Bab-3. Do'amu Terkabul Pina

"Kurang ajar.. Orang gila mana yang membuat novel semenyedihkan ini, ? Masa iya pemeran utama nya harus mati mengenaskan.. Mana dia mati nya saat di nodai lagi, " gerutu Pina.

"Udah mah di jebak sama sodara gilanya, di biarin sama ayah nya, eehh mati pun dengan cara begitu, " Pina terus menggerutu.

"Kalo aku digituin, udah ku lawan tuh mereka, ku tendang burung orang yang menodai ku, " gerutu Pina lagi.

JLEDARRR..

JLEDARRRR..

Tepat setelah Pina bicara, suara petir pun bersautan seperti pertanda bahwa ucapan Pina telah tertuliskan.

"Ini juga di depan ada apa sih, ? lama bener macet nya, " tanya Pina pada diri sendiri kini Pina jadi uring-uringan gara-gara membaca novel itu.

Emosi Pina naik secara drastis, seakan-akan Pina melihat adegan dalam novel tepat di depan matanya.

Mood Pina makin rusak karna hujan terus turun dengan deras, di barengi suara petir yang terus bersahutan, belum lagi kabut nampak tebal membuat jalanan menjadi gelap.

Tiiittt.. Tiiiittt.. Tiiitttt.. Pina terus menekan klakson mobil nya karna emosi dengan kemacetan ini.

Namun tanpa Pina sadari dari arah depan terlihat satu truk bermuatan berat sedang lepas kendali, terlihat truk itu sudah melaju tanpa arah berbelok-belok dengan kecepatan penuh.

WOOOOOOONK...

WOOOOOOONK..

WOOOOOOONK..

Truk besar itu terus menekan klakson nya, sebagai tanda dari sang supir yang sudah merasa kewalahan.

WOOOOOOONK..

BRAAKKK..

BRAAKKK..

PRAAAANG..

BOOMMM...

DUAARRR...

DUUAARRRR...

Mobil Pina tertabrak secara beruntun oleh beberapa mobil yang ada di depan mobil nya.

"AAAAAHHHHHHHH... " jerit Pina begitu keras.

Darah bercucuran dari luka-luka Pina, dan darah ini menetes secara perlahan mengenai gelang pemberian sang nenek begitu pun novel itu yang kini sudah terbasahi oleh darah Pina.

Pina terbujur kaku dalam mobil nya yang sudah hancur di beberapa bagian, keadaan nya sangat parah dan tak mungkin bisa di selamatkan.

"Tuhan.. Aku rela jika aku harus mati sekarang, tapi.. Aku masih punya beberapa keinginan yang belum aku raih Tuhan.. Jika kau mengijinkan aku untuk hidup kembali.. Tolonglah berikan aku keluarga, " ujar Pina dalam hatinya.

Secara perlahan mata Pina tertutup.

"GELAP, " satu kata yang keluar dari mulut Pina sebelum dia menutup mata untuk selama nya.

…………

"TIDAKKK... " teriak suster Ani yang mendapat berita tentang kematian Pina.

"Ternyata benar dokter, kamu telah tiada, " gumam suster Ani.

…………

Cuaca hari ini begitu mendung, seakan langit ikut berduka atas kepergian Pina.

Saat ini acara pemakaman di langsung kan, disana begitu banyak orang yang bersedih atas meninggalnya Pina, semua orang yang mengenalnya merasa terpukul serta tak percaya atas meninggalnya Pina yang begitu mendadak.

Acara pemakaman berjalan dengan lancar, semua orang menaburkan bunga mawar hitam kesukaan Pina di atas gundukan tanah pemakaman nya.

Satu persatu orang-orang itu berlalu, yang tersisa kini hanya suster Ani disana. "

"Saya ucapkan selamat jalan dokter.. Dan semoga di kehidupan mu yang disana dokter bisa seberuntung dan sesukses di kehidupan mu disini.. Selamat karna dokter menjadi orang yang terpilih, " ujar suster Ani sambil menyimpan seikat mawar hitam lalu berlalu pergi dari pemakaman Pina.

……………

"Sssstt.. Sa.. sakitt.. " ujar Pina yang kini sedang kesakitan.

"Dimana ini, ?" ujar Pina lagi.

"Aaaww, " rintis Pina.

BREEETTT...

BREETTT..

"Apa ini, ?" tanya Pina saat menyadari pakaian nya sedang di sobek secara paksa.

