POV AUTHOR.
Amelia sudah tiba di restauran tempat ia bekerja, ia kemudian turun dari taxi online yang di tumpangi nya.
Amelia melangkahkan kakinya masuk ke dalam restauran tersebut, ia mencari keberadaan Alex sahabatnya.
"Amelia kenapa kamu datang?, Bukannya kamu sedang cuti ya.?" Tanya Rina pengganti kasir sementara.
"Aku ada perlu sama Alex Rin."
"Oh pak Alex ya, kayanya ada di ruangannya deh, kamu samperin aja ke ruangannya."
"Yasudah kalau begitu, aku pamit dulu ya."
Rina hanya menganggukkan kepalanya, ia dan Amelia memang tidak terlalu dekat, hanya sebatas rekan kerja saja.
Amelia langsung melangkahkan kakinya menuju ruangan Alex, dan benar saja, Alex berada di dalam ruangannya.
Alex tengah duduk sambil menatap layar ponselnya, ia terlihat seperti orang yang tengah memiliki beban hidup yang berat.
Braaak
Amelia menggebrak meja Alex, sehingga membuat Alex terkejut setengah mati, sementara Amelia malah tertawa tanpa dosa.
"Amelia, kamu mau membunuhku ya." Geram Alex sambil memegangi dadanya.
"Haha soryy Lex, lagian kamu sangat serius banget menatap ponselmu, sampai tidak menyadari keberadaanku hmm."
"Soryy Mel, tadi aku sedang membalas pesan, jadi tidak tau kalau kamu sudah datang."
"Sudahlah, jadi bagaimana? Apa yang harus aku lakukan untuk membantumu.?"
"Kamu tidak perlu melakukan apapun, hanya perlu duduk yang manis di sampingku ok."
"Hanya duduk?, Sebenarnya apa yang sedang kamu rencanakan Lex?"
"Nanti juga kamu akan tau ok, sekarang mari kita pergi." Ucap Alex sambil berdiri, kemudian melangkahkan kakinya menggandeng tangan Amelia.
"Alex lepaskan tanganmu, bagaimana kalau orang salah paham dengan kita?" Amelia berkata sambil mencoba untuk melepaskan tangan Alex, sementara Alex malah semakin memperkuat pegangannya.
"Biarkan saja, memang itu rencana ku." Balas Alex yang memang sengaja ingin membuat para bawahannya salah paham.
"Ya Tuhan Alex sebenarnya apa yang kamu rencanakan?, Astaga, aku ini perempuan yang sudah menikah, bagaimana kalau ada orang yang mengenaliku.?"
"Amelia bukannya kamu sudah berjanji akan membantuku?, Ayolah ini hanya sekedar akting saja Mel."
"Argh sial, kalau aku tau akan berakting seperti ini, lebih baik aku tidak membantunya saja." Gerutu Amelia dalam hati, ia menyesal sudah mau membantu Alex.
"Eh lihat pak Alex, bukannya gadis di sebelahnya Amelia ya?
"Eh mana_mana?, Eh iya itu Amelia, jangan_jangan mereka sudah jadian lagi."
"Wah benarkah?, Jadi selama ini ternyata mereka memang sudah jadian ya, pantas saja mereka terlihat sangat akrab."
"Iya benar, hmm aku sangat iri terhadap Amelia, sudah cantik punya pacar tampan pula, sedangkan aku, jangankan pacar tampan, pacar jelek saja tidak punya."
"Haaha derita lo itu mah, sudah ah, ayo kembali bekerja."
Begitulah setiap ucapan yang Amelia dengar ketika dia melewati rekan_rekan kerjanya.
"Sialan, jadi itu perempuan yang Alex sukai itu?, Argh sungguh menyebalkan, aku harus memberitahu tante." Gumam seorang perempuan yang berada di dalam restaurant tersebut.
***
Adrian sudah tiba di restauran tempat Amelia bekerja, kemudian ia memarkirkan mobilnya tidak jauh dari restaurant tersebut.
Pandangan Adrian tak lepas dari pintu restauran itu, ia sangat yakin, bahwa Amelia berada di dalam restauran itu.
Selang lima menit, seorang laki_laki keluar dengan menggandeng tangan seorang perempuan, yang tak lain adalah Amelia, mereka terlihat mesra jika menurut pandangan Adrian, padahal sebenarnya tidak.
Adrian kembali mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, amarah dalam dirinya muncul seketika, rahangnya mengeras, tatapan matanya menggelap, seperti ingin membunuh mangsanya.
Giginya beradu dengan kuat, sehingga menimbulkan bunyi yang memilukan.
"Perempuan sialan, beraninya dia bergandengan tangan dengan laki_laki lain, brengsek, perempuan murahan, ******, argh sialan, lihat saja Amelia, kalau sampai kamu berani macam_macam dengan laki_laki sialan itu, aku akan menghabisimu." Geram Adrian sambil memukul setir mobilnya.
