20

Saat Smoky keluar dari gerbang, yang ia lihat hanyalah hamparan tanah yang kosong tanpa seekorpun monster yang ada di depan gerbangnya.

Ia terus melihat satu persatu lantai yang ia dan rekan rekannya lewati.

Namun sama seperti lantai sebelumnya yang ada hanya sebuah area kosong tanpa adanya kehidupan.

Setelah Smoky melihat semua lantai dungeon itu, ia mendapatkan kesimpulan bahwa monster yang telah mati tidak bangkit kembali.

Ia kembali menuju kastil, ia ingin mendiskusikan beberapa hal kepada rekan rekannya.

***

Para pahlawan yang terpanggil mulai melakukan pergerakan mereka mulai melakukan leveling di dungeon dungeon bersama pasukannya.

Mereka sangat disegani oleh petualang karena dianggap pahlawan yang akan merubah dunia ini, tetapi petualang juga merasakan bahwa area buruan mereka sudah tidak ada lagi.

Karena para pahlawan melakukan leveling di area area perburuan petualang.

Dungeon dungeon tingkat rendahpun sudah tidak ada satu petualang pun bisa memasukinya karena di jaga ketat oleh pasukan kerajaan.

Untuk menaikan leveling para pahlawan.

Para petualang mengajukan protes kepada guild master tentang dungeon tingkat rendah tidak bisa dimasuki oleh petualang.

" Guild master ! Kami tak memiliki pekerjaan kalau seperti ini? " ucap salah satu petualang yang mengajukan protes

" Maafkan aku tapi semua itu otoritas kerajaan, aku tak bisa menentangnya "

" Kenapa mereka tak berburu di demon forest bagian dalam? Bahkan hutan demon forest bagian luar pun tidak bisa kami masuki !!! "

" Maafkan aku, aku tak bisa berbuat banyak "

Quest yang biasa ada di guild pun tak ada lagi, yang mana membuat petualang semakin tidak memiliki pekerjaan.

Para petualang biasanya memasuki dungeon tingkat rendah untuk melakukan leveling sekalian menjual sumber daya yang ada dungeon untuk dijual.

Tapi setelah semuanya dikuasi kerajaan mereka tak dapat melakukan apapun.

Hutan demon forest pun dijaga ketat oleh pasukan kerajaan.

Sehingga tidak ada yang bisa memasukinya.

Para petualang hanya bisa duduk diguild karena tak memiliki pekerjaan,

" Sial kalau seperti ini terus aku bisa mati kelaparan " Teriak salah satu petualang yang sedang duduk di guild

Seorang pria memasuki guild petualang ia ingin mangajukan Quest.

" Permisi " Ucap pria tersebut

" Ada yang bisa saya bantu tuan? "

" Aku ingin mangajukan Quest bisa? "

" Baik, sebelumnya perkenalkan namaku Lili "

" Nama saya Smoky "

Lili memberikan formulir untuk diisi " Silahkan isi formulir ini quest apa yang ingin tuan ajukan "

Smoky pun mengisi formulir tersebut setelah mengisi formulir itu ia memberikannya kembali kepada Lili

Lili pun membaca Quest tersebut, quest yang diminta oleh Smoky tidak berat namun cukup sulit karena menyangkut ras.

Quest nya adalah mencari desa desa ras demi human diseluruh area kerajaan Altesia.

Dan juga mencari ras demi human yang ditangkap oleh penjual budak.

" INI ..!!!! "

" Bisa? " tanya Smoky

" Baik akan saya informasikan untuk biaya nya 10 koin emas "

Smoky pun memberikan 10 koin emas kepada Lili ia pula menjelaskan bahwa setiap petualang yang menemukan desa ras demi human akan ia hadiahi 3 koin emas.

Sedangkan yang menemukan penjual budak yang ada ras demi human 1 koin emas.

Hal itu membuat Lili tercengang ia penasaran kenapa orang seperti Smoky membutuhkan seluruh ras demi human.

Tetapi ia menyimpulkan bahwa Smoky mungkin ingin melakukan penjualan budak khusus demi human.

Sebelumnya

Smoky kembali kekasti ia mendiskusikan kepada seluruh rekan rekannya, untuk membangun peradaban di death foresh.

" Aku mengumpulkan kalian disini karena aku ingin menginformasikan sesuatu "

" Apa itu tuan " Ucap mereka serempak

" Begini Dungeon ini sudah tidak terisi kembali, aku ingin membeli beberapa budak untuk mengurus tempat ini, apakah kalian setuju? "

Mereka berpikir sejenak dan akhirnya mereka setuju dengan Smoky.

" Nanti setelah aku kembali, kita akan merubah dungeon ini sebagai tempat tinggal, baik itu lantai satu sampai dengan lantai sepuluh. "

" Baik Tuan "

Setelah mendiskusikan hal tersebut Smoky membuka portal dan menuju kerajaan Altesia