"Plakk.. DIAM KAMU JALANG, " teriak seseorang dengan nada marah.

"Siapa ka kamu.. Apa yang ingin kamu lakukan, ?" tanya Pina dengan panik karna kini pakaian sudah mulai si lu-cu-ti dengan paksa.

"Berhenti.. Berhenti.. Jangan.. Jangan.. " teriak Pina panik.

"Bukan kah kamu menginginkan nya jalang.. Jadi diamlah dan nikmati, " ujar pria itu sambil mencium paksa Pina.

"Tida.. Emmm.. Emmm.. " Pina tak bisa melanjutkan kata-kata nya karna kini bibir Pina telah di bungkam dengang bibir pria itu.

"Tuhan.. Apa ini, ? kenapa kejadian menjijikan ini terjadi padaku, " ujar Pina dalam hati.

Pina terus memberontak, namun kekuatan pria itu lebih besar darinya.

"Ku mohon.. berhenti, " pinta Pina sambil terisak.

"Diam kamu jalang, " ujar pria itu sambil terus. menggerayangi tubuh Pina dan terus menciumnya.

Eemuuuaachh..

Eemmmuuuaah..

Jleb..

"Aahhhh, " jerit tertahan Pina karna merasakan teramat sakit di bagian inti tubuh nya yang di ja-ma-hi.

"Hiks.. Hiks.. Sakit biadab, " rutuk Pina dengan lemah sambil terisak.

Bukan nya berhenti pria itu malah semakin menghujani pina, dia terus memompa tubuh nya tanpa sedikit pun merasakan kasihan pada Pina yang terus merintih kesakitan.

"Aahh.. Ahhh.. di.. diam.. aahh.. jalang, " ujar pria itu sambil terus memompa tubuh nya di atas Pina.

"Ijinkan aku mati Tuhan dari pada harus hidup di hina begini, " ujar Pina dalam hati sambil terus terisak.

Tampa henti, tanpa kasihan, tampa memperdulikan Pina yang merintih kesakitan, pria itu terus menghujam Pina sampai beberapa kali pelepasan.

Karna tak kuat merasakan sakit , akhirnya Pina jatuh pingsan tak sadarkan diri.

Namun pria itu terus saja mengagahi Pina, tanpa sedikit pun perduli pada keadaan Pina.

"Aaaaahhhh... " desah pria itu yang telah mendapatkan pelepasan untuk kesekian kali nya, pria itu kelelah dan akhirnya tertidur sambil memeluk tubuh polos Pina.

[DIA ALAM BAWAH SADAR PINA}

"Wah.. dimana ini indah sekali, ?" tanya Pina.

"Tunggu.. Apakah aku sudah berada di surga, dan hal menjijikan tadi adalah mimpi, ?" ujar Pina lagi bergumam sendiri.

"Bukan Pina ini bukan mimpi, " ujar seorang secara tiba-tiba.

"Eeehh ayam ayam, " ujar Pina yang latah karna kaget.

"waw.. Cantik sekali apakah kamu bidadari yang menjemput ku,? " tanya Pina

Orang itu hanya terkekeh saja menanggapi kata-kata Pina.

"Bukan Pina, aku ini adalah May Len yang kini raga nya telah kamu tempati, " ujar Mey Len pada Pina.

"Tunggu, tunggu, tunggu kamu bilang siapa nama mu tadi, ?" tanya Pina.

"Mey Len, " jawab May Len.

"Aku rasa nama mu itu tak asing, " ujar Pina sambil berpikir mengingat-ingat siapa Mey Len ini.

"Tidak.. Jangan bilang kalo kamu itu wanita yang ada novel dari si nenek, ?" tanya Pina setelah mengingat nama Mey Len.

"Iya itu aku, " jawab Mey Len singkat.

"Apa maksud ucapan mu bahwa aku menempati ragamu, ?" tanya Pina sambil beringsut mundur.

"Kamu adalah orang yang terpilih Pina, dan kamu adalah orang yang bisa mengubah hidup ku, " ujar Mey Len.

"Tidak.. Itu tidak mungkin.. Dan aku.. Aku tidak mau menjadi kamu, " ujar Pina menolak.

"Percuma kamu penolak pina, karna ini adalah takdirmu, ini juga adalah do'a mu yang terkabul, " ujar Mey Len.

"Takdir.. Do'a.. Do'a apa yang kamu maksud, ?" tanya Pina.

