Bab 5 : Tidur Sekamar

Hari sudah berganti malam. Hujan pun sudah reda. Ember-ember dan bak penampung air milik warga sudah terisi penuh dengan air jernih. Membuat banyak warga desa bersyukur, karena hari ini sangat indah, langit menganugerahkan air hujan yang sudah lama tidak turun membasahi tanah gersang desa.

Lilia, Pandu dan Bu Ayu tengah berkumpul di meja makan, menyantap makanan sederhana nan lezat buatan Bu Ayu. Menu makan malam hari ini adalah oseng sayur pakis dan ayam goreng. Mereka bertiga makan dengan hening. Bu Ayu tidak berani memulai pembicaraan, pasalnya dia takut Pandu membahas perselingkuhan anaknya tadi siang.

"Lilia, tepati janjimu pada warga desa. Besok kamu perbaiki kandang ayam Bu Ira yang sudah kamu rusak. Setelah itu bantu Bu Sinta menanam sayur di kebun," ucap Pandu, memulai pembicaraan.

Lilia berhenti menyuapi makanannya. Bu Ayu meneguk air liurnya dengan susah payah. "Tenang saja nak Pandu, ibu akan pastikan Lilia bertanggung jawab atas semua perbuatannya," sahut Bu Ayu. "Iya kan, Lilia?" lanjut Bu Ayu lagi.

"Tidak masalah," jawab Lilia, menurut. "Selama ada ruang ajaib, apapun bisa ku lakukan," kata Lilia dalam hati.

"Baiklah, aku harap kamu tidak bohong," jawab Pandu. "Besok aku harus pastikan dia tidak berbohong. Tidak mungkin seseorang berubah dalam semalam," batin Pandu.

Makan malam pun selesai. Mereka masuk ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Sementara piring kotor akan mereka cuci besok pagi.

Lilia tidak tenang ada di kamar dan ranjang yang sama dengan Pandu. Karena selama ini Lilia tidak pernah dekat dengan pria manapun. Lilia tidak bisa tidur, sementara Pandu sudah tidur dengan tenang.

"Pria ini, harusnya tidak tidur seranjang denganku, bukankah dia tidak mencintaiku? Bajunya dia lepas segala," kesal Lilia dalam hati. Pandu sejak dulu terbiasa tidur tidak memakai baju, membuat Lilia asli sering mencari kesempatan dalam kesempitan namun selalu gagal. Tapi Lilia yang sekarang tidak mau melirik Pandu sedikitpun apalagi menggerayangi tubuh kekar Pandu. Ada bersama Pandu di ranjang yang sama saja sudah membuatnya kesal.

Matahari pagi kembali menyapa. Pandu terbangun dari tidur nyenyaknya. Saat melihat ke samping dia terkejut karena tidak melihat Lilia. Pandu tersadar kalau malam ini untuk pertama kalinya dia tidur nyenyak, tanpa gangguan apapun dari Lilia. Biasanya Pandu selalu bangun tengah malam, karena sentuhan-sentuhan aneh Lilia. Hingga membuat Pandu selalu berakhir tidur di kursi luar untuk menghindari Lilia.

Pandu menoleh lagi, dia melihat Lilia tidur di lantai hanya beralas selimut tebal. Pandu merasa aneh di dalam hatinya, sejak semalam Lilia berubah drastis. Pandu pun bangkit dari posisi tidurnya, dia turun dari ranjang, berjalan menghampiri Lilia yang masih tertidur di lantai.

"Sejak ketahuan selingkuh semalam, dia berubah. Apa benar dia sudah berubah jadi lebih baik?" batin Pandu.

Pandu menatap Lilia cukup lama, sampai akhirnya mata Lilia terbuka perlahan. Saat Lilia membuka matanya, dia terkejut melihat Pandu sudah berada dihadapannya. Wajah Pandu terlihat begitu tampan membuat jantung Lilia memompa lebih cepat. "Apa semua pria pemeran utama novel tampan seperti ini? Cium sedikit ah ..." kata Lilia dalam hati.

