04 Penderitaan Amelia

Happy Reading.

Pagi menjelang siang, Amelia tengah duduk di kursi makannya, ia berniat untuk melakukan aktifitas sehari-hari, Amelia bekerja di salah satu restauran yang berada di kawasan Jakarta Pusat sebagai kasir.

Amelia Lacarla adalah gadis cantik, dengan tinggi badan 168 cm, ia memiliki lekuk tubuh bak gitar spanyol, Amelia sebenarnya bukan warga asli Jakarta, namun karena ayahnya bekerja di jakarta dan memutuskan untuk tinggal di Jakarta, maka dengan terpaksa Amelia pun harus mengikuti ayahnya.

Ayah Amelia bekerja sebagai sopir pribadi dari keluarga ternama, setelah ibu Amelia meninggal, ayahnya tidak pernah lagi pulang ke kampung halamannya yang berada di Bandung, lalu ia memutuskan untuk mengajak Amelia tinggal bersamanya yang pada saat itu Amelia berusia 14 tahun.

Amelia tengah menyantap sarapan paginya, namun tiba-tiba suara ketukan pintu pun menghentikan aktifitasnya, dengan malas Amelia pun menghampiri pintu tersebut.

Amelia terkejut, ketika melihat Adrian yang tengah berdiri di depan pintu, ia sama sekali tidak menyangka, bahwa Adrian akan datang ke tempatnya.

"Ternyata benar kau ada disni, ikut aku pulang, jangan sampai membuatku marah." Ujar Adrian dingin tanpa menunggu Amelia berkata.

"Bisa ti,,,tidak a,,,aku tinggal disini saja." Amelia berkata dengan gugup, bahkan ia tidak berani menatap laki-laki yang berada di hadapannya.

Mendengar ucapan Amelia, sontak saja membuat Adrian kesal, wajahnya berubah menjadi gelap, matanya menatap tajam gadis yang berada di hadapannya itu, tangannya yang besar mencengkram kuat dagu Amelia, sehingga membuat Amelia meringis kesakitan, namun Adrian sama sekali tidak menghiraukannya.

"Jangan membuatku marah Amelia, bukankah kau ingin menjadi istriku? Maka patuhilah dan ikuti setiap ucapan-ucapanku, jangan sampai aku menyiksamu dengan cara yang kejam, apakah kau mengerti?" Ujar Adrian dengan tegas tanpa melepaskan cengkramannya.

Amelia hanya bisa memejamkan kedua bola matanya, ia tidak berani menatap laki-laki yang berada di hadapannya, ia pun hanya bisa pasrah dan mengikuti setiap ucapan suaminya itu.

"Baiklah, a,,,aku akan ikut denganmu, jadi tolong lepaskan tanganmu Adrian." Jawab Amelia dengan suara pelannya.

"Bagus, segera rapikan semua barang-barangmu, aku hanya memberimu waktu dua puluh menit dari sekarang, mengerti." Adrian berkata sembari melepaskan cengkramannya, lalu ia berjalan memasuki rumah kontrakan Amelia dengan gaya khasnya.

Sementara Amelia berjalan di belakangnya dengan langkah kaki yang sedikit lambat. "Hey cepat, kenapa lambat sekali? Apa kau ini seekor siput? Sangat lambat." Bentak Adrian dengan tiba-tiba.

Amelia merasa terkejut, lalu dengan cepat ia pun berlari menuju pintu kamarnya tanpa menghiraukan tatapan tajam dari suaminya tersebut.

***

Dua puluh menit kemudian, Amelia sudah selesai membereskan barang-barangnya, dengan segera ia pun keluar menghampiri Adrian yang tengah duduk di atas sofa.

Adrian menatap tajam Amelia, namun Amelia hanya menundukkan kepalanya, Amelia tidak berani mengeluarkan suaranya, apalagi Adrian menatapnya seperti ingin membunuhnya saja.

Adrian berdiri, kemudian ia berjalan sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya, sementara Amelia mengekori nya dari belakang.

