Seragam

Dengan wajah sumringah, Nina dan Gio melangkahkan kaki mereka keluar dari gerbang sekolah, sekolah yang akan jadi harapan bagi mereka tentang masa depan yang lebih baik.

"Sekarang kita akan cari seragam untukmu..." Kata Nina sambil menggandeng tangan Gio.

"Dimana kakak akan mencarinya..?" Tanya Gio.

"Mungkin aku akan tanya sama Rudi...di rumah singgah juga banyak anak-anak yang bersekolah, pasti mereka punya seragam..." Jelas Nina.

Matahari mulai naik memancarkan sinar hangatnya, Nina mengumpulkan satu demi satu barang plastik bekas dan memasukannya ke dalam karungnya. Gio ikut memunguti barang plastik itu.

Dari kejauhan nampak seorang remaja kecil berlari kearah mereka. Rupanya dia adalah Rudi.

"Nina...kau sudah mendaftarkan Gio sekolah?" Tanya Rudi.

"Sudah...berkat pak Hadi, Gio bisa di terima di sana, mulai besok Gio bisa sekolah..." Sahut Nina riang.

"Siapa pak Hadi?"

"Pak Hadi itu kepala sekolah...orangnya sangat baik...oya Rudi...apakah kamu punya seragam SD? Atau mungkin temanmu?" Tanya Nina. Rudi nampak berpikir.

"Hmm...nanti setelah selesai, kita kerumah singgah...nanti aku tanyakan disana..." Jawab Rudi. Nina dan Gio saling berpandangan dengan wajah senang.

"Trimakasih Rudi...!" Seru Nina.

************

Senja itu, Nina dan Gio duduk di bawah sebuah pohon besar yang rindang.

"Gio...kalo kamu sekolah nanti...belajar yang pintar ya...ubah nasibmu menjadi lebih baik..." Kata Nina.

"Iya kak...tapi...aku tidak mau pulang..." Sahut Gio.

"Kenapa? Pasti kau takut dengan bibi...aku juga takut...nanti dia akan menyiksamu lagi..." Tambah Nina.

"Lalu...kita akan bagaimana?" Tanya Gio.

"Malam ini kita jangan pulang kerumah...aku akan menemanimu..." Jawab Nina.

"Kita tidur dimana?" Tanya Gio lagi.

"Entahlah...nanti kita cari tempat yang nyaman...sekarang kita istirahat dulu di sini..." Sahut Nina sambil menyandarkan kepalanya di batang pohon.

"Kak...."

"Ya..."

"Tapi bibi akan mencarimu... apa kita pulang saja...dia juga gak akan marah terus-terusan kan..." Ucap Gio.

"Tapi aku gak tega melihat kamu di marahi dan di pukul bibi...kemarin dia bilang tak mau melihatmu lagi..." Ujar Nina.

"Maaf...kakak jadi susah karna aku..." Kata Gio.

"Sudahlah Gio...aku sudah terbiasa susah...aku berharap akan ada orang kaya yang mengadopsi mu, sehingga kamu bisa sekolah tinggi...sukses...itu harapanku..."

"Kenapa kakak berharap padaku?"

"Entahlah....aku sudah bosan dengan kemiskinan dan kekerasan, menemukanmu adalah anugrah buatku...paling tidak aku bisa menyalurkan kasih sayangku kepadamu..." Ungkap Nina.

"Kakak sayang padaku?"

"Iya...sayang...aku tidak punya saudara kandung....kau seperti adikku...berjanjilah kau akan menyayangiku juga..." Kata Nina sambil memegang kedua bahu Gio.

"Iya kak...aku janji akan terus sayang padamu walaupun kelak aku akan jadi orang sukses..." Jawab Gio.

"Kamu yakin akan sukses?" Goda Nina.

"Yakin...aku gak mau usahamu menyekolahkan aku sia-sia...aku akan belajar sungguh-sungguh..." Yakin Gio polos.

"Hmm...Anak kecil ngomongnya sok dewasa aja..."

"Sekarang aku kecil, kelak dewasa hanya kakak yang aku sayang...karena hanya kakak yang tidak membuangku..." Ujar Gio.

"Gio...benarkah kau mau pulang dan sudah tidak takut bibi lagi?" Tanya Nina.

"Iya kak...aku tidak takut bibi...asal kau selalu bersamaku..."

