🍒🍒
Deru suara mobil terdengar dari halaman depan, Bening berlari membuka pintu menyambut sang suami.
"Mas! Sini aku bawakan tasnya."
Pinta Bening, dia mengambil alih tas yang dijinjing Suaminya. "Mau makan, apa mandi dulu mas?" Tanya Bening sambil menyodorkan tangannya. Bening terus mencoba, mencari cari celah agar suaminya mau berbicara dengannya.
"Aku sudah makan tadi, sekarang lelah mau langsung istirahat saja !" Sahut Yoda datar dengan muka lelah.
Hati Bening resah, kali ini gagal lagi untuk mencoba mendekatkan diri mengenal sosok suaminya.
Apa salah ku
Batinnya menangis
"Eh Mas!"
Sebelum Yoda menapakkan kaki di anak tangga, Bening mencoba kembali bertanya.
"Mau aku buatkan kopi mas?"
"Bukankah sudah ku bilang tadi aku lelah, mau istirahat." Teriak Yoda ketus menciutkan hati istrinya.
"Ya udah maafkan aku mas?"
Jawab Bening sendu. Yoda nyelonong tanpa respon ucapan istrinya, dia berbalik lagi, lalu mengambil tas kerjanya. yang sedang di pegang sang istri.
"Ada yang mau aku kerjakan.!"
Yoda merampas tas dari tangan istrinya.
"Huhh...sabar Bening, ini masih banyak waktu, mungkin suami mu emang cape banget, sabarlah !" Gerutu Bening pelan menguatkan hatinya, dia mengusap dadanya.
Melihat wajah ketus suaminya bikin hatinya remuk redam, bagaimana tidak, dialah sosok pengganti ayah yang akan memanjakan-nya dan melindunginya, namun terlihat malah sebaliknya.
Yoda memberi jarak, agar Bening tidak masuk dalam kehidupan pribadinya.
"Ya udah deh nggak apa-apa !"
Bening melangkahkan kaki ke dapurnya, ayam geprek-nya, nggak jadi santapan makan malam suaminya, matanya kembali berkaca kaca.
kenapa aku tidak bisa menyenangkan hati suami ku ya Allah. Di saat lelah menyapanya, aku ingin menjadi tempat dia berkeluh kesah.
Gerutu Bening dalam hati, dia menghela napas panjang.
Ada apa sebenarnya dengan mu mas, segitu tidak sukanya sama aku mas.
Bening jadi teringat pesan uminya.
"Kalau suami kamu tidak mau menceritakan masalah-nya pada mu, berarti dia belum mempercayai kamu sepenuh-nya. Sabar aja, Allah lagi menguji mu dalam situasi seperti itu."
Air matanya luruh, dia kangen usapan lembut tangan umi-nya. Betapa umi menyayangi nya.
Dan dia rela berkorban menyerahkan, Cucunya yang masih belia untuk menerima pinangan mendadak dari besan-nya, itu semua demi mencoba mengubah hidup mereka yang susah, umi mengharapkan kebahagiaan untuk cucunya.
"Kenapa mas Yoda mau menerima tawaran pernikahan ini, kalau memang dia nggak bisa menerima ku, dan segala kekurangan ku, Apa salah ku ya Allah.......
Air mata meluncur tanpa bisa di tahan."Kenapa harus aku, yang jadi pilihan mama, Mama, papa, maafkan aku belum bisa menyempurnakan sebagai istri, yang bisa menyenangkan hati suamiku."
Bening bergerutu pelan, dengan mata berkaca-kaca, dia memegang dadanya yang terasa nyeri dan sesak, ingin dia menangis sekeras keras-nya, agar, beban di kepala dan dadanya segara hilang.
Mengucap Istighfar berkali kali, agar hati nya sedikit lebih tenang, dia kembali menutup meja yang berisi potongan ayam yang masih utuh itu.
"tahu-tahu gini aku berikan saja semuanya pada Bi Anin tadi."
Bening bergerutu kesal, menghela napas dan membuang-nya perlahan lahan. Dia buru buru menghapus air mata-nya, agar lebih segar, dia menuju wastapel Dapur. Mencuci muka, dan terus mengucap istighfar.
Wajah cantik-nya terlihat kuyu, jauh berbeda pada saat siang tadi.
Ya Allah beri jalan untuk ku Ya Allah.
Agar aku mengetahui apa yang membuat suami ku malas berbicara dengan ku..
Bening mencoba mengingat-ingat ucapan mama mertua-nya. Apa yang dulu membuat suami-nya jadi berubah dingin.
Air mata mereda, tinggal sisa sisa bengkak di mata-nya karena terlalu lama menangis.
Setelah menguap beberapa kali, Bening berdiri, meninggalkan dapur, tidak lupa mematikan lampu yang tidak di pakai. dia berjalan lunglai menuju kamar-nya.
Namu kamar suami-nya terbuka sedikit.
Tak sengaja melihat suami-nya tidur, dalam keadaan masih lengkap dengan pakaian kerja-nya.
Ingin sekali Bening menerima keluh kesah suami-nya, walau pun suami-nya belum bisa mencintai-nya, namun dia ingin jadi teman yang bisa mengurangi beban yang di dera suaminya.
Lelehan air mata-nya meluncur lagi.
Wajah kusut lelah suami-nya terlihat memperihatinkan.
"Sebenarnya ada apa mas, kenapa gak mau berbagi dengan ku.! apakah masalah pribadi mu, atau pekerjaan mu, apakah yang membuat mu tertekan seperti ini."
Gerutu Bening pelan, perlahan-lahan, satu persatu, sepatu suaminya di lepas.
