Bab 3 Dokter Baru Di Batalyon

     Malam itu, Amira duduk menghadap meja belajarnya. Laptop yang sempat tertinggal, kini sudah kembali ke pangkuannya, setelah melalui drama pertemuan kedua dengan pria tentara itu.

Jemarinya menari di atas keyboard, tapi pikirannya justru melayang pada sosok Yoda. Tatapan teduhnya, caranya bersikap tegas sekaligus hangat, dan kalimat-kalimat sederhana yang entah kenapa terus terngiang di telinga.

    “Kenapa jadi kepikiran begini, sih?” Amira bergumam, menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Ia mendesah, meneguk air putih, mencoba kembali fokus. Namun setiap kali ia mengetik, bayangan Yoda seakan ikut menyelinap.

     "Aku sudah boleh jatuh cinta, kan?" tanya Amira pada laptop di depannya sambil tersenyum nggak jelas. Karuan saja, Amira selama ini belum pernah pacaran.

    Sementara itu, di rumah dinas sederhana yang tak jauh dari markas, Kapten Prayoda duduk termenung. Laptop Amira yang sempat ia selamatkan kini berganti menjadi sebuah kenangan kecil di benaknya. Ia tidak bisa memungkiri, gadis itu berbeda. Sikap cueknya, caranya menghindar namun tetap menarik perhatiannya, membuat Yoda sulit mengalihkan pandangan.

    Namun, malam itu ia tak hanya memikirkan Amira. Ada sebuah kabar dari atasannya yang membuatnya terdiam cukup lama. Keesokan harinya, dokter batalyon yang baru ditugaskan akan datang, dan nama itu bukan asing di telinganya.

    Dokter Serelia Prameswari.

    Nama itu menyentak dadanya. Beberapa hari lalu mereka bicara. Membicarakan niat empat tahun lalu yang pernah direncanakan mereka. Namun, lagi-lagi Dokter Serelia menolak ajakan Yoda, dia memutuskan untuk menunda rencana pertunangan itu sampai tahun depan. Yoda kecewa. Padahal dokter Serelia telah menyelesaikan studi dokter spesialisnya.

***

    Pagi menjelang. Langit masih sedikit berawan, jalanan komplek basah sisa hujan semalam. Amira menjalankan motornya terburu-buru menuju kampus dengan tas sampir hitam tergantung di bahu. Di sisi lain, Yoda sudah bersiap di markas, menunggu kedatangan dokter baru.

    Suara mobil dinas berhenti di depan. Dari balik pintu, seorang wanita berwajah anggun turun, mengenakan kemeja putih rapi dan celana bahan krem. Senyumnya profesional, namun tatapan matanya bergetar saat bertemu pandangan Yoda.

    “Kak Yoda ...." Suaranya lirih, nyaris tak terdengar.

    Yoda terdiam, wajahnya datar, meski dadanya bergolak. “Selamat datang, Dokter Serelia.” Yoda bersikap formal dan profesional.

    Dokters Serelia tersenyum tipis. Ada jeda panjang, seolah ribuan kata yang ingin diucapkan terhenti begitu saja. Pria tampan di hadapannya, kini nampak berbeda, dingin dan seperti berusaha asing terhadapnya.

***

    Hari itu berjalan kaku. Yoda berusaha menjaga sikap formal, sementara dokter Serelia tampak berulang kali mencari celah untuk mengajaknya bicara lebih pribadi. Namun, Yoda selalu berhasil menghindar.

    Hingga sore hari, Yoda memutuskan singgah sebentar di kafe tempat pertama kali ia bertemu Amira. Langkahnya terasa lebih ringan ketika melihat gadis itu sudah duduk di pojok ruangan, sibuk dengan laptopnya.

    “Lagi ngerjain tugas?” Suara Yoda membuat Amira menoleh.

    Amira mengangkat alis, menutup layar laptopnya setengah. “Kebetulan. Jangan-jangan Kakak ini sengaja ngikuti aku, ya?” tuduh Amira, matanya menatap lekat.

    “Kalau iya, kenapa?” Yoda menahan senyum yang menggoda.

    Amira mendengus, mencoba menutupi rona merah di pipinya. “Kakak ini ya … tentara apa stalker, sih?”

     "Ishhh, mulai berani nih bocah. Ok, kalau kamu ngajak aku kamu, aku turut senang," batin Yoda girang mendengar perubahan kata panggilan yang digunakan Amira.

    Suasana mencair. Mereka berbincang ringan, saling menyindir, bahkan sempat tertawa. Yoda merasa ada kenyamanan yang tak ia temukan lagi sejak lama.

    Namun, tawa itu terhenti ketika suara tumit sepatu mengetuk lantai mendekat.

    “Kak Yoda?”

