Bab.18 Pertemuan

Happy Reading.

Perlahan Vino melangkahkan kakinya, sungguh ia sangat ingin memeluk gadis yang tengah menatapnya dengan air mata yang mengalir di pipi mulusnya itu.

"Amel aku sangat merindukanmu." Ujar Vino sambil memeluk erat tubuh gadis tersebut, pelukan hangat yang sama seperti dulu, kini Amelia merasakannya kembali, laki_laki yang dulu sangat ia cintai, kini ia berada di hadapannya dan memeluknya dengan erat.

Haruskah Amelia membalas pelukan laki_laki tersebut? Atau haruskah Amelia mendorong tubuh laki_laki tersebut? Karena bagaimana pun juga, sekarang Amelia sudah menikah, dan sudah menjadi istri orang lain.

"Lepaskan aku Vino." Lirih Amelia yang mulai memberontak dalam pelukan Vino.

"Tidak Amel, aku sangat, sangat merindukanmu, izinkan aku memelukmu sebentar saja." Ujar Vino tanpa melepaskan pelukannya.

"Jangan gila Vino, aku sudah menikah sekarang, kamu tidak boleh seperti ini. Aku mohon." Amelia berkata dengan uraian air matanya, yang di pikiran Amelia sekarang adalah hanya ingin menjauh dari Vino, atau Amelia akan menerima hukuman dari suami arogannya.

Perlahan Vino melepaskan pelukannya, ia menatap Amelia dengan dalam, rasa rindu yang ia pendam selama dua tahun lebih, masih belum tercurahkan sepenuhnya.

"Apakah kamu membenciku Amel?" Tanya Vino sambil meraih kedua pipi Amelia dengan lembut.

"Benci? Tentu saja aku sangat membencimu Vino, tetapi aku juga sangat merindukanmu." Gumam Amelia dalam hati.

Amelia menyingkirkan kedua tangan Vino dari pipinya, ia menatap Vino dengan tajam, kerinduan dan juga kebencian tersirat dari sorot matanya yang tajam.

"Tentu kamu tau jawabannya bukan? Jadi pergilah sejauh mungkin." Ujar Amelia sambil menahan sesak yang ia rasakan di dalam dadanya.

"Tidak Amel, kamu boleh membenciku. Sebelum aku memberitahumu alasan kepergianku waktu dulu, jadi aku mohon berikan aku kesempatan untuk menjelaskannya."

"Baiklah, sekarang kamu jelaskan semuanya."

"Tidak disini Amel, lebih baik kita cari tempat yang nyaman." Ucap Vino sambil membawa Amelia masuk ke dalam mobilnya.

"Hey, lepaskan, aku tidak ingin ikut denganmu."

"Amel please ... Aku ingin menjelaskan semuanya kepadamu, tapi tidak disini ok."

Amelia berpikir sejenak, ia memang sangat penasaran dengan alasan di balik kepergian Vino dulu, tetapi Amelia juga takut, jika dirinya pergi bersama Vino Adrian akan mengetahuinya, dan pastinya Adrian akan memberikan hukuman kepadanya.

"Baiklah aku akan ikut denganmu, tetapi aku hanya punya waktu dua jam, karena aku tidak mau suamiku mengetahui kalau aku pergi dengan laki_laki lain." Ujar Amelia dengan tegas.

Vino mengepalkan kedua tangannya, ia sungguh masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa Amelia sudah menjadi istri laki_laki lain, tetapi ia juga tidak akan menyerah, selama Amelia tidak bahagia dengan pernikahannya, maka Vino akan terus mengejarnya.

"Baiklah, ayo masuk."

Setelah itu Amelia pun masuk ke dalam mobil Vino, begitu pun juga dengan Vino.

"Pakai seat belt mu Amel." Ucap Vino dengan nada yang sangat lembut sama seperti dulu ketika mereka masih bersama.

"Hmm."

Vino tersenyum, kemudian ia melajukan mobilnya membelah jalanan ibu kota Jakarta.

***

Cafe ..

Vino menepikan mobilnya di sebuah Cafe yang terkenal di kawasan Jakarta Selatan, kemudian ia turun lalu membukakan pintu mobil untuk Amelia.