Cup

Cium Lilia singkat dengan cepat di bibir Pandu. Serangan itu membuat Pandu terkejut.

"Kok ada rasanya, bukankah ini mimpi?" ucap Lilia. Dia hanya berpura-pura, seolah sedang bermimpi, agar Pandu tidak marah.

"Ini aku, kamu sedang mimpi apa?" jawab Pandu.

Lilia berpura-pura terkejut. "Astaga, aku tidak mimpi? Aku pikir mimpi sedang bermesraan dengan pria tampan. Maaf ... Aku tidak bermaksud apa-apa," kata Lilia lagi, berpura-pura menyesal, padahal dalam hatinya bersorak riang.

Lilia bangun. "Aku mandi dulu, hari ini aku sibuk." Lilia langsung masuk ke kamar mandi.

"Aneh, kok aku tidak marah?" ucap Pandu.

.

.

.

Setelah Lilia selesai mandi, sekarang giliran Pandu. Lilia melihat isi lemari, semua pakaian Lilia asli begitu ketinggalan zaman, karena memang inilah fashion wanita di tahun 1980 an. Lilia yang berasal dari era modern tidak mau memakai pakaian seperti itu. Sebagai wanita modern, agen rahasia hebat yang cantik, Lilia selalu mengutamakan penampilan setelah keahlian.

"Taro, apa di ruang ajaib ada pakaian cantik?" kata Lilia memanggil sistem.

"Selamat pagi nona. Silahkan lihat koleksi pakaian kami," jawab Taro. Dia pun memperlihatkan pada Lilia ruangan yang berisi banyak busana modern yang sangat bagus. Lilia pun menggeser-geser busana-busana itu seperti menggeser tablet di layar depan matanya.

"Baju ini bagus sekali." Lilia menemukan pakaian yang cocok untuknya. "Aku mau ini," kata Lilia.

"Baik nona. Pakaian ditukarkan dengan koin emas." Taro memberikan apa yang Lilia mau. Pakaian itu pun langsung muncul di tangan Lilia. Membuat Lilia gembira.

"Bagus sekali. Oh ya, koin emas ku sudah berapa banyak?" tanya Lilia.

"Lihatlah nona!" Taro memperlihatkannya.

Mata Lilia berbinar-binar melihat saldo koin emas miliknya sangat banyak. "Taro, aku ingin menukar koin itu dengan kandang ayam yang paling bagus serta bibit sayur yang unggul," pinta Lilia.

"Siap nona."

"Kirim kandang ayamnya ke tempat Bu Ira. Kirim bibit sayurnya ke kebun Bu Sinta."

"Permintaan nona sedang kami di proses."

Dalam sekejap kandang ayam dari ruang ajaib muncul di belakang rumah Bu Ira, menggantikan kandang ayam yang sudah Lilia rusak tempo hari. Sementara bibit sayur di kebun Bu Sinta juga sudah di kirim. Bahkan sudah di tanam dengan sendirinya.

"Terima kasih Taro. Nanti aku panggil lagi, aku mau memasang baju dulu."

"Terima kasih kembali, saya selalu siap sedia membantu nona." Sistem pun menghilang.

Pandu membuka pintu kamar mandi, dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Di depan pintu kamar mandi, dia terkejut melihat Lilia yang berada di depan cermin. Hari ini Lilia tampak cantik dengan dress bermotif bunga ala 90 an. Penampilan Lilia sangat anggun, karena gaya itu belum ditemukan di era 80 an. Jepit rambut pita yang terpasang di belakang kepala Lilia membuat rambut Lilia sangat rapi dan indah. Sepatu putih pantofel 5 cm menjadi pelengkap penampilannya. Membuat Pandu terpesona, bahkan tidak berkedip sedikitpun.

