DCMGA 3

Keesokan harinya, Ayra sedari jan 3 pagi tadi sudah berkutat di dapur kesayanganya di bantu oleh dua pegawainya yang ia minta lembur.

" mb maaf yaa mb jadi lembur"ujar Ayra pada kedua karyawannya.

" gapapa mb, kita malah seneng kok kalau toko banyak pesanan iyakan Ris!" Jawab salah satu karyawanya bernama Farah.

" Iya mb, oh yaa mb, mb gak mau pindah ke ruko yang lebih besar lagi mb? di lihat dan di amati pelanggan kita semakin banyak mb" sahut Rissa.

" aduh kalau buat pindah belom bisa mb, lagi ngumpulin uang dulu buat lainnya" jawab Ayra.

" buat nikah sama Mas Lucas yaa mb" frontal Rissa.

Namun Ayra hanya tertawa, bila di ingat ia sudah pacaran dengan Lucas cukup lama, namun obrolan untuk kejenjang lebih serius belom terfikirkan, karena perbedaan di antara mereka.

Adzan shubuh telag berkumandang,pesanan yang Ayra buat baru setengah, ia pun meminta kedua pegawainya untuk istirahat terlebih dahulu.

Setelah sholat shubuh Ayra lanjut mengerjakan pesanannya, hingga pukul dua belas, semua pesanan sudah siap, Ayra pun segera beranjak, dan toko Ayra pun sudah buka sejak tadi pukul delapan.

" mb minta tolong packing bentar ya mb,aku mau ke atas dulu mandi siap- siap mau pesananya Nyai Siti" Ayra meminta tolong pada pegawainya.

" Iya mb" jawab Rissa.

" oh yaa Mb farah, nanti kalau Lucas kesini bilangin aku lagi siap- siap gitu yaa" imbuh Ayra sebelum beranjak.

" okay mb"

Ayra kemudian merebahkan sebentar tubuhnya yang sangat amat lelah itu, ia kemudian memeriksa bookingan make up besok untuk acara .

" wahh lumayan juga 3 pengantin dalam sehari" gumam Ayra ketika melihat schedule nya.

" Sehat- sehat dech badan, supaya bisa bayar semuanya" gumam Ayra kemudian beranjak ke kamar mandi.

Setelah selesai dengan ritual mandinya kini ia sudah siap dengan kemeja panjang dan juga rok dengan warna yang sangat cocok saat di perpadukan, dengan rambut panjang yang ia catok bergelombang membuat kecantikan Ayra bertambah berkali- kali lipat.

Ayra kemudian turun,pemandangan yang ia suka pengunjung tokonya begitu banyak, dan senang saat memilih roti- roti di tokonya.

" hai pak, saya tidak mampu membayar anda, jika anda terus disini" gurau Ayra ketika melihat Lucas menjadi kasir dadakan di tokonya.

" ini barangnya dan ini kembaliannya, terima kasih sudah berbelanja di Aka Bakery semoga anda puas, dan kembali lagi yaa bu"

Ayra tertawa melihat Lucas yang biasanya begitu dingin saat di rumah sakit ,kini berubah ramah melayani ibu- ibu yang berbelanja.

" kalau mas kasirnya sehari tiga kali juga saya mau balik kesini mas" goda ibu- ibu berumur sekitar 40 tahun.

" Maaf bu saya sudah punya pacar, ini pacar saya" Lucas kemudian menarik Ayra dan merangkulnya.

Ibu itu pun pergi begitu saja, saat ibu itu pergi tawa Ayra benar- benar pecah.

" ketawa kamu beb" Lucas kesal melihat Ayra yang menertawakan dirinya.

" lucu beb"

Lucas kemudian menyerahkan kasir pada Farah, kemudian menarik Ayra kedalam mobil, Ayra masih saja menertawakan sang kekasih.

" ihh udah ihh kamu mah, seneng liat aku di godain ibu- ibu" Lucas melihat tangany di depan Dada dan mengerucutkan bibirnya.

Ayra melihat itu semakin gemas dengan sang kekasih " uluh- uluh bayi gedenya ngambek"

" udah ihh, jadi nganter pesanan gak nih kita?" Lucas mulai menyalakan mesin mobilnya.

" Iya iya, ayo keburu telat kita" jawab Ayra kemudian memasang sabuk pengaman dan mereka meluncur ke tempat tujuan.

