*Jelita POV
"Apa kau masih perawan ?"
Itu adalah kata pertama yang diucapkan oleh laki-laki yang untuk pertama kali ditemui oleh jelita itu.
"Maaf..apa maksud anda berkata seperti itu? " tanyaku dengan berusaha menahan emosi
"Maaf..tadi saya tidak sengaja mendengar telpon anda Nona..dan saya dapat membantu anda jika anda bersedia menjawab pertanyaan saya tadi " jawab pria itu dengan wajah datarnya.
"Terima kasih..saya tidak butuh bantuan anda" jawabku emosi sambil berlalu pergi.
"Benarkah?...lalu Anda akan mendapatkan uang darimana? apakah anda tidak bersedia berkorban demi adik anda? Lagi pula ini cukup satu malam saja " tambahnya
Jelita yang memang sangat menyayangi adiknya dan bersedia mengorbankan segala nya demi adiknya menjadi sedikit goyah karena memikirkan operasi Nina.
".....sebenarnya apa yang coba anda katakan? "
"Sejujurnya..Malam ini seharusnya ada seorang wanita yang menemani Bos saya bermalam, namun wanita itu tidak dapat hadir.. Jika Nona bersedia menggantikan wanita itu maka saya akan memberikan anda uang tunai sebesar 500 juta rupiah..namun sebelum itu anda harus menjawab pertanyaan saya yang tadi terlebih dahulu " ucapnya
"Benarkah? haruskah? bagaimana masa depanku?" itu adalah rentetan pertanyaan di dalam hatiku
"Bagaimana? apakah anda bersedia Nona?..saya tidak dapat menunggu lebih lama lagi!" seru Pria itu tidak sabar.
"Sa-saya bersedia dan saya masih perawan" ucapku dengan ragu dan suara yang nyaris tak terdengar
"Baiklah..sekarang anda ikut saya"
"Tapi saya minta uang itu dapat saya terima terlebih dahulu" ucapku berani
" Tentu saja" jawabnya seraya berjalan kearah Mobil mewah yang diparkir di tempat parkir VVIP hotel tersebut.
"Ooh astaga Jelita..kau sudah gi**" jeritku dalam hati..
Jelita POV end
***
Saat ini Ray dan Jelita sedang berada di lift yang akan mengantarkan mereka pada lantai paling atas hotel mewah tersebut, yang Jelita ketahui adalah tempat kamar dengan harga termahal di hotel itu.
"Jumlah uang yang anda terima,apakah telah sesuai Nona Jelita?" tanya Ray
"I..iya..su..sudah sesuai tuan.." jawab Jelita terbata-bata karena mendadak dirinya merasa takut dan ragu atas keputusannya beberapa menit yang lalu
Ray yang merasakan keraguan Jelita berusaha menenangkan wanita yang terpaksa dipilihnya acak malam ini, Karena wanita yang seharusnya menemani Jo malam ini tidak jadi datang karena sudah menerima pelanggan lain tadi malam.
"Anda tidak perlu khawatir Nona..Bos saya adalah Pria yang bersih dari penyakit " ucapnya disertai senyum tipis yang nyaris tidak terlihat
"he..he..he..bukan begitu tuan, saya hanya sedang memikirkan adik saya saja" bohong Jelita.
Padahal yang difikirkannya saat itu adalah Bos Pria itu pasti seorang lelaki paruh baya, dengan tubuh pendek dan perut buncit yang akan menjadi lelaki pertama menyentuhnya.
"Kita sudah tiba Nona..silahkan masuk tuan sudah menunggu anda di dalam" ucap Ray sambil membukakan pintu untuk Jelita masuk.
***
Jelita perlahan melangkahkan kaki nya sendiri kedalam kamar yang Luas, mewah namun hanya dilengkapi lampu dengan warna temaram itu karena Ray..pria itu tidak ikut masuk.
Perlahan Jelita melihat siluet pria yang sedang berdiri didepan jendela kaca besar yang memperlihatkan lampu-lampu kota dari ketinggian. Jelas selalu pria itu sangat berbeda dengan gambaran dalam fikirannya sebelumnya.
"Silahkan kamu bersiap dan bersihkan dirimu dahulu di kamar mandi..saya tunggu 15 menit " ucap suara bariton sexy yang Jelita pastikan berasal dari Pria itu dengan posisi tubuh membelakangi nya.
"Ba..baik Tuan" ucap Jelita seraya berlari kecil ke arah kamar mandi. Setelah masuk kamar mandi yang begitu bersih dan wangi, Jelita disuguhkan pakaian berwarna merah yang tergantung indah namun tampak transparat dibeberapa bagian.
"Astaga ..Gi** kamu Jelita" lirihnya sambil meremas pelan pakaian itu.
***
Jelita berjalan keluar dari kamar mandi dengan menggunakan pakaian yang sudah disiapkan tadi setelah mandi selama 20 menit..perlahan dia berjalan mendekati pria yang terlihat masih berdiri ditempatnya tadi namun saat ini pria itu memegang segelas minuman berwarna wine.
"Saa..sa..saya sudah siap Tuan" ucapnya gemetar
"Deg..Deg..Deg" suara detak jantung Jelita ketika pria itu membalikkan badannya
"Tampan"
"Cantik"
kata-kata itulah yang terlintas pertama kali di dalam hati masing-masing mereka saat mereka berpandangan pertama kali.
***Tbc
Hai semuanya..Terima kasih sudah membaca..
Kalau suka dengan ceritanya tolong tinggalkan like dan votenya ya agar semakin bersemangat 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
anti suntik,jadi jo jr....
2022-03-29
1
Libra itu Aku
penasaran
2021-07-12
3
Tarie Maryadi
enak atuh ya santapannya virgin terus, lama2 stok hbs nih 😁🤣
2021-06-07
8