Lilia menoleh pada Pandu. Dia tersenyum kecil. Lilia terperangah melihat badan Pandu yang sispex. "Astaga, dia tentara sejati, badannya penuh otot. Sangat hebat ..." puji Lilia dalam hati.

Lilia tersadar. "Dasar otak kotor. Aku tidak tahan lagi. Aku kabur saja." Lilia pun keluar dari kamar, tanpa sepatah katapun, meninggalkan Pandu di sana.

"Istriku cantik sekali hari ini," puji Pandu dalam hati.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

waduh...kandang ayam sm bibit cepat x di selesaikan ...apa pandu akan percaya ya klu itu lilia yg buat

2025-10-31

0

Erna Masliana

Erna Masliana

dih kesempatan banget y🤣

2025-11-02

0

E H Mukti

E H Mukti

🤩🤩🤩🤩🤩

2025-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Sistem Ajaib
2 Bab 2 : Kebaikan Pertama
3 Bab 3 : Hujan Turun
4 Bab 4 : Koin Emas Bertambah
5 Bab 5 : Tidur Sekamar
6 Bab 6 : Awal Baru, Lilia Yang Baru
7 Bab 7 : Melunasi Semua Hutang
8 Bab 8 : Memasak Lobster
9 Bab 9 : Blender
10 Bab 10 : Bisnis Woman
11 Bab 11 : Laris Manis
12 Bab 12 : Jangan Menyukaiku
13 Bab 13 : Memberantas Korupsi
14 Bab 14 : Kebaikan Lilia
15 Bab 15 : Cinta
16 Bab 16 : Lilia Menjadi Kepala Desa
17 Bab 17 : Titan
18 Bab 18 : Berkebun
19 Bab 19 : Pemain Baru
20 Bab 20 : Menyusul Lilia
21 Bab 21 : Kejadian Aneh
22 Bab 22 : Rencana Licik
23 Bab 23 : Kembalinya Kekasih
24 Bab 24 : Tertangkap Basah
25 Bab 25 : Aku Mencintaimu
26 Bab 26 : Akhirnya Lilia Tahu
27 Bab 27 : Suami Bu Ira Hilang
28 Bab 28 : Burung Ajaib
29 Bab 29 : Mendarat Ke Pulau Monyet
30 Episode 30 : Meminta Pistol Pada Sistem
31 Bab 31 : Menembak
32 Bab 32 : Keluar Dari Pulau Monyet
33 Bab 33 : Berhasil
34 Bab 34 : Maukah Kau Menjadi Milikku?
35 Bab 35 : Kemunculan Antagonis Puncak
36 Bab 36 : Niat Jahat
37 Bab 37 : Bos Gangster
38 Bab 38 : Dio Di Gigit Ular
39 Bab 39 : Rencana Gagal Sebelum Dijalankan
40 Bab 40 : Air Suci Untuk Kolam Ikan
41 Bab 41 : Rencana Pasar Malam
42 Bab 42 : Titan Tertangkap
43 Bab 43 : Rai Terkepung
44 Bab 44 : Melumpuhkan Sistem
45 Bab 45 : Sistem Kembali
46 Bab 46 : Kemarahan Lilia
47 Bab 47 : Keluarga Yang Hangat
48 Bab 48 : Asap Ajaib Pembuat Amnesia
49 Bab 49 : Memupuk Kebun
50 Bab 50 : Guru Yang Hebat
51 Bab 51 : Mesra
52 Bab 52 : Pergi Berjualan
53 Bab 53 : Sedang Diawasi
54 Bab 54 : Siap Menyerang
55 Bab 55 : Lilia Ditangkap
56 Bab 56 : Titan Datang Menyelematkan Lilia
57 Bab 57 : Serang!
58 Bab 58 : Detik-detik Kematian Vivan
