Asisten Friska bolak balik diteras rumah, menunggu kabar dari bosnya.
"Bagaimana ini, Mona belum kembali" Friska sangat cemas.
Secerca harapan datang saat dia melihat mobil bosnya memasuki halaman rumah setelah dibukan pintu oleh satpamnya.
Gavin segera berlari keluar, membukakan pintu sebelah kiri untuk Mona keluar.
"Nona, kuat berjalan?" Tanya Gavin penuh perhatian.
"Kuat" jawab Mona, kemudian melangkahkan kakinya keluar.
Dengan segera Friska berlari menuju kemobil, menghampiri Mona dan Gavin.
"Nona, maafkan saya tidak menjaga anda dengan baik" Friska berlutut dibawah kaki Mona sambil meneteskan airmata.
Mona yang kaget pun segera membantu Friska berdiri.
"Sudahlah Friska, aku tidak apa-apa!"
"Maaf, Nona bukan maksud saya tidak menjaga Nona dengan baik"
"Saya mengerti Friska"
Gavin yang melihatnya hanya mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Tuan Gavin terima kasih menyelamatkan Nona saya!?" Kata Friska.
"Hm" jawab Gavin.
Mona yang melihat hal itu hanya tersenyum.
Segera mereka memasuki rumah, Gavin memapah Mona untuk menaiki anak tangga, untuk Mona masuk kekamarnya.
"Aku mau mandi" kata Mona.
"Perlu aku bantu" jawab Gavin langsung, dikelepasan bicara.
"Tidak perlu dasar mesum" kata Mona ketika melihat Gavin malu-malu.
"Jangan melihat ku seperti itu, ingin ku colok matamu?!" Ancam Mona.
"Kejamnya Nona" jawab Gavin berbuat mimik mukanya seakan ketakutan.
"Hahahaha" Mona tertawa melihat Gavin yang bisa melucu.
"Jangan panggil aku Nona, jika dirumah, dirumah aku istri mu!"
"Tapi jangan menyentuhku!" Wajah Mona berubah serius.
"Aku mengerti, aku juga tidak akan melakukan apa-apa padamu jika kamu tidak mengizinkannya" suara Gavin serius dengan mimik wajah yang sudah berubah menjadi datar.
Mona pun tersenyum mendengar jawaban Gavin.
"Terima kasih" ucap mona.
Segera Mona memasuki kamar mandi, didalam kamar mandi, Mona teringat lagi akan kejadian digudang tersebut, dimana dia memeluk Gavin dan merasakan suatu ketenangan, seperti bersama papa, mamanya.
30 menit berlalu, Mona pun keluar dari kamar mandi.
Gavin yang melihat Mona keluar pun, langsung menganggakan mulutnya, Mona yang melihatnya pun merasa heran
"kenapa lagi ini orang" batin Mona.
Sambil tertawa Mona melemparkan handuk yang melilit dikelapanya.
"Kamu kenapa sih?" Tanya Mona heran.
"Buat kamu tersenyum atau tertawa saja!" Kata Gavin.
"Sudah kamu sana mandi!" Usir Mona, tidak mau lagi diganggu oleh Gavin.
Segera Mona merebahkan dirinya dikasur.
"Hoaamm" Mona menguap menandakan dia mulai mengantuk.
Tidak perlu waktu lama untuk Mona tertidur, karena hari ini, adalah hari yang melelahkan bagi mereka, hampir saja Mona kehilangan nyawanya karena seseorang menginginkannya.
Ketika Gavin sudah keluar dari kamar mandi, dia melihat Mona sudah tertidur pula, dia mendekat memperhatikan wajah Mona, wajah kelelahan Mona.
"Papa, mama" Mona meringis lemah memanggil papa dan mamanya. Gavin melihatnya sebelum dia beranjak untuk ikut tidur.
"Pasti dia bermimpi lagi tentang orang tuanya" batin Gavin. Dia mencoba memberanikan diri untuk mengelus rambut Mona, sekali dia mengelus, Mona malah terlihat lebih tenang tidurnya.
Tetapi dalam mimpi Mona, orang tuanya lah yang mengelus kepalanya dengan penuh kasih sayang.
Mona merasakan sangat bahagia, dia bisa bersama orang tuanya, dipenuhi kasih sayang dari papa dan mamanya, mungkin Mona akan kecewa jika dia terbangun dan tau jika itu semua hanya mimpi, tetapi itu cukup membuat Mona mengenang kebersamaan dengan orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
even stinki
Colok mata aja bah
2022-06-13
0
Lee
wa
2022-05-28
0
Igusti Ngurah Made Mertadana
lanjut
2022-04-05
0