"Alhamdulillah" Natasha bergumam lirih sambil mengelus dadanya sesaat setelah masuk dalam mobil Reza.
Reza memandang aneh pada Natasha. Seperti ada sesuatu yang terjadi dikantor, seperti menghindari seseorang karna tiba tiba sore tadi Natasha menghubungi Reza untuk segera menjemputnya.
Apakah ada yang mengganggunya? sangat mengusik pikiran Reza. Ingin bertanya namun ragu ragu.
Jalanan ibu kota saat jam pulang kantor memanglah terlalu padat, macet dimana mana. Membuat mereka berdua semakin bosan dalam diam. Untuk mengurangi kebosanan, diputarnya musik pada layar mobil Reza. Lagu yang pas 'Could it Be by Raisha".
Kau datang dan jantungku berdegup kencang
Kau buatku terbang melayang
Tiada ku sangka getaran ini ada
Saat jumpa yang pertama
Mataku tak dapat terlepas darimu
Perhatikan setiap tingkahmu
Tertawa pada setiap candamu
Saat jumpa yang pertama
Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had
Could it be love
Mataku tak dapat terlepas darimu
Perhatikan setiap tingkahmu
Tertawa pada setiap candamu
Saat jumpa yang pertama
Could it be love, could it be love
Could it be, could it be, could it be love
Could it be love, could it be love
Could this be something that i never had
Reza menarik bibirnya tersenyum kala mendengar lagu Raisha sambil memicingkan matanya ke arah Natasha.
"Bagus ya lagu Raisha?" Reza bertanya pada Natasha yang sedang asik menyanyikan lagu Raisha itu. Suaranya bagus, merdu 😊. 11 12 Raisha lah, gak kalah jauh.
"Iya bagus" Natasha mengangguk dan terus asik bernyanyi.
"Suara kamu bagus Nat. kenapa gak ikutan Indonesian Idol?"
"ih apaan sih..yang ada langsung didepak"
"Beneran deh suara kamu bagus Nat. Apalagi kalau diem" ledek Reza tertawa puas
"REZAAAA" Natasha memukul mukul lengan Reza kuat
"aww...aduuhhh sakit Nat. cukup cukup, iya aku minta maaf. aku bercanda kok" Reza mengusap usap lengannya yang kesakitan.
"Maaf za, sakit ya? habisnya kamu sih ngomongnya begitu" Natasha mengerucutkan bibirnya manja sambil mengusap lengan Reza yang dipukulnya tadi.
'Astaghfirullah godaan apa lagi ini ya Allah' batin Reza saat melihat bibir Natasha seperti itu, ingin rasanya mengecup barang sebentar. 'Tahan za, sebentar lagi kalian sah jadi suami istri' batin Reza kembali.
"Nat, kamu lagi hindarin seseorang?" tanya Reza memberanikan diri, daripada harus bertanya tanya sendiri, lebih baik langsung tanya saja.
"e e e... itu... e e e" Natasha gugup bingung harus menjawab apa. Sangat tidak mungkin untuk menceritakan kejadian pagi tadi diruangan Bosnya.
"kok gugup gitu Nat?"
"yasudah kalau gak mau cerita gak papa kok. kalau nanti butuh anter jemput lagi langsung bilang aja. aku siap jemput kamu" lagi lagi Reza memegang tangan Natasha dan tersenyum. Kali ini entah kenapa Natasha tak menarik tangannya dari genggaman Reza. Perlakuan Reza hari ini cukup membuat pipi Natasha bersemu merah.
Tak terasa mereka sampai dirumah Natasha, tapi Reza tidak menginap lagi dan memilih tinggal di apartemennya yang tak jauh dari rumah Natasha. Reza datang untuk mengambil kopernya. Sebenarnya Reza masih ingin berlama lama di rumah Natasha, namun merasa tidak enak dengan tetangga sekitar rumah. Pasti menjadi bahan gibah karena mereka berdua belum ada ikatan sah secara agama maupun negara, walaupun Tante Dira dan Om Doni tidak mempermasalahkannya.
"Assalammualaikum" salam Natasha dan Reza bebarengan
"Walaikumsalam" mama Dira menjawab sambil membuka pintu rumahnya.
"Mama, Natasha pulang" Natasha mencium tangan mama.
"Tante" sapa Reza
"ayo masuk terus mandi gih kalian, selesai mandi langsung turun ya. Mama sudah menyiapkan makan malam"
"iya mama, cupp..."Natasha memeluk mama Dira dan mengecup pipinya. Anak perempuan satu satunya yang masih saja manja. Reza tersenyum melihat sikap manja Natasha, gemesss.
"permisi tante" Reza pamit ke lantai atas ke kamarnya dan segera menyegarkan badannya dibawah guyuran shower.
