🍂
Malam menjemput lelah ku.
merangkul semua asa dalam diriku.
Dalam lelap tidur ku merasakan kedamaian.
Semoga esok siap dengan segala kenyataan.
Buai mimpi membalut hangat perasaan yang mendalam.
Bening sudah terbangun, seperti pagi pagi sebelumnya. Setelah berkutat dengan kewajiban seorang muslim, dia turun, namun, dengan mata masih terlihat sedikit bengkak.
Bahwa dia semalam telah menghabiskan seluruh energinya, untuk meluapkan sesaknya menjadi sebuah tangisan.
Namun kini perasaannya lebih tenang.
Dia mencoba lagi dan lagi untuk melakukan yang semestinya harus iya kerjakan, sebagai kewajiban seorang istri.
Membuat sarapan, melakukan rutinitas seperti biasanya.
Dia akan mencoba mencari tau sedetail mungkin, agar pikirannya tidak di penuhi segala prasangka.
Meski berat, dia harus usahakan setiap pagi membangunkan suaminya, untuk melakukan kewajiban seorang muslim.
seperti pagi ini.
Dia melangkah menaiki anak tangga,
"kuharap mas Yoda sudah bangun."
Bening bergumam sambil menekan kenop pintu suaminya.
Setelah dibuka perlahan betapa terkejutnya.
Kamar yang semula rapih kini hancur berantakan.
Dengan seprai tak lagi di tempat nya, buku buku acak acak kan vas bung depan meja TV pun sudah hancur berantakan.
suaminya juga tidak tidur diranjang, melainkan diatas sova.
Bening makin ciut dengan perasaannya.
Bening menjelajah seluruh ruangan, entah jam berapa kejadian ini terjadi, dia tidak mendengar suara gaduh sedikit pun.
"Mas Yoda...!!" Bening mengguncang pelan tubuh suaminya.
"Maaf aku harus membangunkanmu. ini sudah hampir siang, apa mas udah shalat ?"
Bening bicara hati hati, dengan menahan napas takut suaminya marah, dia sudah mempersiapkan mental untuk itu.
"Mas,,, " Namun, Yoda tidak bergeming sedikit pun,
Mungkin dia begitu lelah semalam sehingga dia begitu pulas pagi ini.
Gerutu Bening dalam hati.
"Mas Yoda!"
kali ini Bening agak mengeraskan suaranya.
"Udah shalat apa belum mas?"
Tiba tiba sang empunya terbangun, dan nyelonong pergi, langsung menuju kamar mandi. tak ada satu patah kata pun terucap dari bibirnya.
"Allhamdulillah.." Bening nggak dapat suara harimau mengaung hari ini, walau pun keketusan-nya terlihat di wajah kantuknya, Namun iya tidak hiraukan itu, yang penting dia sudah melakukan kewajibannya.
"Sabar Bening , Allah masih bersama kamu.
Gerutu Bening tidak menjadi sebuah tangisan.
Dia abaikan saja semua sikap diam Yoda kali ini, dia sudah bertekad tidak akan ada lagi jiwa lemah dalam dirinya.
"Akan ku perjuangkan segala yang menjadi hak dalam pernikahan ini, sampai titik dimana aku harus maju, atau mundur dengan cantik."
Bening bergumam sambil meraih serpihan serpihan dari benda-benda yang telah hancur berserakan.
Selama Yoda masih dikamar mandi, dia dengan telaten membereskan semua kekacauan dalam kamar suaminya.
Perlahan tapi pasti, kini sudah kembali rapi.
Bening mengambil baju kerja suaminya.
Menyiapkan dan mengganti seprei yang tadi sudah teronggok dilantai.
Sudah kembali seperti semula.
Namun, yang jadi pertanyaan,
kenapa Yoda sampai harus melakukan semua itu. yang seharus nya marah marah dirinya.
Karena diabaikan, dan malam malam harus menunggu sendirian diluar rumah.
Bening belum bisa ambil kesimpulan, tentang sikap suaminya.
"Aku benar benar gak ngerti jalan pikiran yang seperti anak balita saja. gak mau bicara malah amuk amuk barang.Huuuuuuhhhh l"
Sahut Bening sambil menarik napas.
Buru buru iya buang pemikiran yang gak masuk diakal itu.
Dia bergegas melihat kehalaman rumahnya.
Dimana pekerjaan menata halaman masih terbengkalai.
"Ya Allah aku lupa, aku kan mau belanja bibit bunga bunga" Bening menepuk kepalanya. hingga hijab yang iya kenakan, jadi terlihat kusut.
"Apakah aku masih punya nomer tukang bunga itu gak ya.!!!" Bening bergumam sambil mengeluarkan smartphonenya.
Bening berpikir, mau beli bunga apa aja.
