Happy Reading.
Setelah keluar dari restauran, Adrian langsung membawa Amelia ke parkiran mobilnya, kemudian ia membuka pintu mobil tersebut, lalu mendorong tubuh Amelia dengan kasar, sehingga membuat Amelia tersungkur di dalam mobil.
Dengan segera Adrian pun masuk ke dalam mobilnya, kemudian ia melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas normalnya, sehingga membuat Amelia terkejut dan langsung memakai seat belt nya.
Di tempat lain, setelah kepergian Amelia, Alex langsung terdiam dan duduk dengan tatapan kosongnya, ia sungguh mengkhawatirkan sahabatnya Amelia, bahkan ia sendiri tidak memperdulikan tantenya yang sedang mengomelinya.
"Ponakan kurang ajar, berani sekali kamu membohongi tantemu ini, sudah bosan hidup ya, dasar kurang ajar." Cerocos tante tersebut kepada Alex.
"...." Tidak ada jawaban dari Alex, sehingga membuat tante itu kembali bersuara, namun kali ini tante itu menjewer telinga sebelah kanan Alex.
"Tante dari tadi nyerocos kamu tidak menanggapinya, ponakan kurang ajar, ponakan playboy, sudah tante bilang, tante akan menjodohkan mu dengan anak teman tante, kamu malah bersandiwara, hampir saja tante tertipu."
"Aduh tante sakit, lepaskan, Alex tau, Alex salah, tapi jangan jewer Alex seperti ini tan, Alex malu di liatin orang_orang."
"Biarkan saja, kamu memang pantas menerimanya, ikut tante pulang."
"Ah tante, Alex tidak mau pulang, Alex ingin disini saja, dan Alex mohon sama tante, jangan jodoh_jodohkan Alex lagi, Alex bisa nyari jodoh sendiri tan."
"Ini demi kebaikanmu Alex, dari pada kamu setiap hari gonta ganti pasangan, lebih baik kamu menikah dengan perempuan pilihan tante. Mengerti."
"Alex tidak mau tante, anak teman tante sangat gendut, dan juga jelek, ah dia bukan tipe Alex tan."
"Yang penting dia itu baik."
"Alex pokonya tidak mau tan, titik."
"Baiklah, tante akan kasih kamu waktu satu bulan, kalau dalam waktu satu bulan kamu tidak mendapatkan perempuan yang benar_benar kamu pilih sebagai istrimu, maka kamu harus menikah dengan anak teman tante ok."
"Ok deal." Dengan cepat Alex pun menyetujuinya, bagi Alex memilih perempuan adalah hal mudah, namun mencintai perempuan sangatlah sulit, karena selama ini Alex hanya ingin bermain_main saja, ia tidak pernah serius terhadap perempuan.
***
Adrian mengendarai mobilnya menuju apartemen miliknya, sepanjang perjalanan ia hanya diam dan fokus dengan menyetirnya, sementara Amelia, memalingkan wajahnya ke arah jendela.
Amelia tidak habis pikir, mengapa Adrian bisa berada di restauran tersebut, apa mungkin Adrian sengaja mengikutinya?, Ah itu tidak mungkin, lalu mengapa Adrian bisa ada di sana?, Dan mengapa Adrian sangat marah ketika Amelia duduk dengan laki_laki lain?, Apakah Adrian cemburu?, Itu mustahil, Adrian sangat membencinya, tidak mungkin Adrian cemburu.
Jadi apa alasan Adrian marah sebenarnya?, Itulah pertanyaan yang berputar di otak kecil Amelia.
Beberapa menit kemudian, mobil yang di kendarai Adrian pun tiba di Apartemen nya, dengan segera Adrian pun langsung memarkirkan mobilnya.
Sebelum turun, Adrian menatap Amelia terlebih dahulu, tatapan matanya yang tajam, mampu membuat tubuh Amelia bergetar ketakutan.
