🌸🌸
"Ternyata mama disini, Aku tadi nyari nyari sampe ketingkat paling tinggi gedung mall ini."
Sahut Yuda berbicara sambil berjalan ke arah tempat duduk mereka.
Yuda makin penasaran, sama kakak ipar barunya, karena dia duduk berhadapan dengan mamanya, jadi dia membelakangi kedatangannya.
"Eh..Yuda Ayo ! sini nak, Tadi mama udah bilang, mama pasti menuju Tokonya tanteu Amira. dan kebetulan kakak iparmu, sudah ada disana."
Sahut Mama Sofy.
"Jadi, mama kenal sama yang punya Toko tadi mah ?" Bening bertanya. sambil menunggu suara yang datang dari arah belakangnya.
Mama Sofy mengangguk dan tersenyum.
"Assalamua'laikum,,,haloo kakak ipar".
Sahut Yuda.
Bening Terperangah dengan sosok Yang mengucapkan salam, yang sudah berdiri menjulang persis di sampingnya.
Auna juga menarik pelan, baju yang di pakai Bening. sungguh tak disangka, Yang berdiri persis di sampingnya, Adalah orang yang dulu sering kirim salam, dan sering mengatakan perasaannya Lewat surat, dan selalu iya titipkan sama perempuan di samping nya Auna.
"Wa'alaikumsalam,"
Mereka menjawab salam, sambil menoleh ke arah suara.
"Bukan kah ini Kak Putra"
Sahut Auna melongo.
Yoda juga, sampai terperanjat kaget.,
Tidak menyangka, ternyata orang yang sangat iya sukai dari dulu, ternyata jadi kakak iparnya.
Dialah Bening yang sampai saat ini belum, menemukan Penggantinya. sulit mencari sosok kepribadian yang seperti dirinya.
Perasaasn Yuda berkecamuk. Antara bahagia, rindu, sedih jadi satu.
Ia masih sangat teringat, saat senyum yang keluar dari bibir sosok yang diasukai, masih sama seperti yang dulu.
Wajah ayu kini makin terlihat, dengan balutan hijab yang melekat indah dikepalanya.
Kenapa Dia bisa menikah dengan kakakku.
Yoda bergerutu dalam hati.
Lamunan Yuda buyar.
" kalian udah saling kenal?"
Mama bertanya, sekligus menyadarkan Yuda.
"Iya mah dia adik kelas ku dulu."
Yuda berbicara ragu ragu.dia masih belum percaya wanita dihadapannya jadi kakak iparnya.
"Benarkah.!
kok kakak ipar mu gak kasih tau mama,"
Sahut Mama sofy melirik kearah Bening.
"Aku gak pernah ketemu lagi semenjak sekolah menengah atas mah."
Dan memang benar saat itu mereka tidak pernah bertemu, sekolah mereka berbeda.
"Lagian ya tanteu, di sekolah dulu dia namanya Putra" Auna menyaut.
"Aku juga, gak melihat adik ipar ku di foto yang ada di ruang keluarga kok, selain foto yang masih usia Lima tahun itu, iyakan mah."
Bening memnyambung ucapan Auna.
Mama Sofy terkekeh, "Iya juga Sih."
(Yuda Saputra Abraham.")
Mama Sofy menyebutkan nama lengkap putra bungsu nya.
Bening mencoba menghilangkan kecanggungan, di antara mereka.
"Ayo kita lanjut pesan makanan.
Sebelum kita pulang sahut Yuda".
mama sofy memanggil pelayan.
dan memesan makanan yang tertera di buku menu dihadapannya.
"Kira kira kak putra masih ingat gak sama aku ?" Sahut Auna tersenyum, melihat kecanggungan dari wajah kakak kelasnya dulu.
"Iya aku masih ingat kok. kan kalian sepasang sepatu.Sahut Yuda tersenyum.
Yuda mencoba menghilangkan kecanggungan diantara mereka.
"kok sepatu?" seruu Auna.
"Ya iya, dimana ada kakak ipar, pasti ada kamu. kalau gak ada kamu, pasti kakak ipar juga gak ada." Sahut Yuda terkekeh.
Mereka Semua terkikik. Bening bersyukur adik iparnya bisa mengendalikan suasana.
Dulu juga dia belum sempat memintaa maaf atas penolakannya.
