Panti Asuhan Tali Kasih... disini lah aku dibesarkan. Bunda membesarkan aku dan adik adik yang lainnya dengan penuh kasih sayang.
Jam menunjukan pukul enam sore ketika aku menginjakan kaki di halaman panti asuhan.
"Assalamualaikum ....."ucapku kepada adik adik.
"Waalaikumsalam kak Pelangi... sudah pulang kerja ya kak... "ucap mereka
"Sudah... mana bunda kok nggak kelihatan "
"Ada di kamar... kak Pelangi coba deh lihat bunda. Dari habis sholat ashar tadi nggak ada keluar dari kamar"ucap Melati
"Apa bunda sakit... "
"Nggak tahu kak... tapi aku rasa bunda lagi ada masalah. Tadi ada ibu ibu menemui bunda, sejak ibu ibu itu pergi bunda hanya mengurung diri di kamar"ujar Mawar
"Baiklah nanti kak Pelangi temui bunda, menanyakan apa yang bunda pikirkan. Kak Pelangi mau sholat magrib dulu... kalian sudah sholat... "
"Belum kak... ini mau sholat"
"Bilang adik adik yang lain, sholat dulu setelah itu makan baru teruskan belajarnya. Kak Pelangi ke kamar dulu ya... "
"Iya... kak"
Pelangi masuk kamar dan mandi, setelah itu ia menunaikan kewajibannya... sholat magrib.
Sehabis sholat, Pelangi melihat adik adik yang lain makan malam di layani dengan Melati dan Mawar. Pelangi tidak melihat bunda. Ia pun melangkah menuju kamar bunda.
"Assalamualaikum bunda... "ucap Pelangi sambil mengetuk pintu kamar bunda
"Waalaikumsalam Pelangi... "sahut bunda
"Bunda... Pelangi boleh masuk.. "
"Silakan nak... tidak dikunci pintunya"
Pelangi membuka pintu, ia melihat bunda duduk dikursi dekat jendela. Pelangi berjongkok di hadapan bunda sambil menggenggam tangan bunda.
"Bunda....... apa bunda sakit... "
"Nggak nak... bunda sehat sehat saja"
"Atau apa yang bunda pikirkan... yang mengganjal dihati bunda.. "
"Bunda tidak apa apa... cuma bunda lagi ingat ayah kamu saja... "ucap Bunda berbohong, mengatakan ia rindu dengan suaminya yang biasa dipanggil ayah oleh anak anak.
"Bunda... sejak kapan bunda berbohong dengan Pelangi"
"Maksud kamu apa nak... "
"Bunda... apa bunda sekarang sudah nggak percaya sama aku lagi... apa bunda sudah nggak mau berbagi cerita lagi"
"Sayang... bunda tidak tahu harus cerita bagaimana... bunda tidak mau menambah beban pikiranmu... kamu selama ini sudah banyak berkorban... "mata bunda sudah tampak berkaca kaca menahan tangisnya.
"Bunda... aku ini anak bunda. Aku tak pernah merasa terbebani melakukan semua nya selama ini. Aku ikhlas melakukan semuanya bunda"
"Pelangi... kamu memang anak yang baik... bunda beruntung memiliki kamu"bunda memeluk Pelangi
"Sekarang bunda bisa cerita semuanya, Pelangi akan mendengarnya... Pelangi akan cari jalan keluar dari masalah yang sedang bunda pikirkan... "
"Sayang.. tadi bunda kedatangan tamu, ia mengatakan kalau tanah beserta bangunan ini telah dibeli dari pemiliknya. Dan ia bermaksud membangun sebuah butik disini. Jadi ia meminta kita meninggalkan tempat ini secepatnya... "
"Bunda... jadi tempat ini telah dijual pak Joko"
"Ya... nak... "
"Berapa lama ia memberi waktu buat kita pindah bunda"
"Sepuluh hari nak. Bunda nggak tahu harus bagaimana, kemana lagi kita harus pindah. Kasihan adik adikmu.. Bunda selalu mendoakan mereka dapat keluarga baru. Tapi terkadang ada yang mau mengadopsi, mereka pula yang tak mau. Bunda nggak ada uang buat mencari tempat tinggal secepatnya"
