CINTAMU BENCIKU: Devino dan Devina
Suasana
𝐑𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡 𝐊𝐞𝐝𝐢𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐖𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚
Aniya (Bunda Vino)
Tu-- (sadar)
Aniya (Bunda Vino)
Ahh.... Ayah...
Aniya (Bunda Vino)
(menepuk lembut pundak Vino)
Vino, Noah. Segera bersihkan diri kalian, Bunda dan Ayah tunggu kalian di meja makan
Noah Trianjaya (Sahabat Vino)
Baik, Bun.
Vino langsung saja melangkahkan kakinya menuju lantai atas kamarnya
𝐊𝐞𝐝𝐢𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐀𝐱𝐭𝐫𝐚𝐝𝐚
Vina dan Papa alex masih berada di meja makan
Devina Axtrada
(Masih sibuk melahap makanannya)
Alextra (Papa Vina)
Vina
(Panggilnya dengan Lembu)
Devina Axtrada
(menoleh ke papa alex)
Ya (jawabnya dengan senyum manisnya)
Alextra (Papa Vina)
Papa dengar tadi kamu di hukum lagi?
(bertanya dengan tetap fokus pada makanannya)
Devina Axtrada
😐
i.....iya Pah😁
Alextra (Papa Vina)
Dan Papa dengar katanya ada cowok yang narik kamu untuk ke ruang kapsek
Alextra (Papa Vina)
Tidak ketinggalan kalian juga ribut berdua di luar kelas dalam perjalanan ke ruang kapsek yang menganggu ketenangan rapat majelis guru
(bertanya seraya meneguk air)
Alextra (Papa Vina)
Bahkan kalain berTatap-tatapan
(ucapnya dengan menatap sinis putrinya)
Devina Axtrada
Aih Pah, Vina hanya kesal dengannya itu saja
Devina Axtrada
Dan lagian... Jauh kok jaraknya dari ruang majelis guru
Alextra (Papa Vina)
Vinaaa
(menatap sinis putrinya yang ada di hadapannya)
Alextra (Papa Vina)
Vina, kamu tidak apa-apakan?
Alextra (Papa Vina)
Vina, Papa khawatir dengan Vina
Devina Axtrada
(menatap Papa)
Alextra (Papa Vina)
Sayang, kamu mengalami Androphobia ringan, bagaimana keadaanmu saat bersentuhan dengan cowok itu?
Devina Axtrada
Eh? (tersadar)
Pah, Vina baik-baik aja
Alextra (Papa Vina)
Bagaimana bisa?
Devina Axtrada
(masih berfikir)
Entahlah
Alextra (Papa Vina)
Detak jantung Vina gimana?
Devina Axtrada
Ya seperti biasa ber dangdutan😁
Alextra (Papa Vina)
Nafas Vina?
Devina Axtrada
Seperti biasa juga, Vina tidak bisa mengatur nafas Vina
Devina Axtrada
Laluuuuu mmmm(berfikir)
Devina Axtrada
Tidak ada lagi
Alextra (Papa Vina)
Vina tidak pingsan? atau jadi tidak bisa mengngontrol diri seperti biasa gitu?
Devina Axtrada
Eh?
Gak ada Pah
Devina Axtrada
Cuman saat Wajah dia sangat dekat dengan Vina......
Devina Axtrada
Sepontan Vina emosi
Devina Axtrada
Dah gitu aja
Alextra (Papa Vina)
(diam tak berekspresi)
Devina Axtrada
(mengayunkan tangannya di depan wajah Papa alex)
Alextra (Papa Vina)
(Terkejut)
Ya
Devina Axtrada
Pah.... Papa baik-baik ajakan?
Alextra (Papa Vina)
Vina sudah selesai membaca buku yang pernah Papa berikan?
Tanya nya mengalihkan pembicaraan
Devina Axtrada
Belum, kan nunggu Papa pulang (jawab Vina dengan melahap makanannya)
Alextra (Papa Vina)
Hehhh.... Kenapa nunggu Papa pulang?
Devina Axtrada
Ya Vina akan lanjut baca kalau ada Papa, baca buku tanpa ada Papa di dekat Vina, bawaannya kurang gitu....
Alextra (Papa Vina)
Kurang??
Devina Axtrada
😁 kurang asik
Alextra (Papa Vina)
Kan membaca, tidak bisa asik, harus tenang
Devina Axtrada
Gak ada teman membaca loh Papaku... 😅
Alextra (Papa Vina)
Haihhhh....
