Beberapa hari berlalu, Alex selalu mengajak Mona untuk makan bersama tetapi selalu ditolaknya dengan berbagai alasan. Tetapi Alex tidak saja menyerah.
Gavin yang mengetahui jika Mona terus saja menolak ajakan Alex merasa menang atas Mona.
"Mungkin dia menghargai aku" batin Gavin yang kini sedang duduk santai didalam mobilnya.
Dia berniat menelepon Dirgo tetapi pikirannya selalu ke Mona. Dia pun mengfokuskan dirinya.
"Harusnya Dirgo lah" gumam Gavin sendiri sambil memainkan tangannya diatas setir mobil.
"Hm" Gavin menghelakan nafasnya, menetralkan pikirannya.
*****
Ditempat Dirgo berada, disebuah ruangan yang besar, kantor yang sangat besar, mewah, bangunan yang sangat kokoh, dengan bagian depan dilapisi oleh serbuk emas.
"Haciuuuu!"
"Haciuuuu!"
"Kog enggak ada debu, enggak ada angin, aku bersin-bersin ya?" Batin Dirgo.
"Firasatku enggak baik ini"
Tringggg!
Hp Dirgo berbunyi.
"Kan" sambil memukul hpnya sendiri karena mendapatkan telepon yang tidak ingin dia terima saat ini.
"Terpaksa" gumam Dirgo.
"Hal-lo bos" ucap Dirgo sedikit gugup.
Gavin yang diseberang telepon pun langsung mencerocos ke Dirgo.
"Kamu berniat tidak mengangkat telepon ku, panggilan sudah mau berakhir baru diangkat" ucap Gavin langsung menuju ke Dirgo.
"Makan apa si bos ini otaknya pintar sekali" karena apa yang dikatakan Gavin barusan benar.
"Bagaimana?" Tanya Gavin.
Dirgo tau jawaban apa yang Gavin mau kali ini, semua harus terjawab sudah.
"Semua penyebabnya hanya 1 orang saja bos, seorang wanita" ucap Dirgo dengan gaya sok pintarnya memberitahu hasil penyelidikkannya.
"Kirim filenya" Gavin
"Ok bos"
"Gaji ku naik kan bos, enggak jadi dipotong, aku sudah mengali sedalam mungkin untuk mendapatkan hasil baik loh" bujuk Dirgo dengan suara dimain-mainkannya.
"Kau lihat saja nanti" ucap Gavin datar.
Gavin pun segera mematikan teleponnya.
"Dasar bos ini" kesal Dirgo, karena dia selalu dimatikan telepon sebelum selesai bicara.
Dirgo pun segera mengirim file yang diminta oleh Gavin, jika lebih lama tanduk Gavin akan keluar dan bagi Dirgo akan terjadi lagi pemotongan gaji yang membuatnya rugi.
*****
Gavin yang masih berada dalam mobil pun menunggu hasilnya.
Gavin memgirim foto seorang wanita.
"Ini" ucap Gavin dalam hati.
"Sudah ku duga dari gerak geriknya, tetapi bagaimana memberitahu Mona, tunggu saja tanggal mainnya deh" batin Gavin.
"Kasihan sekali Mona" Gavin.
"Ini akan menjadi kejutan bagi orang tersebut" senyum devil Gavin pun keluar.
Dia ingin sekali semuanya cepat terungkap.
Gavin tiba-tiba mengingat sesuatu.
"Dirgo cepat selesaikan tugas ini lagi, carikan kontraktor terbaik untuk menyelesaikan pembangunan kantor cabang dari Mona di kota X" ucap Gavin langsung secara dingin.
"Ini lokasinya" Gavin.
Dirgo yang ditelepon lagi oleh Gavin, dia tau pasti ada permintaan dari Gavin lagi dan hal barusan diperintahkan Gavin, bagi Dirgo itu hal yang sangat mudah dilaksanakan, dari pada tugas kemarin seperti mencari jarum ditumpukkan jerami.
"Ini kan tempat Gavin dipaksa menikah" batin Gavin.
"Hehe, sepertinya seru" kekeh Dirgo sambil tertawa kecil.
Dirgo pun langsung meninggalkan perusahaan yang besar itu menuju lokasi yang dikatakan oleh Gavin.
"Tugas Negara" batin Dirgo.
Dia sangat bersemangat melaksanakannya. Bagi Dirgo yang ini dia harus segera kerjakan, karena disana pasti akan ada yang terbongkar lagi, dan pasti bosnya akan sangat puas dengan hasil yang Dirgo berikan.
"bonus" batin Dirgo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
🌺zahro🌺
semangat Dirgo,semoga bonus dri bosmu berlimpah ruah🤣🤣
2023-10-25
0
Eddy Junaedi
sadis langsung gercep di tugaskan oleh gavin takut dipotong gajinya JD begitu deh semangat 45
2023-10-17
0
Daning Daningsih
bagei mana cara nya supaya sering sama teman
2022-05-31
0