Sedangkan di pesantren As Salam kini semua orang tengah sibuk dengan pekerjaan masing- masing.

" Lee tolong nanti kalau kue nya datang,sebagian tolong di suguhkan ke dapur yaa" pinta Nyai Siti pada Alfarezeel.

" iyaa jiddah, kalau gitu Al ke depan dulu yaa, bantuin santri nyusun, panggung" pamit Alfarezeel.

Namun di ambang pintu ia berpapasan dengan sang adik yang baru saja pulang dari jaga.

" Assalamualaikum jiddah, yuhuuu kue Aka bakery i'm coming " Zahira gadis yang di bilang tak punya rasa lelah.

Alfarezeel menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang adik, yang terlalu bar- bar.

" Masuk rumah tuh salam zahira" tegur Alfarezeel.

" hello kakak ku yang kayak kanebo kering, apakah anda tuli atau pura- pura tidak dengar, tadi adik mu yang paling cantik ini sudah salam yaa"

" Iyakan jiddah, zahira sudah salamkan?" ujar Zahira mencari pembelaan.

Tiba- tiba sepasang orang dengan membawa banyak kardus datang, seorang perempuan mengenakan rok dan kemeja sepadan dan juga jilbab yang hanya di kaitkan asal, dan juga seorang pria mengenakan kaos polos serta celana panjang, mengucap salam memecah berdebatan antara adik dan kakak tersebut.

" Assalamualaikum "

Alfarezeel pun keluar untuk menemui tamu yang datang ," Waalaikumsalam "

Ayra memandang ke depan tak asing baginya lelaki yang di hadapnya kini sekarang, namun ia lupa bertemu dimana dengan lelaki tersebut.

" Maaf, saya mau antar pesanan kue Bu Nyai Siti dari Aka bakerry" ucap Ayra dengan sopan.

Alfarezeel pun mempersilahkan Ayra dan Lucas untuk masuk ke ndalem, " ohh iyaa mb Silahkan langsung masuk saja"

"Beb kamu masuk dulu, biar aku ambil yang masih di mobil" ujar Lucas.

Alfarezeel yang mendengar itu berniat membantu membawa plastik yang ada di tanan Lucas, " biar ini saya yang bawa mas? apa masih banyak? "

" masih ada 6 kantong lagi mas" jawab Lucas.

" nanti minta tolong sama santri saja mas, biar tidak bolak balik" balas Alfarezeel.

" baik mass"

" mari mb, sekalian mau melunasi pembayaran yang kurang kemarin" Alfarezeel mempersilhkan Ayra untuk masuk ke ndalem.

Alfarezeel kemudian membawa kantong ke dalam, namun sebelum itu ia mempersilahkan Ayra untuk duduk " Silahkan duduk"

Ayra mengeryitkan dahinya karena sedari tadi Alfarezeel memang terlihat ramah namun ada kesan dingin di nada suaranya.

" ahh bodi amat lah, emang kayak gitu kali orangnya" gumam Ayra dalam hatinya.

Tak selang berapa lama Lucas masuk dengan beberapa santri dan Alfarezeel , keluar dari arah dalam " langsung bawa ke dapur saja Kang" Pinta Alfarezeel pada beberapa santri tersebut.

" Sebentar yaa mb, mas saya ambilkan uangnya terlebih dahulu" ujar Alfarezeel.

" Iya mas"

Sedangkan Zahira kini menikmati kue yang baru saja tiba di samping ada jiddah, saat sedang menikmati kue ia melihat mb ndalem membawa dua gelas berisi teh hangat.

" ohh mb tau aja aku butuh minum" ujar Zahira ingin mengambil salah satu gelas, namun belom sempat mengambil tangannya sudah di pukul oleh Bu Nyai Siti.

" Itu buat tamu sana bikin sendiri" ujar Bu Nyai Siti.

" yahh, ehh mb aku yang antar saja, tapi aku minta tolong buatkan es teh yaa mb" ujar Zahira kemudian membawa nampan, dan di susul oleh Bu Nyai Siti.

Sesampainya di ruang tamu,Zahira tampak memperhatikan tamu, yang mungkin ia kenal, baru saat Bu Nyai Siti menyebut nama Ayra.

" OH MY GOD"

Terpopuler

Comments

Wiwik Daryanti

Wiwik Daryanti

lanjut ka semangat bikin alur critanya

2025-08-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!