Bening turun menjajaki anak tangga perlahan. Disambut oleh bi Anin dengan wajah yang kagum. "Ayo bi!" Seru si cantik Bee, sambil melangkah menuju kearah ruang tamu, yang lurus menuju jalan pintu utama.
"Masya Allah non, ini beneran Nona Bening Kan, cantik bener nona?"
Tanya bi Anin dengan tatapan kagum.
"Bukan bi ini mah Manohara, yang lagi numpang nginep kerumah mas Yoda"
Sahut Bening terkekeh dengan lontaran kata-kata candaannya.
"Nona Bening sungguh cantik luar biasa nona."Sahut bi Anin kembali memuji majikannya, dan perasaan kagum menguar dalam dadanya.
"Bibi, jangan memuji orang didepan orangnya, dia bisa takabur dan menjadi Arogan, do'akan saja, biar yang mendapat anugrah seperti ini bisa lebih baik dihadapan sang penciptanya Aamiin."
Sahut Bening, dengan sedikit penekanan.
dia tidak suka dipuji berlebihan.
"Dan jangan memuji berlebihan bibi, semua kesempurnaan hanya milik Allah."
Sahut Bening dengan senyum tulus.
Bi Anin semakin tersentuh, dengan sosok majikan di hadapannya. Perasaan hangat menguar di dalam rongga dadanya, dia begitu beruntung bisa mendapatkan, majikan yang seperti ini.
"Iya non Maafkan bibi nona, bibi terlalu senang, melihat nona begitu cantik menurut pandangan bibi." Bi Anin bicara tulus, dengan menatap sayu mengarahkan pandangan pada majikannya.
"Masya Allah Ya sudah terimakasih bibi, ayo kita berangkat sekarang Nanti kita ke sorean." Sahut Bening dengan meraih tangan Bi Anin.
*****
Mereka telah sampai di tempat tujuan, mereka berdua mengucap salam.
"Assalamua'laikum." Sahut Bening dan Bi Anin. "Wa'alaikum salam" Ibu ibu yang sudah hadir berseru menjawab salam.
"Ayo masuk bi...Mbak Bening,"
Sahut Istri pak RT menyambut mereka, dengan hangat. Bening masuk dengan tersenyum manis, Ibu ibu lain makin penasaran.
Siapakah dia sosok wanita yang baru datang ini. dan terlihat cantik luar biasa.
Gerutu ibu ibu dalam hati mereka.
"Ayo duduk disini nak !" Ibu sesepuh yang memimpin acara pengajian menggeser badannya, memberi ruang untuk Bening duduk disampingnya.
"Kita kesorean ya bu?" tanya Bening basa basi, dan senyum manis selalu ia berikan saat pandangan ibu-ibu lain menatap kearahnya.
"Enggak kok neng, belum di mulai kok !
Nanti di luar kita bisa lanjut berkenalan-nya?"
Sahut ibu ibu serempak menanyakan hal yang sama. Bening mengangguk, dia begitu bahagia melihat mereka, menyambut baik kehadirannya.
Apalagi Bi Anin, dia sangat senang, melihat majikannya di suka semua orang. Walau pun pasti ada diantara mereka ada yang iri dengan sosok majikannya, namun, itu pasti sudah hukum alam, Ada yang pro, dan kontra.
"Sebentar lagi pak ustad Haabi datang?"
Sahut istri pak RT saat mereka memulai senandung shalawatan, mereka masih terus bersalawat, sampai suara berat yang ada di depan memulai mengucapkan salamnya.
"Assalamua'laikum warah matullahi wabarakatuh, Ibu- ibu gimana kabar kalian Sehat semoga kita dalam lindungan Allah SWT Aamiin." Sahut pak ustad, memulai basa basi Ceramahnya.
"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Aamiin Ustad."
Sahut Ibu ibu jama'ah menjawab salam.
Bening pun tidak banyak bertanya lagi.
karena acara memang sudah di mulai.
Mereka begitu khusyu mendengarkan ceramah sang ustad Hasbi, satu jam berlalu.
Dan acara sudah akan bubar, tema pengajian sudah selesai, dengan seruan yang jelas dan mudah dimengerti. setelah mengucap salam sang ustad meninggalkan tempatnya.
"Ibu Ibu kenalkan ini mbak Bening istri dari pak Yoda, tetangga kita yang ada di komplek sebrang jalan." Sahut ibu RT memperkenalkan Bening pada ibu-ibu yang lain.