Kemudian menutup badan suaminya dengan selimut di samping-nya.
"Maafkan aku mas, berbagilah dengan ku agar aku bisa sedikit mengurangi beban mu." Bening Bersuara pelan.
Sambil berjongkok, bermaksud mengambil sepatu kerja suami nya, dia tidak sengaja melihat ada kertas foto berukuran 5 x 4 ukuran foto yang sama yang ditemukan dikamar yang ada di rumah mertuanya.
Saat tangannya mau mengambil foto itu, bariton suara khas mimpi mengagetkan Bening.
"Della jangan..! jangan...!"
Bening tersentak, kaget ngilu, mendengar kenyataan suami sering menyebut wanita lain dalam tidurnya.
"Mas Yoda Mimpi ini lagi "
Gerutu Bening, dia masih ingat malam pertama tidur dengan suami-nya, dia pun mendengar suami-nya menyebut nama itu.
"Apakah ini yang membuat mu menjadi dingin, terhadap ku mas?"
Bening buru buru keluar.
Dia lupa akan foto yang tergeletak tadi.
Pintu di tutup perlahan, Bening setengah berlari menuju ranjangnya.
"Aku harus siap, aku tahu pasti kamu menyembunyikan sesuatu dari aku, mungkin itu menyangkut masa lalu kamu dan semacamnya."
Bening terus bergerutu sebelum ia terlelap. tidak ada usapan lembut apalagi kecupan kening sebelum tidur. Itu sudah menjadi terbiasa untuknya. Setelah ritual do'anya.
Bening akhirnya tertidur dalam buaian mimpinya. meninggalkan segala rasa gundah dan kesedihan hatinya.
🌸🌸
Tidurlah dengan nyenyak ,agar esok mendapat tenaga dan semangat baru.
Agar lebih semangat menyambut mimpi mimpi mu.
Berjuang lah tak kenal waktu, biar tuhan yang Mengantar kan mu pada kesuksesan mu.
Tepat jam 04:00 Bening sudah terbiasa bangun dengan melaksanan shalat sunnah. Melakukan rutinitas sebagai muslim yang taat.
Melaksanakan shalat dua rakaat, sebelum menjelang adzan subuh.
Mengaji seperti biasanya.
Namun, kenapa hari ini dia begitu bersemangat. entah karena mau bertemu dengan teman atau apa? pikirannya tenang tidak berat seperti semalam. Memang benar ucapan pak ustad.
"Mengaji menentramkan hati, walau pun bacaan kita masih banyak yang salah salah, lanjutkan lah, niatkan belajar dan berdzikir, karena kebenaran hanya milik Allah yang maha esa."
Itulah pepatah yang selalu ia dengar.
Dia telah menyelesaikan kegiatannya.
Bening sedikit tenang karena nggak takut suami nya terganggu oleh suaranya. dinding kedap suara memang bermanfaat untuk dirinya saat ini.
Hingga Adzan telah berkumandang, Bening masih duduk di atas sejadahnya.
Setelah Iqomah di masjid masjid terdengar. Bening langsung melaksanakan kewajiban nya.
Seperti rutinitas biasa Bening Menyiapkan segala rutinitas seorang istri. Menyiapkan sarapan, menyiapkan baju kerja dan lain-nya.
Namun kali ini dia lebih semangat lagi.
karena akan kembali masuk kerja, dengan bekerja, bisa menghilangkan kesepian dan beban pernikahan-nya yang masih abu-abu.
"Mas Ayo sarapan!
Sebentar lagi mau jam 6 pagi mas.
Aku tunggu di meja makan."
Yoda turun, Bening mengekor di belakang-nya, wajah-nya lebih fresh pagi ini. "Mas hari ini aku jadi masuk kerja lagi ya, Setelah mas berangkat aku juga akan berangkat."
Yoda, hanya mengangguk.
Wajah Bening bahagia, melihat wajah suami-nya enggak terlalu kusut seperti semalam. "Nanti malam ada yang mau aku omongin Bee."
"Iya mas, pasti aku pulang cepat. tapi aku mau ijin beli bibit bunga dulu nanti, setelah pulang kerja, bolehkan mas?"
"hemmmm."
Itulah sahutan dari mulut suaminya. selesai sarapan Bening siap siap mengantar suami-nya kedepan.
Setelah cium tangan, tidak ada adegan romantis apapun, Bening melambaikan tangan. Dan Yoda melengos pergi.
Bening sabar ayo kita siap siap kerja. gerutunya dalam hati.
Taksi online telah menunggu di luar pagar, karena usulan permintaan mama Sofy, Bening jadi harus menggunakan jasa taksi online.
keamanan-nya nggak menjamin, kalau naik motor, mama Sofy memberi usulan untuk Bening naik taksi saja.
Bening mengiyakan saja, daripada suntuk di rumah, mending bekerja di sana ada banyak orang orang yang bisa di ajak ngobrol. pikirnya. walau gaji nggak seberapa, tapi lumayan menghilangkan jenuhnya di siang hari.
Satu jam kemudian.
"Assalamu'alaikum, ada yang namanya Auna Risti disini?" tanya wanita dengan setelah gamis moderen berdiri di depan kantor Pengiriman Jasa Ekpress.
Siapa kah dia.??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Dijah BorTan
thor ..rasanya kok sedikit aneh baca gerutu..seolah2 kesal...mgkn cocoknya membatin ya...hehhe...semangat thor
2022-12-01
2
Agustian Maridji
penasaran
2020-11-15
0
Ekha Dewi🌹🌹
hahah tunggu kakak ku🤭🤭
makasiih udah jenguk aku akak ku😘😘
2020-10-15
0