Mengejar Cinta Mantan Istriku
Jangan lupa
like
koment
Vote
Happy Reading.
Namaku Amelia. Aku berumur dua puluh empat tahun. Aku mencintai laki-laki yang tidak lain adalah kekasih sahabatku Nisa, dia bernama Adrian, dia tampan dan juga kaya, dia juga sangat mencintai sahabatku Nisa, sampai dimana mereka akan menikah, namun mobil yang di tumpangi Nisa dan aku mengalami kecelakaan dan membuat Nisa meninggal di tempat kejadian. Sementara aku selamat karena Nisa mendorongku keluar dari dalam mobil, sementara dirinya terjebak bersama api yang membuat mobil itu terbakar dan meledak seketika.
Dari kejadian itu, Adrian selalu menyalahkanku bahkan dia sangat membenciku, kebenciannya makin bertambah ketika orangtuanya menyuruhnya untuk menikahi ku, aku tidak tau kenapa orangtua Adrian menyuruh anaknya untuk menikah denganku, setelah kepergian ayahku.
Ya setelah seminggu kepergian Nisa sahabatku, ayahku pun pergi meninggalkan ku seorang diri di dunia ini, ayahku mengalami kecelakaan lalulintas ketika ia akan menjemput bosnya yang tak lain adalah ayah Adrian.
Aku masih ingat ketika kita akan melangsungkan pernikahan, Adrian mengatakan ucapan yang begitu menyakitkan kepadaku.
"Aku menikahimu bukan berarti aku mencintaimu, dan kau harus ingat cintaku hanya untuk Nisa sahabatmu, jadi jangan berpikir untuk memiliki hatiku ataupun tubuhku, karena aku sama sekali tidak tertarik dengan dirimu, dan bahkan aku sangat membencimu Amelia, kau sudah membunuh calon istriku, seharusnya kau yang mati bukan dia." Sakit bukan jika mendengar ucapan itu keluar dari mulut laki-laki yang kita cintai? Namun aku hanya bisa menahannya dan aku harus sadar diri bahwa aku memang bukanlah perempuan yang di cintainya.
Jika kalian tanya mengapa aku mencintai kekasih sahabatku sendiri, maka aku akan menjawabnya, karena aku jatuh cinta pada pandangan pertama sebelum aku tau kalau dia adalah kekasih Nisa sahabatku, aku bertemu dengannya ketika aku sedang mengalami musibah, pada saat itu aku hampir saja di lecehkan lalu Adrian datang dengan wajah tampannya ia menyelamatkanku dari pria brengsek yang ingin melecehkanku dan pada saat itulah aku jatuh cinta kepadanya.
***
Pernikahan Adrian dan Amelia.
"Amelia kamu terlihat cantik dengan gaun itu," Ujar Laras sang ibunda Adrian.
Amelia tersenyum simpul, meskipun ia sangat mencintai Adrian, namun ia tau tak semestinya ia menikah dengan Adrian, karena bagaimanapun juga, Adrian tidak mencintainya sama sekali apalagi setelah kepergian kekasih Adrian yang baru dua minggu.
"Tante berlebihan Amelia tidak cantik tante, mungkin karena gaun inilah yang membuat Amel terlihat cantik." Amelia berkata dengan nada sedikit bergetar.
"Sayang kamu sangat cantik meskipun tanpa gaun itu."
"Mama tidak usah berlebihan dia tidak cantik sama sekali. Di bandingkan dengan Nisa dia bukanlah apa_apa." Tiba_tiba terdengar suara bariton dari ambang pintu, dia tengah menatap tajam Amelia, sehingga membuat Amelia merasa ketakutan, siapa lagi kalau bukan Adrian calon suami Amelia.
"Sayang kenapa kamu bicara seperti itu? Nisa sudah meninggal, dan sekarang Amelia adalah calon istrimu, kamu jangan berbicara sembarangan, mama tidak suka." Laras menatap tajam Adrian, sementara Adrian hanya berdecak kesal.
"Kalian kenapa masih disini, ayo turun acaranya akan segera di mulai. Ingat Adrian, kamu jangan berbuat macam_macam."Ujar pak Anggara selaku ayah dari Adrian.
"Sialan... Lihat saja bagaimana aku akan menghukummu karena sudah membuat kekasihku pergi meninggalkanku." Gumam Adrian dalam hati, ia menatap Amelia penuh dengan rasa benci.
Laras menuntun Amelia untuk menuruni anak tangga namun ketika hendak melewati Adrian, tangan Amelia di cekal dengan sangat kuat sehingga membuat Amelia sedikit kesakitan."Biarkan aku yang menggandengnya mah." Ujar Adrian kepada mamanya.
Mama Laras tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, kemudian ia menyerahkan Amelia kepada anak semata wayangnya.