Yang di kenalkan tersenyum manis.
"salam kenal ibu ibu semua, semoga aku bisa menjadi peserta pengajian ini yang rutin, dan mohon bimbingannya."
sahut Bening, dia senang bisa menambah kawan dalam mencari ilmu.
"Aamiin, Inshaa Allah, pasti dek Bening."
Sahut mereka. namun ada beberapa dari mereka yang cuek cuek saja, bahkan tak Merespon.
Tapi bening tidak mempermasalahkan-nya.
"Bu RT aku duluan ya?"
Bening menyodorkan tangan-nya meminta bersalaman.
"Minggu depan hadir lagi ya nak?"
Ucap ibu sesepuh di sana,
"Insyaa Allah bu!" Sahut Bening melirik ibu sesepuh sambil tersenyum.
"Ayo bibi kita pulang!" Sahut Bening Pada bi Anin dan mereka berpamitan pada ibu-ibu yang masih berdiri didepan masjid.
Ibu ibu memang nomer satu. kalau tidak ghibah bukan ibu ibu namanya...
"EH ..Bu RT Bening cantik ya, dari kota mana ? dia orang kaya bukan ,eh keluaran sekolah luar negri bukan. itu lihat penampilan-nya biasa aja kok, namun cantik juga sih!"
Begitulah biasanya ibu ibu komplek yang kepo."Udah, udah, bubar!"
Sahut ibu sesepuh menyuruh bubar, pada ibu-ibu yang kepo.
"Jangan bahas orang lain dibelakang kita, nanti kita bisa salah salah nebak, bisa jadi pitnah." Ucap ibu sesepuh.
"Ayo bubar!! kalau mau tahu banyak, kenalan langsung ke rumahnya," Sahut Bu RT sambil melangkah meninggalkan mereka.
"Udah dech ayo kita pergi !" ucap ibu ibu kepo melengos pergi, ibu sesepuh geleng geleng kepala.
🌸🌸
Sampai di Halaman, Bening tidak menemukan mobil yang suka di bawa mang Ujang, mungkin dia sudah menjemput suaminya pulang kerja.
"Bibi mau siap siap buat makan malam, sebelum bibi pulang ya non!" sahut bi Anin sambil jalan tergesa menuju dapur.
"Ya sudah terserah bibi saja nanti aku nyusul!." Sahut Bening, dia tidak langsung masuk kedalam rumah.
Dia malah belok ke halaman dulu, melihat pekerjaan yang tadi tertunda."waahh ternyata mang Ujang telah menyelesaikan sisanya, sekarang pot pot sudah di isi tanah sama pupuk organik."
Dia bergerutu antusias, Bening begitu bahagia, Ternyata mang Ujang satu pemikiran dengan-nya.
"Besok aku tinggal beli bibit bibit sayuran unggul, dan aku ingin bibit bunga dari teman Paman, yang cukup komplit menjual aneka bunganya," gerutu Bening.
Bening berseri seri, entah kenapa dia merasa kali ini Yoda pasti menyukainya, karena kemarin dia meminta ijin dengan mudahnya, memberi ijin untuk dekorasi ulang taman halaman rumahnya.
Setelah cukup puas di halaman, Bening beranjak masuk kedalam, bermaksud kedapur membantu bi Anin.
"Bi Anin sedang masak apa?"
Tanya Bening sambil menarik kursi di samping meja dapur.
"Eh iya nona ada apa?"
Tanya bi Anin sambil menyambut kedatangan Nonanya. "sudah selesai belum masaknya, aku bantu ya."
Tanya Bening.
"Eh nona tinggal bikin ayam geprek kesukaan tuan saja yang belum Nona!"
Sahut Bi Anin.
"Oh ..tenang bi, aku bikin sendiri deh, resep turun temurun dari leluhur ku akan aku praktekan, bibi tinggal nyobain nanti yah."
Clotehn Bening Bening terkekeh, dengan kelakuannya sendiri, entah mengapa kalau dekat mereka pembantu pembantunya, dia merasa mudah sekali akrab, tapi tidak dengan suaminya.
Mungkin karena aku dari kasta bawah, Sehingga Aku begitu Sulit hanya untuk mengenalmu Mas.
Gerutu hati kecil nya Bening, yang entah mengapa, menjadi melow tiba tiba, Kalau mengingat, hubungan suami istrinya, yang belum ada ke majuan.
