Pengenalan

Mereka hanya satu kali bertemu, Sebelum Acara ijab qabul pernikahan yang baru saja digelar. Saat ini mereka masih tabu, belum saling mengenal satu sama lain, yang pasti mereka masih belum memahami karakter masing masing.

kecanggungan masih mendominasi keduanya, kini mereka saling terdiam, Hanya denting waktu yang terdengar teratur, melangkah melewati setiap baris angka-angka yang terus berputar.

Tatapan mata si cantik menjelajahi setiap sudut, dan seluruh isi ruangan dalam kamar suaminya. Tanpa sengaja tatapannya terhenti pada nakas yang ada di sana.

Melihat dan menegaskan pandangannya, sebuah foto dalam pigura yang ada disamping tempat tidur suaminya, foto perempuan cantik, berpose tersenyum mengembang.

Perempuan yang cantik, siapa ya dia.

Bening bergerutu dalam hatinya.

Si cantik buru buru memalingkan pandangannya, mungkin suaminya akan marah, ketika dia lancang menanyakan barang pribadi milik suaminya, agak lama Bening masih asyik terdiam bingung.

"Kenapa melamun?"

Tanya Yoda membuyarkan lamunan Bening, dengan wajah datar sulit di tebak.

"A-apa aku boleh keluar sebentar mas, mengambil pakaian ku!" Bening berucap terbata, dan masih didera keraguan untuk memulai percakapan.

"Mau kemana? baju kamu udah ada di lemari, kemarin malam mama sudah pindahin kesini, Saat kamu masih di ruang tamu." Sahut Yoda dengan wajah ketus dan dingin.

"Oh."

hanya itu yang keluar dari mulut si cantik.

"Aku mau mandi, kalau Kamu lelah, dan mau tidur, tidur aja duluan ! pasti kamu cape kan?" tegas Yoda, berucap dingin sambil melangkah kedalam kamar mandinya, dia ingin segera pergi dari sana, merasakan hatinya tidak nyaman saat satu ruangan dengan wanita yang tidak dia kenal.

"Iya mas," jawab Bening menunduk.

Bening masih berdiri di sisian ranjang. dia menghela napas panjang. Ketika pantatnya telah menyentuh sisian ranjang milik suaminya.

"Huuuh"

Bening mengeluarkan napas perlahan.

meraba kepalanya, dan lehernya begitu lengket. tidak lama ceklek pintu kamar mandi terbuka.

"Kenapa masih belum ganti baju?"

Yoda bertanya sambil nyelonong keluar hanya dengan balutan handuk sepusar, Bening mengerjapkan matanya lalu berpaling.

Dia malu sekali, untuk pertamakali dalam hidupnya, menyaksikan badan pria berisi seperti itu, kecuali digambar dan di film.

debaran jantungnya semakin menjadi, saat wangi suaminya tercium segar, dari aroma sabun yang di pakainya.

"Aku Mau numpang kamar mandi bolehkan mas?" tanya Bening berdiri malu malu, sambil melangkah dia mempercepat langkahnya, ingin segera menghilang dari pandangan yang mendebarkan dadanya.

Tubuh atletis milik sang suami, yang hanya tertutup handuk, membuat konsentrasinya berantakan. mata Bening berkeliling, ketika menjelajah seluruh isi ruangan dalam kamar mandi milik suaminya tersebut.

Cukup luas, dan mewah, beda dengan kamar mandi yang ada dirumah uminya.

"Ini luas banget !" Gerutu Bening menatap setiap sudut ruangan dalam kamar mandinya.

Bening jadi teringat akan celotehan sahabatnya Auna.

Candaannya masih terngiang jelas, ketika meminta menceritakan malam pertama dirinya, Bening tersenyum sendiri, ketika mengingat kelakuan mereka saat bersama.

Tok tok tok..

"Hey ngapain saja, lama banget dikamar mandi!" Suara Yoda terdengar ketus.

Bening kaget sampai berjingkat berdiri.

Yang tadinya tengah menyender didinding kamar mandi yang bisu. Dia langsung bergegas menanggalkan seluruh pakaiannya.

