Eps 4: Berpikir Lama!

“Ding!”

"Selamat Host, bunuh tim tentara bayaran berkumis."

"Selamat host, dapatkan 999 koin komersial."

……

“Baguslah koin komersial  telah di isi ulang.”

Devo Wijaya sangat puas dengan pendapatan sekarang ini.

“Hei, terima kasih banyak.” Gadis cantik itu berjalan dengan waspada melewati Devo Wijaya dan bergegas langsung ke arah kakaknya.

Kadang menjadi orang kuat itu, bukan untuk dikagumi, tetapi ditakuti.

“Ya, sepertinya aku sangat menakutkan, sehingga membuat seorang gadis ketakutan.”

Devo Wijaya mengangkat bahunya dengan tidak berdaya dengan ekspresi ikan asin.

Pria tampan itu berdiri dengan susah payah, dan muncul di hadapan Devo Wijaya, melengkungkan tangannya, dan berkata, “Terima kasih saudara kecil karena telah menyelamatkan kami. Bolehkah aku menanyakan namamu?”

“Aku, Tukijan. Kamu?” Devo Wijaya menyebut nama secara acak. Demi keselamatan tidak perlu mengekspos diri terlalu banyak.

“Oh, kami dari keluarga Shannon. Namaku Tejo Shannon, dan ini saudara perempuanku yang bernama Anisa Shannon.”

Tejo Shannon memperkenalkan.

“Ngomong-ngomong, adik kecil Tukijan, dari mana asalmu?”

Tejo Shennon tidak bisa tidak bertanya.

"Uh?"

Devo Wijaya mengangkat alisnya, dan berpikir sejenak.

Namun, dia masih berhasil mengeluarkan senyuman yang tidak membahayakan hewan/manusia, dan berkata, "Aku tidak tahu dari mana aku berasal. Aku telah menjadi yatim piatu sejak kecil, dan hal-hal tidak ingin mengingatnya.”

Tejo Shennon mengangguk, dan tidak ingin menanyakan hal-hal masa lalu Devo Wijaya, ada kemungkin hal-hal itu sangat buruk untuk diingat.

Sangat berdarah!

Tetapi dia tiba-tiba mengingat sesuatu dan berkata, “Saudara Tukijan, bolehkah aku bertanya, berapa umurmu?”

“Brother, apa yang ingin kamu ... “ Anisa Shennon menarik lengan Tejo Shennon, ekspresinya sedikit aneh.

“Em ... aku rasa tahun ini seharusnya 17 tahun.” Devo Wijaya tidak menyembunyikan.

“17 tahun?” Tejo Shennon dan Anisa Shennon tercengang.

Orang ini hanya bocah berusia tujuh belas tahun membunuh pasukan elit dari tentara bayaran berkumis. Jika ini menyebar, bukankah banyak orang yang akan terkejut!

“Ada apa? Apakah ada yang salah?”

Devo Wijaya bingung dengan mereka.

“Ini, tidak, tidak, kami hanya terkejut dengan kekuatan saudara Tukijan. Dengan kekuatan seperti itu, aku takut kamu akan dianggap monster di seluruh Dinasti Kencur Langit.”

Tejo Shennon dengan cepat menjelaskan.

“Oh, jadi begitu. Baiklah, kalau begitu aku akan pergi, sampai jumpa!” Devo Wijaya melambaikan tangan segera berbalik, tidak ada niat untuk berlama-lama dengan mereka.

“Tunggu dulu, saudara Tukijan. Ada yang ingin aku katakan.”

Melihat Tukijan yang hendak pergi, Tejo Shennon bergegas ke depan.

Kemudian, Tejo Shennon berlutut di tanah, dan berkata cepat: “Saudara Tukijan, aku berlutut dan memohon kepada saudara Tukijan untuk satu hal, masalah ini sangat serius terkait dengan masa depan keluarga Shennon kami, dan aku mohon kepada saudara Tukijan untuk setuju.”

Oh?

“Selama Saudara Tukijan setuju, gadis kecil itu bersedia melakukan apa pun!” Anisa Shennon juga melangkah maju dan berlutut di depan Devo Wijaya.

Heh?

“Hei, apa yang sedang kalian lakukan? Ada apa?” Devo Wijaya mengeryit tidak senang, dia sudah ingin pergi dari tempat ini untuk melakukan hal-hal yang lain.

“Saudara Tukijan, ceritanya begini, Wilayah Burunggalak tempat kita berada akan di tahan dalam tiga minggu. Keluarga Shennon kita telah berada di bawah selama tiga tahun berturut-turut. Jika kita berada di bawah lagi kali ini, kami akan segera diusir pergi dari Kabupaten Burunggalak oleh dua kekuatan lain ... ” Tejo Shennon berkata dengan serius.

“Sungguh konyol, dua kekuatan besar di luar istana, mereka seharusnya tidak memiliki hak untuk mengusir keluarga Shennon’mu dari Kabupaten Burunggalak,’kan?” Devo Wijaya bertanya dengan tenang setelah memahami garis besarnya.

Bagaimanapun juga pemilik tubuh aslinya seorang pangeran dari dinasti, sehingga dia masih sangat tahu jelas tentang kebijakan-kebijakan istana.