Adrian berbisik di telinga Amelia,"Aku menikahimu bukan berarti aku mencintaimu dan kau harus ingat, cintaku hanya untuk Nisa sahabatmu jadi jangan berpikir untuk memiliki hatiku ataupun tubuhku, karena aku sama sekali tidak tertarik dengan dirimu, dan bahkan aku sangat membencimu Amelia, kau sudah membunuh calon istriku seharusnya kau yang mati, bukan dia."
Deg...
Seketika jantung Amelia berdetak dengan sangat cepat, ia merasakan aura membunuh dari dalam diri Adrian, sungguh ia tidak mengerti dengan calon suaminya tersebut, kenapa dia harus menyalahkan dirinya padahal jelas_jelas itu semua karena kecelakaan.
Amelia selamat karena di dorong keluar oleh sahabatnya itu bukan kemauan Amelia sendiri, bahkan Amelia berusaha untuk menyelamatkan sahabatnya, namun jika Tuhan sudah berkehendak maka manusia hanya bisa menerimanya. Amelia tidak menjawab ucapan calon suaminya itu, ia lebih memilih untuk diam.
***
Acara pernikahan telah selesai, Amelia kembali ke dalam kamar yang berada di hotel bintang lima di kawasan Jakarta selatan.
Ketika ia hendak melepaskan gaun pengantin nya, tiba-tiba pintu kamar tersebut terbuka dan menampilkan sosok tampan yang tengah berdiri menatapnya dengan tajam, siapa lagi kalau bukan Adrian.
"Kenapa kau tidak lanjutkan? Apa kau malu karena ada aku disini? Tenang saja aku sama sekali tidak tertarik dengan tubuhmu itu, karena tubuhmu tidak sebagus tubuh Nisa kekasihku."
"Aku tau."
"Lalu kenapa kau tidak jadi mengganti pakaianmu.?"
"Aku akan ganti tapi tidak disni." Amelia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, namun sebelum ia memegang pintu kamar mandi tersebut, Adrian sudah mencekal tangannya dengan kuat, sehingga membuat Amelia kesakitan.
"Lepaskan Adrian kau menyakitiku." ujar Amelia sambil berusaha untuk melepaskan cengkraman Adrian.
"Kau harus tau Amelia, pernikahan ini hanyalah kebohongan aku tidak sudi memiliki istri sepertimu terlebih lagi kamu adalah pembunuh kekasihku, dan ingat aku akan menceraikanmu setelah enam bulan jadi kau harus tau batasanmu."
"Aku tau kau tidak perlu memperingati aku, karena ingatanku panjang dan aku bukan pembunuh jadi berhenti menyalahkanku atas kematian kekasihmu."
"Haha... "Adrian tertawa mengejek. "Kau memang pembunuh Amelia kau memang ingin memisahkanku dengan Nisa, karena aku tau kau sangat mencintaiku benar bukan?"
Deg..
Seketika jantung Amelia berdetak dengan cepat bagaimana bisa Adrian tau kalau dirinya mencintainya? Pantas saja Adrian selalu menyalahkan Amelia atas kematian kekasihnya.
"Adrian aku akui aku memang mencintaimu tapi itu sebelum aku tau kalau kau adalah kekasih sahabatku, tapi aku bukanlah perempuan yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan cintaku aku bukan pembunuh, aku tidak pernah membunuh Nisa sahabatku sendiri." Amelia berteriak sambil mengeluarkan air matanya.
"Diaaam.... Jangan pernah memperlihatkan air mata buayamu di hadapanku Amelia, karena aku sama sekali tidak terpengaruh." Ujar Adrian sambil melepaskan cengkramannya dengan kasar sehingga membuat Amelia terjatuh di lantai. Amelia menangis tanpa bersuara ia tidak tau lagi harus berkata apa.
"Sialan... Pergi dari hadapanku aku muak melihat wajahmu itu." Bentak Adrian dengan kencang sehingga membuat Amelia langsung bangun dan berjalan menghampiri pintu kamar mandi.
"Argh sialan... Kenapa papa menikahkanku dengan dia? aku harus buat dia menyesal karena sudah menikah denganku." Adrian bergumam dengan pelan.
Adrian memang sangat membenci amelia ia selalu menyalahkan Amelia atas kematian kekasihnya sekaligus sahabat Amelia, karena Adrian selalu berpikir bahwa kecelakaan itu hanyalah rekayasa Amelia saja, Adrian tau jika Amelia mencintai dirinya, sehingga Adrian berpikir bahwa Amelia lah yang membunuh kekasihnya sehingga membuat Amelia bisa memiliki dirinya. Apalagi secara kebetulan orangtua Adrian menikahkan dirinya dengan Amelia.
Bersambung .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Fawaz Al ashy
oh Amelia yang malang,.. kan kan kau bahagia nanti jadi sedih deh air mata ku menetes baru 1 episode udh mewek.. /Sob/
2024-07-03
0
Ilyloveme
Ortu yg egois, udah jelas anaknya ga suka malah dipaksa nikah… kasian anak orang
2023-01-11
1
Rika Khoiriyah
ya ya ya, pada akhirnya kamu sendiri yg akan menyesal 🙄🙄🙄
2022-12-15
0