Sementara Amelia, tidak menyadari keberadaan suaminya tersebut, ia terus mengomeli Alex, sambil sesekali mencubit tangan Alex agar melepaskan genggaman tangannya, tetapi, Alex malah tertawa dan mempererat genggamannya.
"Sudah, sudah jangan cubit lagi, sakit tau." Ujar Alex di iringi dengan tawanya.
"Dasar sahabat somplak, bisa_bisanya kamu menggunakanku untuk mengusir perempuan itu, benar_benar menyebalkan."
"Haha, ini hanya awalan Amelia, sebenarnya rencana kita selanjutnya lebih rumit, jadi aku mohon untuk bekerja sama nya ya."
"Rencana apa lagi Lex?." Tanya Amelia dengan penasaran.
"Nanti juga kamu akan tau, ayo masuk dulu."
"Kita akan kemana Alex?"
Masuk dulu, nanti kamu akan tau sendiri ok."
"Ok baiklah." Balas Amelia singkat.
Amelia langsung masuk ke dalam mobil Alex, begitu pun juga dengan Alex.
Alex langsung memasang seat belt nya, kemudian ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, sedangkan, di sisi lain, Adrian mengikutinya dari belakang, dengan raut wajah yang gelap menahan amarah yang ada dalam dirinya.
Beberapa menit kemudian, mobil yang di kendarai Alex tiba di sebuah restauran mewah yang berada di bilangan jakarta selatan.
Alex segera memarkirkan mobilnya dengan hati_hati, kemudian ia melepaskan seat belt nya, begitu pun juga dengan Amelia.
Alex turun terlebih dahulu, kemudian ia membuka kan pintu mobil untuk Amelia.
"Terima kasih sahabatku." Ujar Amelia sambil melemparkan senyuman manisnya.
"Sama_sama tuan putri, mari kita segera masuk." Balas Alex sambil mengulurkan tangannya.
"Berlebihan sekali, singkirkan tanganmu, aku bisa jalan sendiri."
"Ya Tuhan Amelia, ayolah kita kan sedang berpura_pura sebagai pasangan, tidak ada salahnya kan kalau kita bergandengan tangan."
"What?, Jadi maksudmu aku harus berpura_pura sebagai pasanganmu begitu?"
"Iya, masa berpura_pura sebagai ibuku, haha lucu sekali kamu."
Amelia menatap Alex dengan kesal, ia sungguh tidak menyangka, bahwa Alex memintanya untuk berpura_pura sebagai pasangannya.
"Alex kamu benar_benar sudah menjebak ku, sialan." Dengus Amelia sambil menatap Alex dengan kesal.
"Kali ini aja Amelia yang cantik, please." Mohon Alex.
"Ok, baiklah, tapi kamu harus ingat, jika perempuan itu mau menyiramku, kamu harus menghadangnya, mengerti?"
"Ok, ok aku mengerti." Ujar Alex .
"Maafkan aku Amelia, kali ini yang akan kita temui adalah tanteku yang super cerewet dan galak." Gumam Alex dalam hati.
Mereka berjalan memasuki restauran mewah tersebut sambil bergandengan tangan, sementara Adrian yang mengikuti mereka berdua pun ikut masuk ke dalan restauran tersebut.
Adrian berjalan sambil menahan emosinya yang seakan_akan mau meledak, pikirannya sudah berkelana entah kemana, sepanjang ia berjalan, matanya tetap fokus ke arah Amelia.
***
Alex tiba di tempat yang sudah ia pesan, dan ternyata di sana sudah ada seorang perempuan yang terlihat sudah berusia 50 tahunan, ia melambaikan tangannya kepada Alex.
Amelia mengernyitkan kedua alisnya, ia sungguh tidak menduga, bahwa Alex memiliki perempuan yang terlihat sudah tua.
"Dasar playboy, bahkan ibu_ibu pun ia embat juga, aish benar_benar nih si Alex." Gumam Amelia dalam hati, ia tidak tau bahwa perempuan itu adalah tantenya Alex.
"Tante sudah lama ya.?" Sapa Alex.
"Sudah DUA PULUH TAHUN ALEX" Balas perempuan yang di panggil tante itu.
"Haha sangat lama sekali ternyata."
Tante itu hanya menatap Alex dengan kesal, lalu ia beralih kepada Amelia yang tengah berdiri di samping Alex.
"Siapa dia?"
"Oh kenalin tante ini Amelia."
"Tante, tunggu, tunggu, bukankah dia kekasihnya Alex?, Kenapa jadi tante.?" Gumam Amelia dalam hati, terlihat jelas wajah bingung Amelia saat ini.
"Oh kalian duduklah."
"Ayo duduk, sayang." Ujar Alex sambil memperlihatkan senyuman tampannya.