"Baiklah...malam ini kita kembali pulang...kita hadapi bibi sama-sama..."

Nina dan Gio beranjak bangkit dan melangkah pergi meninggalkan tempat itu.

**************

Malam itu keadaan pemukiman begitu sunyi, hanya suara jangkrik yang sesekali menemani gelapnya malam itu.

Masih di tempat itu, di depan gubuk di atas sebuah dipan, Gio meringkuk. Nina duduk beselonjor kaki, kepalanya bersandar kardus yang menumpuk.

Nampaknya Bi Ani sudah bosan memarahi dan memukul Gio, terbukti hari ini dia dengan cueknya masuk ke dalam gubuknya dan langsung tertidur, tanpa memperdulikan kehadiran Gio. Ini lebih baik dari kemarin.

*************

"Ayo lekas pakai bajunya Gio! Atau kau nanti akan terlambat...!" Seru Nina setelah memandikan Gio.

"Kakak terlalu lama memandikanku..." Sahut Gio sambil mencoba memakai seragamnya.

"Itu supaya kau kelihatan bersih dan wangi...agar teman-temanmu nanti tidak menjauhimu... aku tau rasanya di jauhi dan tidak punya teman hanya karena badannya bau..." Jelas Nina.

"Apakah ini sudah rapi?" Tanya Gio yang kini memakai seragam lengkap dengan topi dan dasinya.

"Wah...Gio...kamu tampan sekali...kamu seperti anak orang kaya...walaupun seragammu bekas..." Seru Nina kagum sambil memutar tubuh Gio. Terdengar gelak tawa Gio yang senang atas pujian Nina.

"Aku siap berangkat kak...!" Seru Gio.

Nina tersenyum kemudian menggandeng tangan Gio keluar dari gubuknya, tak lupa ia menyambar sebuah karung yang tergantung di depan pintu.

***********

Rudi sudah menunggu tidak jauh dari gedung sekolah, ketika melihat Nina dan Gio, Rudi berlari kecil menghampiri mereka.

"Gimana Gio...seragamnya pas kan...itu punyaku dulu waktu SD...oya, ini ada buku dan tas bekas sumbangan donatur rumah singgah...masih bagus...pakailah Gio..." Kata Rudi sambil menyodorkan sebuah tas layak pakai, di dalamnya sudah ada buku dan alat tulis.

"Trimakasih kak Rudi...!" Sahut Gio senang.

"Nah Gio...selamat belajar yang pintar dan raihlah cita-citamu...ayo aku antar kau masuk..." Ujar Nina sambil menarik tangan Gio masuk.

Ketika sampai di gerbang sekolah yang pagi itu cukup ramai, banyak murid-murid yang berangkat sekolah, juga orang tua murid yang mengantar anaknya ke sekolah.

Gio menghentikan langkahnya kemudian menatap wajah Nina.

"Kenapa Gio? Masuklah...nanti kamu terlambat...ayo semangat...nanti aku akan menjemputmu...aku tunggu di sini, di depan gerbang sekolah..." Kata Nina.

"Kakak gak menemaniku masuk kedalam?" Tanya Gio. Nina menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak bisa masuk ke dalam Gio...lihatlah penampilanku...nanti mereka tak mau berteman denganmu hanya karena kau bersamaku...sudahlah ayo masuk..." Ucap Nina sambil merengkuh tubuh Gio, kemudian mendorongnya masuk kedalam gedung sekolah.

Setelah Gio sudah masuk, tak lama pintu gerbang di tutup oleh security.

"Kak Nina...!" Teriak Gio dari balik gerbang.

"Belajar yang pintar Gio! aku akan menunggumu di sini...!" Balas Nina yang kemudian melangkah pergi meninggalkan gedung sekolah itu.

