Mereka hanya satu kali bertemu, Sebelum Acara ijab qabul pernikahan yang baru saja digelar. Saat ini mereka masih tabu, belum saling mengenal satu sama lain, yang pasti mereka masih belum memahami karakter masing masing.
kecanggungan masih mendominasi keduanya, kini mereka saling terdiam, Hanya denting waktu yang terdengar teratur, melangkah melewati setiap baris angka-angka yang terus berputar.
Tatapan mata si cantik menjelajahi setiap sudut, dan seluruh isi ruangan dalam kamar suaminya. Tanpa sengaja tatapannya terhenti pada nakas yang ada di sana.
Melihat dan menegaskan pandangannya, sebuah foto dalam pigura yang ada disamping tempat tidur suaminya, foto perempuan cantik, berpose tersenyum mengembang.
Perempuan yang cantik, siapa ya dia.
Bening bergerutu dalam hatinya.
Si cantik buru buru memalingkan pandangannya, mungkin suaminya akan marah, ketika dia lancang menanyakan barang pribadi milik suaminya, agak lama Bening masih asyik terdiam bingung.
"Kenapa melamun?"
Tanya Yoda membuyarkan lamunan Bening, dengan wajah datar sulit di tebak.
"A-apa aku boleh keluar sebentar mas, mengambil pakaian ku!" Bening berucap terbata, dan masih didera keraguan untuk memulai percakapan.
"Mau kemana? baju kamu udah ada di lemari, kemarin malam mama sudah pindahin kesini, Saat kamu masih di ruang tamu." Sahut Yoda dengan wajah ketus dan dingin.
"Oh."
hanya itu yang keluar dari mulut si cantik.
"Aku mau mandi, kalau Kamu lelah, dan mau tidur, tidur aja duluan ! pasti kamu cape kan?" tegas Yoda, berucap dingin sambil melangkah kedalam kamar mandinya, dia ingin segera pergi dari sana, merasakan hatinya tidak nyaman saat satu ruangan dengan wanita yang tidak dia kenal.
"Iya mas," jawab Bening menunduk.
Bening masih berdiri di sisian ranjang. dia menghela napas panjang. Ketika pantatnya telah menyentuh sisian ranjang milik suaminya.
"Huuuh"
Bening mengeluarkan napas perlahan.
meraba kepalanya, dan lehernya begitu lengket. tidak lama ceklek pintu kamar mandi terbuka.
"Kenapa masih belum ganti baju?"
Yoda bertanya sambil nyelonong keluar hanya dengan balutan handuk sepusar, Bening mengerjapkan matanya lalu berpaling.
Dia malu sekali, untuk pertamakali dalam hidupnya, menyaksikan badan pria berisi seperti itu, kecuali digambar dan di film.
debaran jantungnya semakin menjadi, saat wangi suaminya tercium segar, dari aroma sabun yang di pakainya.
"Aku Mau numpang kamar mandi bolehkan mas?" tanya Bening berdiri malu malu, sambil melangkah dia mempercepat langkahnya, ingin segera menghilang dari pandangan yang mendebarkan dadanya.
Tubuh atletis milik sang suami, yang hanya tertutup handuk, membuat konsentrasinya berantakan. mata Bening berkeliling, ketika menjelajah seluruh isi ruangan dalam kamar mandi milik suaminya tersebut.
Cukup luas, dan mewah, beda dengan kamar mandi yang ada dirumah uminya.
"Ini luas banget !" Gerutu Bening menatap setiap sudut ruangan dalam kamar mandinya.
Bening jadi teringat akan celotehan sahabatnya Auna.
Candaannya masih terngiang jelas, ketika meminta menceritakan malam pertama dirinya, Bening tersenyum sendiri, ketika mengingat kelakuan mereka saat bersama.
Tok tok tok..
"Hey ngapain saja, lama banget dikamar mandi!" Suara Yoda terdengar ketus.
Bening kaget sampai berjingkat berdiri.
Yang tadinya tengah menyender didinding kamar mandi yang bisu. Dia langsung bergegas menanggalkan seluruh pakaiannya.
"Ya Allah masa aku sampe melamun dikamar mandi sih," gerutu Bening pelan, dia mengakui kebodohannya, keasyikan melamun di dalam sana.
"Iya mas aku sebentar lagi selesai," sahut Bening dari dalam, buru buru si cantik mulai membaca basmalah.
Dia lekas mengucurkan keran air lalu membasuh seluruh tubuhnya.
untung tidak terlalu banyak aksesoris yang menempel di kepalanya, sehingga Bening dengan mudah membuka sanggulnya.
Ia hanya mandi kilat, untuk menghilangkan rasa lengket ditubuhnya, Karena sudah memasuki waktu dzuhur Bening lekas berwudhu.
"Masya Allah..! aku lupa tidak membawa handuk, dan baju ganti bagaimana ini."
ia bergerutu sendiri, akhirnya dia mencoba beranikan diri memanggil suaminya.
"Mas aku lupa tidak bawa handuk, maaf bisa tolong ambilkan tidak?" dengan perasaan ragu dan perasaan segan. akhirnya bersuara juga, meminta bantuan suaminya. tidak butuh waktu lama, suara ketukan pintu terdengar dari luar.