59 Bab 59 : Kematian Tragis Pimpinan Gangster
60 Bab 60 : Menjatuhkan Penguasa Jahat
61 Bab 61 : Akhir Tragis Rames Semesta
62 Bab 62 : Penen Raya
63 Bab 63 : Kabar Bahagia
64 Bab 64 : Seorang Jenderal Besar
65 Bab 65 : Kembali Ke Dunia Modern
66 Bab 66 : Memusnahkan Musuh
67 Bab 67 : Akhir Kisah Bahagia
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 : Sistem Ajaib
2
Bab 2 : Kebaikan Pertama
3
Bab 3 : Hujan Turun
4
Bab 4 : Koin Emas Bertambah
5
Bab 5 : Tidur Sekamar
6
Bab 6 : Awal Baru, Lilia Yang Baru
7
Bab 7 : Melunasi Semua Hutang
8
Bab 8 : Memasak Lobster
9
Bab 9 : Blender
10
Bab 10 : Bisnis Woman
11
Bab 11 : Laris Manis
12
Bab 12 : Jangan Menyukaiku
13
Bab 13 : Memberantas Korupsi
14
Bab 14 : Kebaikan Lilia
15
Bab 15 : Cinta
16
Bab 16 : Lilia Menjadi Kepala Desa
17
Bab 17 : Titan
18
Bab 18 : Berkebun
19
Bab 19 : Pemain Baru
20
Bab 20 : Menyusul Lilia
21
Bab 21 : Kejadian Aneh
22
Bab 22 : Rencana Licik
23
Bab 23 : Kembalinya Kekasih
24
Bab 24 : Tertangkap Basah
25
Bab 25 : Aku Mencintaimu
26
Bab 26 : Akhirnya Lilia Tahu
27
Bab 27 : Suami Bu Ira Hilang
28
Bab 28 : Burung Ajaib
29
Bab 29 : Mendarat Ke Pulau Monyet
30
Episode 30 : Meminta Pistol Pada Sistem
31
Bab 31 : Menembak
32
Bab 32 : Keluar Dari Pulau Monyet
33
Bab 33 : Berhasil
34
Bab 34 : Maukah Kau Menjadi Milikku?
35
Bab 35 : Kemunculan Antagonis Puncak
36
Bab 36 : Niat Jahat
37
Bab 37 : Bos Gangster
38
Bab 38 : Dio Di Gigit Ular
39
Bab 39 : Rencana Gagal Sebelum Dijalankan
40
Bab 40 : Air Suci Untuk Kolam Ikan
41
Bab 41 : Rencana Pasar Malam
42
Bab 42 : Titan Tertangkap
43
Bab 43 : Rai Terkepung
44
Bab 44 : Melumpuhkan Sistem
45
Bab 45 : Sistem Kembali
46
Bab 46 : Kemarahan Lilia
47
Bab 47 : Keluarga Yang Hangat
48
Bab 48 : Asap Ajaib Pembuat Amnesia
49
Bab 49 : Memupuk Kebun
50
Bab 50 : Guru Yang Hebat
51
Bab 51 : Mesra
52
Bab 52 : Pergi Berjualan
53
Bab 53 : Sedang Diawasi
54
Bab 54 : Siap Menyerang
55
Bab 55 : Lilia Ditangkap
56
Bab 56 : Titan Datang Menyelematkan Lilia
57
Bab 57 : Serang!
58
Bab 58 : Detik-detik Kematian Vivan
59
Bab 59 : Kematian Tragis Pimpinan Gangster
60
Bab 60 : Menjatuhkan Penguasa Jahat
61
Bab 61 : Akhir Tragis Rames Semesta
62
Bab 62 : Penen Raya
63
Bab 63 : Kabar Bahagia
64
Bab 64 : Seorang Jenderal Besar
65
Bab 65 : Kembali Ke Dunia Modern
66
Bab 66 : Memusnahkan Musuh
67
Bab 67 : Akhir Kisah Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!