"Amelia mau pindah ya?" Tanya sang punya kontrakan yang memang tinggalnya tidak jauh dari tempat tinggal Amelia.

"Iya bu, kebetulan ibu ada disini, saya mau menyerahkan kunci rumah ini, terima kasih bu." Ujar Amelia sambil memperlihatkan senyuman cantik di bibirnya.

Adrian yang melihat sekilas senyuman manis Amelia pun seketika tertegun, ia memang belum pernah melihat Amelia tersenyum, apalagi semenjak kekasihnya meninggal.

"Wah sayang sekali ya, padahal ibu sangat cocok dengan mu Amelia, kamu sangat baik, dan selalu membayar tepat waktu, tidak seperti yang lainnya."

Amelia hendak membuka mulutnya, namun tiba-tiba Adrian berkata dengan nada datarnya" Apa kau mau aku tinggal disini? Cepat, aku tidak punya waktu banyak."

"Kalau begitu saya permisi dulu bu." Dengan cepat Amelia pun menghampiri Adrian yang terlihat kesal, kemudian Amelia memasukan kopernya ke dalam bagasi mobil.

Lalu ia masuk ke dalam mobil, sementara Adrian sudah duduk manis di kursi kemudinya, ia menatap lurus ke depan, lalu melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang.

"Baca itu." Ucap Adrian sambil melemparkan berkas yang udah dia siapkan sebelum pernikahannya di mulai.

"A,,,apa ini?" Tanya Amelia terlihat bingung.

"Apa kau bodoh?" Adrian menatap kesal Amelia, lalu ia kembali berkata dengan nada dinginnya." Aku suruh baca, berarti kau harus baca, bukan bertanya, dasar bodoh."

"Ya ya aku memang bodoh Adrian, maki aku sepuasnya. " Ucap Amelia dalam hati. Dengan rasa penasarannya, Amelia pun membuka berkas tersebut, lalu ia membacanya dalam hati.

Setelah lima menit Amelia membaca berkas tersebut, Amelia pun tersenyum sambil menatap Adrian dengan tatapan sendunya, kemudian Amelia berkata.

"Aku mengerti, dan aku akan menuruti semua keinginanmu Adrian, tapi bolehkah aku memiliki privasi sendiri sama sepertimu?"

"Terserah kau saja, selama kau tidak mengganggu privasiku, kau bebas melakukan apapun yang kau mau, dan ingat, jangan pernah memasuki kamarku, dan bila aku membawa perempuan ke apartemenku, kau hanya perlu diam dan tutup mulut. Ingat Amelia aku tidak pernah mencintaimu sedikit pun." Ujar Adrian dengan tegas dan juga tatapan matanya tajam.

"Aku mengerti Adrian, kamu tidak perlu mengulang ucapanmu." Jawab Amelia dengan senyuman terpaksa.

Sesungguhnya hati Amelia sangat sakit, ketika ia membaca setiap kata yang ada di dalam berkas tersebut, namun sekuat mungkin Amelia menahan rasa sesak di dadanya, ia tak mau jika ia harus menangis di hadapan laki-laki yang tak berperasaan itu.

"Bagus kalau begitu, tanda tanganlah, dan ingat perjanjian ini hanya kita berdua yang tau, jangan sampai mama dan papa tau, kalau sampai mereka tau, maka hidupmu akan hancur. Mengerti."

"Aku mengerti." Amelia berkata, sambil menanda tangani surat perjanjian tersebut. " Mungkin aku memang tidak bisa mendapatkan cintamu Adrian, karena kamu begitu membenciku, dan mungkin aku harus menyerah." Ucap Amelia dalam hati.

"Ini baru permulaan Amelia, tunggu hari-hari berikutnya, kau pasti akan merasakan penderitaanmu." Adrian membatin sambil menatap sekilas ke arah Amelia.

***

Apartemen

Mobil Adrian telah tiba di kediamannya, dengan segera Adrian pun memarkirkan mobilnya. Adrian menoleh ke arah Amelia yang tengah tertidur pulas. "Hey bangun sudah sampai." Ujar Adrian sedikit berteriak.

