Happy Reading.
Setelah kepergian Adrian, Amelia langsung menjatuhkan air matanya, ia sungguh tidak bisa lagi menahan air matanya, apalagi mengingat kejadian tadi, sungguh membuat Amelia sakit hati.
Perempuan mana yang tidak sakit hati, jika di perlakukan buruk oleh suaminya sendiri?, Bahkan di hadapan orang pun Adrian tidak memberinya muka.
"Adrian sebenci itukah kamu terhadapku?, Bahkan di depan sahabatmu pun, kamu tidak bisa menyembunyikan rasa benci mu itu." Amelia bergumam dengan pelan, lalu ia melanjutkan kembali menyantap makanannya yang masih tersisa sangat banyak.
Sementara Adrian tengah menyunggingkan senyumannya, meskipun amarahnya belum reda, tetapi ketika ia melihat tangisan istrinya dari atas, sungguh membuatnya bahagia, ya penderitaan Amelia adalah kebahagiaan Adrian.
"Dasar perempuan cengeng, segitu saja sudah nangis, benar_benar menyebalkan." Adrian bergumam dengan pelan, lalu ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya.
***
Pagi hari telah tiba, Amelia sudah mempersiapkan sarapan untuk suaminya, sebagai seorang istri yang tak di inginkan, Amelia tetap melakukan kewajibannya, meskipun ia tau, bahwa Adrian tidak akan memakan sarapannya, namun Amelia tidak peduli.
Adrian menatap benci Amelia, ia merasa jika Amelia sengaja mencari perhatian darinya, dengan wajah dingin dan nada suara yang juga dingin Adrian berkata.
"Jangan menganggap dirimu seperti istri sungguhan, aku muak melihatnya ,, Adrian berjalan mendekati Amelia yang terlihat sedikit ketakutan, kemudian ia berkata kembali." Ingat kau hanyalah sampah yang tidak pantas berada di sampingku, dan kau hanya seorang perempuan licik yang membunuh kekasihku, apa kau tau, setiap aku melihatmu, aku hanya ingin membunuhmu." Ujar Adrian dengan cengkraman tangannya.
"Aku tidak pernah membunuh kekasihmu Adrian, percayalah, aku sungguh tidak membunuhnya." Amelia berkata sambil berusaha melepaskan cengkraman suaminya.
"Kau sungguh pintar berakting Amelia, tapi aku sama sekali tidak bisa kau tipu." Adrian mendorong tubuh Amelia hingga tersungkur di lantai, ia sungguh sangat membenci perempuan itu.
"Adrian kenapa kamu tidak mempercayaiku? Kenapa?, Meskipun aku mencintaimu tetapi aku bukanlah perempuan licik, aku bukanlah perempuan jahat, aku tidak mungkin membunuh sahabatku sendiri, tolong percayalah." Ujar Amelia di iringi dengan tangis pilunya, ia sungguh tidak bisa lagi menahan air matanya.
"DIAM, dasar perempuan sialan, seharusnya kau yang mati, bukan kekasihku, aku tidak akan pernah mempercayaimu Amelia, kau adalah seorang pembunuh, pembunuh kekasihku." Adrian berucap dengan nada tingginya, tatapan matanya seakan_akan ingin membunuh Amelia.
Adrian pergi melangkahkan kakinya keluar dari apartemen, sementara Amelia masih menangis di lantai.
Sakit?, Pasti sangat sakit jika orang yang kita cintai malah menuduh kita sebagai pembunuh, dan bahkan ingin menghancurkan hidup kita, lalu bagaimana Amelia akan menghadapi hari_hari berikutnya?
Apakah Amelia bisa tahan dengan siksaan yang akan di terimanya nanti?, Lalu apakah Adrian akan dapat mencintainya?, Tentu, tapi setelah Adrian kehilangan Amelia maka ia akan menyadari bahwa Amelia adalah perempuan yang sangat di cintai nya.
Perlahan Amelia bangkit, lalu ia melangkahkan kakinya menuju meja makan, Amelia memakan sarapan yang tadi ia siapkan untuk suaminya Adrian.
Meskipun hatinya sakit, tetapi ia tetap memaksakan dirinya untuk memakan sarapannya.
Ketika Amelia tengah memakan sarapannya, tiba-tiba ponsel Amelia berbunyi, Amelia pun meraihnya dan melihat siapa yang menghubunginya, dan ternyata Alex sang meneger di restauran tempatnya bekerja.
Amelia menghapus air matanya, lalu ia menggeser tombol yang berwarna hijau, dengan suara yang masih sedikit sendu, Amelia pun berkata.
"Ada apa Alex? Kenapa kamu telpon aku?"
"Ya Tuhan Amelia, ada apa dengan suaramu?, Sepertinya kamu habis nangis ya?" Alex bukannya menjawab pertanyaan Amelia, tetapi ia malah menanyakan keadaan Amelia.
"Aku tidak apa_apa, dan aku tidak habis menangis, katakan kenapa kamu menelponku.?" Ujar Amelia berbohong.
"Sungguh?, Aku tau kamu pasti berbohong Amelia, katakan siapa yang sudah membuatmu menangis?, Apakah suamimu itu?" Tanya Alex terdengar tidak percaya, Alex memang sangat care terhadap Amelia, tak cuma Alex, Amelia masih memiliki sahabat yang bernama Dita, namun sahabatnya itu masih berada di kampung halamannya.
