Mona dan tantenya bergegas menuju rumah sakit Citra Medika dimana orang tuanya berada.
Didalam mobil sepanjang jalan Mona terus saja menangis, airmatanya terus mengalir.
Dewi yang kini fokus menyetir sudah tidak menangis lagi.
Sesampainya dirumah sakit yang mereka tuju, Mona segera turun dari mobil dan berlari memasuki rumah sakit tersebut untuk mencari keberadaan orang tuanya.
Sesampainya di Ugd.
"Keluarga bapak dan ibu Luis?" Tanya seorang dokter.
"Saya dok, saya anaknya!" Teriak Mona, setelah mendengar nama keluarganya disebut.
"Bagaimana keadaan papa dan mama saya, dok?" Tanya Mona dengan hidung dan mata yang memerah karena menangis.
Tantenya pun sudah sampai di Ugd.
"Maaf, mama anda tidak dapat bertahan dan beliau telah meninggal!" Dengan suara lembut sang dokter menyampaikannya.
"Mamaaaaaaaaaaaaaaaaa" tangis Mona kian pecah, dia merasakan hancur.
"Sekarang papa anda mencari anda, silakan masuk" kata dokter tersebut.
Mona dan tantenya segera masuk kedalam ruang Ugd dan menemui papanya.
"Mo-na" suara terbata-bata dari papanya dengan rasa kesakitan.
"Papaaaa" langsung memeluk papanya tidak perduli dengan darah yang ada dibaju papanya atau darah yang mengalir dikepala papanya.
"Mona, anak papa sayang, maafkan papa dan mama mu tidak bisa menemanin mu lagi"
"Ukhuk, ukhuk" suara papa Mona batuk, meringis, menahan sakit.
Mona terus menangis didepan papanya, dia berusaha kuat agar tidak membuat papanya cemas, tetapi dia tidak bisa.
"Kak, jangan bicara dulu, diam dulu biar lebih baik" kata Dewi.
"Mona, teruskan perusahaan papa"
"Dewi tolong jaga Mona"
"Ukhuk" suara terbatuk dari papa Mona, darah keluar dari mulutnya.
Titttttttttttttt!!!!!
Suara mesin monitornya melurus menandakan tidak ada lagi detak jantung, paru-paru yang bernafas.
"Papaaaaaaaaaaaaaaaaaa" Teriak Mona dengan tangisan yang semakin pecah dalam ruangan tersebut.
"Dokter!" Teriak Dewi.
Segera dokter datang melihat dan menyatakan jika papa Mona juga telah meninggal.
Semua orang yang berada disana langsung saja melihat kearah Mona.
"Sudah Mona tenanglah!" Bujuk tantenya, walau dia sendiri juga menangis.
Hati Mona hancur sehancurnya, karena dia harus kehilangan 2 orang tuanya sekaligus.
"Papa, mama mengapa kalian tinggalkan Mona" teriak Mona.
Sangat sedih melihat Mona dalam keadaan sekarang. Dia terus saja menangis.
Datanglah beberapa polisi mencari keberadaan keluarga Luis.
Polisi menyatakan jika kecelakaan yang dialami oleh orang tua Mona adalah karena remnya blong, mereka menghindari seekor kucing yang melintas.
Mona tidak percaya akan hal itu, karena dia tau orang tuanya tidak akan lalai dalam mengecek keadaan mobilnya, selama beberapa hari Mona tidak mau makan, dia hanya minum itu pun sedikit, didalam kamar hanya dia habiskan untuk menangis.
Dewi selalu membujuknya untuk keluar makan atau melakukan hal lainnya tetapi Mona sangat terpuruk, hingga suatu hari dia bermimpi orang tuanya lagi, dan menyampaikan untuk Mona tidak terus terpuruk dan harus melanjutkan perusahaan tersebut.
Dan disitulah Mona mulai bangkit kembali.
Mona juga terus berusaha untuk menyelidiki kecelakaan yang terjadi, tetapi tante Dewi selalu melarangnya, dan mengatakan tidak mau mengungkit hal yang menyakit, hal yang telah berlalu tersebut.
Segala hal yang menyangkut Mona selalu melalui tangan tantenya, karena dalam hak waris sebelum Mona berusia 21 tahun, Dewi merupakan walinya.
Jadi selama ini segala hal masih terkontrol oleh Dewi.
Dewi juga merupakan wakil Ceo. Dia adalah adik kandung dari papa Mona, dia wanita yang juga cantik, memiliki rambut yang sedikit bergelombang, matanya juga indah tidak kalah dari Mona, karena Mona menurunin kecantikkan dari keluarga papanya. Hanya saja Dewi belum berkeluarga diusia dia yang ke 40 tahun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Eddy Junaedi
waduh buahaya tuh mon
2023-10-16
0
Pito Mn
https
2022-05-20
0
Idos R
Hem..
2022-05-20
0