William

Liam POV

"Tok. tok..tok.." suara pintu bertuliskan Ruang Kepala Sekolah yang baru saja ku ketuk

"Silahkan masuk.." terdengar suara Pak Kepsek dari dalam

"Permisi Pak "

"Hmm..silahkan duduk William.."

Perlahan mulai kumasuki ruang itu berjalan menuju kursi yang tepat berada di hadapan Pak Kepsek.

"William..kamu lagi..kamu lagi "

" Mengapa hampir semua kejadian yang berhubungan dengan keributan siswi di Sekolah ini pasti karena kamu?" tanya Pak Kepsek seraya mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Bukan saya Pak..sungguh..saya juga ga tau kenapa saya yang disalahkan" ucapku kesal

"Oh yah..lalu bagaimana dengan kejadian bulan lalu..2 orang siswi mogok makan karena merasa kamu PHP? sampai -sampai orang tuanya datang ke sekolah komplain mengenai hal itu." tanya Pak Kepsek

"Pak..Sudah pernah saya jelaskan sebelumnya ke Bapak.." ucapku disertai hembusan nafas kasar

"Saya hanya membalas senyum mereka berdua Pak.. Beneran deh.. itu pun hanya satu kali Pak." seraya jariku membentuk tanda V

"Saya ga pernah ngobrol dengan mereka, apalagi kasih mereka harapan untuk jadi pacar saya!! ga pernah Pak.." terangku

"Lalu bagaimana dengan beberapa bulan lalu saat siswi kelas 12 yang mendadak pindah sekolah padahal sudah mau ujian?"

"Kamu tau alasannya pindah? Dia minta pindah sekolah karena kamu putuskan padahal belum 1 bulan berpacaran..orang tuanya sampai menangis saat menghadap saya..Mereka bilang anaknya ga sanggup kalau harus ketemu kamu lagi." ucapnya frustasi meluapkan semua kekesalannya

"Ya..terus harus bagaimana lagi Pak? saya sudah tidak ada rasa lagi..sudah bosan sebelum 1 bulan berpacaran dengan cewe itu..dia terlalu banyak menuntut" curhatku

"Haaah.." terdengar hembusan nafas dari Pak Kepsek.

"Rasanya saya seperti konsultan masalah percintaan kamu William " ucap Pak Kepsek kesal

"Lalu bagaimana dengan Bu Jenny? guru komputer itu..Dia juga mengundurkan diri dengan alasan patah hati!"

"Waaah Pak..kalau yang itu bukan saya Pak...sueeer.."

"Bapak tega nih..Bu Jenny bukan selera saya Pak.." tegasku tak terima seraya membayangkan sosok Bu Jenny. Wanita dengan kisaran usia 30 tahun, berpostur tubuh kurus, berkulit sedikit gelap dengan rambut keriting mengembang.

"Benarkah??...Saya fikir kamu juga..kalau begitu jelaskan kasus kali ini mengapa nama kamu lagi yang sampai tersebut?"

"Jadi begini Pak..sebenarnya saya sedang menyindir anak baru itu karena menggunakan rok yang terlalu pendek..Karena itu tidak sesuai dengan peraturan SMK yang kita cintai ini

.bener kan Pak???" hasutku

"Bapak pasti tau saya itu ga mungkin merusak nama baik Bapak dan terutama merusak nama baik sekolahan ini"

"Namun mungkin karena terhipnotis ketampanan saya maka siswi itu salah dengar dan berfikir saya sedang memuji nya" kelit ku

"Benarkah seperti itu kejadiannya??"

" He-em..bener Pak " jawabku dengan anggukan Kepala mantap dan mata yang menunjukan kesungguhan.

"Ya sudahlah...bicara dengan kamu ini ga pernah ada habisnya.. selalu berhasil berkelit..sekarang saya akan memberikan kamu hukuman saja!"

"Hukuman untuk kamu adalah kamu harus menuliskan kalimat"

" Saya Tidak Akan Membuat Onar dan Menganggu Para Siswi Lagi .. sebanyak 20 halaman " ucap Pak Kepsek.

" Mamp** Gue...selamat tinggal jari-jari lentikku.." ucapku sedih dalam hati

" Ga bisa 1 halaman saja Pak? atau 3 halaman saja yah?" rayuku

"Kebanyakan Pak kalau segitu.. nanti saya tidak dapat mengikuti pelajaran lho" ucapku lagi

Terlihat sedikit keraguan di wajah Pak Kepsek

" Baiklah 10 halaman..kalau kamu masih protes akan saya kembalikan menjadi 20 halaman" putusnya

"oke Pak... Saya akan tulis dan serahkan besok ke Bapak" ucapku lesu

" Sudah..kembali kamu ke kelas..belajar yang benar dan ingat, jangan ganggu siswi-siswi lagi!! "

"Baik Pak..saya usahakan " ucapku tersenyum seraya meninggalkan ruangan itu.