**************

Hi readers....Mohon dukungannya melalui like, vote, comment and share ya...trimakasih...🙏🤗❤️

Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Biar Aku Menggendongmu
3 Mendaftar Sekolah
4 Seragam
5 Menatap Hari Esok
6 Surat Dari Sekolah
7 Mengambil Keputusan
8 Perpisahan
9 Mencari Dirimu
10 Kecewa
11 Flower cafe
12 Teringat Masa Lalu
13 Tatapan Itu
14 Menunggunya
15 Kegelisahan
16 Kejadian di cafe
17 Kerinduan
18 Tetap Mencarimu
19 Delivery Order
20 Rumah Singgah
21 Air Mata Nina
22 Curahan Hati
23 Tabir Yang Tersingkap
24 Melepaskan Kerinduan
25 Kekhawatiran
26 Menghadapi Kenyataan
27 Bertemu Dengan Bibi
28 Permintaan Maaf
29 Kedatangan Yessa
30 Perasaan Khawatir
31 Bertemu Papa
32 Menepati Janji
33 Rencana Indah
34 Meminta Restu
35 Permintaan Nina
36 Mencintaimu
37 Ikut ke Kantor
38 Kejadian di Kantor
39 Pindah Rumah
40 Restu Papa
41 Setitik Harapan
42 Sebuah Keputusan
43 Tetap Bersamamu
44 Rencana Pernikahan
45 Biarkan Aku Menggendongmu 2
46 Hari Pernikahan
47 Malam Pertama
48 Hidup Bersamamu
49 Jalan-Jalan
50 Makan Pizza
51 Surat Perjanjian
52 Menangis Dalam Diam
53 Bulan Madu ke Bali
54 Saat Makan di Cafe
55 Deburan Ombak di Pantai Bali
56 Cemburu
57 Hari Terakhir Bulan Madu
58 Kehilangan Sahabat
59 Ketulusan Cinta
60 Menemaniku Bekerja
61 Tidak Percaya Diri
62 Bertemu Yessa Lagi
63 Berita yang Mengejutkan
64 Sebuah Harapan baru
65 Menginap di Rumah Mertua
66 Di Kamar Gio
67 Masa Lalu yang Terlupakan
68 Hormon Kehamilan
69 Ngidam Kopi
70 Pulang ke Rumah
71 Malu
72 Yumi, Gadis dari Jepang
73 Menjadi Sahabat
74 Bekal Makan Siang
75 Belajar Melepaskan
76 Sebuah Perasaan
77 Gio Sakit
78 Buah Cinta
79 Menumpahkan Keinginan
80 Persahabatan
81 Rasa Khawatir
82 Transfusi Darah
83 Pemulihan
84 Sebuah Kenyataan
85 Terus Berjuang
86 Perasaan Cemas
87 Kemarahan Gio
88 Berdamai Kembali
89 Kejutan Tak Terduga
90 Masih Ada Kesempatan
91 Rapuhnya Sebuah Hati
92 Perjodohan
93 Bunuh Diri
94 Ulah Yessa
95 Kedatangan Pak Yudha
96 Sepenggal Masa Lalu
97 Memaafkan
98 Bertemu Saudara
99 Sebuah Harapan
100 Tetap Bertahan
101 Selamat Datang ke Dunia
102 Kata Maaf
103 Kasih Sayang
104 Kembali Pulang ke Rumah
105 Terancam Bangkrut
106 Hampir Menyerah
107 Ada Air Mata
108 Belajar Ikhlas
109 Belajar Melupakan
110 pengorbanan
111 Detik Terakhir
112 Kehidupan Baru
113 Setulus Cinta
114 Kembali Pulang ke Rumah
115 Ada yang Berubah
116 Kembali ke Kantor
117 Kedatangan Pak Yudha dan Bu Rani
118 Filia Hilang
119 Lapor polisi
120 Menghilang Tanpa Jejak
121 Periksa ke Dokter
122 Ada Lagi yang Bertumbuh
123 Harapan yang Selalu Ada
124 Kabar Dari Jepang
125 Makam Yessa
126 Penyesalan Nina
127 Mulai Curiga
128 Kelahiran Anak ke Dua
129 Lima Tahun Kemudian
130 Penyakit Bu Rani
131 Permintaan Gio
132 Bu Rani Meninggal
133 Dalam Perjalanan
134 Kunjungan Rey dan Yumi
135 Gadis Kecil yang Menangis
136 Mencari Alamat
137 Rumah Kosong
138 Petunjuk Baru
139 Pura-pura
140 Menyusuri Jejak
141 Dia Anakku
142 Cinta Selembut Awan (End)