*******
Semua makanan sudah tersaji dengan rapih di atas meja makan. Ada ayam goreng, ikan bakar, capcay, tumis kangkung, sambal terasi, sambal kecap, kerupuk, buah buahan. Pokoknya komplit.
"Natasha...Reza" teriak mama dari lantai bawah
Tak lama mereka berdua menuruni anak tangga bersama sama. Membuat mama tersenyum bahagia. 'Serasi sekali anak dan calon mantu mama' gumam mama Dira. Reza dan Natasha mendekat ke arah meja makan dan menarik kursi, duduk saling berhadapan.
"wah..ada acara apa ini ma? kok banyak banget makanannya?" tanya Natasha sambil membuka mulutnya syok melihat begitu banyak makanan diatas meja.
"Ini spesial untuk calon mantu mama" mama Dira tersenyum kepada Reza. Reza kaget dengan sikap terang terangan mama Dira didepan Natasha yang memang belum tahu bahwa mereka berdua akan dijodohkan.
"Mantu?? siapa ma?" Natasha bingung dan menatap Reza karna hanya ada satu laki laki diruangan itu.
"ehemm...ya nak Reza lah. siapa lagi"
"uhuk uhuk uhuk..." Natasha tiba tiba batuk
"minum Nat, pelan pelan" Reza memberikan gelas berisi air mineral miliknya. Natasha meraih dan meminumnya. glek glek glek
"sudah sudah...ayok makan dulu, udah pada laper kan?" mama Dira menatap mata Natasha yang seakan bertanya 'ada apa?' lalu mengalihkan untuk segera menyantap makanan yang sudah tersaji.
Malam ini mereka hanya makan bertiga saja, papa Doni masih sibuk dirumah sakit. Mereka makan dalam diam dan tenang.
"Tante..maaf sekali. sepertinya malam ini Reza harus pulang ke apartemen. Reza sungkan kalau terlalu lama disini" Reza bermaksud untuk berpamitan pada mama Dira yang sedang duduk sendiri di sofa ruang keluarga. Natasha sudah masuk ke dalam kamarnya setelah makan malam.
"kenapa harus sungkan nak? sebentar lagi kalian berdua akan menikah. Kamu sudah mama anggap anak mama sendiri"
"iya tante, tapi kami belum sah. apa kata tetangga nanti" jawab Reza
"gak usah dengerin apa kata tetangga"
"tapi tante..." belum selesai Reza bicara, mama Dira sudah memotongnya lebih dulu.
"baiklah nak, tapi besok pagi saja ya. jangan malam ini. Papa Doni belum pulang. kan gak enak kalau kamu belum pamit"
"iya tante..kalau gitu Reza ke kamar dulu" Reza melangkahkan kakinya menuju tangga dan naik ke lantai 2 ke kamarnya. Merebahkan badannya yang lelah seharian dikantor Daddynya.
******
Kamar Mama Dira
tok tok tok
"Mama...ini Natasha. udah tidur belum?" tanya Natasha sambil mengetuk ngetuk pintu kamar mama Dira yang terletak dilantai bawah dekat ruang keluarga.
cekrekkk
"kenapa nak? ini sudah malam, kamu belum tidur? besok kamu kerja kan" tanya mama Dira yang memang masih terjaga karna sang suami belum juga pulang dari rumah sakit.
"Mama harus jelasin maksud omongan mama tadi waktu di meja makan" Natasha berjalan masuk dan duduk di sofa yang ada didalam kamar Mama Dira.
"yang soal Reza menantu mama?" tanya mama Dira.
"iya..kayaknya ada yang disembunyiin dari Natasha" Natasha sambil mengerutkan dahinya menatap curiga pada Mama Dira.
"mmm...mau tau apa mau tau banget?" ledek mama.
"Mamaaaa..."
"ok ok..1 bulan yang lalu mama gak sengaja ketemu Mamanya Reza di Mall"
"terusss?" Natasha gak sabaran.
"terus ngobrol, saling tukar nomor whatsapp 😁" jawab Mama meringis menampakkan deretan gigi putihnya yang rapih.
"ah mama gak to the point. cepetan dong" Natasha makin gak sabaran.
"iya iya, sabar dong nak. Mama gak tau kalau mereka sudah pindah ke jakarta 5tahun yang lalu. Perusahaan mereka berkembang pesat. trus Mama Reza nanyain kamu nak. sudah punya pacar atau sudah menikah"
"trus mama jawab apa?"
"ya mama jawab belum lah. Nyatanya kamu udah mau kepala 3 tapi belum juga ngenalin pacar atau calon suami"
"ih mamaaa..kenapa jujur? aku kan malu. nanti dibilang perawan tua" Natasha benar benar malu menutup wajahnya.
"memang...wle 😝😝😝" ledek mama Dira.
