Kini waktu sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Gavin terlebih dahulu bangun, dengan gerakkan pelan, tidak menimbulkan bunyi, dia berusaha untuk duduk diranjang
Gavin tidak ingin membangunkan bosnya.
Walaupun kini status bosnya itu istri.
Gavin melihat kearah Mona yang masih tertidur nyenyak memeluk bantal guling.
"Sangat cantik" batin Gavin.
Gavin melihat muka Mona masih ada raut kesedihan, masih ada sedikit airmata yang tersisa dimatanya.
"Mungkin dia semalam tidak bisa tidur, masih saja menangis karena kepikiran dengan orang tuanya yang telah tiada, kasian sekali istriku" batin Gavin.
"Eh, eh tunggu dulu, apa tadi aku bilang, istriku?" Tertawa sendiri Gavin memikirnya, tetapi dia berusaha mati-matian agar ketawanya tidak keluar kalau sampai ketahuan Gavin sedang tertawa, bisa-bisa dia dibunuh oleh bosnya ini.
"Gavin, dia bos mu jangan sekali-kali menyentuhnya tanpa diizinkan!" Seperti bagian baik dalam Gavin yang berkata.
"Gavin, dia istri mu, sentuh saja!" Sisi lain Gavin lagi.
Ketika Gavin berniat menyentuh pipi Mona.
"Tidakkkk, kalian pergi enggak" gumam Gavin. Sambil memukul-mukul kedua telingganya karena pendengaran itu.
"Ehhmm" Mona bergerak membuka matanya karena gumaman Gavin terdengar oleh Mona.
"Aghhhh" teriak Mona tiba-tiba dan lansung mendorong Gavin menjauh dari kasurnya.
Bruaaakkkkk!!
Gavin terjatuh "aduhh" dia meringgis kesakitan dipantatnya.
"Gila kuat ini cewek" batin Gavin.
"Ngapain kamu diatas kasur saya" Teriak Mona.
Langsung saja Gavin menutup telingganya karena suara Mona sangat meninggi.
"Eh, maaf Nona!"
"Apa Nona tidak ingat, semalam Nona yang meminta saya untuk naik keatas kasur Nona, dan sekarang kita juga suami istri!"
"Eh, apa!" Kaget Mona, langsung saja dia memeriksa bagian bawahnya dengan menyikap sedikit selimut yang menutup tubuhnya.
"Tenang Nona, tidak terjadi apa-apa diantara kita" seakan mengerti kemana arah pikiran Mona saat ini.
"Astagaaaaaa" teriak Mona, dia pun baru mengingat kejadian semalam.
Gavin hanya dapat mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Sudah, aku mau mandi, kamu keluar sana, ini perintah dan carikan saya makan!" Kata Mona dengan tegas, gaya bosnya keluar.
"Baik, Nona!" Jawab Gavin langsung dan bergegas meninggalkan kamar hotel.
Mona segera masuk kedalam kamar mandi, dia menghidupkan sower, dibawah pancuran sower dia terduduk.
Membayangkan bagaimana bisa dia semalam sampai harus ketangkap begitu sama polisi.
Tiba-tiba Mona tersenyum sendiri mengingat Gavin yang menangkapnya saat dia tersandung, dia baru memperhatikan bahwa supirnya tersebut sangatlah tampan, hidungnya mancung, wajahnya bersih, alis yang tebal, mata yang indah.
"Aduh, Mona berhenti" batin Mona sendiri, meminta dirinya sendiri untuk berhenti tersenyum membayangkan Gavin.
Mona pun merasa merona sendiri, malu pada dirinya sendiri.
Mona tidaklah memikirkan status Gavin yang hanya seorang supir.
Tidak berapa lama Mona pun telah selesai mandi dan saat itu ada yang membuka pintu kamar hotel, itu Gavin baru pulang mencarikan makan untuk Mona dan Dia.
Gavin terdiam mematung melihat Mona yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk dengan rambut terurai yang panjang.
"Arggggh"
"Keluar" teriak Mona.
Saat Mona masuk kekamar mandi, dia lupa membawa baju ganti dan dia berpikir Gavin akan lama kembali jadi dia keluar saja dengan handuk, tidak disangka Gavin cepat kembali.
"Maaf, maaf Nona" Gavin segera berlari keluar dengan tergesa-gesa.
"Huft" menghela nafas berat.
"Hampir saja" kata Mona pelan.
"Sudah" teriak Mona dari dalam dan Gavin segera masuk kedalam kamar.
"Lain kali jangan masuk lagi jika saya sedang mandi" kata Mona, yang kini menyendok makanan kemulutnya.
"Tapi Nona, tidak apa-apakan, sekarang saya suami anda" jawab Gavin santai.
"Ukhuk, ukhuk!" Mona tersedak makanan.
Segera saja Gavin memberikan Mona air putih, Gavin terlihat cemas dengan Mona.
Mona memperhatikan raut wajah Gavin yang cemas dan begitu cekatan ketika Mona tersedak.
"Maaf nona, saya lancang, jangan pecat saya" menunduk Gavin dengan suara rendah.
"Tidak apa-apa tapi memang begitu kenyataannya" Mona memaksakan untuk tersenyum.
"Dan saya tidak akan memecat kamu, bagaimana pun kamu status suami saya, walau saya tidak mencintaimu!" Ucap Mona.
Seketika jantung Gavin, serasa berhenti kemudian berdetak lagi.
"Itu kenyataannya" batin Gavin.
Mereka pun melanjutkan makannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Eddy Junaedi
klo udah jodoh tak mungkin kmana walaupun jauh sekali pun pasti ketemu jd tenang aja bro jgn tergesa-gesa dapatkan hatinya Mona lambat laun jg Mona bakalan sadar kmana hatinya kan berlabuh
2023-10-16
0
Sah Ban
emang kalau jodoh GK akan kmn broow walaupun kata orang bagai kan lagit dan bumi klo 1 bidadari yang 1 petani akan bertemu di ranjang pegantin
2022-06-13
0
Hasanah Inaya
diamond
2022-05-26
0