"Ya Allah masa aku sampe melamun dikamar mandi sih," gerutu Bening pelan, dia mengakui kebodohannya, keasyikan melamun di dalam sana.

"Iya mas aku sebentar lagi selesai," sahut Bening dari dalam, buru buru si cantik mulai membaca basmalah.

Dia lekas mengucurkan keran air lalu membasuh seluruh tubuhnya.

untung tidak terlalu banyak aksesoris yang menempel di kepalanya, sehingga Bening dengan mudah membuka sanggulnya.

Ia hanya mandi kilat, untuk menghilangkan rasa lengket ditubuhnya, Karena sudah memasuki waktu dzuhur Bening lekas berwudhu.

"Masya Allah..! aku lupa tidak membawa handuk, dan baju ganti bagaimana ini."

ia bergerutu sendiri, akhirnya dia mencoba beranikan diri memanggil suaminya.

"Mas aku lupa tidak bawa handuk, maaf bisa tolong ambilkan tidak?" dengan perasaan ragu dan perasaan segan. akhirnya bersuara juga, meminta bantuan suaminya. tidak butuh waktu lama, suara ketukan pintu terdengar dari luar.

Tok tok kok ..

"Ini handuk mu!"

Yoda berujar dari luar, Bening mengulurkan tangan, dan langsung memegang handuk dari tangan Yoda.. "Terimakasiih Mas" ucap Bening tulus.

"Jangan di ulangi lagi "

Sahut Yoda sambil melengos pergi, lalu Yoda melenggang pergi keluar kamar.

"Iya mas." Bening merasa tidak enak dengan kesan pertama, yang terlihat suaminya, kalau dia memang sedikit teledor, dan pelupa.

Tak lama suara Yoda terdengar masuk lagi kedalam kamarnya. "Bee, di luar udah di tungguin sama mama, dan umi kamu untuk makan siang bersama."

jelas Yoda dari luar, dia meninggikan suaranya.

"Iya mas," Bening harap harap cemas, mendengar setiap ekspresi nada bicara yang terdengar dari mulut suaminya.

Bening keluar mengendap-endap, takut Yoda masih berada didalam kamar, Bening setengah berlari menghampiri lemari pakaiannya, saat dia membuka Bening kaget,, Begitu rapi, berjejer baju baju wanita yang tak pernah dilihatnya,

"Baju-baju siapa ini? apa mungkin mas Yoda udah belikan ini semua buat aku?"

Gerutu Bening sangat pelan. tidak pikir panjang Bening langsung ambil baju yang paling simpel, yang menurut-nya enak dipakai.

Karena terlalu asing di tempat baru, Bening Mencari cari alat sholat, namun tidak menemukannya, akhirnya Bening turun kebawah. Dimana mama mertua dan uminya sudah menunggu terlalu lama.

"Maafkan aku mah, aku tadi lama banget ya di kamar." belum selesai Bening berucap, umi sudah motong duluan.

"Cepat duduk cahayu ! ambilkan suami mu nasi dan lauknya?" pinta Umi pada cucunya, "baiklah umi" sahut Bening, dia duduk disamping Yoda, tangannya begitu cekatan, mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya, lalu menyimpan piringnya tepat dihadapan suaminya.

"Mama sama umi, kok nggak makan? mau aku ambilkan juga?" tanya Bening sedikit heran.

pasti mereka nunggu aku terlalu lama.

Gerutu Bening dalam hati.

"Mama udah dari tadi, sama papa dan umi duluan, kamu aja sama suamimu makan berdua ya ! Setelah makan, kalian langsung keruang TV, mama ada yang harus di bicarakan sama kalian." sahut mama sambil berdiri meninggalkan meja makan.

"Iya mah."

Bening mengangguk, lalu Bening melirik wajah Yoda sekilas, buru-buru dia berpaling lagi, takut ketahuan.

"Biasa aja, kalau mau lihat-lihat aja!"

Yoda bersuara dengan nada ketus.

Bening malu setengah mati, apalagi melihat ekspresi Yoda terlihat dingin dan cuek.

Dingin banget siih

Gerutu Bening dalam hati, dia baru kali ini mengenal pria yang modelan seperti ini.