***

" Gimana bro..di kasih hukuman apa loe kali ini?" ledek Yudi

" Makanya tobat gangguin anak orang " tambah Riko seraya memukul pelan bahuku

Yudi dan Riko adalah sahabatku. Kami sudah bersahabat dekat sejak SMP.

Tingah konyol mereka dan sikap mereka yang selalu setia kawan menjadikanku nyaman bersahabat dengan mereka selama ini.

" Gue di suruh tulis permintaan maaf 10 halaman ..keriting dah nih jari.." ucapku seraya menatap jemariku

" hahahaha.." tawa mereka pecah

" tenang bro..kita bantu tulis..secara tulisan kita mirip-mirip..Pak Kepsek ga bakalan tau dah " usul Yudi

" Whuuih..emang sahabat sejati kalian ini..thanks yah " ucapku bersemangat

" Eiits..tapi biasanya tangan gue baru bisa nulis klo dikasih makan enak, ditempat yang bagus dan adem " sela Riko

" Haaaah..dah gua duga..ga mungkin loe bedua semudah itu mau ngebantu.." "

"Oke lah..ntar siang balik dari sekolah kita nulisnya di kafe Osaka..gue traktir " ucapku

" Nah... gitu baru semangat gue..ya nggak Yud? "

" Yo'i.. " seraya mereka berdua berhigh five

Tapi aku masih memikirkan si cewe culun itu.. gara-gara dia aku harus menerima hukuman..ada rasa tidak rela karena hal itu

" Berani sekali dia melaporkanku..Aku harus menyiapkan pembalasan kepada itik buruk rupa itu.." ucapku dalam hati

" Wooy... malahan bengong.. mau ke kantin ga loe? habis ini kelas kita kosong..katanya belum ada pengganti Bu Jenny.." ucap Yudi

" Sekalian loe traktir kita ya Liam..sebagai tanda jadi kesepakatan kita..he he he.." tambah Riko mencari kesempatan

" dah mulai nyesel nih gue terima usul kalian " ucapku bercanda

"Tenang aja..ga bakalan miskin loe walupun loe traktir anak satu sekolahan dikantin " ucap Yudi

Kami bertiga pun berjalan menuju kantin dengan bercanda gurau, tentunya tidak terlupa tetap mencoba tebar pesona..

***

Di perjalanan menuju kantin tiba-tiba sebuah tangan bergelayut manja di tangan kiriku.

Tanpa perlu kulihat siapa, Aku sudah tahu siapa itu sehingga kubiarkan saja dia tetap menempel ditanganku.

"Eh..ada anak koala disini " ledek Riko

"Apa loe!!...Kak Riko emang yang paling reseh deh.." sungut Viona

Viona adalah temanku sejak kecil. Rumahnya berada berhadapan dengan rumahku sehingga kami sudah dekat sejak kecil. Dia sudah kuanggap seperti adikku sendiri karena memang usianya berada 1 tahun dibawahku.

Viona adalah satu-satunya gadis yang ku ijinkan berada di dekatku selama 24 jam. Karena dirinya mirip dengan gadis kecil itu, kehadirannya sedikit mengobati rasa rinduku.

Viona memiliki tubuh yang langsing, berkulit putih, memiliki mata coklat yang besar dan rambut berwarna coklat bergelombang.

Secara penampilan Viona adalah gadis yang paling memenuhi syarat untuk jadi pacarku.

Namun aku tidak pernah memandangnya sebagai seorang gadis untuk dicintai melainkan sebagai seorang kakak dan teman.

"Kak Liam..tadi Vio kena hukum jemur juga lho " adu nya dengan mimik wajah yang dibuat sesedih mungkin.

" Padahal Vio tidak ikut-ikutan cewe-cewe menel itu..memang panjang rok sekolah SMP Vio segini, trus musti gimana donk??." sungutnya tak terima

"Kak Liam..mau ke kantin ya?? Vio ikut boleh ya!! Vio haus banget nih..panas banget tadi" ucapnya tanpa jeda

"Vio..bisa diem ga?? " tegur Yudi yang memang pembawaannya paling tenang dan cuek diantara kami

"He..he..he..maap Kak Yudi, Vio berisik ya?" ucap Vio tak berdosa

Sesampainya di kantin kami mulai mencari bangku yang cukup untuk empat orang, Karena kantin saat ini terlihat cukup penuh oleh siswi yang berebut membeli minuman setelah mendapatkan hukuman jemur.

Ternyata bangku yang kosong hanya tersisa satu deret di bagian belakang itupun bangku untuk 6 orang dan terlihat sudah terisi oleh 2 orang siswi.

