Gavin akhirnya membawa semua pakaiannya dan pindah kerumah Mona.
Mona pun meminta Gavin untuk tidur 1 kamar bersamanya.
Mona memberitahu semua orang yang berada dalam rumahnya jika dia dan Gavin sudah menikah, didalam rumah ini Gavin adalah suaminya jadi semuanya tentu harus mengganggap begitu.
Mona tidak ingin bersikap kurang ajar kepada Gavin, hanya karena Gavin seorang supir, Mona menganggap pernikahan itu sakral dan dia harus menjalankan dengan benar walau tidak didasari rasa cinta.
Gavin senang mendapatkan wanita sebaik Mona. Yang dapat menghargainya didalam rumah sebagai suami, walau diperusahaan Gavin tetaplah supir pribadi Mona.
Mona melihat Gavin berjalan kearah taman, dia pun mengikutin Gavin, Gavin terlihat seperti menelepon seseorang, tetapi mengapa harus menjauh dari rumah, begitulah yang dipikirkan Mona.
"Apa sudah kau temukan apa yang ku perintahkan" Gavin berbicara dengan nada dingin, tidak pernah Mona mendengar Gavin berbicara dengan nada dingin seperti ingin membunuh orang.
"Belum tuan" jawab orang diseberang telepon.
"Cari lagi, selidiki apa yang ku perintahkan"
"Ini kasus lama tuan!" Kata orang tersebut.
"Aku tidak mau tau, aku hanya ingin hasilnya!?" Nada menekan ke lawan bicaranya.
"Baik tuan" mereka pun menutup teleponnya, Gavin pun segera masuk lagi kedalam rumah. Dengan menampilkan raut wajah biasanya.
Mona melihat Gavin yang akan segera memasuki rumah pun segera berlari menuju kedalam, tetapi karena tidak hati-hati
Praaakkk!
Bunyi pecahan vas bunga ketabrak Mona.
Gavin segera berlari kearah Mona, dengan cepat dia mengendong Mona, karena melihat Mona sudah kesakitan dengan tergoresnya pecahan vas, walau tidak terlalu besar goresannya.
Mona mengalungkan tangannya ke leher Gavin, mata mereka saling bertemu, itu membuat keduanya merasa gugup.
"Apa yang orang ini sembunyikan dari aku!" Batin Mona.
"Nona tidak apa-apa?!" Suara Gavin membuyarkan pikiran Mona.
"Ti-dak" jawab Mona gugup.
Gavin segera menurunkan Mona dari gendongannya, karena ketidak seimbangan, Gavin pun terjatuh, mereka terjatuh diatas sofa, mereka pun kembali saling memandang, Mona yang tampak mukanya memerah karena malu pun langsung membuang mukanya, ketika Gavin terus menatapnya.
"Aduh" teriak Mona, merasakan telapak kakinya yang sedikit berdenyut.
Gavin pun segera berdiri tegak.
"Agh, maaf Nona! Saya tidak sengaja"
"Tidak, tidak apa-apa, hanya saja kakiku!" Jawab Mona sambil menunjuk kearah yang sakit.
"Dan ini kita dirumah, jangan panggil aku Nona!" Protes Mona.
Gavin tersenyum "sangat tampan, apalagi dilihat sedekat tadi" batin Mona.
Gavin segera mengambil kotak p3k untuk membersihkan luka Mona terlebih dahulu.
"Dia mau membersihkan luka ku seperti itu, apa dia tidak jijik!" Batin Mona.
Gavin memandang kearah Mona, Mona pun segera tersenyum kecil sambil menahan sakit dikakinya.
"Sudah" ucap Gavin.
"Terima kasih" jawab Mona dengan malu-malu.
Tiba-tiba saja suara hp Gavin berbunyi lagi, dia segera melihatnya, ternyata yang menelepon adalah mamanya.
"Aduh, mama kenapa lagi!" Batin Gavin.
"Kenapa enggak diangkat, angkat saja!" Ucap Mona.
Gavin pun segera mengangkat telepon dari mamanya.
"Gavin, kemana saja kamu, kamu sudah tidak pulang kerumah selama 1 bulan lebih!" Teriak mamanya melalui telepon.
"Apa hanya itu yang mau mama bicarakan, aku sedang sibuk!" Gavin langsung menutup teleponnya.
Samar-samar suara mama Gavin terdengar oleh Mona.
"Kenapa jawab mamamu begitu!" Tanya Mona penasaran.
"Tidak apa-apa! Apa kaki mu masih sakit" Gavin mengalihkan pembicaraan.
"Tidak" Gavin pun segera mengendong Mona untuk menuju kamar mereka, Mona pun kembali mengalungkan tangannya dileher Gavin, deru nafas Gavin pun dapat dirasa oleh Mona.
"Kapan aku bisa bertemu mamamu, kapan kamu mau memberitahu mamamu soal pernikahan ini!" Tanya Mona.
"Nanti saja, ada waktunya!" Jawab Gavin.
Mona pun hanya diam saja.
****
1 bulan lalu Mona menerima seorang supir, karena dia memang membutuhkannya, supir tersebut memang hanya menunjukkan identitas berupa Ktp, lainnya tidak ada, dan mengaku hanya seorang lulusan sekolah menengah keatas.
Dan supir tersebut sekarang adalah suaminya. Gavin Alvaro, itu yang dikenal oleh Mona.
Mona juga berpikir menerima Gavin sebagai suaminya bukanlah hal yang buruk, karena sebagai seorang supir Gavin terlu tampan, memiliki rahang yang tegas, mata yang indah juga, berkulit putih, rambutnya tegak berdiri keatas, serta tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Eddy Junaedi
Tante dewi n friska harus dicurigai tuh jgn jgn dalang dari kmatian ibu dan bapaknya mona ia tante dewi lg
2023-10-16
0
Rina
friska juga perlu dicurigai, jangan2 anak tantenya.. 😌😌
2022-09-08
0
Ardo Satria
Rusdi datai
2022-07-25
0