Alextra (Papa Vina)
Ya sudah, cepat habiskan makanan Vina dan segera kita lanjutkan mempelajari isi dalam buku itu
Alextra (Papa Vina)
Bagaimanapun, Vina harus mempelajari bisnis
Alextra (Papa Vina)
Papa tidak bisa lama, selesai makan langsung ke ruang kerja Papa ya
Alextra (Papa Vina)
Papa masih ada kerjaan kantor yang harus Papa kerjakan
Devina Axtrada
Baiklah
(menjawab tanpa menatap Papa Alex karena masih fokus kepada makanannya)
𝐊𝐞𝐝𝐢𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐖𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚
Ruang makan hanya terdengar suara sendok garpu yang saling berhentakan dengan piring
Keheningan sudah menjadi kebiasaan dalam suasana makan malam bersama di keluarga Wardiandra
Seakan-akan mereka bukannya makan bersama tapi makan sendiri di suatu ruangan yang sangat besar
Bukan karena adab yang mengatakan 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘳𝘨𝘢𝘪 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢
Jika ada satu kata yang terlontar maka sudah pasti di akhiri dengan pertengkaran.
Itulah alasan mengapa keheningan selalu timbul dalam suasana makan bersama 1 keluarga tersebut
Suara Handphone Noah berdering bertanda panggilan masuk
Tanpa lama Noah menolak menjawab panggilan itu
Suara pesan masuk di Handphone Noah
Noahpun langsung membukannya
Noah Trianjaya (Sahabat Vino)
(membaca pesan)
Noah Trianjaya (Sahabat Vino)
Vin
Devino Wardiandra
(menoleh ke arah Noah)
Noah Trianjaya (Sahabat Vino)
(Ragu)
Wandi (Ayah Vino)
Ada apa Noah?
Noah Trianjaya (Sahabat Vino)
(masih sedikit ragu tapi mencoba berbicara)
Noah Trianjaya (Sahabat Vino)
Ah tidak ada yang penting Yah (menjawab dengan tersenyum)
Wandi (Ayah Vino)
Benarkah?
Aniya (Bunda Vino)
Sudah, segera habiskan makanan kalian, lalu istirahat pasti kalian sangat lelah
Wandi (Ayah Vino)
Vino, Ayah ingin bicara denganmu temui Ayah nanti di ruang kerja Ayah
Devino Wardiandra
Hmm (menjawab dengan sangat malas)
Wandi (Ayah Vino)
Vino, bisakah kau lebih menghormati Ayah?
Wandi (Ayah Vino)
Jawab dengan benar
Devino Wardiandra
(tidak peduli)
Noah Trianjaya (Sahabat Vino)
Ayah cepat habiskan Jus Ayah, agar Ayah dapat beristirahat (mencoba mengalihkan pembahasan)
Aniya (Bunda Vino)
Vino, ayo nak jangan lupa di minum susunya ya (tersenyum dan Mencoba mencairkan suasana)
Devino Wardiandra
Bun, tidak perlu kaku seperti ini kepadaku, angap saja Ayah tidak ada di sini
Aniya (Bunda Vino)
Aihhh putra Bunda kok gitu ngomongnya?
Devino Wardiandra
Lalu Vino harus bicara apa lagi?
Devino Wardiandra
Yah! Berhenti bersikap begitu, kau membuat Bundaku menjadi canggung kepadaku
Wandi (Ayah Vino)
Vino kauu (mulai emosi)
Noah Trianjaya (Sahabat Vino)
Yah, Ayah sudah-sudahlah
Aniya (Bunda Vino)
W....Wandi, sudahlah, putra kita hanya lelah saja makannya dia berbicara seperti itu
Devino Wardiandra
Bun, Vino tidak lelah dan Vino sadar apa yang Vino bicarakan
Aniya (Bunda Vino)
Eh?
Vinoo sudah. Selesaikan makanmu lalu ber-istirahat
Wandi (Ayah Vino)
Vino Ayah tidak habis pikir dengan sikap mu yang seperti ini kepada Ayah
Wandi (Ayah Vino)
Siapa yang mengajarkanmu bersikap seperti ini
Wandi (Ayah Vino)
Bahkan kau memiliki sifat yang begitu dingin cuek bahkan tidak peduli
Wandi (Ayah Vino)
Dengan Ayah sendiri saja tidak sopan!
Devino Wardiandra
Tidak ada yang mengajarkanku mengenai sikap dan sifatku ini
Devino Wardiandra
Vino seperti ini karna Ayah!!
(jawab Vino dengan kesal)
Noah Trianjaya (Sahabat Vino)
*hadehhh harus bagaimana lagi ini.... Pertengkaran sudah di mulai kembali setelah sekian lama tidak terjadi*
Wandi (Ayah Vino)
Vinooo....!! (kesal dan emosi)
Wandi (Ayah Vino)
Apa yang Ayah perbuat kepadamu sampai-sampai kau menjadi seperti ini?
Devino Wardiandra
Munafik!
.........................
Comments
Magfiro Ajh
uuuu munafik kali bapak nya vino
2021-04-23
5