"Sialan nih si Alex, drama apa lagi yang ia mainkan sekarang?, Apa aku harus berpura_pura juga ya?, Hmm mungkinkah tante ini kekasih Alex yang tidak mau Alex putuskan?, Ya bisa jadi begitu, makannya Alex memanggilku dengan sebutan sayang." Amelia berbicara kepada dirinya sendiri, kemudian ia duduk di sambil memberikan senyuman manisnya.
Di sisi lain, Adrian duduk tepat si belakang kursi yang di duduki oleh Alex, ia bisa mendengar jelas sebutan Alex terhadap Amelia.
"*******, berani sekali dia memanggil istriku dengan sebutan sayang, tunggu pembalasanku." Adrian bergumam dalam hati, ia ingin sekali memukul Alex sampau mati, dan menghukum Amelia sampai perempuan itu tersiksa.
"Jadi dia siapamu Alex?"
"Tentu dia kekasihku." Balas Alex dengan tenang, sementara Amelia langsung menginjak kaki Alex dan memelototinya.
"Auw" Ringis Alex.
"Ada apa?"
"Tidak ada tan,"
"Yakin dia kekasihmu?"
"Tante tidak percaya?, Apa aku harus membuktikannya.?"
"Coba kamu buktikan, baru tante akan percaya."
"Ok baiklah kalau begitu." Balas Alex.
Alex mendekatkan wajahnya dengan wajah Amelia, sementara Amelia langsung refleks menjauhkan wajahnya, sehingga membuat tante itu tersenyum.
"Sepertinya dia bukan kekasihmu." Ujar tante itu.
"Maaf tante, saya memang kekasih Alex, tetapi saya tidak mau memperlihatkan kemesraan kita di hadapan umum, jadi mohon tante percaya dengan Alex kekasih saya." Amelia berkata sambil menatap tante yang berada di hadapannya, sorot matanya terlihat serius, namun pada kenyataannya, Amelia hanya mengatakan omong kosong saja.
Amelia sendiri tidak tau siapa tante_tante yang berada di hadapannya, yang jelas, Amelia mengira, bahwa tante tersebut adalah kekasih Alex yang tidak ingin di putuskan oleh Alex, jadi Amelia harus bersandiwara layaknya sepasang kekasih.
Amelia tidak menyadari bahwa ucapannya sudah membuat seseorang salah paham, sehingga membuat gelas yang berada di tangan seseorang itu pecah dan melukai tangannya sendiri.
Siapa lagi kalau bukan Adrian Aditama.
"Perempuan sialan, murahan, ******, lihat saja bagaimana aku memberimu pelajaran nanti." Rutuk Adrian dalam hati, sungguh ia sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi, sehingga membuat dirinya hilang kendali dan langsung menghampiri Amelia.
"Sedang apa kamu disini?, Ikut aku pulang." Suara Adrian terdengar sangat menakutkan, apalagi dengan kedatangannya yang tiba_tiba seakan_akan membuat Amelia tersambar petir di siang bolong.
"A ,, Adrian, ke ,, kenapa ka ,, kamu ada disini?" Tanya Amelia dengan rasa takut dan juga gugup.
"Kenapa aku tidak boleh kesini?"
"...." Amelia tidak menjawab, yang ia rasakan saat ini adalah, takut.
Alex menatap tajam Adrian, ia tau bahwa Adrian adalah suami Amelia, dan ia juga tau, jika Adrian yang selalu menuduh Amelia sebagai pembunuh kekasihnya.
Sementara tante yang berada disitu pun merasa penasaran terhadap Adrian, apalagi ketika ia melihat wajah pucat Amelia.
"Ikut aku pulang, atau aku akan mempermalukan mu disini." Adrian kembali berkata dengan nada dinginnya, tatapan matanya yang tajam, mampu membuat Amelia sangat ketakutan, sehingga membuat Amelia menurut.
"Alex aku pergi dulu." Pamit Amelia.
"Amelia.." Panggil Alex sambil meraih tangan Amelia.
"Lepaskan tanganmu." Ujar Adrian dengan tatapan membunuhnya.
"Tidak." Balas Alex dingin.
"Alex ..." Amelia berkata sambil memperlihatkan tatapan memohonnya, sehingga mampu membuat Alex melepaskan tangannya.
Setelah Alex melepaskan tangan Amelia, dengan kasar Adrian pun langsung menarik tangan Amelia dan pergi dengan langkah kaki yang panjang, sehingga membuat Amelia kesulitan untuk menyeimbanginya.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Nur fadillah
Heem...greget banger...😠😠
2023-04-10
0
Rika Khoiriyah
Adrian kebakaran jenggot 🤣🤣🤣🤣
2022-12-15
0
Rika Khoiriyah
Ana mungkin 🤔🤔🤔
2022-12-15
0