Benar kata mama sofy.
Kalau Yuda orangnya mudah akrab. beda sama kakaknya.
Namun bukankah Yoda juga dulu orang yang hangat, Tapi kenapa sekarang begitu susah iya deketin.
Saat pikirannya jauh berkelana tentang suami nya, hatinya terasa perih, serasa di remas.
Dia tidak tahu Kedepannya akan seperti apa hubungan mereka.
"Mah kak Yoda bukan nya mau kesini mah ?" Yuda bertanya, memecah keheningan saat mereka asyik dengan piring makannya masing masing.
"Gak tau juga sih, tadi juga belum terlalu yakin mau langsung kesini ?"
Sahut Mama.
Yuda melirik kearah Bening, Saat dirinya menyebutkan nama kakaknya.
Yuda melihat ada Wajah yang tak biasa, dari raut muka kakak iparnya..
"Ayo sayang kalian makannya di habiskan." mama sofy berbicara pada mereka.
"Iya mah, makasih tanteu. "
Aku kenyang banget hari ini. Bisa-bisa naik terus kiloan ku".Sahut Auna terkekeh.
"Eh tanteu hari ini...aku dapat kejutan loh.
Dia menantu tanteu berhasil, jadi pemain terbaik hari ini, Pagi pagi datang, dia udah bikin aku jantungan dia memainkan drama sebagai istri yang di tikung suaminya.bikin acara ultahnya kali ini mereka sukses besar membuat airmata ku keluar."
ucap Auna.
"Nak Auna ulang tahun?"
Mama bertanya
"Iya tanteu, ulang tahun ku sama Bening, selisih dua hari saja"
Dan kejutan tadi dari mereka untuk kami berdua, sahut Auna.
"Masya allah tanteu gak tahu
Selemat ulang tahun ,untuk kalian berdua sayang. semoga cita-cita kalian segera terwujud. dan selalu diberi kebahgiaan ".
Sahut Mama.
"Aamiin"
mereka mengaminkan ucapan do'a Mama Sofy..
"Mama belum punya kado untuk kalian."
Sahut Mama tak enak.
"Apa sih mah, makasih do'anya, itu udah lebih baik dari hadiah hadiah terindah."
Sahut Bening tersenyum.
mereka melanjutkan cerita tadi.
Mereka tertawa terpingkal pingkal.
Saat Auna menceritakan, kronologi di pagi hari di tempat kerja.
Yuda ikut tersenyum, dia jadi gak ikhlas wanita yang iya sukai sekarang jadi istri kakaknya.
Wanita yang punya seribu pesona,
yang mampu meleburkan segala jiwa playboy. seorang Yuda.
Dia menyesal, kenapa bukan dia yang di jodohkannya, kenapa harus kakak nya, si tiang listrik.Yuda menarik napas, lalu membuang
nya.
"Mah, kak, Auna aku ke toilet bentar ya."
Sahut Yuda.
Yuda ingin meredakan wajahnya yang tiba tiba panas, saat menyangkut tentang isi hatinya.
"Iya jangan lama lama ya.
Kita langsung pulang ke buru maghrib"
Sahut mama pada putranya.
"Iya mah ..!" Yuda menyaut sambil berdiri meninggalkan mereka.
Bening lebih tenang, Saat adik iparnya sudah pergi, dia gak enak, melihat sorot mata adik ipar nya seperti masih menyimpan perasaan nya seperti yang dulu.
Bagaimana kalau suaminya tau, reaksi seperti apa yang iya tunjukan. kalau adiknya tahu mengejar ngejar istrinya dulu.
Bening buru buru menghilangkan pemikiran itu.
🍂🍂
Di toilet Yuda memukul dinding dengan kepalan tangannya.
Dia kesal dengan takdir yang harus di hadapinya.
kenapa dulu dia hanya main main, dan tak pernah mau belajar, untuk membantu papanya di perusahaan, mungkin kaau dia sudah bisa mandiri seperti kakaknya, Dia bisa memilih perempuan dan melamarnya lebih dulu.
Air matanya keluar, sejurus dengan kepalan yang meninju tembok di depannya.
Wajah nya sakit, melihat senyum indah dari bibir orang yang hanya menganggapnya. hanya sebagai adik ipar.
Kemudian dia membasuh tangannya .
Lalu mencuci mukanya.