Amelia seketika bangun dan langsung turun dari mobilnya, dengan cepat ia mengeluarkan koper yang berada di bagasi mobil, sementara Adrian sudah melangkahkan kakinya dengan sedikit cepat, sehingga membuat Amelia harus berlari mengejarnya.

"CEPAT. Dasar siput, jalan aja lelet menyebalkan." Ujar Adrian sambil menatap kesal Amelia.

"Maaf, bisakah jalanmu pelan sedikit, aku tidak bisa menyeimbanginya." Ucap Amelia tanpa menatap wajah Adrian.

Adrian tidak menanggapi ucapan Amelia, ia masih berjalan dengan langkah kaki panjangnya, sementara Amelia menghembuskan nafasnya dengan pelan, seharusnya ia tau, bahwa Adrian tidak akan mungkin mendengarkan permintaannya.

***

"Rapikan barang-barangmu disana, dan buatkan aku secangkir kopi, jangan terlalu manis." Ujar Adrian setelah tiba di dalam Apartemennya.

Amelia hanya menganggukan kepalanya, kemudian ia pun segera membawa kopernya ke dalam kamar yang di tunjuk suaminya tersebut.

Amelia menaruh kopernya, lalu ia bergegas menuju dapur dan membuatkan secangkir kopi untuk suaminya.

"Gulanya satu sendok atau setengah sendok ya? Ah mungkin setengah sendok, dia tadi bilang jangan terlalu manis." Amelia bergumam dengan pelan, lalu ia pun menaruh setengah sendok gula ke dalam kopinya, setelah selesai Amelia pun menghampiri Adrian yang tengah duduk bersandar di atas sofa.

"Ini kopinya." Ujar Amelia sembari menyodorkan secangkir kopi tadi.

Adrian menatap kopi tersebut, lalu ia mengambil dan meminunnya, mata Adrian melotot lalu menyemburkan kopi itu ke dasar lantai.

"Aku bilang jangan terlalu manis, bukan berarti pahit, dasar perempuan sial, bikin kopi saja tidak becus, minggir." Adrian berkata dengan nada tingginya, ia menatap Amelia seakan-akan ia ingin membunuhnya.

"Maafkan, aku.... "

"Aku tidak butuh kata maafmu. Sudahlah, lama-lama aku muak melihat tampangmu itu." Setelah mengatakanlah hal itu, Adrian pun langsung melangkahkan kedua kakinya pergi menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

"Sabar Amelia, kamu harus bisa menahannya, jangan menangis, jangan menangis." Ucap Amelia dalam hati, ia menyemangati dirinya sendiri, namun air matanya tidak bisa ia bendung lagi. Air mata itu jatuh tanpa permisi membasahi pipi wajah cantik Amelia.

***

"Ini belum seberapa Amelia, kamu akan merasakan penderitaan selanjutnya." Gumam Adrian setelah tiba di kamarnya.

Adrian merasa puas, ketika ia melihat raut wajah Amelia yang menyedihkan tadi. Adrian sama sekali tidak merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan tadi terhadap Amelia.

Tiba-tiba ponsel Adrian berbunyi, dengan malas Adrian pun meraih ponselnya yang berada di dalan saku celananya.

"Ada apa." Tanya Adrian setelah ia mengangkat panggilan tersebut.

"Lo dimana? Gw mau ke tempat lo." Ujar sang penelpon yang tak lain adalah Daniel sahabat Adrian.

"Mau ngapain ke tempat gw?"

"Mau nginep lah, ngapain lagi."

"Tumben lo nginep di tempat gw."

"Aish lo ini banyak tanya, udah ah gw otw ke tempat lo." Daniel berkata, lalu ia pun memutuskan panggilannya.