"M-mas aku cari mukena dan sejadahnya. Tapi nggak ada, apa mas tahu, disimpan dimana, mukena yang kemarin aku bawa dari rumah Umi."

Sahut Bening. Sedikit terbata dengan pertanyaannya, ada perasaan canggung dalam hatinya, apalagi sikap dingin Yoda membuatnya takut.

"Mungkin, disimpan dibawah rak pakaian pakaian kamu yang paling bawah," sahut Yoda datar, dan tidak menatap kearah istrinya.

" Iya mas entar aku cari,"

Sambung Bening sambil terus mencoba menghabiskan nasi di piringnya.

Makan pun telah selesai, pembantu mama, segera membereskan sisa sisa piring yang belum Bening simpan kedapur.

Bening melihat jam udah hampir mau jam 2 siang, Bening berlari menunaikan kewajiban nya dulu, sebelum turun lagi menemui mama mertuanya.

****

"Cantika sayang!"

Mama perlahan membuka obrolan, memecah suasana hening tanpa ada suara.

"Mama minta maaf, karena tidak menggelar resepsi pernikahan yang istimewa untuk kalian. Ini juga karena kemauan suami mu, tapi, mama berharap kedepannya kalian bisa saling berbagi, saling terbuka, dan saling menyayangi, Mama berharap banyak dari kalian, dan Umi sebentar lagi akan pulang."

Sahut Mama Sofy tenang, dengan sorot mata keibuan membuat Bening jatuh hati pada ibu mertuanya.

"Jadi, kalian mau tinggal dimana setelah ini, mama sih maunya kalian tinggal disini, jadi mama ada teman. tapi pilihan ada ditangan kalian!" sahut mama.

Mama memberikan pilihan untuk Bening dan Yoda.

"Tinggal dirumah aku aja mah,

agar kami lebih mandiri." Sahut Yoda serius dia males melihat istrinya cari muka di depan ibunya. "Iya mah, aku ikut pilihan mas Yoda saja." Sahut Bening menimpali ucapan sang suami.

Yoda melirik tanpa memberi respon apapun, wajahnya datar seperti jalan tol.

"Ya udah, kalau nggak ada yang mau diomongin lagi, aku naik kekamar duluan mah, aku ngantuk."

Sahut Yoda berdiri, sambil melangkahkan kakinya. menuju barisan anak tangga.

"Yoda sayang istri mu tidak diajak?"

tanya mama, Yoda melirik kesal "Dia bisa jalan sendiri kan!"

Sahut Yoda dingin, tidak ada reaksi yang lebih baik saat di depan kedua orang tuanya, namun mereka mema'lumi itu, mereka berdua baru saja kenal.

"Iya Mas, Mah, Umi, aku keatas nemenin mas Yoda dulu yah" sela Bening, menyambar ucapan sang suami dinginnya.

"Iya sayang, kalian pasti ingin segera istirahat ?" Sahu mama Sofy, dengan harapan besar bisa melihat mereka bersatu saling mencintai.

"Cahayu jaga suami mu ya?"

Umi Naina bersuara sedikit pilu, mengingat ia akan jauh dari cucu kesayangannya.

Bening melirik kearah umi Naina sambil tersenyum.

"Iya umi jaga dirimu juga saat berjauhan dengan kami ya?" Sahut Bening di iringi senyum pilu. berat berjauhan meninggalkan uminya sendiri di rumah mereka.

Lalu Bening berjalan gontai, meninggalkan kumpulan umi dan mertuanya, kini Bening berdiri didepan kamar Yoda, dia perlahan mendorong pintu kamar suaminya.

"Ternyata dia sudah tidur," Bening bergumam pelan, namun masih terdengar oleh Yoda. "Ada apa?" tanya Yoda, sambil membuka matanya.

"Ku kira mas sudah? tertidur ?"

Seloroh Bening sambil malu-malu.

"Mas Aku boleh bertanya nggak?"

Sahut Bening ragu, namun demi pengenalan, dia usahakan untuk mencoba mengenali sikap dari suaminya, Yoda hanya mengangguk, mengiyakan dan memberi isyarat dengan bahasa tubuhnya.