Tok tok kok ..
"Ini handuk mu!"
Yoda berujar dari luar, Bening mengulurkan tangan, dan langsung memegang handuk dari tangan Yoda.. "Terimakasiih Mas" ucap Bening tulus.
"Jangan di ulangi lagi "
Sahut Yoda sambil melengos pergi, lalu Yoda melenggang pergi keluar kamar.
"Iya mas." Bening merasa tidak enak dengan kesan pertama, yang terlihat suaminya, kalau dia memang sedikit teledor, dan pelupa.
Tak lama suara Yoda terdengar masuk lagi kedalam kamarnya. "Bee, di luar udah di tungguin sama mama, dan umi kamu untuk makan siang bersama."
jelas Yoda dari luar, dia meninggikan suaranya.
"Iya mas," Bening harap harap cemas, mendengar setiap ekspresi nada bicara yang terdengar dari mulut suaminya.
Bening keluar mengendap-endap, takut Yoda masih berada didalam kamar, Bening setengah berlari menghampiri lemari pakaiannya, saat dia membuka Bening kaget,, Begitu rapi, berjejer baju baju wanita yang tak pernah dilihatnya,
"Baju-baju siapa ini? apa mungkin mas Yoda udah belikan ini semua buat aku?"
Gerutu Bening sangat pelan. tidak pikir panjang Bening langsung ambil baju yang paling simpel, yang menurut-nya enak dipakai.
Karena terlalu asing di tempat baru, Bening Mencari cari alat sholat, namun tidak menemukannya, akhirnya Bening turun kebawah. Dimana mama mertua dan uminya sudah menunggu terlalu lama.
"Maafkan aku mah, aku tadi lama banget ya di kamar." belum selesai Bening berucap, umi sudah motong duluan.
"Cepat duduk cahayu ! ambilkan suami mu nasi dan lauknya?" pinta Umi pada cucunya, "baiklah umi" sahut Bening, dia duduk disamping Yoda, tangannya begitu cekatan, mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya, lalu menyimpan piringnya tepat dihadapan suaminya.
"Mama sama umi, kok nggak makan? mau aku ambilkan juga?" tanya Bening sedikit heran.
pasti mereka nunggu aku terlalu lama.
Gerutu Bening dalam hati.
"Mama udah dari tadi, sama papa dan umi duluan, kamu aja sama suamimu makan berdua ya ! Setelah makan, kalian langsung keruang TV, mama ada yang harus di bicarakan sama kalian." sahut mama sambil berdiri meninggalkan meja makan.
"Iya mah."
Bening mengangguk, lalu Bening melirik wajah Yoda sekilas, buru-buru dia berpaling lagi, takut ketahuan.
"Biasa aja, kalau mau lihat-lihat aja!"
Yoda bersuara dengan nada ketus.
Bening malu setengah mati, apalagi melihat ekspresi Yoda terlihat dingin dan cuek.
Dingin banget siih
Gerutu Bening dalam hati, dia baru kali ini mengenal pria yang modelan seperti ini.
"M-mas aku cari mukena dan sejadahnya. Tapi nggak ada, apa mas tahu, disimpan dimana, mukena yang kemarin aku bawa dari rumah Umi."
Sahut Bening. Sedikit terbata dengan pertanyaannya, ada perasaan canggung dalam hatinya, apalagi sikap dingin Yoda membuatnya takut.
"Mungkin, disimpan dibawah rak pakaian pakaian kamu yang paling bawah," sahut Yoda datar, dan tidak menatap kearah istrinya.
" Iya mas entar aku cari,"
Sambung Bening sambil terus mencoba menghabiskan nasi di piringnya.
Makan pun telah selesai, pembantu mama, segera membereskan sisa sisa piring yang belum Bening simpan kedapur.
Bening melihat jam udah hampir mau jam 2 siang, Bening berlari menunaikan kewajiban nya dulu, sebelum turun lagi menemui mama mertuanya.
****
"Cantika sayang!"
Mama perlahan membuka obrolan, memecah suasana hening tanpa ada suara.
"Mama minta maaf, karena tidak menggelar resepsi pernikahan yang istimewa untuk kalian. Ini juga karena kemauan suami mu, tapi, mama berharap kedepannya kalian bisa saling berbagi, saling terbuka, dan saling menyayangi, Mama berharap banyak dari kalian, dan Umi sebentar lagi akan pulang."
Sahut Mama Sofy tenang, dengan sorot mata keibuan membuat Bening jatuh hati pada ibu mertuanya.
"Jadi, kalian mau tinggal dimana setelah ini, mama sih maunya kalian tinggal disini, jadi mama ada teman. tapi pilihan ada ditangan kalian!" sahut mama.
Mama memberikan pilihan untuk Bening dan Yoda.
"Tinggal dirumah aku aja mah,
agar kami lebih mandiri." Sahut Yoda serius dia males melihat istrinya cari muka di depan ibunya. "Iya mah, aku ikut pilihan mas Yoda saja." Sahut Bening menimpali ucapan sang suami.
