Malam itu setelah seluruh rangkaian acara mulai dari pemberkatan, hingga resepsi pernikahan mewah telah selesai dilangsungkan.
Kini untuk pertama kalinya Jonathan dan Jelita berada di dalam satu kamar lagi.
Namun saat ini status mereka berbeda bukan Pria dan wanita satu malamnya. Melainkan saat ini mereka sudah resmi sebagai suami istri di mata hukum dan agama.
Kamar itu di dekorasi dengan sangat Indah. Kelopak mawar dan lilin elektrik berwarna putih gading tampak mendominasi hingga menciptakan kamar yang terasa sangat romantis..
Pasangan pengantin itu sedang berdiri didepan jendela kaca besar dengan pemandangan kota yang indah.
Jonathan terlihat memeluk tubuh Jelita dari belakang.
"Kamu ingat kamar ini sayang?" ucap Jonathan lembut seraya menyematkan sebuah kecupan di pipi istrinya itu.
"Eheem..kamar hotel pertama dan terakhir yang aku masuki " ucap Jelita disertai anggukan
" Dan anehnya...selalu ada kamu didalam kamar ini" tambahnya tersenyum memandang Jonathan yang tengah menyandarkan dagu di bahu Jelita
"Kamu tahu? Kamar ini sudah aku beli sejak pagi hari setelah malam itu.."
"Apa!! tapi mengapa?" tanya Jelita kaget
"Aku mau kenangan tentang kamu dan malam itu selamanya menjadi milikku..milik kita.."
Setelah mengucapkan itu, perlahan Jonathan membalikkan tubuh Jelita. Hingga saat ini mereka berhadapan, saling menatap satu sama lain.
"Dan hari ini semua keinginanku tercapai sayang, seolah semua doa dan mimpiku menjadi nyata..kamu menjadi milikku..menjadi istriku"
"Istriku Jelita..Aku mencintaimu" ucapnya lembut seraya memandang Mata Jelita penuh cinta
" Aku juga mencintaimu suamiku"
Mereka saling memeluk erat, kemudian Jonathan menjauhkan sedikit pelukan mereka agar dirinya dapat memandang wajah Jelita.
Dia mendekatkan wajahnya ke arah Jelita. Meninggalkan kecupan sedikit lama di kening istrinya itu.
Perlahan kecupan itu turun ke kedua mata dan ujung hidung Jelita, merasa tidak ada penolakan dari sang istri, Jonathan mulai menyatukan bibir mereka, memberikan kecupan ringan yang kemudian berubah menjadi lum**** yang menuntut dan penuh gairah.
Tangan Jonathan tidak hanya diam, sebelah tangan itu mulai menyentuh punggung Jelita sedangkan satunya mulai mere*** dan secara perlahan tangan itu mulai bergerak melepaskan gaun malam yang digunakan Jelita.
sebuah desa*** tertahan terdengar dari bibir Jelita ketika merasakan jemari Jonathan yang bermain di punggung polosnya.
"Sayang..apakah boleh malam ini aku menyentuhmu? dan menjadikanmu milikku selamanya?" tanya Jonathan dengan suara yang terdengar serak dan berat.
hanya anggukan yang diberikan oleh Jelita kepada suaminya karena dirinya juga sudah mulai terbuai oleh sentuhan Jonathan.
Perlahan kedua pengantin itu mulai saling membalas dalam sebuah ci**** penuh hasrat.
Tubuh polos mereka saling memeluk dan bersentuhan, menyatu menyalurkan seluruh perasaan cinta di hati mereka.
Penyatuan kedua mereka namun dengan perasaan yang sangat berbeda karena kali ini karena mereka melakukannya dengan penuh cinta.
***
Tak terasa sudah 3 bulan Jonathan dan Jelita membina rumah tangga.
Hari ini rumah megah dengan halaman luas yang Jonathan beli untuk keluarga kecilnya terlihat sudah di dekorasi indah dengan Tema Thomas the Train.
Mannequin sebuah kereta berwarna biru berukuran besar menyambut mata para undangan di halaman rumah itu.
Seluruh dinding taman di penuhi dengan balon berwarna biru dan putih.
Beraneka makanan dan kue kue lezat tersedia. Di tengah-tengah halaman terdapat sebuah kue ulang tahun ukuran sedang dengan tema yang sama.
Hari ini untuk pertama kalinya William merayakan ulang tahun dengan ditemani oleh orang tua lengkapnya.
Di ulang tahun sebelumnya hanya ada Jelita dan Nina namun kali ini ada Jonathan yang melengkapi kebahagiaannya di hari itu.
Betapa inginnya dirinya dulu ketika melihat teman-teman disekitar rumah lamanya bermain dan merayakan ulang tahun dengan ayahnya.
"Hai..anak Papa kenapa diam disini?" Tanya Jonathan ketika melihat William memandang taman yang telah dihias Indah itu hanya dari pintu
"Liam sangat senang Papa..Banyak thomas..bagus banget.." ucapnya namun terlihat bocah lucu itu sedikit tidak bersemangat
"Ada apa hemm?? Liam terlihat tidak bahagia" ucap Jonathan seraya bersimpuh, menurunkan badannya hingga kini dirinya dapat melihat langsung ke mata anaknya
"Liam bahagia Papa..sangat bahagia sekarang"
"Tadi Liam hanya teringat, ulang tahun sebelumnya tidak sebagus ini dan dulu...."
"belum ada Papa" ucapnya sendu
Jonathan kaget mendengar putra kecilnya berkata seperti itu. Tidak terfikirkan olehnya bahwa selama ini William merasakan kekurangan atas kehadirannya.
Seketika hal itu membuatnya merasa sedih dan bersalah kepada putranya itu.
"Maafkan Papa sayang..Papa salah, karena pergi terlalu lama meninggalkan kamu.." ucapnya seraya memeluk William
"Papa janji..mulai sekarang Papa akan selalu bersama kamu dan Papa akan selalu menjaga William dan mama..Papa Janji !!" ucapnya dan kemudian langsung memberikan kecupan di pipi bulat anaknya yang tampan itu.
Bocah kecil itu hanya mengangguk dan tersenyum.
Ternyata Jelita tengah berdiri tidak jauh dari mereka. Jelita terharu mendengar percakapan ayah dan anak itu.
Betapa dirinya merasa sangat beruntung karena diberikan seluruh kebahagian ini.
Jika dulu dia dan Nina hidup dengan berkekurangan dan kesepian. Kini dirinya sangat bahagia karena telah memiliki suami dan anak yang begitu sangat dicintainya.
"Heem..Ada apa ini? Mama tidak diajak pelukan juga?" ucapnya tersenyum seraya mendekati kedua kesayangannya itu.
"Tentu saja peluk juga.." ucap Jonathan dan William bersamaan
Jonathan langsung mengangkat William keatas pundaknya dan tangan kirinya merengkuh pinggang Jelita.
Mereka tertawa bersama. Nina dan beberapa tamu undangan yang hadir menyaksikan betapa bahagianya keluarga kecil itu.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Epi Martini
lancar jaya, g ada konflik...
2021-06-09
4