"Bukannya Mas Yoda punya adik, tapi sekarang dimana ya mas?" Tanya Bening mencari topik basa-basi, agar bisa mengurangi dan menghilangkan kecanggungan disana.

"Tanya saja sama mama, Ini pernikahan mama, aku hanya mengikuti kemauan mama."Tegas Yoda dingin, dengan sikap tidak peduli.

"Kok mama !" Seru Bening heran, dia sudah merasakan ada hati yang tidak ikhlas disini.

"Mama yang menginginkan pernikahan ini." Yoda menjawab ketus, dengan kilatan tajam dari sorot sinar elangnya, menjawab sekenanya, tidak memikirkan perasaan istri yang baru beberapa jam lalu dia pilih sebagai istri menurut hukum dan agama.

DEG.

Jantung Bening terasa nyeri, tapi tidak terlalu ia hiraukan. dan memang pasti berat juga untuk suaminya, sama dengan dirinya, saat harus mengiyakan keinginan mereka. untuk segera menikah.

Bening memilih topik baru untuk mencairkan suasana.

Mas Yoda tak menginginkan hadir ku di pernikahan ini

Batin Bening bergumam, ada perasaan nyeri di hatinya, tapi bukan bisul dan juga bukan tersayat belati. bahkan tidak nampak terluka, apa lagi berdarah.

melainkan sebuah gambaran untuk hati yang terluka karena sebuah ucapan dari suami.

"Mas aku boleh bertanya lagi nggak, apakah pernikahan ini mama Sofy yang memaksa!" tanya Bening, mencoba bertanya terus, agar suaminya mau bercerita dengannya.

Yoda diam, menerima pertanyaan seperti itu, pergolakan batin Yoda terus bergerutu. bagaimana cara menjelaskan pada istrinya.

Bagaimana aku menjelaskannya kalau aku sudah punya kekasih

Gerutu Yoda dalam hati.

"Bee, intinya Maaf, aku belum bisa mencintai kamu, semoga kamu tidak terlalu berharap aku bisa segera mencintaimu." tegas Yoda membuka suara lagi.

Bening terdiam, akhirnya bersuara lirih pelan, namun jelas masih terdengar pasti. "Nggak apa apa mas, aku juga belum mencintai kamu." jawab si cantik dengan rasa panas dalam dada, melihat suaminya, begitu cuek, tidak ada pertanyaan untuk mengenal walau hanya untuk basa basi.

Tak ada sedikit pun rasa ingin tahu tentang dirinya. kembali mereka hanya saling bisu, dengan asumsi masing masing, ketika Bening tidak mencoba bertanya duluan, dan Yoda asyik dengan pikirannya sendiri.

Terimakasih kalau kalian mau membaca lanjutannya..🙏

Terpopuler

Comments

Nina Puji Handayani

Nina Puji Handayani

kok aku jadi nyesek ya, meskipun belum ada cinta seenggaknya jangan ketus g2 dong ..