    Keduanya menoleh bersamaan. Dokter Serelia berdiri di sana, menatap Yoda dengan ekspresi terkejut sekaligus penuh tanda tanya. Tatapannya lalu beralih pada Amira, yang langsung merasa heran penuh tanya.

    “Eh … saya duluan aja deh.” Amira buru-buru berkemas. Tapi Yoda menahan lengannya lembut.

    “Amira, jangan pergi!" Suara Yoda tegas, membuat Amira terdiam.

    Serelia terbelalak. "Jadi, ini yang bikin kamu nggak pernah jawab pesanku?” Suaranya bergetar, campuran marah dan sedih. “Seorang gadis muda?” lanjutnya menuduh.

    Amira tercekat. Ia ingin menjelaskan, tapi bagaimana? Ia bahkan belum sepenuhnya mengerti hubungan apa yang mengikatnya dengan pria tentara ini.

    Yoda menatap dokter Serelia tajam, kali ini tidak lagi menyembunyikan ketegasan hatinya. “Ini teman baru aku. Kami kebetulan bertemu di kafe. Aku ikut duduk di meja yang sama. Lagipula ini tempat umum. Jadi, wajar aku ikut gabung dengan orang yang aku kenal," tutu Yoda.

     Dokter Serelia menatap Yoda sekilas. Dia merasa tidak senang dengan kebersamaan Yoda dengan gadis yang jauh lebih muda darinya itu.

     "Pantas saja setelah pembicaraan kita tempo hari, Kak Yoda tidak mau lagi membalas pesanku," protes Dokter Serelia mengulang ucapannya tadi.

     "Serel, bukankah kamu sendiri yang memutuskan untuk menunda lagi, bukan?" tukas Yoda.

     "Maaf, sepertinya saya harus pergi. Saya tidak mau melihat pertengkaran di depan saya. Selesaikan urusan kalian. Tapi, jangan di sini. Ini tempat umum." Amira berdiri, menyela perdebatan mereka. Setelah berkata, ia segera angkat kaki keluar dari kursi kafe.

     "Amira, tunggu, Dik!" tahan Yoda. Namun sayang, Amira keburu menuju pintu keluar.

Dokter Serelia menahan lengan Yoda, tapi Yoda menepis. Dia lebih memilih mengejar Amira.

NB: Bab 3 ada yang saya revisi. Boleh dicek ya. Makasih.

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

yoda. karakternya mudah tergoda ya. bukan lelaki playboy, bukan juga cepat bosan. hanya mudah teralihkan.

