Satu Kesempatan

"Kamu..." ucap Jelita tidak percaya

"Iya...ini aku" ucap Jonathan seraya tersenyum karena tidak menyangka kunjungannya kali ini ke salah satu Mall miliknya dapat mempertemukannya kembali dengan wanita itu.

Pandangan Jonathan kemudian terarah pada seorang anak laki-laki yang sedang memegang remote. Namun yang menjadi objek perhatiannya adalah betapa miripnya anak itu dengan dirinya.

Jonathan kemudian merendahkan tubuhnya hingga sejajar dengan anak laki-laki itu.

"Hay tampan..siapa nama kamu?" ucapnya lembut

Si anak menatap wajah Pria dihadapannya lalu melihat ke arah Ibu nya yang masih terdiam melihat ke arah kedua lelaki beda generasi itu.

"Nama atu wiliyam putela jaya uncle"

"Nama yang sangat bagus sayang..seperti orangnya..boleh uncle peluk kamu?" tanya sang Jonathan

Seketika Jelita langsung datang, memeluk dan menggendong William..

"Maaf...tapi anda tidak boleh menyentuh anak saya Tuan Jonathan" ucap Jelita tegas namun terlihat sedikit takut

"Dia bukan hanya anakmu Jelita..Dia juga anak aku"

"Bukaaaan...dia bukan anak kamu..atas dasar apa kamu mengaku dia anak kamu Tuan Jonathan yang terhormat..Dia anakku..yang kukandung selama 9 bulan..Dia hanya anak aku..milik ku.." seru Jelita histeris dan menangis.

Jelita sangat takut Jonathan akan memisahkan Dia dengan William.. Anaknya..Jiwa dan nafas Jelita.

"Aku mohon kamu tenang dulu sayang.. Ku mohon kalian jangan pergi lagi..jangan hilang lagi dari hidup aku..cukup 3 tahun ini aku mencari kalian Di seluruh pelosok negeri.." ucap sedih Jonathan

Jelita yang mendengar Jonathan memanggilnya sayang, merasakan debaran yang sama seperti saat memandang Jonathan untuk pertama kali. Ada rasa tidak percaya bahwa Jonathan selama ini mencarinya.

"Maaf Nona Jelita dan Tuan Jonathan..sebaiknya kita membicarakan hal ini di tempat lain saja.." sela Ray karena saat ini ada banyak orang yang mulai berkumpul untuk melihat dan mengetahui pembicaraan mereka.

"Baiklah kamu benar Ray..Ku mohon Jelita ikutlah dahulu dengan kami.." pinta Jonathan

Jelita yang Masih menggendong dan memeluk erat William hanya mengangguk menyetujui permohonan Jonathan dan Ray.

Saat ini mereka berada di sebuah ruang VIP restoran yang berada di dalam Mall tersebut. Jonathan duduk bersebelahan dengan Ray sedangkan Jelita duduk di hadapan mereka berdua dengan tetap memangku William.

Keadaan cukup sepi di ruangan itu karena tidak ada yang mengeluarkan suara

"Ehem.." upaya Ray untuk memecahkan keheningan

"Jadi Nyonya Jelita..disini saya ingin memberitahukan bahwa Tuan Jonathan sebenarnya sudah berusaha mencari anda selama ini..dan.." pembicaraan itu tiba-tiba terputus oleh suara Jonathan

"Apakah William anakku? kenapa kamu tidak pernah memberitahuku?" akhirnya terucap juga pertanyaan terbesar yang paling mengganggu Jonathan

"Me..mengapa aku harus memberitahu kalian? apakah akan ada bedanya?"

"Aku sungguh tidak dapat melupakanmu Jelita..aku sungguh berusaha menemukan kamu ditambah aku tahu kita sama-sama tidak memakai pelindung malam itu..maafkan aku..aku mohon berikan aku satu kesempatan saja untuk membuktikan kepada kamu..bahwa perasaan aku tulus ke kamu" ucap Jonathan dengan tulus disertai tangannya yang menggenggam tangan Jelita.

"Mama..apatah uncle ini benelan Papa iam?" ucap bocah kecil itu tiba-tiba

Jelita yang merasa terpojok dan tidak tahu harus berkata apa kepada anaknya..hanya dapat.mengangguk..bertanda mengiyakan pertanyaan anak kesayangannya itu..

"Mama..apatah iam ndak boleh tingdal baleng dengan Mama dan Papa?"

"Tentu saja boleh sayang" tambah Jonathan bersemangat

"Talau beditu Mama alus baikan denan Papa..kalena iam mau sepelti teman-teman iam yang bobo ama Papa dan mama na"

"yah..mama..yah..mau yah..cih..biar iam ceneng yah.." tambah anak itu disertai wajah dan mata penuh harapnya

"hemm..baiklah..aku akan berikan kamu kesempatan untuk membuktikan keseriusan perkataan kamu ke aku dan Liam"

***Tbc

Hai semuanya..Terima kasih sudah membaca..

Kalau suka dengan ceritanya tolong tinggalkan like dan votenya ya 🙏🙏🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***