"TURUN" Adrian memerintah Amelia dengan nada bariton nya, dan seketika itu pula Amelia langsung membuka pintu mobilnya, kemudian ia turun dengan cepat.
Adrian pun keluar dari dalam mobilnya, kemudian ia menghampiri Amelia, lalu menarik tangan Amelia sekuat mungkin, sehingga membuat Amelia meringis kesakitan.
"Adrian ke ,, kenapa ki ,, kita kesini?" Tanya Amelia dengan perasaan cemasnya.
"Kenapa? Ada yang salah?." Adrian menatap Amelia dengan nyalang, sementara Amelia langsung terdiam tanpa mau menjawabnya.
"Bagus Amelia, kamu pergi bersama laki_laki lain, dan kamu membohongi mama ku, dan juga aku, jadi hukuman apa yang pantas kamu terima dariku.?" Adrian kembali berkata dengan nada suara yang terdengar menyeramkan.
"Ad ,, Adrian, aku ,, aku bisa jelaskan semuanya." Balas Amelia sambil mengikuti langkah kaki panjang Adrian.
"Lebih baik, kamu memberiku penjelasan yang masuk akal, kalau tidak, aku akan menguliti mu hidup_hidup. MENGERTI." Lagi_lagi ucapan Adrian mampu membuat Amelia ketakutan.
Bagaimana pun juga, laki_laki iblis yang tengah menarik tangannya dengan kasar itu, tidak mudah untuk di hadapi, meskipun Amelia memberikan penjelasan yang masuk akal, pasti Adrian tidak akan pernah mempercayainya.
Ting ... Pintu lift terbuka, dengan kasar Adrian mendorong Amelia ke dalam lift tersebut, ia tidak memperdulikan Amelia yang meringis kesakitan, karena terbentur dinding lift tersebut.
Adrian menatap Amelia dengan benci, kemudian ia menekan tombol lift menuju Apartemen nya.
***
Ting .. Pintu lift terbuka, Adrian kembali menarik tangan Amelia dengan kasar, dan membawanya menuju Apartemen miliknya.
Setelah tiba di depan pintu Apartemen miliknya, Adrian pun langsung menekan fasword untuk membuka pintu tersebut, setelah pintu itu terbuka, Adrian kembali mendorong tubuh Amelia dengan kasar, sehingga membuat Amelia tersungkur di lantai.
Dengan langkah kaki yang panjang, Adrian mendekati Amelia yang tengah menundukkan kepalanya, lalu ia meraih rambut panjang Amelia dan menariknya dengan kuat, sehingga membuat Amelia kembali meringis kesakitan.
"Katakan, siapa laki_laki tadi." Ujar Adrian dengan intonasi yang tinggi.
"Dia Alex, sahabatku."
"Jawab yang jujur, siapa laki_laki tadi?"
"Dia sahabatku."
Adrian melepaskan tangannya, kemudian ia melayangkan tangan nya dengan kuat di pipi kiri Amelia.
PLAAAK...
Suara tamparan terdengar jelas di telinga Amelia, apalagi rasa sakit yang memanas di pipinya.
"Aku tanya sekali lagi, siapa laki_laki tadi Amelia.?" Adrian kembali berkata dengan nada yang jauh lebih menyeramkan di bandingkan dengan sebelumnya.
"Sudah aku bilang kalau dia adalah sahabatku, dia sahabatku, sahabatku Adrian, kenapa kamu tidak bisa mempercayainya.?" Teriak Amelia yang mulai menjatuhkan air matanya.
Entah setan apa yang merasuki tubuh Adrian, sehingga membuat dirinya hilang kendali, bahkan tidak punya rasa belas kasih terhadap istrinya sendiri.
Tangan besar Adrian meraih leher jenjang Amelia, kemudian ia mencekiknya dengan kuat, sehingga membuat Amelia terbatuk_batuk.
"Uhukk ,, uhukk ,,Ad ,, Adrian le ,, lepaskan." Lirih Amelia sambil mencoba untuk melepaskan tangan Adrian, namun Adrian malah semakin mempererat cekikan nya.