"Ayo kita sudah sampai." Ujar Vino dengan tatapan lembutnya.

"Vino kamu tidak perlu bersikap seperti ini lagi." Balas Amelia sambil keluar dari mobil Vino, Vino yang mendengar ucapan Amelia pun hanya tersenyum.

"Mengapa kamu membawaku kesini?"

"Kenapa? Apakah ada yang salah dengan Cafe ini?"

"Hmm tidak ada."

"Kalau tidak ada, ayo kita masuk."

Mereka berdua pun masuk ke dalam Cafe tersebut, Vino membawa Amelia duduk di tempat paling ujung, supaya tidak terlalu berisik dan juga tempat yang nyaman untuk berbicara.

"Ayo duduk." Ujar Vino sambil menarik kursi untuk Amelia.

"Hmm terima kasih."

"Kamu mau minum apa?"

"Apa aja terserah."

"Ok baiklah ,, pelayan."

"Iya mas, mau pesan apa?" Ujar si pelayan setelah tiba di tempat duduk Vino.

"Saya pesan Coffe late nya dua ya."

"Apa lagi mas?"

"Amel, apa ada yang ingin kamu pesan lagi?" Tanya Vino sambil melirik Amelia yang terlihat gelisah.

"Tidak ada, itu saja." Balas Amelia datar, entah mengapa Amelia selalu terbayang wajah Adrian yang menatapnya dengan tajam, seakan_akan Adrian berada di hadapannya saja.

"Baiklah ,, itu saja mba."

"Kalau begiti saya permisi dulu mas, mba, silahkan di tunggu sebentar pesanannya." Ucap si pelayan itu dengan ramah, kemudian pelayan itupun melangkahkan kakinya pergi.

"Ada apa denganmu Amel?" Tanya Vino yang sedari tadi memperhatikan Amelia.

"Aku ,, aku tidak ada apa_apa Vino, jadi apa yang ingin kamu jelaskan kepadaku?" Ujar Amelia yang mencoba untuk menyembunyikan kegelisahannya.

Vino menatap Amelia dengan dalam, kemudian ia mengeluarkan sebuah berkas yang ia simpan di balik jasnya.

"Bacalah Amel." Vino berkata sambil memberikan berkas tersebut kepada Amelia.

"Ini apa Vin?" Tanya Amelia yang tidak mengerti mengapa Vino memberikan berkas itu kepadanya.

"Baca dulu Amel, nanti kamu juga akan tau." Balas Vino dengan nada suara yang sangat lembut, berbeda dengan Adrian yang kasar dan juga dingin.

Amelia pun langsung membuka berkas tersebut kemudian ia membacanya secara teliti, sehingga membuat air mata Amelia jatuh seketika.

"Jadi ,, jadi ini alasan kamu pergi meninggalkan aku Vino?" Lirih Amelia sambil menatap Vino dalam.

"Hey kenapa kamu menangis? Ayolah aku paling tidak suka kalau melihat kamu menangis Amel."

"Jawab Vino? Kenapa kamu menyembunyikan penyakitmu dulu Vin? Kenapa?"

"Iya itu alasan aku meninggalkanmu Amel, maafkan aku."

"Kenapa kamu tidak memberitahuku Vino, kenapa?"

"Karena aku tidak mau membuatmu sedih, dan aku tidak mau membuatmu menanti tanpa ada harapan Amel, bagaimana jika pengobatanku di luar Negeri tidak ada hasil? Aku tidak ingin kamu menangisi penyakitku Amel."

"Tetapi kamu tetap saja membuatku menangis Vino, selama satu tahun aku menunggumu Vino, selama satu tahun aku selalu mencari tau keberadaanmu Vin, kamu tidak tau betapa tersiksanya aku saat itu Vino, jika kamu memberitahuku tentang penyakitmu itu, aku pasti akan menemanimu untuk pengobatan di sana."

"Maafkan aku Amel, aku sungguh tidak siap untuk memberitahumu, bahkan saat aku pergi, aku ingin sekali membawamu bersamaku, tetapi aku takut, jika pengobatanku tidak berhasil, maka kamu akan menangisi kepergianku."