"Akhh..... gimana nanti aja dech, ! mending sekarang aku siap siap kerja dulu, gak enak kalau Harus kesiangan, apalagi setelah kejadian malam tadi."
Beringsut meninggalkan halaman depan.
dia berjalan sedikit tergesa menuju kedalam rumah nya.
Bruuuk,,,,,,,Untuk kedua kalinya dia menabrak dada suaminya, dia beringsut mundur takut takut kena bentakan lagi.
"Ma-maaf kan aku mas!!" Bening terbata dengan ucapannya.
"Aku benar benar gak melihat mas tadi.".
Bening mencoba melirik kedepan, yang lurus dengan arah mata suaminya.
Bening bisa melihat dengan jelas bayangan dirinya dimata hitam pekat milik suaminya.
Dia tidak melihat kemarahan kali ini di mata indah yang disukainya itu.
"Apa mas udah sarapan ?"
Bening mengalihkan perasaannya yang tidak karuan. "Kenapa sudah mau berangkat sekarang mas..!!"
kata katanya begitu sulit iya ucapkan, saat Sudah dekat dan langsung bertatap dengan si pemilik wajah rupawan itu.
Sebenarnya untuk wajah rupawan, pasti ada banyak yang lebih tampan dari Suaminya, Namun manakala hati sudah merosok masuk kedalamnya, pasti akan sulit mencari penggantinya.
Padahal ada banyak sekali pertanyaan yang ingin iya lontarkan atas kejadian semalam.
Yoda menatap kearah Bening, untuk pertama kali nya dengan jarak yang tidak lebih dari 25 cm.
Bening merasakan jantungnya mempompa lebih cepat, rasa gugup menguar dalam dirinya, tatapan yang selalu menghindari nya,
Sekarang persis di depan wajah nya, sehingga dia bisa melihat jelas setiap ukiran wajah, bahkan kerut kecil lembut di sisi matanya. menghiasi raut wajah yang di segani oleh saingan saingannya.
Namun, bukan itu yang jadi topik otak liarnya.
Bagaimana rasanya saat bibi merah itu menyentuh bibir ku.
Hingga Bening mengerjapkan matanya, dia membuang semua pikiran liar yang ada di otaknya. dan membuat semburat merah di wajah nya pasti akan terlihat.
Ada apa dengan ku
Gerutu Bening saat berhadapan dengannya, topik topik liar tak bisa di hindarinya.
Padahal sudah jelas suami-nya tak menginginkan itu darinya.
Sesaat hening, mendominasi kedua sejoli suami istri itu.Yoda berdehem menghilangkan ke canggungan di sana.
"Terimakasih sarapan nya, !!"
Yoda berbicara sambil merapihkan kemeja yang tadi bertabrakan dengan sang istri.
Dan itu sukses membuat hati Bening begitu terkejut, dan bercampur bahagia, suatu kemajuan yang luar biasa, dalam hubungan yang masih abu abunya..
Hingga, rona bahagia terpancar tulus dari wajah cantiknya. ucapan terimakasih membuatnya bahagia luar biasa
Bening mengangguk menjawab ucapan suaminya. yang tidak pernah ia bayangkan sama sekali, terlontar kata-kata manis dan terdengar merdu bagi yang lagi terkena aliran cintrong .😁
Derama kali ini sukses, membuat khayalan Bening melayang jauh kemana mana.
Perasaan manis menghinggapi nalurinya.
bahkan manis madu yang iya olesi di atas roti bakar hari ini, jauuh lebih manis Saat suara lontaran terimakasih yang keluar dari bibir suaminya.
Ada banyak harapan, dan yang semula kelabu sedikit menampakan kebiruannya, seperti awan biru di pagi ini, yang membawa semangat bagi para penjelajah di siang hari.
Cium tangan hari ini, membawa Ribuan kupu kupu dalam lmajinasi dalam otak Bening mengantarkan kepergian suaminya.
padahal tidak ada cium pipi, cium bibir dan sejenisnya.
Aku tak bisa membayangkan kebahagiaan seperti apa ,jika setiap hari aku bisa merasakan cinta dan kasih sayang nya.
merasakan setiap jengakal usapan lebut dari tangan kokoh nya.
Padahal baru ucapkan terimakasih Ya ampun Bening, jangan ter lalu ke Geeran deh, Author menegur nya ...😁
BENING : Abis aku bahagia banget kk otor..,🤭
Ya udah simpan dulu senyum nya, Yaaah. Sekarang cepat, hari ini harus bekerja .
BENING : Siap kakak otor aku semangat hari ini.💪
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Nila
pacar Yoda pasti hamil jadi bingung tu 😰😰💪👍❤️❤️
2023-04-30
0
BadjukaNurain
bodooooh
2021-02-19
1
Aryani Disa
bening...bening...wkk
2020-10-19
1