Perlahan bangkit

"Siera,ada permintaan dari kabupaten untuk mengirim utusan dari setiap kecamatan masing-masing satu orang untuk mengikuti pertukaran pemuda antar provinsi."Kata ayah.

"Wah,boleh juga.Hitung-hitung penyegaran" kata siera dalam hati.

"Ayah daftarkan ya nak,"kata ayah lagi.

Ayah Diki adalah kepala dinas pendidikan dan kebudayaan di kecamatan tempat mereka tinggal.Itu sebabnya dia mengetahui permintaan itu.Ayah Diki merasa ini adalah kesempatan untuk memulihkan kejiwaan putrinya.Mengingat kegiatan ini akan melibatkan banyak teman dan berinteraksi dengan banyak orang.

"Iya ayah.Siera mau."kata siera.

Walaupun interaksi siera dengan orang-di dalam rumah belum terlalu lancar seperti dulu.Namun siera sudah bisa di ajak ngobrol walau jawabnya hanya sedikit-sedikit,tapi itu sudahlah cukup melegakan hati keluarganya.

 

\*

 

Hari ini adalah hari diadakan tes pemilihan putra-putri yang layak mewakili kabupaten ke provinsi untuk kemudian di berangkatkan ke provinsi tempat yang dituju untuk pertukaran pemuda.

Satu persatu di minta untuk unjuk kebolehan.

Siera mendapat giliran di minta untuk berpidato.Dan itu bukanlah hal yang sulit baginya walaupun semua itu sangat mendadak dan tanpa di ketahui sebelumnya.

"siera,bagaimana tadi nak"tanya ayah Diki begitu melihat Siera.

Wajah lelahnya langsung hilang melihat senyum di wajah putrinya.senyum yang sudah hampir setahun ini tak pernah menghiasi wajah cantik putrinya.

"Siera terpilih ayah.Tapi dua Minggu lagi kami akan berangkat ke kota M untuk pelatihan sebelum berangkat ke Provinsi L,"sahut Siera.

Ini kalimat terpanjang Siera setelah kematian bundanya.Ayah Diki sangat terharu mendengarnya.

"Alhamdulillah,putriku sudah kembali" batin ayah.

Dan dua Minggu kemudian,siera bersama ke 5 temannya berangkat ke kota M.Purnama begitu indah menghiasi malam menemani perjalanan mereka.

Diam-diam ada mimpi dan harapan yang terselip di hati mereka.Semoga Pertukaran pemuda antar Provinsi ini berhasil mempertemukan mereka dengan jodoh.Mengingat mereka berenam sudah berada di usia yang sudah layak menikah.

Sepanjang perjalanan tak ada yang bersuara.Masing-masing membisu dengan fikiran masing-masing sampai akhirnya terlelap dalam tidur.

Pagi pun tiba,dan tanpa mereka sadari mobil yang membawa mereka sudah terparkir dengan manis di depan SKB tempat pelatihan mereka dan tempat mereka di karantina sebelum di berangkatkan ke provinsi L.

"Hei...hei bangun.ayo turun sudah sampai" teriak Agus sang ketua rombongan.

Semua langsung kaget dan gelagapan apalagi begitu mendengar suara mikrofon yang menyerukan selamat datang kontingen dari kota Z.Dan merekalah yang di maksud.

Dengan arahan Agus kamipun ke toilet dan membersihkan diri sebelum masuk ke ruang penyambutan.

"Aku,Diana,Cindi dan Mia,serta Rusli dan Agus bergegas mencari tempat yang di sediakan untuk kontingen kami.

Sore hari upacara penyambutan dan perkenalan di langsungkan.Kami yang dari 4 kabupaten/kota di satukan dalam satu ruangan dan di minta untuk memperkenalkan diri.

Proses perpoloncoan pun terjadi.Sang rimata meminta semua peserta untuk duduk dan berdiri dengan gerakan cepat sesuai hitungan sang rimata.

"Kampret,sialan apa sih maksudnya bapak ini.Padahal aku sudah berusaha cepat rapi mengapa aku yang terus2an di beri sangsi."

Hati siera benar-benar panas,apalagi melihat senyum samar di wajah sang rimata.

"rimata gila," rutuk siera dalam hati

Terpopuler

Comments

Herlinav Sinaga

Herlinav Sinaga

🤔🤔🤔🤔

2021-01-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!