"Bodoh, kenapa kamu berpikir seperti itu Vino? Buktinya kamu masih hidup sekarang, dan kamu berada di hadapanku sekarang."

"Jadi apakah kamu mau memaafkan ku Amel?"

"Permisi pesanan anda sudah datang, silahkan di nikmati." Ujar sang pelayan dengan tiba_tiba.

"Emm ya terima kasih mba." Balas Vino.

"Kalau begitu saya permisi dulu." Pamit pelayan tersebut.

Setelah kepergian si pelayan, Vino pun kembali berkata dengan nada yang lembut.

"Jadi maukah kamu memaafkan aku Amel?"

Amelia mulai menghapus air matanya, ia menatap laki_laki yang sangat ia cintainya dulu, kemudian Amelia berkata dengan nada yang sedikit pelan.

"Baiklah, aku akan memaafkanmu tetapi kita tidak bisa bersama seperti dulu lagi."

"Tidak apa Amel, kita bisa menjadi teman." Ujar Vino lembut sambil menggenggam kedua tangan Amelia.

"Tidak apa Amel, suatu saat nanti aku pasti akan membuatmu jatuh cinta kembali, dan aku akan membawamu pergi bersamaku." Vino bergumam dalam hati.

"Andai saja, aku tau alasanmu sedari dulu, mungkin aku tidak akan pernah terjebak dengan pernikahan ini, pernikahan yang membuatku menderita, pernikahan yang membuatku tidak bisa bernafas dengan tenang, meskipun aku sangat mencintai Adrian, tetapi Adrian sangat membenciku, dan perlahan rasa cintaku terhadapnya pun berkurang." Gumam Amelia dalam hati.

***

Waktu menunjukkan pukul 17.45, Adrian sudah berada di Apartemennya, ia terlihat sangat marah pasalnya Amelia tidak ada di tempatnya.

"Brengsek, kemana perempuan itu pergi? Kenapa dia tidak ada dimana_mana?" Geram Adrian sambil melemparkan botol minuman ke lantai.

Entah mengapa Adrian tiba_tiba mengingat Vino rekan bisnisnya yang tadi siang ia temui, rasa kesal tiba_tiba muncul dalam dirinya, padahal jelas_jelas Vino tidak bersalah kepadanya, tetapi Adrian seakan_akan memendam kebencian terhadapnya.

Adrian memutar tubuhnya ketika ia mendengar suara langkah kaki dari arah pintu Apartemennya.

"Dari mana saja kamu, jam segini baru pulang?" Tanya Adrian kepada Amelia yang baru saja sampai di Apartemennya.

"Aku ,, aku dari Restauran, aku bertemu dengan sahabatku Dita." Jawab Amelia berbohong.

"Jangan berbohong, jawab yang jujur." Suara intimidasi keluar dari mulut Adrian, tak lupa tatapan matanya tajam, seakan_akan membuat tubuh Amelia bergetar seketika.

"Aku tidak berbohong Adrian." Amelia berkata sambil menatap Adrian dengan dalam, meskipun dalam hatinya ia merasa takut, tetapi ia tetap berusaha untuk menyembunyikan kebenarannya.

Perlahan Adrian melangkahkan kakinya, ia sangat yakin bahwa Amelia sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"JAWAB dengan jujur Amelia, aku paling benci di bohongi." Ujar Adrian penuh penekanan.

Adrian menatap Amelia dari jarak yang sangat dekat, sehingga membuat Amelia sulit untuk bernafas dan memalingkan wajahnya kesamping.

Merasa tidak ada jawaban, Adrian pun langsung mencengkram kuat dagu Amelia, kini ia semakin yakin bahwa Amelia tengah menyembunyikan sesuatu dari dirinya.

"Jawab atau aku akan melemparmu dari gedung ini." Ucap Adrian masih penuh dengan penekanan, sehingga membuat Amelia terpaksa jujur.

"Lepaskan dulu tanganmu Adrian, apakah kamu tidak bisa untuk tidak menyakitiku sehari saja?" Balas Amelia yang mulai kesakitan atas cengkraman Adrian di dagunya.

"Heh ,, itu memang keinginanku Amelia, aku sangat bahagia saat kamu tersakiti." Ujar Adrian dengan raut wajah dinginnya dan juga seringaian devil yang mampu membuat Amelia ketakutan.