"Bi apakah bibi pernah bertengkar dengan mang ujang bi?" Sahut Bening bertanya, dia mencoba sering, untuk menghilangkan sesak di dalam dadanya.
"hehehe"
Bi Anin terkekeh,
"Ya iya atu non..Yang namanya rumah tangga pasti ada aja, godaan dan rintangan mah.
Apa lagi awal awal pernikahan.
Kita belum saling mengenal, dan bahkan kita tidak tahu apa kesukaan suami, kesukaan mertua, adik dan kakak, kita belum memahami karakter dan ke biasaan masing masing."
Bening mendengarkan kata kata bijak bi Anin.
"Apa lagi bibi dulu menikahnya solah tanpa restu, Ibunya mang Ujang, Ibu mertua bibi, sudah ada calon yang dia pilih untuk mang Ujang saat itu.!" Sahut Bi Anin bernostalgia.
"Namun, Mang Ujang begitu perhatian, dan mempertahankan pernikahannya sama bibi, yang akhirnya kita kuat menjalani bahtera rumah tangga sampe sekarang, walau pun hidup kami masih banyak segala kekurangan."
Sahut Bi Anin
"Oh gitu ya bi ! Bibi hebat bisa menaklukan semua rintangan rumah tangga. Aku bahkan masih tahap begini sudah mengeluh." "Eh "Bening keceplosan dia menutup mulutnya.
Setelah selesai dengan acara masaknya, mereka berbenah bekas bekas dari sisa kotoran yang ada di meja dapur.
"Bi Ayo cobain masakan aku dulu !"
Bening menyodorkan satu porsi ayam geprek buatannya, lengkap dengan sambalnya.
"Nona. nggak usah, itukan buat tuan!"
Sahut Bi Anin "Nggak apa-apa bibi inikan promosi," Bening terkekeh. Bi Anin menerima ayam geprek dari si nona cantiknya.
"Terimakasih Nona, Nanti bibi makan berdua sama mang Ujang !"Sahut Bi Anin.
"Bibi kalau buat mang Ujang itu dimeja masih banyak kok. Sekarang cobain dulu, takut ada yang kurang kurang rasanya."
Bening berucap sambil mencuci tangan di wastapel.
"Ya udah dech nona, bibi cobain sekarang, ya!" Bi Anin melahap ayamnya, memakannya tanpa sisa, dan bahkan tepung yang terjatuh pun tak rela kalau harus terbuang. dia melahap sampai tandas. Bening menyanksikan itu melongo.
"Gimana bi?" Tanya Bening sambil memangku wajahnya menyaksikan Bi Anin melahap ayamnya.
"Wenaaaaak non. Bibi gak rela, harus berbagi ama mang Ujang Abis wenak banget nona." Seru Bi Anin sambil mencuci tangan-nya.
"Besok besok kita bikin banyak dech, bibi boleh bawa sepuas nya!" Bening bahagia saat usaha memasaknya tidak sia-sia. dan ada yang memakannya.
"Makasih nona, leluhur nona emang juara." Bi Anin mengangkat jempolnya.
"Emang apa nama Warung Paman bibinya nona apa?" tanya Bi Anin penasaran.
"WARUNG RESTO."
Bening menyebutkan nama kedai bibinya.
"Wah wah tidak salah dengarkan nona,
Itu kan langganan ibunya den Yoda non !"
Sahut Bi Anin antusias menceritakan saat dirinya suka di bawakan ayam geprek kesukaannya, ernyata, yang punya kedai adalah saudara majikan barunya.
"Apakah Yoda akan menyukainya?
Bersambung✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Sasa (fb. Sasa Sungkar)
selusin jempol kutorehkan..
next aq sambung lagi
semongkoooo 💪💪
2021-01-15
0
Ekha Dewi🌹🌹
diet apa kak😘🤗
2021-01-12
0
Never Home
Beniing dirimunmemang sebening embun dipagi hari... bikin jantung nyesss....
btw, aku mw krisan diiiikkiiiiit aja ya kk, boleh ya... boleh aja lah xixixi
untuk cerita sudah oke, tinggal penyesuaian tanda bacanya dan juga Penggunaan huruf kapital di awal kalimat, nama dan lokasi harus lebih diperhatikan ya kk... mhn maaf, malah kepanjangan... xixi.. aku jg masih belajar, jd saling suport dan koreksi ya kk... luuuvvvv😍😍😍
2020-12-01
1