Mona dan Gavin kini sudah siap untuk menuju lokasi pembangunan cabang perusahaannya.
Didalam mobil hening tanpa suara mereka kecuali suara mesin mobil.
"Nona" panggil Gavin memecah suara keheningan.
Mona hanya menoleh saja kearah Gavin, Gavin melihat wajah kesedihan lagi diwajah Mona sama seperti waktu dia tidur tadi pagi.
"Dia pasti masih memikirkan kecelakaan orang tuanya, sepertinya ini akan menjadi tanggung jawabku sebagai suaminya" batin Gavin.
Gavin memang orang yang memegang komitmen, jika dia sudah menikah dia tidak akan mengabaikan orang yang bersamanya, walau dia tau saat ini Mona sama sekali tidak mencintainya.
"Nona, bagaimana jika pernikahan kita diketahui oleh semua karyawan diperusahaan?" Tanya Gavin hati-hati karena dia takut jika bosnya akan memarahinnya.
"Tentu tidak, kita akan menjaga rahasia ini dulu, yang akan tau hanya tante dan Friska saja!" Jawab Mona tenang.
"Dan jika di hanya kita berdua saja panggil saja nama ku jangan Nona, aku tidak enak sama suami sendiri" ucap Mona malu-malu dan membuang mukanya kearah lain.
"Baiklah Nona!" Jawab Gavin. Sedikit senang karena Mona sepertinya sedikit terbuka dengannya.
Mereka pun telah sampai dilokasi pembangunan.
1 jam penyampaian terhadap kontraktor pembangunan, akhirnya selesai.
Mona meminta Gavin untuk langsung pulang saja, dia sudah sangat lelah dan ingin segera ke istananya sendiri.
Gavin pun langsung melajukan mobilnya menuju kediaman Mona.
Butuh beberapa jam perjalanan yang mereka tempuh.
Sampailah mereka disebuah rumah mewah yang sangat elegan.
Didalam rumah itu hanya dihuni beberapa orang saja, disana ada assiten rumah tangga untuk keperluaan rumah bernama Surti, dan ada yang mengurus taman bernama pak Parto, assiten pribadi Mona, Friska dan tante Mona, Dewi.
Rumah ini merupakan rumah hasil jerih payah papanya Mona.
Gavin turun dari mobil dan segera membukakan Mona pintu mobil dan setelah itu dia pun ingin pulang kerumahnya.
"Nona, saya pulang ya, besok seperti biasa saya akan langsung kesini lagi" ucap Gavin dengan menaikin motor bututnya itu.
"Iya" jawab Mona dengan melenggang masuk kedalam rumahnya, disambut langsung dengan tantenya.
"Sayang, akhirnya kamu pulang, tante kangen loh!" Ucap sang tante.
"Huft tante" menghela nafas pelan.
"Tante, tante kemana saja sih kemarin malam, Mona telepon enggak angkat??" Tanya Mona.
"Hp tante masuk kolam renang, saat tante mau berenang hp itu pun ikut berenang!" Wajah sedih tante Dewi.
"Pantes aku telepon enggak masuk!"
"Ada apa sayang, nampak murung muka mu?!" Tanya tante Dewi.
"Tante, kami kena masalah dikota lokasi pembangunan anak perusahaan" jelas Mona.
"Masalah apa sayang?" Tanya Dewi, penasaran.
"Tante janji jangan marah ya!" Memandang tantenya dengan penuh harap.
"Iya, tante enggak marah!" Jawab Dewi.
Mona ragu menceritakannya tetapi bagi dia, dia harus menceritakannya.
Hanya orang rumah saja yang boleh tau selebihnya itu merupakan rahasia.
Mona menarik nafasnya kemudian menghembuskan kembali.
"Begini tante, aku dan Gavin sudah menikah!" Kata Mona malu-malu.
"Apa" Nada terkejut
"Mengapa bisa?" Tanya tante Dewi.
Akhirnya Mona menceritakan semua yang di alaminya dan tante Dewi mengerti akan hal tersebut.
Mona sangat bersyukur jika tantenya dapat menerima hal tersebut.
Dewi sebenarnya tidak menyukai hal ini, tetapi karena sudah terjadi, dia hanya bisa menerima.
Mona pun berpamit untuk segera beristirahat karena dia merasa sangatlah lelah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Eddy Junaedi
biar terkejut tetap harus di beri tahu kejujuran walaupun pahit sekalipun klo misalkan mona dan gavin telah menikah
2023-10-16
0
Edi S
bagus jalan cerita nya
2022-05-08
0
Yusni 66
dewi rupanya cukup profesional dlm setiap tindakannya.. tpi sya yakin, si mona ini org yg hati2 tapi cerdik dlm bertindak.
2022-04-09
0