Yoda melirik tanpa memberi respon apapun, wajahnya datar seperti jalan tol.
"Ya udah, kalau nggak ada yang mau diomongin lagi, aku naik kekamar duluan mah, aku ngantuk."
Sahut Yoda berdiri, sambil melangkahkan kakinya. menuju barisan anak tangga.
"Yoda sayang istri mu tidak diajak?"
tanya mama, Yoda melirik kesal "Dia bisa jalan sendiri kan!"
Sahut Yoda dingin, tidak ada reaksi yang lebih baik saat di depan kedua orang tuanya, namun mereka mema'lumi itu, mereka berdua baru saja kenal.
"Iya Mas, Mah, Umi, aku keatas nemenin mas Yoda dulu yah" sela Bening, menyambar ucapan sang suami dinginnya.
"Iya sayang, kalian pasti ingin segera istirahat ?" Sahu mama Sofy, dengan harapan besar bisa melihat mereka bersatu saling mencintai.
"Cahayu jaga suami mu ya?"
Umi Naina bersuara sedikit pilu, mengingat ia akan jauh dari cucu kesayangannya.
Bening melirik kearah umi Naina sambil tersenyum.
"Iya umi jaga dirimu juga saat berjauhan dengan kami ya?" Sahut Bening di iringi senyum pilu. berat berjauhan meninggalkan uminya sendiri di rumah mereka.
Lalu Bening berjalan gontai, meninggalkan kumpulan umi dan mertuanya, kini Bening berdiri didepan kamar Yoda, dia perlahan mendorong pintu kamar suaminya.
"Ternyata dia sudah tidur," Bening bergumam pelan, namun masih terdengar oleh Yoda. "Ada apa?" tanya Yoda, sambil membuka matanya.
"Ku kira mas sudah? tertidur ?"
Seloroh Bening sambil malu-malu.
"Mas Aku boleh bertanya nggak?"
Sahut Bening ragu, namun demi pengenalan, dia usahakan untuk mencoba mengenali sikap dari suaminya, Yoda hanya mengangguk, mengiyakan dan memberi isyarat dengan bahasa tubuhnya.
"Bukannya Mas Yoda punya adik, tapi sekarang dimana ya mas?" Tanya Bening mencari topik basa-basi, agar bisa mengurangi dan menghilangkan kecanggungan disana.
"Tanya saja sama mama, Ini pernikahan mama, aku hanya mengikuti kemauan mama."Tegas Yoda dingin, dengan sikap tidak peduli.
"Kok mama !" Seru Bening heran, dia sudah merasakan ada hati yang tidak ikhlas disini.
"Mama yang menginginkan pernikahan ini." Yoda menjawab ketus, dengan kilatan tajam dari sorot sinar elangnya, menjawab sekenanya, tidak memikirkan perasaan istri yang baru beberapa jam lalu dia pilih sebagai istri menurut hukum dan agama.
DEG.
Jantung Bening terasa nyeri, tapi tidak terlalu ia hiraukan. dan memang pasti berat juga untuk suaminya, sama dengan dirinya, saat harus mengiyakan keinginan mereka. untuk segera menikah.
Bening memilih topik baru untuk mencairkan suasana.
Mas Yoda tak menginginkan hadir ku di pernikahan ini
Batin Bening bergumam, ada perasaan nyeri di hatinya, tapi bukan bisul dan juga bukan tersayat belati. bahkan tidak nampak terluka, apa lagi berdarah.
melainkan sebuah gambaran untuk hati yang terluka karena sebuah ucapan dari suami.
"Mas aku boleh bertanya lagi nggak, apakah pernikahan ini mama Sofy yang memaksa!" tanya Bening, mencoba bertanya terus, agar suaminya mau bercerita dengannya.
Yoda diam, menerima pertanyaan seperti itu, pergolakan batin Yoda terus bergerutu. bagaimana cara menjelaskan pada istrinya.
Bagaimana aku menjelaskannya kalau aku sudah punya kekasih
Gerutu Yoda dalam hati.
"Bee, intinya Maaf, aku belum bisa mencintai kamu, semoga kamu tidak terlalu berharap aku bisa segera mencintaimu." tegas Yoda membuka suara lagi.
Bening terdiam, akhirnya bersuara lirih pelan, namun jelas masih terdengar pasti. "Nggak apa apa mas, aku juga belum mencintai kamu." jawab si cantik dengan rasa panas dalam dada, melihat suaminya, begitu cuek, tidak ada pertanyaan untuk mengenal walau hanya untuk basa basi.
Tak ada sedikit pun rasa ingin tahu tentang dirinya. kembali mereka hanya saling bisu, dengan asumsi masing masing, ketika Bening tidak mencoba bertanya duluan, dan Yoda asyik dengan pikirannya sendiri.
Terimakasih kalau kalian mau membaca lanjutannya..🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Nina Puji Handayani
kok aku jadi nyesek ya, meskipun belum ada cinta seenggaknya jangan ketus g2 dong ..
2021-08-16
0
Happyy
💪💪💪
2021-03-01
0
BELVA
💕💕💕💕💕🙏
2021-02-03
0