"Perempuan sepertimu pantas untuk menerimanya, dasar perempuan ******, murahan, aku ingin sekali menghabismu." Adrian berkata dengan nada dingin dan juga tatapan mata yang begitu tajam, sehingga mampu menusuk tulang rusuk Amelia.
Amelia semakin kehabisan nafasnya, ia sudah tidak bisa mengeluarkan suaranya, hanya air mata yang terus menerus jatuh di pipi mulusnya.
Setelah beberapa detik, Adrian pun melepaskan tangannya, ia mendorong kembali tubuh Amelia dengan kasar, kemudian ia berdiri dan menatap Amelia dengan penuh kebencian.
"Pergi dari sini, jangan pernah kembali, aku tidak membutuhkan istri murahan sepertimu." Ujar Adrian dengan tegas dan juga menusuk pendengaran Amelia.
"Baiklah, kalau itu mau mu." Setelah mengucapkan hal itu, tanpa menunggu lama, Amelia pun langsung bangkit dan pergi melangkahkan kakinya keluar, meskipun rasa sakit masih terasa di pipi dan juga lehernya, Amelia tidak memperdulikannya, yang Amelia pikirkan saat ini adalah, menjauh dari laki_laki iblis tersebut.
Adrian menatap kepergian Amelia dengan penuh amarah, ia sungguh sangat membenci Amelia, entah mengapa, setelah melihat Amelia berjalan bersama laki_laki lain, Adrian merasakan amarah yang mendalam pada dirinya.
"Perempuan sialan, bukannya meminta maaf, malah pergi begitu saja, kita lihat saja, dia pasti akan kembali kesini dan memohon kepadaku." Adrian bergumam sambil mengacak_acak rambutnya dengan frustasi, sungguh ia tak habis pikir, bahwa Amelia akan benar_benar pergi dari Apartemennya.
***
Amelia berjalan menyusuri jalanan, dengan air mata yang masih setia menemaninya, langit malam begitu gelap, hanya lampu jalanan lah yang meneranginya saat ini.
Tetesan air hujan tiba_tiba jatuh dari langit, seakan_akan menangisi nasib buruk gadis cantik tersebut.
Amelia tidak memperdulikan pakaian nya yang mulai basah akibat terkena air hujan, ia tetap terus berjalan lurus dengan perasaan yang sangat menyakitkan.
Setiap ucapan yang di lontarkan suami iblis nya terus terngiang_ngiang di telinganya, sehingga membuat Amelia tidak bisa membendung air matanya.
Sakit?, Sangat menyakitkan bukan jika kita di sebut sebagai perempuan ******, perempuan murahan, oleh laki_laki yang kita cintai.
"Adrian kamu benar_benar sudah keterlaluan, kamu adalah laki_laki berhati iblis, aku sangat menyesal karena sudah menikah denganmu, aku benci kamu Adrian, aku benci kamuuuu." Histeris Amelia di tengah_tengah hujan yang mengguyur ibu kota Jakarta.
"Hiks .. hiks ... Kenapa semua ini terjadi padaku ya Tuhan?, Kenapa aku harus merasakan penderitaan ini, kenapa?, Kenapa?, Bahkan aku tidak punya tempat untuk kembali, ibuku, ayahku, sahabatku, mereka pergi meninggalkanku, aku bahkan memiliki suami berhati iblis, aku membencinya, aku benci Adrian." Amelia kembali berteriak histeris, ia tidak memperdulikan setiap mobil yang berlaju di hadapannya.
Amelia jatuh terduduk di jalanan, keadaannya sungguh_sungguh sangat menyedihkan bagi setiap orang yang melihatnya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Ninik Ningsih
ayok pergibug jauh Amelia jangan wanita bodoh
2024-09-14
0
Olive Ova Ambitan
amelia bodoh... maunya di siksa terus
2024-01-15
0
Nur fadillah
Sedih banget...😭😭😭
2023-04-10
0