Amelia terdiam, ia sudah biasa di perlakukan kasar oleh suaminya itu, semakin Amelia berusaha untuk melawan, maka Adrian akan semakin menyiksanya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rosmery Napitu

Rosmery Napitu

suruh saja dilempar Mel..kok lemah banget sih jd orang..

2023-03-26

0

Aas Azah

Aas Azah

bodoh banget sih Lo Amel,sering di aniaya begitu tapi diem aja🙄laporin aja ke KOMNASHAM biar Adrian membusuk di penjara 😠

2023-02-09

0

Erny Manangkari

Erny Manangkari

Adrian Adrian kamu kejam skali sama amelia

2022-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 01 Pernikahan Amelia dan Adrian.
2 02 Di Tinggal Sendirian
3 03 Nomor Tidak Dikenal
4 04 Penderitaan Amelia
5 05.Sebuah Penghinaan
6 06.Sahabat Amelia
7 07. Masalalu
8 08. Kenyataan Yang Menyakitkan
9 09. Tangis Pilu Amelia
10 10. Panggilan Dari Vino
11 11. Berbohong
12 12.Murka
13 13.Sandiwara
14 14. Perasaan yang menyakitkan
15 Rumah Sakit
16 Terkurung dalam Lingkaran
17 Merindukanmu
18 Bab.18 Pertemuan
19 19.Iblis Gila
20 Alasan di balik kematian Nisa
21 Perasaan Hampa
22 Sebuah permintaan
23 Sebuah pengakuan
24 Mengamuk
25 Satu Minggu Kesempatan
26 26. Melarikan Diri
27 Kecelekaan
28 28 Akan membawa pergi.
29 Surat Cerai
30 Disaat Aku Mencintaimu
31 Mencari tau keberadaannya
32 32. Sadar dari koma
33 33. Penyakit Vino
34 34. Membuat Kenangan Indah.
35 35.Takut kehilanganmu
36 36. Obsesi Adrian
37 37. Takdir Tuhan
38 38. Buku kecil
39 39. Ingin selalu di sampingmu
40 40. Harus mendapatkan nya.
41 41. Gelisah
42 42.Pertemuan
43 43.Sangat membencimu.
44 44. Koma
45 45.Tidak akan melepaskannya.
46 46. Kenyataan yang memilukan.
47 47. Semakin memburuk.
48 48. Sadar dari koma.
49 49. Cerita Adrian.
50 50. Sebuah permintaan.
51 Kepergian Vino
52 52. Berita kematian Vino
53 53. Tekad Adrian
54 54. Negara A
55 55.Selamat tinggal cinta pertama
56 56. Hilangnya rasa benci
57 57. Menunggu pertunjukkan
58 58. Penampilan konyol Adrian.
59 59. Tertawa bersama.
60 60. Hukuman untuk Daniel
61 61.Uring-uringan
62 62. Kelakuan manis Adrian
63 63. Arga Putra Sanjaya
64 64. Mengingatnya
65 65. Dunia gelap Arga
66 Visual tokoh.
67 66. THE KING OF MAFIA(DEADLY DEVIL)
68 67. Sahabat gila. ADRIAN DAN DANIEL.
69 68. Morning Kiss
70 69. Hukuman bos sialan
71 70. Gugup
72 71. Rahasia Arga.
73 72. Kediaman Aditama
74 73. Menunggu tiga hari
75 74. Kesempatan untuk Adrian.
76 75. Mengundurkan Diri
77 76. Pertama kalinya
78 77. Si Pengganggu
79 78. Rencana
80 79. Will you marry me
81 80. Bahagia
82 81. Gugup
83 82. Fitting baju pengantin.
84 83. Tidak suka.
85 84. Pesta pernikahan.
86 85. Pesta pernikahan 2.
87 86. MP begitu saja.
88 87. Gagal lagi.
89 88.Jiwa jomblo Rehan
90 89. Malam yang panjang.
91 90. Bahagia.
92 91. Pamer
93 92. Pasangan romantis.
94 93. Kesabaran sang jomblo
95 94. Kucing dan Tikus.
