Medina. Kau harus bersiap jika terus mengulur waktu.”
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Kini Luke berada di kantornya sedang menyelesaikan berkas, dia sebenarnya ingin segera pulang ke apartemen dan beristirahat, tapi Luke lebih menginginkan kakeknya sembuh yakni dengan cara dirinya menikahi Medina.
Terdengar suara ketukan dari luar ruangannya sebelum seseorang yang menjadi pengacara pribadinya masuk. Itu adalah Dev, pria paruh baya yang sebelumnya menjadi pengacara pribadi kakeknya, dan kini turun padanya.
Luke sudah menganggap Dev lebih dari partner bekerja, dia sudah seperti pemberi nasehat kedua padanya.
“Ini berkas terakhir yang harus anda tinjau, Tuan.”
Luke menerimanya tanpa mengatakan apa pun, membuat Dev bertanya, “Apa anda baik baik saja, Tuan?” tanya dia merasa khawatir.
“Aku? Tidak.”
“Apa sesuatu terjadi?”
“Ya, dengan Medina, sudah lima tahun aku menjalani hubungan dengannya. Tapi kau tahu sendiri, tidak ada kemajuan apa pun. Medina masih bergelut di dunianya. Aku pikir dia hanya menyukai kedudukanku saja.”
“Mungkin anda harus sedikit lebih keras, Tuan. Itu saran saya.”
“Seperti memaksakan kehendak?”
Dev mengangguk. “Anda bisa melakukannya. Hal hal manis yang anda lakukan tidak berarti di matanya.”
“Kau benar, tapi aku masih merencanakan satu hal itu lagi. Jika ini tidak berhasil, aku akan mengikuti saranmu, Dev.”
“Dengan senang hati akan saya berikan, Tuan.”
Sambil membaca berkas di tangannya, Luke bertanya, “Haruskah aku mencoba mengenal Medina lebih dalam lagi dari pembantunya?”
“Rara? Gadis muda itu?”
Luke mengangguk. “Tapi aku melihat dia seperti manusia hidup, bukan tipe orang yang bisa diajak bicara.”
“Tidak mudah kehilangan harta, disusul dengan kematian keluarga yang tidak wajar kemudian dirinya menjadi penebus utang.”
Luke terdiam, ternyata memang benar dirinya tidak boleh men-Judge begitu saja orang orang di sekitarnya.
“Oh, kau benar juga. Dia mengalami masa sulit, dan aku melihat Medina menggertaknya beberapa kali. Itu bukan hal yang baik, haruskah aku membantunya?”
“Semuanya terserah anda, Tuan.”
“Tapi dia bukan tipe wajah yang ingin dibantu, benar benar seperti kesal dan marah saat melihatku. Kasihan sekali. Tidak ada anggota keluarganya yang tersisa?”
“Saya pikir anda sudah tahu kalau hanya dia yang tersisa.”
“Ah benar, tapi dia sudah lama mengenal Medina? Aku mungkin harus mulai bertanya padanya.”
“Baiklah, Tuan.”
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Luke sebelumnya tidak pernah punya pacar. Tapi jika keluar bersama teman temannya yakni David dan Sebastian dulu, mereka lebih sering ditemani wanita random yang ditemui. Tentu saja mereka masih pilih pilih.
Karena belum ada yang menarik perhatian Luke sepenuhnya, jadi dia tidak pernah menganggap wanita yang menemaninya dengan serius.
Dia lebih sering bertemu seorang wanita tidak lebih dari satu hari untuk kesenangan semata. Berbeda dengan Medina sekarang, Luke harus mencoba tertarik padanya.
Namun, tingkah Medina yang membuatnya selalu merasa kesal dan ingin meninggalkan situasi. Seperti saat ini, dirinya sudah memasak makan malam, tapi Medina belum juga pulang.
Dan memasak dibantu oleh Rara membuat Luke canggung. Bukan karena Rara adalah lawan jenisnya, tapi sikap Rara yang dingin dan mereka hampir tidak bicara sama sekali.
Luke hanya mengatakan apa yang ingin dia masak, lalu Rara membantunya.
Perempuan itu seperti robot hidup yang dikendalikan mesin.
“Apa kau baik baik saja?” tanya Luke saat keheningan melanda mereka beberapa saat.
“Ya,” jawab Rara secara singkat dengan mata focus pada masakannya.
“Apa Medina memperlakukanmu dengan kurang baik? Kau terlihat tidak bersemangat.”
“Apa aku pernah diperlakukan baik oleh Nona Medina, Tuan?” tanya Rara dengan wajah datarnya.
Yang mana membuat Luke kembali terdiam dan memilih bungkam sampai akhirnya makan malam selesai.
“Ambilah makanan untukmu makan malam.”
“Aku tidak diizinkan makan malam sebelum Nona Medina melakukannya.”
“Tidak apa, aku mengizinkannya sekarang.”
Dan belum juga Luke menyelesaikan kalimatnya, Rara memotongnya dengan kalimat, “Apa ada yang perlu aku lakukan lagi?”
“Ah… tidak,” jawab Luke yang merasa aneh dan canggung dengan wajah datar itu.
Dan tanpa berkata apa apa lagi, Rara pergi meninggalkan Luke sendirian di sana dengan makan malam yang sudah siap. Membuat Luke menggelengkan kepalanya heran.
Dia mengerjapkan matanya heran, Luke menarik napasnya dalam dan memilih untuk menghubungi Medina.
“Hallo, Luke Sayang…. Apa kau sudah di sana?”
“Kenapa kau belum datang juga?”
“Maafkan aku, aku ada acara lagi di luar.”
“Tolong jangan lakukan itu lagi, Medina,” ucap Luke mengusap wajahnya kasar.
Ini yang kesekian kalinya dirinya diacuhkan seperti ini oleh Medina. “Kau keterlaluan jika terus menerus membuatku melakukan ini. Dan aku pikir hubungan kita tidak berjalan dengan baik.”
“Luke, apa kau ingin putus denganku?” tanya Medina kesal. “Aku sedang ada di rumah sakit bersama dengan kakekmu.”
“Apa?”
Saat itulah Medina mengalihkan panggilan menjadi video call. Dan dengan kesal Medina menunjukan kalau dirinya ada di luar kamar kakek dari Luke. “Lihat, aku berada di sini, Luke. Aku menjenguk kakekmu, aku peduli padanya. Aku hanya akan bekerja sebentar. Setelah semuanya selesai aku akan ke apartemenmu. Aku janji.”
Luke memalingkan wajahnya sudah merasa muak, tapi jika sudah bersangkutan dengan kakeknya, tidak ada yang bisa dia lakukan.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
TO BE CONTINUE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Caty Wulandari
klu mnurut ku ada yg gx beres dengan si medina itu
2023-02-02
0
Indria Agustini
sayang sih sayang sama kakek, tp kalo di bodohin terus sama medina kok sptix keterlaluan sbg laki² ga bisa tegas....
2022-12-17
0
Yeyen Dhevan
wauuuuu
2021-07-29
0