"Dasar sialan, beraninya memutuskan panggilannya, lihat saja gw akan memotong gajinya." Adrian mengumpat dengan kesal, lalu ia menaruh ponselnya di atas nakas, kemudian ia pun bergegas melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Erny Manangkari

Erny Manangkari

kasihan Amelia.. ntar kamu Adrian akan nyesal

2022-09-15

0

Akira Pratiwie

Akira Pratiwie

untung cuma novel Adrian..Amelia trsakiti psti endingnya jg blik sama u..andai kisah nyata sdah ogah Amel SMA u

2022-09-04

0

lovely

lovely

muak tapi di jmput dasar laki2 lucnutt

2022-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 01 Pernikahan Amelia dan Adrian.
2 02 Di Tinggal Sendirian
3 03 Nomor Tidak Dikenal
4 04 Penderitaan Amelia
5 05.Sebuah Penghinaan
6 06.Sahabat Amelia
7 07. Masalalu
8 08. Kenyataan Yang Menyakitkan
9 09. Tangis Pilu Amelia
10 10. Panggilan Dari Vino
11 11. Berbohong
12 12.Murka
13 13.Sandiwara
14 14. Perasaan yang menyakitkan
15 Rumah Sakit
16 Terkurung dalam Lingkaran
17 Merindukanmu
18 Bab.18 Pertemuan
19 19.Iblis Gila
20 Alasan di balik kematian Nisa
21 Perasaan Hampa
22 Sebuah permintaan
23 Sebuah pengakuan
24 Mengamuk
25 Satu Minggu Kesempatan
26 26. Melarikan Diri
27 Kecelekaan
28 28 Akan membawa pergi.
29 Surat Cerai
30 Disaat Aku Mencintaimu
31 Mencari tau keberadaannya
32 32. Sadar dari koma
33 33. Penyakit Vino
34 34. Membuat Kenangan Indah.
35 35.Takut kehilanganmu
36 36. Obsesi Adrian
37 37. Takdir Tuhan
38 38. Buku kecil
39 39. Ingin selalu di sampingmu
40 40. Harus mendapatkan nya.
41 41. Gelisah
42 42.Pertemuan
43 43.Sangat membencimu.
44 44. Koma
45 45.Tidak akan melepaskannya.
46 46. Kenyataan yang memilukan.
47 47. Semakin memburuk.
48 48. Sadar dari koma.
49 49. Cerita Adrian.
50 50. Sebuah permintaan.
51 Kepergian Vino
52 52. Berita kematian Vino
53 53. Tekad Adrian
54 54. Negara A
55 55.Selamat tinggal cinta pertama
56 56. Hilangnya rasa benci
57 57. Menunggu pertunjukkan
58 58. Penampilan konyol Adrian.
59 59. Tertawa bersama.
60 60. Hukuman untuk Daniel
61 61.Uring-uringan
62 62. Kelakuan manis Adrian
63 63. Arga Putra Sanjaya
64 64. Mengingatnya
65 65. Dunia gelap Arga
66 Visual tokoh.
67 66. THE KING OF MAFIA(DEADLY DEVIL)
68 67. Sahabat gila. ADRIAN DAN DANIEL.
69 68. Morning Kiss
70 69. Hukuman bos sialan
71 70. Gugup
72 71. Rahasia Arga.
73 72. Kediaman Aditama
74 73. Menunggu tiga hari
75 74. Kesempatan untuk Adrian.
76 75. Mengundurkan Diri
77 76. Pertama kalinya
78 77. Si Pengganggu
79 78. Rencana
80 79. Will you marry me
81 80. Bahagia
82 81. Gugup
83 82. Fitting baju pengantin.
84 83. Tidak suka.
85 84. Pesta pernikahan.
86 85. Pesta pernikahan 2.
87 86. MP begitu saja.
88 87. Gagal lagi.
89 88.Jiwa jomblo Rehan
90 89. Malam yang panjang.
91 90. Bahagia.
92 91. Pamer
93 92. Pasangan romantis.
94 93. Kesabaran sang jomblo
95 94. Kucing dan Tikus.