"Siapa yang membeli tempat ini bunda... mungkin aku bisa bicara dengannya, meminta sedikit waktu. Aku juga akan mencoba meminjam uang lagi di kantor"
'Jangan nak... hutang yang kemarin buat berobat adikmu juga belum lunas. Nanti kamu susah mengembalikannya"
"Bunda apa bunda tahu alamat rumah pemilik yang baru dari bangunan ini"
"Ibu Merry sayang, istri dari pemilik perusahaan X. "
"Alamat rumah atau nomor ponselnya bunda tahu"
"Ia tadi meninggalkan kartu namanya... buat apa kamu ingin tahu... "
"Aku harus menemuinya... siapa tahu aku bisa membujuknya buat memberi kita waktu yang agak panjang untuk mencari tempat baru"
"Bunda tadi sudah bicara banyak... sepertinya ia tetap tak mau, memberikan kita waktu. Tapi bunda sempat mengatakan padanya,kalau ia bisa bicarakan tentang kepindahan ini dengan kamu. Ketika bunda mengatakan kamu juga bekerja sebagai tenaga pengajar, ia sedikit tertarik... ia bilang akan menemuimu jika ada waktu"
"Biar saja aku yang menemuinya bunda... "
"Kamu... tidak apa apa menemuinya seorang diri"
"Bunda... memangnya kenapa... dia wanita.. aku juga wanita... apa yang bunda kuatirkan"
"Wanita itu sepertinya sedikit angkuh... bunda takut ia menyakiti perasaan kamu dengan kata katanya"
"Bunda... aku ini gadis yang kuat. Aku tak akan menangis hanya karena kata kata kasarnya . Aku sudah terbiasa menerima penghinaan. Bagiku penghinaan yang aku terima aku jadikan cambuk buatku menjadi lebih kuat dan tegar. "
"Kamu... memang anak bunda yang terbaik"
"Sekarang sebaiknya bunda makan dan temui adik adik yang lain, mereka semua kuatir karena bunda tidak keluar sejak sore"
"Astaga.. bunda sudah membuat anak anak semua cemas... bunda tak pernah bermaksud begitu nak. Apa mereka sudah makan malam. .."
"Tadi ketika aku mau ke kamar bunda aku melihat Melati dan Mawar lagi melayani mereka makan.. "
"Meraka makan dengan apa... siapa yang masak buat mereka"
"Melati dan Mawar yang masak... mereka membuatkan telur dadar dan sayur bayam "
"Bunda jadi lupa dengan anak anak. Pasti Melati dan Mawar sangat capek mengurus adik adik semuany.. "
"Bunda jangan terlalu memikirkannya, mereka sudah mulai besar, bisa mengurus diri mereka sendiri. Mawar dan Melati juga sebentar lagi tamat SMU mereka berdua sudah bisa mengurus adik adik yang lain"
"Sekarang ayo kita keluar... takut mereka semakin cemas"bunda berdiri dari duduknya.
Ia keluar kamar diikuti Pelangi.
"Assalamualaikum anak anak bunda semuanya... Apa kalian sudah makan malam"sapa bunda kepada anak anak yang lagi belajar.
"Sudah bunda... bunda apa bunda sakit"tanya mereka serempak
"Nggak... cuma tadi kepala bunda sedikit pusing, sekarang sudah baikan. Maafkan bunda membuat kalian cemas"
"Nggak apa apa bunda... kami cuma takut terjadi sesuatu dengan bunda... "ucap Mawar
"Mawar... Melati... terima kasih telah membantu bunda mengurus adik adik"
"Bunda... bunda tidak perlu mengucapkan terima kasih, karena itu juga kewajibanku.. "
"Sekarang kalian teruskan belajar nya... bunda mau makan dulu dengan kak Pelangi"
"Iya bunda... selamat makan... "
Pelangi memeluk lengan bunda menuju ke meja makan..
***************************
Terima kasih karena telah sudi membaca novel aku ini.
Mampir juga dinovelku ANTARA AKU, KEKASIHKU DAN SAHABATNYA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
。.。:∞♡*♥
nh bener ternyata
2023-11-03
0
。.。:∞♡*♥
jgn2 itu mamanya langit
2023-11-03
0
Fay
😇😇
2022-08-19
0