“Hehehe, saudara Tukijan tidak tahu bahwa kaisar telah jauh lebih tinggi, sehingga dia tidak akan menempatkan matanya untuk urusan seperti yang kita hadapi.”

Tejo Shennon menggelengkan kepalanya, dan berkata dengan pahit.

Hei, jika kau berani mengatakan kata-kata itu di depan Kaisar, aku khawatir kamu akan dipenggal.

Tiga minggu yang akan datang akan diadakan seni bela diri. Semula, keluarga Shennon telah mengembangkan beberapa orang jenius berbakat dan akan mengubah arus seni bela diri tahun ini, tetapi siapa yang akan menyangkanya, mereka dibunuh oleh dua kekuatan lain dengan berbagai cara licik.

Dengan hilangnya jenius muda terkuat dari keluarga Shennon, Tejo Shennon yang memenuhi standar umum, dipaksa oleh keluarganya untuk mewakili.

Oh ... hal ini jelas sama dengan mencari kematian. Kekuatannya jelas sangat buruk, jika dibandingkan dengan dua kekuatan lain.

Mereka sepertinya terburu-buru dan tidak sabaran, dua kekuatan lain langsung mengirim kelompok tentara bayaran berkumis untuk menghadang mereka di tengah jalan.

Mungkin karena mereka beruntung, mereka berhasil di selamatkan tepat waktu oleh Devo Wijaya.

Tejo Shennon menatap dengan tatapan memohon, dan berkata, “Saudara Tukijan, tolong bantu kita? Atau nasib kita akan berakhir ... ”

Anisa Shennon juga menatap dengan tatapan memohon pada Devo Wijaya.

Apakah perlu membantu?

Devo Wijaya memikirkan masalah ini secara mendalam, tidak merasa panik seperti orang yang memiliki masalah, dan wajahnya tanpa ekspresi seperti ikan asin.

Dua jam berlalu ...

Tiga jam berlalu ...

Setelah lima jam, kedua orang yang berlutut gemetar sudah merasa ingin pingsan, merasa sakit di lututnya, dan merasa haus.

Menantikan jawaban ternyata sangat melelahkan, dan tidak berani menyela Devo Wijaya yang sedang berpikir.

“Oh!”

Engah!

Sialan, lama sekali berpikirnya!

Kedua orang menghirup nafas dalam-dalam, dan Tejo Shennon langsung memulai: “Bagaimana saudara Tukijan, dapatkan kamu membantu kita, terkait masalah ini?”

Devo Wijaya sebenarnya sedikit tidak berdaya, ini juga menyangkut hati nuraninya, tapi hati nuraninya berkata tidak, dan akhirnya mengangguk untuk tidak mengikuti hati nuraninya itu, lalu berkata: "Aku akan pergi ke Kabupaten Burunggalak dalam tiga minggu untuk berpartisipasi dalam seni bela diri."

"Oh ... bagus sekali, terima kasih saudara Tukijan!"

"Terima kasih saudara Tukijan!"

Dua saudara laki-laki dan perempuan Shennon membenturkan kepala mereka beberapa kali di tanah, air mata mereka turun sangat deras, tapi Devo Wijaya memikirkan sesuatu yang lain dengan wajah seperti ikan asin.

“Oh ... kalau aku ingat dengan benar, kamu baru saja mengatakan selama aku setuju, kamu bersedia melakukan ... apa?” Mata Devo Wijaya tertuju pada Anisa Shennon, dengan tatapan ikan asin.

Anisa segera menyadari bahwa Devo Wijaya sedang menatapnya, dan segera wajahnya memerah, dan dia tampak seperti wanita tangguh: “Batuk ... aku berkata ... selama saudara Tukijan dapat mengatasi masalah ini untuk keluarga Shennon,  aku bersedia melakukan apa saja ...”

Setelah mengatakan hal itu, Anisa Shennon membenamkan kepalanya turun, wajahnya sangat kemerahan, dan dia tampak cantik.

“Yo ... aku cuma bercanda, jangan khawatir, aku akan melakukan yang terbaik tiga minggu lagi.” Kata Devo Wijaya menoleh dan menunjukkan senyum lebar.

Senyum memantulkan sinar matahari, dan kedua orang yang berlutut sedang kesurupan sejenak.

Ketika kembali kepada tuhan lagi, kedua orang mendapati dirinya sudah di tinggalkan.

Setelah Devo Wijaya mengatakan hal itu, dia berbalik meninggalkan tempat itu.

“Saudara Tejo, apakah dia akan datang nantinya?”  Anisa Shennon bertanya dengan malu-malu.

“Kamu bertanya padaku? Lalu aku bertanya pada siapa?” Tejo Shennon menatap punggung Devo Wijaya yang sudah menghilang, dan menanggapi saudarinya dengan ceroboh.

Mendengar kata-kata itu, Anisa Shennon menjadi cemberut dan mengabaikan saudara laki-lakinya, lalu menginjak kakinya berbalik pergi.

“Hei, tunggu dulu jangan tinggalkan aku. Tubuhku masih sakit. Hei, saudari, aku barusan cuma bercanda ... tunggu!”

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***