"Mamaaaa 😢😢😢"
"Mama Reza minta kamu jadi menantunya. Mama jawab oke 😁. Mama mau banget punya mantu seperti Reza. Ganteng, baik, masih muda lagi"
"Mamaaaa...aku sama dia beda 4th. aku lebih tua ma. kenapa harus jodohin aku sih?"
"tunggu ma..apa Reza tau perjodohan ini?" tanya Natasha tegang.
"taulah...dia langsung setuju. makannya dia langsung balik dari Ausie. kebetulan s2nya sudah selesai. Pas banget kan? memang jodoh kalian" Mama Dira berbunga bunga bahagia.
"Mamaaaa...Nat pusing ah. mau ke kamar, tidur"
"tapi kamu mau kan Nat sama Reza?" teriak mama tak digubris Natasha yang langsung menutup pintu kamar, menaiki anak tangga menuju kamarnya.
*******
POV Reza
Kantor Daddy Jodi
Permadi Group
Pagi ini setelah mengantar Natasha bekerja, aku dengan cepat melajukan mobilku ke perusahaan Daddy. 1 minggu yang lalu, Daddy dan Mommy menghubungiku lewat telephone saat aku masih di Ausie. Membicarakan tentang perjodohanku dengan Natasha. Tanpa ragu ragu aku langsung menyetujuinya, ya karna dia adalah Natasha Bleecker. Cinta pertamaku. Dan saat itu juga Daddy menyuruhku untuk segera pulang ke tanah air untuk mempertemukanku dengan Natasha dan datang ke perusahaan.
tok tok tok
"Masuk" suara berat dari laki laki dewasa berumur 50tahun, my dad.
"Hai dad" sapaku pada Daddy yang sedang duduk di kursi kerjanya.
"Duduk nak..tunggu sebentar ya"
"Okey dad" aku menunggu di sofa yang terletak tak jauh dari meja kerja daddy.
"ayokk nak...ikut daddy" daddy berdiri lalu merangkulku, kami berjalan keluar dan memasuki ruangan yang didalamnya sudah banyak sekali orang. Setelah itu daddy duduk dikursi yang langsung berhadapan dengan mereka, aku berdiri disebelah daddy.
"Selamat pagi" sapa daddy
"Pagi pak" jawab mereka kompak
"Terimakasih untuk semua yang sudah hadir pada pagi hari ini. langsung saja, saya akan memperkenalkan CEO baru untuk menggantikan saya. Perkenalkan ini anak tunggal saya Reza Permadi" daddy mengenalkanku sebagai CEO baru di perusahaannya, sungguh aku juga bingung karena syok.
"Selamat pagi..bapak ibu semua. Saya Reza Permadi putra bapak Jodi Permadi. Mohon bimbingannya" aku membungkukan badan (bow) memberi salam.
"Selamat pagi" jawaban mereka kembali kompak dan tersenyum lebar.
Selesai perkenalan, kuraih gawaiku yang terletak disaku celana. Berencana menghubungi Natasha melalui pesan whatsapp.
"Nat, ini aku Reza. Nanti pulang jam berapa? Aku jemput ya" kukirim pesan langsung 2 centang biru, tanda sudah dibaca Natasha. tapiiii...kenapa lama sekali dia membalasnya?
tak lama ada bunyi tanda pesan masuk.
"Ok..nanti aku kabarin lagi" jawab Natasha singkat. Aku hanya membacanya tanpa membalas.
Sore hari pukul 17.00 WIB
Drtt Drtt
gawaiku yang terletak di meja bergetar. Kuraihnya dan kulihat siapa yang menelfon. Akupun tersenyum lebar, pujaan hati cinta pertamaku Natasha.
"Assalammualaikum..Halo Nat?" jawabku
"Walaikumsalam..Za, kamu bisa jemput aku sekarang?" tanya Natasha padaku.
"Okey aku bisa jemput kamu. Tunggu aku ya" aku menjawab dengan semangat, tanpa kusadari Daddy sedari tadi melihatku tersenyum dari meja kerjanya. ya aku memang seharian ini berada diruangan Daddy untuk mempelajari seluk beluk perusahaan.
"Makasih ya za. Assalammualaikum" tanpa menunggu salamku, Natasha langsung mematikannya. Terdengar seperti diburu buru.
Bersambung...
*******
Maaf ya belum bisa kasih visual Natasha, Reza dan Dimas. Masih bingung 😔
Terimakasih banyak untuk teman teman yang sudah meluangkan waktunya membaca cerita pertama Author. Semoga tetep semangat buat terus lanjutin episode episode yang lebih menarik lagi. Maafkan segala kekurangan Author 🙏😊
Dukung Author terus ya..Like, Coment, Fav & Share 😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
missyouuu
semangat otor💪
2021-02-21
0
🌹di🅰nmama️°𝐍𝐍᭄✔️
Reza sopan bgt sih
2021-02-18
0
Lie Nana
makin penasaran aja
2021-01-28
3