Agar dia tidak terlihat seperti habis menangis.
menarik napas dan membuangnya.
Tiba tiba sekelebat bayangan beberapa bulan lalu terlintas, sama perempuan yang dulu mengaku telah di ambil kesuciannya oleh Yoda.
Darahnya mendidih, dulu juga dia mencintai nya. tapi dia juga enggak tau kalau si gadis itu adalah pacar kakaknya.
Yuda menarik napas. menghilangkan perasaan buruk yang menghinggapinya.
Dia takut masa lalu kakaknya, bisa menyakiti.
Hati gadis yang iya cintai, dan sekarang telah menjadi kakak iparnya.
Satu jam kemudian .
"Yuda sayang kamu dimana. ?"
Mama Sofy memanggil.
mama memberanikan diri minta petugas toilet untuk memanggil anaknya, karena sekarang. sudah petang dan sebentar lagi mau maghrib.
"Iya Aku didalam mah".
Yuda menyaut, dari dalam toilet.
"Tadi aku tiba tiba sakit perut, dan bolak balik kesini."
Sahut Yuda berbohong menutupi kegundahanya.
"Sekarang masih enggak ?" kalo masih, ayo kita ke klinik takut makin parah,"
Mama Sofy khawatir, Dengan keadaan Yuda.
Soal nya sudah satu jam, dia meninggalkan mejanya.namun masih belum nonghol juga.
Tak lama pintu Toilet terbuka, Mama sofy melihat. anak bungsunya lebih kuyu, beda dari Yang tadi pas baru berangkat dari rumahnya.
"Masya Allah nak kamu gak apa apakan..?
Wajah mu juga kusut begitu."
Mama sofy begitu khawatir, dengan ke adaan anak bungsu nya.
"Ayo ke dokter.!"
Sahut Mama khawatir.
"Gak perlu mah aku hanya butuh istirahat.
tolong telepon supir kita, aku gak bisa bawa mobil, antarkan kak Bening. Aku pengen cepat-cepat istirihat."
Mama sofy mengiyakan melihat kondisi putra bungsunya.
"Nanti kalo keterusan baru kita telpon dokter ya. ?" sahut Mama.
Mama Sofy buru buru menelepon supirnya.
untuk menjemput mereka.
Dia juga menelpon Yoda untuk menjemput istrinya. setelah supir datang Yuda buru buru masuk.
Mama masih terlihat khawatir melihat Putra bungsunya.
"Sayang Mama duluan pulang ya.
Bentar lagi suami mu datang.
Mama takut kenapa kenapa dengan Yuda kelihatan lemes banget. mungkin kurang cairan."
Sahut Mama khawatir.
"Emang kenapa kak Putra Tanteu" ? Auna bertanya.
"Dia tadi habis makan, langsung ke toilet, dan ternyata dia diare mungkin". sahut Mama
"Oh ya ampun tanteu. Moga cepat Sembuh kak. putra"
Sahut Auna.
"Mah aku ikut anterin mama aja."
Bening Bersuara.
"Jangan sayang, Tunggu suami kamu ya. kalo berlanjut. baru mama kasih tau nanti."
Sahut mama sambil menaiki mobilnya.
"Iya deh mah aku tunggu mas Yoda aja.
kalo ada apa-apa kabarin Aku aja mah."
Sahut Bening.
"Moga kak putra cepat sembuh ya tanteu."
Auna juga ikut khawatir
"Iya makasih nak."
Sahut mama sambil melambai tangan pada menantu dan sahabatnya.
" kita nunggu lagi ya,!!"
Auna bersuara.
"Mending kita nunggu di mushola aja kali ya bentar lagikan maghrib. kita Wa aja dulu kalo Suami ku udah kesini. kamu bisa nunggu di luar."
Sahut Bening.
"Iya deh, pms ku masih lama,"
Auna bersuara.
"Moga kak putra gak kenapa kenapa ya?" Auna memecah keheningan. "Aamiin."
Bening menyaut.
"Apakah Yoda akan datang?"
like
komen
Terimakasih🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Nila
Yuda Ama Bening aja
2023-04-30
0
Heny Ekawati
ambil aj lah yuda bening lagian kakak lo gk cinta
2021-03-06
0
Ekha Dewi🌹🌹
makasiih buat kalian ya.😘
2020-10-17
0