96 95. Jiwa kepo Daniel.
97 96. Honeymoon.
98 97. Honeymoon part2
99 98. Alina & Rehan
100 99. Back to Jakarta
101 100. Kehamilan Amelia
102 101. Ngidam ..
103 102. Gadis polos.
104 103. Kekesalan sang jomblo
105 104. Isi hati Dita
106 105. Tamat.
107 Pengumuman.
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01 Pernikahan Amelia dan Adrian.
2
02 Di Tinggal Sendirian
3
03 Nomor Tidak Dikenal
4
04 Penderitaan Amelia
5
05.Sebuah Penghinaan
6
06.Sahabat Amelia
7
07. Masalalu
8
08. Kenyataan Yang Menyakitkan
9
09. Tangis Pilu Amelia
10
10. Panggilan Dari Vino
11
11. Berbohong
12
12.Murka
13
13.Sandiwara
14
14. Perasaan yang menyakitkan
15
Rumah Sakit
16
Terkurung dalam Lingkaran
17
Merindukanmu
18
Bab.18 Pertemuan
19
19.Iblis Gila
20
Alasan di balik kematian Nisa
21
Perasaan Hampa
22
Sebuah permintaan
23
Sebuah pengakuan
24
Mengamuk
25
Satu Minggu Kesempatan
26
26. Melarikan Diri
27
Kecelekaan
28
28 Akan membawa pergi.
29
Surat Cerai
30
Disaat Aku Mencintaimu
31
Mencari tau keberadaannya
32
32. Sadar dari koma
33
33. Penyakit Vino
34
34. Membuat Kenangan Indah.
35
35.Takut kehilanganmu
36
36. Obsesi Adrian
37
37. Takdir Tuhan
38
38. Buku kecil
39
39. Ingin selalu di sampingmu
40
40. Harus mendapatkan nya.
41
41. Gelisah
42
42.Pertemuan
43
43.Sangat membencimu.
44
44. Koma
45
45.Tidak akan melepaskannya.
46
46. Kenyataan yang memilukan.
47
47. Semakin memburuk.
48
48. Sadar dari koma.
49
49. Cerita Adrian.
50
50. Sebuah permintaan.
51
Kepergian Vino
52
52. Berita kematian Vino
53
53. Tekad Adrian
54
54. Negara A
55
55.Selamat tinggal cinta pertama
56
56. Hilangnya rasa benci
57
57. Menunggu pertunjukkan
58
58. Penampilan konyol Adrian.
59
59. Tertawa bersama.
60
60. Hukuman untuk Daniel
61
61.Uring-uringan
62
62. Kelakuan manis Adrian
63
63. Arga Putra Sanjaya
64
64. Mengingatnya
65
65. Dunia gelap Arga
66
Visual tokoh.
67
66. THE KING OF MAFIA(DEADLY DEVIL)
68
67. Sahabat gila. ADRIAN DAN DANIEL.
69
68. Morning Kiss
70
69. Hukuman bos sialan
71
70. Gugup
72
71. Rahasia Arga.
73
72. Kediaman Aditama
74
73. Menunggu tiga hari
75
74. Kesempatan untuk Adrian.
76
75. Mengundurkan Diri
77
76. Pertama kalinya
78
77. Si Pengganggu
79
78. Rencana
80
79. Will you marry me
81
80. Bahagia
82
81. Gugup
83
82. Fitting baju pengantin.
84
83. Tidak suka.
85
84. Pesta pernikahan.
86
85. Pesta pernikahan 2.
87
86. MP begitu saja.
88
87. Gagal lagi.
89
88.Jiwa jomblo Rehan
90
89. Malam yang panjang.
91
90. Bahagia.
92
91. Pamer
93
92. Pasangan romantis.
94
93. Kesabaran sang jomblo
95
94. Kucing dan Tikus.
96
95. Jiwa kepo Daniel.
97
96. Honeymoon.
98
97. Honeymoon part2
99
98. Alina & Rehan
100
99. Back to Jakarta
101
100. Kehamilan Amelia
102
101. Ngidam ..
103
102. Gadis polos.
104
103. Kekesalan sang jomblo
105
104. Isi hati Dita
106
105. Tamat.
107
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!