" Boleh kami duduk disini? " tanya Yudi kepada 2 siswi itu

Sontak mataku terbuka lebar saat menyadari bahwa salah satu dari siswi itu adalah si itik buruk rupa.

"It's a show time.." ucapku dalam hati

***tbc

Hai semuanya..Terima kasih sudah membaca..

Kalau suka dengan ceritanya tolong tinggalkan like dan votenya ya 🙏🙏🙏

Episodes
1 Season 1 - Awal kisah
2 Pertemuan Kita
3 Rasa Tak Biasa
4 Siapa dan Dimana Kamu
5 Pertemuan Kembali
6 Satu Kesempatan
7 Usahaku Mendapatkanmu
8 Ending - Kebahagian Kita
9 Extra Part 1
10 Ekstra Part 2
11 Ekstra Part 3
12 Pengumuman
13 Season 2 - Awal sengketa
14 William
15 Miranda
16 Antek - Antek Willy
17 Luka Tak Berdarah
18 Flashback Jelita POV #1
19 Flashback Jelita POV #2
20 Flashback Jelita POV #End
21 Reuni SMP
22 Aku menyukaimu
23 Rekor baru terpecahkan
24 Kacamata
25 Aku disini dan Kau disana
26 Aku merindukan kalian
27 CAST
28 Gelang Rajut
29 Mila.. Kakak akan menemukanmu
30 Dua pasang mata
31 Part Time
32 Bukan Aku
33 Kesimpulan
34 Antara Cinta dan Persahabatan
35 Save Mira
36 Dia
37 Teman pertama
38 Surat dari Tina
39 Cinta tidak bisa dibagi
40 Sembunyi - Sembunyi
41 Doraemon - ku
42 Man to Man
43 Our Felling's
44 Pagi pertama kita sebagai kekasih
45 Libur telah tiba
46 Gadis manja
47 Situasi berbahaya
48 L.O.V.E
49 Kolam Renang
50 Jangan pergi sayang
51 Mila ku
52 Dokter genit
53 Kecewa
54 Kebenaran mulai terungkap
55 Trauma dan Kebencian
56 Kesalahfahaman berakhir
57 Posesif
58 Tukar Kamar
59 Flashback masih berlanjut
60 Korban Palsu
61 Jangan datang lagi
62 Nyekar ke makam Mami dan Papi
63 Blessings in Disguise
64 Sebuah kenyataan
65 Perang dimulai
66 Bang.. Bang
67 Safety Room
68 Iblis Serakah dan Iri Hati
69 Cepat sembuh adik kecil
70 Happily ever after
71 Love you All - See you again
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Season 1 - Awal kisah
2
Pertemuan Kita
3
Rasa Tak Biasa
4
Siapa dan Dimana Kamu
5
Pertemuan Kembali
6
Satu Kesempatan
7
Usahaku Mendapatkanmu
8
Ending - Kebahagian Kita
9
Extra Part 1
10
Ekstra Part 2
11
Ekstra Part 3
12
Pengumuman
13
Season 2 - Awal sengketa
14
William
15
Miranda
16
Antek - Antek Willy
17
Luka Tak Berdarah
18
Flashback Jelita POV #1
19
Flashback Jelita POV #2
20
Flashback Jelita POV #End
21
Reuni SMP
22
Aku menyukaimu
23
Rekor baru terpecahkan
24
Kacamata
25
Aku disini dan Kau disana
26
Aku merindukan kalian
27
CAST
28
Gelang Rajut
29
Mila.. Kakak akan menemukanmu
30
Dua pasang mata
31
Part Time
32
Bukan Aku
33
Kesimpulan
34
Antara Cinta dan Persahabatan
35
Save Mira
36
Dia
37
Teman pertama
38
Surat dari Tina
39
Cinta tidak bisa dibagi
40
Sembunyi - Sembunyi
41
Doraemon - ku
42
Man to Man
43
Our Felling's
44
Pagi pertama kita sebagai kekasih
45
Libur telah tiba
46
Gadis manja
47
Situasi berbahaya
48
L.O.V.E
49
Kolam Renang
50
Jangan pergi sayang
51
Mila ku
52
Dokter genit
53
Kecewa
54
Kebenaran mulai terungkap
55
Trauma dan Kebencian
56
Kesalahfahaman berakhir
57
Posesif
58
Tukar Kamar
59
Flashback masih berlanjut
60
Korban Palsu
61
Jangan datang lagi
62
Nyekar ke makam Mami dan Papi
63
Blessings in Disguise
64
Sebuah kenyataan
65
Perang dimulai
66
Bang.. Bang
67
Safety Room
68
Iblis Serakah dan Iri Hati
69
Cepat sembuh adik kecil
70
Happily ever after
71
Love you All - See you again

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!