2021-08-16

0

Happyy

Happyy

💪💪💪

2021-03-01

0

BELVA

BELVA

💕💕💕💕💕🙏

2021-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 Pengenalan
3 Pengenalan dua.
4 Sarapan pertama.
5 Pindahan.
6 Mamah pulang.
7 Drama malam
8 Masalalu.
9 Auna Risti.
10 Menata hati.
11 MENATA.
12 Ikut pengajian.
13 MENCOBA.
14 Kembali kerja.
15 Pertemuan.
16 Pertemuan dua.
17 ^_^ Lelah ^_^
18 Sepi
19 Rasa baru
20 Pikiran liar.
21 Strategi
22 ~Visual~
23 Menginap
24 Sindy.
25 YODA
26 Cinta terpendam.
27 Mencoba kembali
28 Terlarang.
29 Masih berharap sama dia.
30 Kenyataan pahit.
31 Paket kedua.
32 Istri ku aneh.
33 Peringatan Mama.
34 Berkunjung.
35 Makan Bersama.
36 Air Mata Mengantuk.
37 Jujur membawa Luka.
38 Hampa.
39 Kecelakaan
40 Rencana siapa.
41 Dia kembali.
42 Kecewa.
43 Tertukar.
44 Merindu.
45 Yoda pulang.
46 Prasangka Yoda.
47 Inikah jodoh terbaik itu.
48 Pesona merayu.
49 Ada siang-malam.
50 Singkong keju.
51 Tanah Air
52 Suara merdu.
53 Cemburu.
54 Mencoba ihklas Like vote seiklas nya ya kak
55 Ujang kasep.
56 Hanya Mimpi.
57 Kado untuk Reno.
58 Perjalanan Bulan Madu
59 Perjalanan Bulan Madu 2
60 Malam bulan Madu.
61 Martabak Bulan madu.
62 Siapa kakak Cantik itu.
63 Kenyataan di depan mata.
64 Pergi
65 Uniang Asma.
66 Sepucuk surat.
67 Satu minggu kemudian.
68 Terjatuh.
69 Geger.
70 Gadis itu sudah menikah
71 Lisa bercerita.
72 Sampaikan Maaf Pada ibumu.
73 Talak 3
74 Permainan Cantik.
75 Kenapa harus sedih.
76 Ceritakan semua ini
77 Delivery Order.
78 Nyai mbah dukun.
79 Juragan tanah.
80 Luka dan Rindu.
81 Kucing kasmaran.
82 Biar tuhan menghapus perlahan.
83 Acara Sakral. 1minggu kemudian
84 Aku minta Maaf.
85 Cemburu buta.
86 kenapa kamu menangis.
87 Allah sudah tetapkan waktunya.
88 Bayi Siapa itu.
89 Sukurin dasar pelakor.
90 Penyesalan Yoda.
91 Malu-Malu.
92 Ibu untuk Anakku.
93 Lamaran.
94 Jawaban
95 Mahar.
96 Teman Kondangan.
97 Pengantin hilang.
98 Lamaran romantis.
99 Sudden Kiss
100 Surat Ali-imran Ayat kedua ratus.
101 Wa'alaikumsalam bidadariku.
102 Aku malu.
103 Resepsi Auna.
104 Rencana Gagal.
105 Imran Melayang.
106 Selamat jalan bayi Arshella.
107 Imran terluka.
108 Imran terluka 2.
109 Penyesalan Adel .
110 Shalat terakhir. vote like komen
111 Selamat jalan Imran.
112 Mondok.
113 Pengalaman baru.
114 Sah.
115 DEG DEGAN
116 Shalawatan.
117 H. Muhammad Iqbal Husain.Lc.
118 Menguji calon mantu
119 Sup terenak.
120 Ziarah.
121 Selamat Datang Ukhty
122 Uma.
123 Paparazi
124 Ilmu itu harus di amalkan.
125 Ustad kebelet kawin.
126 Al-fatihah.
127 Sah. sah. sah.
128 Mas IQ.
129 Godaan malam pertama.
130 Kejutan di pagi hari.
131 Memasak bersama.
132 Sampai berjumpa lagi.
133 Karma di bayar kontan.
134 Pangkas rambut.
135 Cinta dia menyatukan kita.
136 Imamku yang terakhir.
137 l love U Uma.
138 Barakallah.
139 Perjalanan umrah.
140 Senja di madinah.
141 Menjadi satu.
142 Kecambah.
143 Yuna.
144 Sama-sama anak adam.
145 Uma kenapa.
146 Pencarian.
147 You have beatiful wife.
148 Ukhuwah islamiyah.
149 I love u to Abi.
150 Kembali ketanah Air.
151 Tasyakuran.
152 Positif.
153 Ektra Part.
154 Ektra Part 2.
155 Ektra Part Ending.