96 95. Jiwa kepo Daniel.
97 96. Honeymoon.
98 97. Honeymoon part2
99 98. Alina & Rehan
100 99. Back to Jakarta
101 100. Kehamilan Amelia
102 101. Ngidam ..
103 102. Gadis polos.
104 103. Kekesalan sang jomblo
105 104. Isi hati Dita
106 105. Tamat.
107 Pengumuman.
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01 Pernikahan Amelia dan Adrian.
2
02 Di Tinggal Sendirian
3
03 Nomor Tidak Dikenal
4
04 Penderitaan Amelia
5
05.Sebuah Penghinaan
6
06.Sahabat Amelia
7
07. Masalalu
8
08. Kenyataan Yang Menyakitkan
9
09. Tangis Pilu Amelia
10
10. Panggilan Dari Vino
11
11. Berbohong
12
12.Murka
13
13.Sandiwara
14
14. Perasaan yang menyakitkan
15
Rumah Sakit
16
Terkurung dalam Lingkaran
17
Merindukanmu
18
Bab.18 Pertemuan
19
19.Iblis Gila
20
Alasan di balik kematian Nisa
21
Perasaan Hampa
22
Sebuah permintaan
23
Sebuah pengakuan
24
Mengamuk
25
Satu Minggu Kesempatan
26
26. Melarikan Diri
27
Kecelekaan
28
28 Akan membawa pergi.
29
Surat Cerai
30
Disaat Aku Mencintaimu
31
Mencari tau keberadaannya
32
32. Sadar dari koma
33
33. Penyakit Vino
34
34. Membuat Kenangan Indah.
35
35.Takut kehilanganmu
36
36. Obsesi Adrian
37
37. Takdir Tuhan
38
38. Buku kecil
39
39. Ingin selalu di sampingmu
40
40. Harus mendapatkan nya.
41
41. Gelisah
42
42.Pertemuan
43
43.Sangat membencimu.
44
44. Koma
45
45.Tidak akan melepaskannya.
46
46. Kenyataan yang memilukan.
47
47. Semakin memburuk.
48
48. Sadar dari koma.
49
49. Cerita Adrian.
50
50. Sebuah permintaan.
51
Kepergian Vino
52
52. Berita kematian Vino
53
53. Tekad Adrian
54
54. Negara A
55
55.Selamat tinggal cinta pertama
56
56. Hilangnya rasa benci
57
57. Menunggu pertunjukkan
58
58. Penampilan konyol Adrian.
59
59. Tertawa bersama.
60
60. Hukuman untuk Daniel
61
61.Uring-uringan
62
62. Kelakuan manis Adrian
63
63. Arga Putra Sanjaya
64
64. Mengingatnya
65
65. Dunia gelap Arga
66
Visual tokoh.
67
66. THE KING OF MAFIA(DEADLY DEVIL)
68
67. Sahabat gila. ADRIAN DAN DANIEL.
69
68. Morning Kiss
70
69. Hukuman bos sialan
71
70. Gugup
72
71. Rahasia Arga.
73
72. Kediaman Aditama
74
73. Menunggu tiga hari
75
74. Kesempatan untuk Adrian.
76
75. Mengundurkan Diri
77
76. Pertama kalinya
78
77. Si Pengganggu
79
78. Rencana
80
79. Will you marry me
81
80. Bahagia
82
81. Gugup
83
82. Fitting baju pengantin.
84
83. Tidak suka.
85
84. Pesta pernikahan.
86
85. Pesta pernikahan 2.
87
86. MP begitu saja.
88
87. Gagal lagi.
89
88.Jiwa jomblo Rehan
90
89. Malam yang panjang.
91
90. Bahagia.
92
91. Pamer
93
92. Pasangan romantis.
94
93. Kesabaran sang jomblo
95
94. Kucing dan Tikus.
96
95. Jiwa kepo Daniel.
97
96. Honeymoon.
98
97. Honeymoon part2
99
98. Alina & Rehan
100
99. Back to Jakarta
101
100. Kehamilan Amelia
102
101. Ngidam ..
103
102. Gadis polos.
104
103. Kekesalan sang jomblo
105
104. Isi hati Dita
106
105. Tamat.
107
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!