"Tidak ada Alex, aku baik_baik saja, ada apa kamu menelponku?"
"Meskipun Alex tidak percaya, namun Alex juga tidak ingin memaksa Amelia untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, ia sendiri tau sifat Amelia seperti apa.
"Aku hanya kangen denganmu." Ujar Alex sambil terkekeh kecil, sehingga membuat Amelia memutar kedua bola matanya dengan malas.
"Jangan becanda Alex, cepat katakan."
"Aku serius Amelia, aku sungguh kangen denganmu, apakah kamu tidak kangen kepadaku hmm?"
"Dasar playboy, sudah berapa banyak perempuan yang kamu bilang kangen Lex?, Maaf aku sudah menikah, jadi carilah perempuan lain yang bisa kamu gombalin."
"Aku jamin cepat atau lambat kamu pasti akan bercerai dengan suamimu itu Amelia, percayalah." Ujar Alex dengan nada santai namun terdengar menusuk di telinga Amelia, pasalnya ucapan Alex memang benar adanya, cepat atau lambat, Amelia akan di ceraikan oleh Adrian.
"Kau benar Alex, tetapi meskipun aku sudah bercerai dengannya, aku tetap tidak mau sama kamu si playboy yang sok kegantengan."
"Aku memang ganteng Amelia, buktinya banyak perempuan yang mengejar_ngejarku, kamu pasti akan menyesal, jika tidak bersamaku hmm"
"Ya ya aku pasti menyesal jika aku bersamamu, ah sudahlah aku tau kamu menelponku pasti ingin minta bantuan dariku kan?" Ujar Amelia tepat sasaran.
Alex terkekeh dengan pelan "Kamu memang paling ngerti aku Amel " Ucap Alex
"Jangan panggil aku Amel lagi Alex, apa kamu lupa dengan ucapanku.?" Ujar Amelia dengan nada dingin nya.
"Maafkan aku, aku tidak akan lagi memanggilmu dengan sebutan itu." Ujar Alex terdengar bersalah, pasalnya Alex memang tau kehidupan pribadi Amelia, apalagi Amelia pernah menceritakan kisah cintanya dengan Vino.
"Lupakan, jadi apa yang bisa aku bantu?"
"Aku ingin kau pura_pura jadi kekasihku satu hari saja please."
"Untuk apa?, Kenapa kamu tidak cari perempuan lain?, Kamu tau aku sudah menikah."
"Amelia please karena hanya kamu yang bisa membantuku kali ini, kalau ada Dita, pasti aku akan meminta bantuannya."
"Tapi untuk apa dulu? Aku tidak mau terlibat dalam scandalmu Lex.".
"Ya Tuhan Amelia, aku bukan lelaki bajingan juga kali, pokoknya aku minta bantuanmu kali ini saja, nanti aku jelaskan ok."
"Amelia memikirkan permintaan sahabatnya itu, ia memang sering membantu Alex dan Alex pun sering membantunya ketika ia di kejar_kejar oleh beberapa laki_laki yang menyukainya.
"Hmm baiklah, aku akan membantumu, tapi ini yang terakhir kalinya, mengerti."
"Terima kasih Amelia kamu memang sahabat terbaikku."
"Jadi kapan rencananya?"
"Besok siang pukul 13.00 aku akan menjemputmu ok."
"Tidak perlu menjemput ku, kita ketemu di restauran saja."
"Hmm baiklah, kalau begitu aku tutup dulu telponnya bye baby see you." Ujar Alex seperti biasanya ia pasti akan memanggil Amelia dengan sebutan baby jika ia akan mengakhiri panggilannya.
"Dasar Alex, selalu saja seperti ini, tapi apa aku harus meminta izin kepada Adrian ya?, Ah sudahlah, toh Adrian sendiri tidak akan mencampuri privasi ku, begitu pun juga denganku, jadi mungkin ini tidak masalah bukan." Gumam Amelia dengan pelan, ia merasa jauh lebih baikan setelah mengobrol dengan sahabat sekaligus atasannya di tempat ia bekerja.
Amelia kembali melanjutkan lagi sarapannya, ia kini sudah mulai tenang.
Amelia memang hidup di keliling orang_orang yang care dan sayang kepadanya, dari mulai ayahnya yang sudah pergi meninggalkannya, lalu sahabatnya Alex dan juga Dita.
Namun hanya Adrian lah sang iblis yang menyakiti fisik dan juga batin Amelia, meskipun begitu, Amelia tetap tidak bisa berbuat apa_apa, ia hanya bisa menerima perlakuan Adrian yang kasar dan juga ucapannya yang menyakitkan.
Jika kalian suka tinggalkan komentar kalian di bawah ya, supaya author semangat up nya
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Erny Manangkari
Amelia secepatnya kamu akan terlepas dari adiran yang hahat
2022-09-15
0
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
Amelia kenapa kau bertahan dengan Alex?🧐🤔🤔lebih baik mundur teratur daripada disiksa lahir batin 😡👊👊
2022-07-08
0
Trie Suwandayani
vino cepat kau pulang
2022-06-02
0