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Hari pernikahan
2
Pengenalan
3
Pengenalan dua.
4
Sarapan pertama.
5
Pindahan.
6
Mamah pulang.
7
Drama malam
8
Masalalu.
9
Auna Risti.
10
Menata hati.
11
MENATA.
12
Ikut pengajian.
13
MENCOBA.
14
Kembali kerja.
15
Pertemuan.
16
Pertemuan dua.
17
^_^ Lelah ^_^
18
Sepi
19
Rasa baru
20
Pikiran liar.
21
Strategi
22
~Visual~
23
Menginap
24
Sindy.
25
YODA
26
Cinta terpendam.
27
Mencoba kembali
28
Terlarang.
29
Masih berharap sama dia.
30
Kenyataan pahit.
31
Paket kedua.
32
Istri ku aneh.
33
Peringatan Mama.
34
Berkunjung.
35
Makan Bersama.
36
Air Mata Mengantuk.
37
Jujur membawa Luka.
38
Hampa.
39
Kecelakaan
40
Rencana siapa.
41
Dia kembali.
42
Kecewa.
43
Tertukar.
44
Merindu.
45
Yoda pulang.
46
Prasangka Yoda.
47
Inikah jodoh terbaik itu.
48
Pesona merayu.
49
Ada siang-malam.
50
Singkong keju.
51
Tanah Air
52
Suara merdu.
53
Cemburu.
54
Mencoba ihklas Like vote seiklas nya ya kak
55
Ujang kasep.
56
Hanya Mimpi.
57
Kado untuk Reno.
58
Perjalanan Bulan Madu
59
Perjalanan Bulan Madu 2
60
Malam bulan Madu.
61
Martabak Bulan madu.
62
Siapa kakak Cantik itu.
63
Kenyataan di depan mata.
64
Pergi
65
Uniang Asma.
66
Sepucuk surat.
67
Satu minggu kemudian.
68
Terjatuh.
69
Geger.
70
Gadis itu sudah menikah
71
Lisa bercerita.
72
Sampaikan Maaf Pada ibumu.
73
Talak 3
74
Permainan Cantik.
75
Kenapa harus sedih.
76
Ceritakan semua ini
77
Delivery Order.
78
Nyai mbah dukun.
79
Juragan tanah.
80
Luka dan Rindu.
81
Kucing kasmaran.
82
Biar tuhan menghapus perlahan.
83
Acara Sakral. 1minggu kemudian
84
Aku minta Maaf.
85
Cemburu buta.
86
kenapa kamu menangis.
87
Allah sudah tetapkan waktunya.
88
Bayi Siapa itu.
89
Sukurin dasar pelakor.
90
Penyesalan Yoda.
91
Malu-Malu.
92
Ibu untuk Anakku.
93
Lamaran.
94
Jawaban
95
Mahar.
96
Teman Kondangan.
97
Pengantin hilang.
98
Lamaran romantis.
99
Sudden Kiss
100
Surat Ali-imran Ayat kedua ratus.
101
Wa'alaikumsalam bidadariku.
102
Aku malu.
103
Resepsi Auna.
104
Rencana Gagal.
105
Imran Melayang.
106
Selamat jalan bayi Arshella.
107
Imran terluka.
108
Imran terluka 2.
109
Penyesalan Adel .
110
Shalat terakhir. vote like komen
111
Selamat jalan Imran.
112
Mondok.
113
Pengalaman baru.
114
Sah.
115
DEG DEGAN
116
Shalawatan.
117
H. Muhammad Iqbal Husain.Lc.
118
Menguji calon mantu
119
Sup terenak.
120
Ziarah.
121
Selamat Datang Ukhty
122
Uma.
123
Paparazi
124
Ilmu itu harus di amalkan.
125
Ustad kebelet kawin.
126
Al-fatihah.
127
Sah. sah. sah.
128
Mas IQ.
129
Godaan malam pertama.
130
Kejutan di pagi hari.
131
Memasak bersama.
132
Sampai berjumpa lagi.
133
Karma di bayar kontan.
134
Pangkas rambut.
135
Cinta dia menyatukan kita.
136
Imamku yang terakhir.
137
l love U Uma.
138
Barakallah.
139
Perjalanan umrah.
140
Senja di madinah.
141
Menjadi satu.
142
Kecambah.
143
Yuna.
144
Sama-sama anak adam.
145
Uma kenapa.
146
Pencarian.
147
You have beatiful wife.
148
Ukhuwah islamiyah.
149
I love u to Abi.
150
Kembali ketanah Air.
151
Tasyakuran.
152
Positif.
153
Ektra Part.
154
Ektra Part 2.
155
Ektra Part Ending.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!