143 Memulai Hal yang Baru (Bonus Chapter)
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Biar Aku Menggendongmu
3
Mendaftar Sekolah
4
Seragam
5
Menatap Hari Esok
6
Surat Dari Sekolah
7
Mengambil Keputusan
8
Perpisahan
9
Mencari Dirimu
10
Kecewa
11
Flower cafe
12
Teringat Masa Lalu
13
Tatapan Itu
14
Menunggunya
15
Kegelisahan
16
Kejadian di cafe
17
Kerinduan
18
Tetap Mencarimu
19
Delivery Order
20
Rumah Singgah
21
Air Mata Nina
22
Curahan Hati
23
Tabir Yang Tersingkap
24
Melepaskan Kerinduan
25
Kekhawatiran
26
Menghadapi Kenyataan
27
Bertemu Dengan Bibi
28
Permintaan Maaf
29
Kedatangan Yessa
30
Perasaan Khawatir
31
Bertemu Papa
32
Menepati Janji
33
Rencana Indah
34
Meminta Restu
35
Permintaan Nina
36
Mencintaimu
37
Ikut ke Kantor
38
Kejadian di Kantor
39
Pindah Rumah
40
Restu Papa
41
Setitik Harapan
42
Sebuah Keputusan
43
Tetap Bersamamu
44
Rencana Pernikahan
45
Biarkan Aku Menggendongmu 2
46
Hari Pernikahan
47
Malam Pertama
48
Hidup Bersamamu
49
Jalan-Jalan
50
Makan Pizza
51
Surat Perjanjian
52
Menangis Dalam Diam
53
Bulan Madu ke Bali
54
Saat Makan di Cafe
55
Deburan Ombak di Pantai Bali
56
Cemburu
57
Hari Terakhir Bulan Madu
58
Kehilangan Sahabat
59
Ketulusan Cinta
60
Menemaniku Bekerja
61
Tidak Percaya Diri
62
Bertemu Yessa Lagi
63
Berita yang Mengejutkan
64
Sebuah Harapan baru
65
Menginap di Rumah Mertua
66
Di Kamar Gio
67
Masa Lalu yang Terlupakan
68
Hormon Kehamilan
69
Ngidam Kopi
70
Pulang ke Rumah
71
Malu
72
Yumi, Gadis dari Jepang
73
Menjadi Sahabat
74
Bekal Makan Siang
75
Belajar Melepaskan
76
Sebuah Perasaan
77
Gio Sakit
78
Buah Cinta
79
Menumpahkan Keinginan
80
Persahabatan
81
Rasa Khawatir
82
Transfusi Darah
83
Pemulihan
84
Sebuah Kenyataan
85
Terus Berjuang
86
Perasaan Cemas
87
Kemarahan Gio
88
Berdamai Kembali
89
Kejutan Tak Terduga
90
Masih Ada Kesempatan
91
Rapuhnya Sebuah Hati
92
Perjodohan
93
Bunuh Diri
94
Ulah Yessa
95
Kedatangan Pak Yudha
96
Sepenggal Masa Lalu
97
Memaafkan
98
Bertemu Saudara
99
Sebuah Harapan
100
Tetap Bertahan
101
Selamat Datang ke Dunia
102
Kata Maaf
103
Kasih Sayang
104
Kembali Pulang ke Rumah
105
Terancam Bangkrut
106
Hampir Menyerah
107
Ada Air Mata
108
Belajar Ikhlas
109
Belajar Melupakan
110
pengorbanan
111
Detik Terakhir
112
Kehidupan Baru
113
Setulus Cinta
114
Kembali Pulang ke Rumah
115
Ada yang Berubah
116
Kembali ke Kantor
117
Kedatangan Pak Yudha dan Bu Rani
118
Filia Hilang
119
Lapor polisi
120
Menghilang Tanpa Jejak
121
Periksa ke Dokter
122
Ada Lagi yang Bertumbuh
123
Harapan yang Selalu Ada
124
Kabar Dari Jepang
125
Makam Yessa
126
Penyesalan Nina
127
Mulai Curiga
128
Kelahiran Anak ke Dua
129
Lima Tahun Kemudian
130
Penyakit Bu Rani
131
Permintaan Gio
132
Bu Rani Meninggal
133
Dalam Perjalanan
134
Kunjungan Rey dan Yumi
135
Gadis Kecil yang Menangis
136
Mencari Alamat
137
Rumah Kosong
138
Petunjuk Baru
139
Pura-pura
140
Menyusuri Jejak
141
Dia Anakku
142
Cinta Selembut Awan (End)
143
Memulai Hal yang Baru (Bonus Chapter)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!