2025-10-04

1

Nur Haswina

Nur Haswina

Amira adik sepupu sakala kah

2025-10-12

2

Iin Irawati

Iin Irawati

Amira

2025-08-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Cipratan Air Hujan
2 Bab 2 Laptop Yang Tertinggal
3 Bab 3 Dokter Baru Di Batalyon
4 Minta Pendapat Readers
5 Bab 4 Jejak Yang Mengusik Hati
6 Bab 5 Ungkapan Hati Iqbal
7 Bab 7 Pertemuan Yoda Dan Amira Yang Tidak Disangka
8 Bab 8 Gadis Muda Dan Pria Dewasa
9 Bab 9 Amira Pacar Iqbal?
10 Bab 10 Tidak Akan Menunggu Lagi
11 Bab 10 Merasa Pesimis
12 Bab 12 Penemuan Yoda
13 Bab 13 Kecewa Dan Bahagia
14 Bab 14 Pertemuan Yoda dan Lahat
15 Bab 15 Hubungan Profesional
16 Bab 16 Ungkapan Yoda Yang Belum Terjawab
17 Bab 17 Bertemu Lahat
18 Bab 18 Galau
19 Bab 19 Keputusan Yoda
20 Bab 20 Ujian Dalam Pesanan Amira
21 Bab 21 Penilaian Amira
22 Bab 22 Bayangan Yang Semakin Kuat
23 Bab 23 Menghindar
24 Bab 24 Luka Yang Membuka Hati
25 Bab 25 Pertemuan Yoda Dan Kedua Orang Tua Amira
26 Bab 26 Kedatangan Iqbal Kecewa Yoda
27 Bab 27 Ungkapan Cinta Yoda
28 Bab 28 Bertemu Lahat Dan Aika
29 Bab 29 Kekasih Dapat Maksa
30 Bab 30 Harapan Orang Tua Amira Yang Tersambut
31 Bab 31 Ternyata Anak Pak Harimurti
32 Bab 32 Curhat Dengan Om Kesayangan
33 Bab 33 Pilihan Hati Amira
34 Bab 34 Antara Kecewa, Penyesalan, dan Bayangan Ancaman
35 Bab 35 Cemburu dan Kecewa Yoda
36 Bab 36 Mengungkapkan Keseriuasan
37 Bab 37 Terungkap
38 Bab 38 Yoda Berusaha Mayakinkan Amira
39 Bab 39 Sedih Dan Kecewa Dokter Serelia
40 Bab 40 Niatnya Memberi Kejutan Malah Terkejut Duluan
41 Bab 41 Pengajuan Nikah
42 Bab 42 Ajakan Makan Malam Romantis
43 Bab 43 Bertemu Dokter Serelia
44 Bab 44 Berita Pengajuan Nikah Yoda
45 Bab 45 Persiapan Pernikahan
46 Bab 46 Pernikahan/ Sah
47 Bab 47 Pedang Pora
48 Bab 48 Bulan Madu Yang Gagal
49 Bab 49 Bulan Madu Yang Gagal 2
50 Bab 50 Pulang
51 Bab 51 Buket Bunga dan ATM Mengembalikan Senyum Amira
52 Bab 52 Nasi Goreng Ala Amira
53 Bab 53 Lagi-lagi Gagal
54 Bab 54 Penjelasan yang Membuat Amira Tenang
55 Bab 55 Malam Pertama
56 Bab 56 Bertemu Iqbal
57 Bab 58 Sebuah Kejujuran
58 Bab 58 Hujan Sore yang Bahagia
59 Bab 59 Kisah yang Berakhir Indah (END)
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1 Cipratan Air Hujan
2
Bab 2 Laptop Yang Tertinggal
3
Bab 3 Dokter Baru Di Batalyon
4
Minta Pendapat Readers
5
Bab 4 Jejak Yang Mengusik Hati
6
Bab 5 Ungkapan Hati Iqbal
7
Bab 7 Pertemuan Yoda Dan Amira Yang Tidak Disangka
8
Bab 8 Gadis Muda Dan Pria Dewasa
9
Bab 9 Amira Pacar Iqbal?
10
Bab 10 Tidak Akan Menunggu Lagi
11
Bab 10 Merasa Pesimis
12
Bab 12 Penemuan Yoda
13
Bab 13 Kecewa Dan Bahagia
14
Bab 14 Pertemuan Yoda dan Lahat
15
Bab 15 Hubungan Profesional
16
Bab 16 Ungkapan Yoda Yang Belum Terjawab
17
Bab 17 Bertemu Lahat
18
Bab 18 Galau
19
Bab 19 Keputusan Yoda
20
Bab 20 Ujian Dalam Pesanan Amira
21
Bab 21 Penilaian Amira
22
Bab 22 Bayangan Yang Semakin Kuat
23
Bab 23 Menghindar
24
Bab 24 Luka Yang Membuka Hati
25
Bab 25 Pertemuan Yoda Dan Kedua Orang Tua Amira
26
Bab 26 Kedatangan Iqbal Kecewa Yoda
27
Bab 27 Ungkapan Cinta Yoda
28
Bab 28 Bertemu Lahat Dan Aika
29
Bab 29 Kekasih Dapat Maksa
30
Bab 30 Harapan Orang Tua Amira Yang Tersambut
31
Bab 31 Ternyata Anak Pak Harimurti
32
Bab 32 Curhat Dengan Om Kesayangan
33
Bab 33 Pilihan Hati Amira
34
Bab 34 Antara Kecewa, Penyesalan, dan Bayangan Ancaman
35
Bab 35 Cemburu dan Kecewa Yoda
36
Bab 36 Mengungkapkan Keseriuasan
37
Bab 37 Terungkap
38
Bab 38 Yoda Berusaha Mayakinkan Amira
39
Bab 39 Sedih Dan Kecewa Dokter Serelia
40
Bab 40 Niatnya Memberi Kejutan Malah Terkejut Duluan
41
Bab 41 Pengajuan Nikah
42
Bab 42 Ajakan Makan Malam Romantis
43
Bab 43 Bertemu Dokter Serelia
44
Bab 44 Berita Pengajuan Nikah Yoda
45
Bab 45 Persiapan Pernikahan
46
Bab 46 Pernikahan/ Sah
47
Bab 47 Pedang Pora
48
Bab 48 Bulan Madu Yang Gagal
49
Bab 49 Bulan Madu Yang Gagal 2
50
Bab 50 Pulang
51
Bab 51 Buket Bunga dan ATM Mengembalikan Senyum Amira
52
Bab 52 Nasi Goreng Ala Amira
53
Bab 53 Lagi-lagi Gagal
54
Bab 54 Penjelasan yang Membuat Amira Tenang
55
Bab 55 Malam Pertama
56
Bab 56 Bertemu Iqbal
57
Bab 58 Sebuah Kejujuran
58
Bab 58 Hujan Sore yang Bahagia
59
Bab 59 Kisah yang Berakhir Indah (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!