oh aku hampir saja lupa memberi tau kan hal yang paling penting.
"bos... Tapi... " dino tampak ragu akan apa yang ingin di sampaikannya.
Gio menatap Dino, dia tau kalau dino ingin mengatakan sesuatu..
"Katakan.. Jangan ragu.. " Jawab Gio mantap.
Dino menghela nafas, ia memberanikan diri untuk mengatakan apa yang membuatnya ragu.
"Gadis yang bernama Reykania ini sangat dingin pada semua pria Bos, dia di juluki Monster Primadona. "
Gio menaikkan alis mata nya sebelah dan menatap heran pada bawahanya itu.
"maksud kau apa din? bukannya bagus kalau dia dingin pada semua pria,, lalu apa masalahnya? ". Gio tidak habis fikir pada dino kenapa dino memikirkan julukan Gadis yang telah lama diincarnya itu.
"di sebut monster karna dia sangat jago beladiri, dan disebut Primadona karna dia gadis paling cantik dan menawan di universitas itu Bos. "
Gio mengeryitkan keningnya, ia kembali teringat akan kata-kata Gadis itu.
"aku bisa beladiri !! bawa pergi adik cantikmu itu, kau lihat kak dia sangat ketakutan."
Gio tersenyum
"Aku tau !! saat itu dia mengatakan kalau dia bisa beladiri ."
"dia malah tersenyum... dasar Gila benar-benar gila.. aku hanya ingin mengatakan kalau gadis yang bos inginkan itu berhati dingin, julukannya saja benar-benar membuat ku merinding.. ah ... sudahlah biarkan saja dia berjuang sendiri mendapatkan hati gadis dingin itu.
untuk apa aku peduli.. toh aku hanya disuruh mencari informasi gadis itu saja." batin Dino
"Kalau begitu saya permisi bos. " dino hendak keluar ruangan itu.
Gio menatap Dino dengan tajam.
"kau mau kemana lagi.. Ayo ikut aku pulang !". tiba-tiba saja Gio bicara ketus pada temannya itu, sambil mengambil jas nya yang berada di Kursi kebesaran, Gio mendekati dino yang masih bengong tidak mengerti apa maksud perkataan Gio.
" apa yang kau fikirkan hah? " saat Gio sudah berhadapan di depan Dino.
"bukannya saya harus mencari informasi tentang orang-orang yang berada disisi Gadis itu bos. dan memikirkan cara agar bos dengan gadis bernama Reykania itu bertemu? "
Gio berdecak kesal pada temannya itu,
"apa yang kau fikirkan dengan otakmu itu hah? bukankah kau lulusan universitas terbaik Jerman ? kenapa kau bisa bodoh begini..? kau lupa dengan apa kata-kata mu sendiri tadi, kau sendiri yang bilang kalau gadis itu dingin dan tidak mudah didekati pria manapun. "
dino mengangguk-angguk kan wajahnya ragu-ragu lalu sedetik kemudian dia menggeleng-geleng lemah, otak nya masih belum faham akan maksud Bossnya itu.
Gio menatap jengah pada pada temannya itu,, bosan menunggu dino yang masih belum juga mengerti.
"Heii... aku akan pelan-pelan mendekatinya.. aku tidak mau terburu-buru... jika kau membawanya sekarang padaku bukannya menerimaku tapi dia akan berfikir aku Pria gila, kau hanya urus bagaimana caranya agar gadis itu bekerja di tempatku Ok.. "
"iya juga ya, kenapa aku tidak terfikirkan dari tadi.. sepertinya otakku benar-benar kurang istirahat ... jam tidur ku juga sangat kurang akhir-akhir ini".
dino mengangguk dan segera saja dia mengikuti Gio yang berlalu sedari tadi.
"kau tau kan nanti malam adik kesayangan ku akan datang! ... aku akan menjemputnya di bandara ! jika aku tidak membawa mu apa yang akan dipikirkannya.. kau mau dia mengomeliku selama 3 hari berturut-turut. "..
"cih pantas saja,"
.
.
--- mobil Gio dan Dino tiba di Rumah besar keluarga Mahadiningrat. dino membawa mobilnya sendiri, mereka keluar dari mobil masing-masing.
Dino berlari kecil mendekati Gio... mereka sama-sama masuk kerumah besar mahadiningrat itu, semua pelayan yang sedang bersih-bersih di dalam rumah itu berlari seraya menunduk menyambut Tuan muda mereka.
tiba-tiba saja seorang Gadis cantik berlari dengan cepat serta menuruni tangga dengan tergesa-gesa, senyumnya merekah menghiasi bibirnya, Gio terlihat tegang dan ketakutan saat gadis itu berlari dengan terburu-buru.
"apa yang kau lakukan ? " kalau kau jatuh bagaimana hah? "
Gio terlihat begitu panik, dia berlari kecil mendekati gadis itu, Gadis itu terlihat tidak perduli, dia langsung melompat dan memeluk Gio dengan erat.
"aku sangat merindukan kakak!" Jawab gadis itu sambil tersenyum melihat dino yang berada di belakangya, dino pun tersenyum pada Sari, gadis kecil itu sudah seperti adik Dino sendiri.
"Iya gak harus lari juga kan, kakak nggak mau kamu terluka sayang? "
suara Gio melembut membelai rambut Sari.. dia begitu menyayangi adiknya itu, Gio tidak sanggup bila adik kesayangannya itu menangis bahkan terluka sedikit saja..
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Elizabeth Zulfa
keknya bkal jdi possesive brother nich Gio krna trlalu sayang sama adiknya...
2022-02-08
3
Renireni Reni
ikut senyum
2022-02-02
1
💟💟rianti lope 💟💟💟
lanjut semangat
2021-06-27
1