"Nanti kamu akan tau sendiri jawabannya, selamat ya Pina.. Aku do'akan semoga kamu berhasil untuk merubah alur hidup ku yang ada di novel ini, " ujar Pina sambil perlahan menghilang dari pandangan Pina.

"TIDAKKK...

UDAHAN DULU YA NEXT TIME KITA KETEMU DI BAB SELANJUTNYA.

Episodes
1 Bab-1. Pina Oktaviani Putri
2 Bab-2. Ucapan Mu Do'amu
3 Bab-3. Do'amu Terkabul Pina
4 Bab-4. Melarikan Diri
5 Bab-5. Putra Mahkota Rui
6 Ban-6. Jendral Mak
7 Bab-7. Pina Sadar
8 Bab-7. Memulai Hidup Sebagai Mei len.
9 Bab-8. Penyesalan Putra Mahkota Rui
10 Bab-10. Aku Mei Len Putri Jenderal Max
11 Bab-11. Ruang Ajaib Dan Sistem.
12 Bab-12. Bertemu Dengan Putra Mahkota Rui
13 Bab-13. Ruang Ajaib Bermanfaat
14 Bab-14. Menakjubkan
15 Bab-15. Mei len Kesayangan Bibi Chi Lan
16 Bab-16. Tiba Di Kota
17 Bab-17. Untung Besar
18 Bab-18. Mei Len Melawan Bandit
19 Bab-19. Dia Wanita Tangguh Ku
20 Bab-20. Kembali Pergi Ke Hutan
21 Bab-21. Dapat Lagi Hewan Spiritual
22 Bab-22. Semuanya Putih
23 Bab-23. Pergi Ke Perbatasan
24 Bab-24. Kedatangan Sam Ke Desa Hijau
25 Bab-25. Berstatus Tapi Tak Pernah Bertemu
26 Bab-26. Pergi Ke perbatasan
27 Bab-27. Membangun Rumah
28 Bab-28. Rumah Apa Istana?
29 Bab-29. Mei Len Hamil
30 Bab-30. Sam Terluka.
31 Bab-31. Kedatangan Kaisar Long
32 Bab-32. Kepulangan Jendral Max
33 Bab-33. Rea Nii Dan Rai Chan
34 Bab-34. Bertemu Kembali
35 Bab-35. Aku Minta Maaf.
36 Bab-36. Musuh Jendral Max/Jendral Pet
37 Bab-37. Orang Suruhan
38 Bab-38. Jendral Max Yang Malang.
39 Bab-39. Mei Ling Kecewa Berat
40 Bab-40. Suasana Panas
41 Bab-41. Jendral Pet Terpojok
42 Bab-42. Nyonya Cang Di Hukum
43 Bab-43. Akhir Yang Tragis
44 Bab-44. Membawa Si Kembar Ke Kota
45 Bab-45. Ikut Ke Istana
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Bab-1. Pina Oktaviani Putri
2
Bab-2. Ucapan Mu Do'amu
3
Bab-3. Do'amu Terkabul Pina
4
Bab-4. Melarikan Diri
5
Bab-5. Putra Mahkota Rui
6
Ban-6. Jendral Mak
7
Bab-7. Pina Sadar
8
Bab-7. Memulai Hidup Sebagai Mei len.
9
Bab-8. Penyesalan Putra Mahkota Rui
10
Bab-10. Aku Mei Len Putri Jenderal Max
11
Bab-11. Ruang Ajaib Dan Sistem.
12
Bab-12. Bertemu Dengan Putra Mahkota Rui
13
Bab-13. Ruang Ajaib Bermanfaat
14
Bab-14. Menakjubkan
15
Bab-15. Mei len Kesayangan Bibi Chi Lan
16
Bab-16. Tiba Di Kota
17
Bab-17. Untung Besar
18
Bab-18. Mei Len Melawan Bandit
19
Bab-19. Dia Wanita Tangguh Ku
20
Bab-20. Kembali Pergi Ke Hutan
21
Bab-21. Dapat Lagi Hewan Spiritual
22
Bab-22. Semuanya Putih
23
Bab-23. Pergi Ke Perbatasan
24
Bab-24. Kedatangan Sam Ke Desa Hijau
25
Bab-25. Berstatus Tapi Tak Pernah Bertemu
26
Bab-26. Pergi Ke perbatasan
27
Bab-27. Membangun Rumah
28
Bab-28. Rumah Apa Istana?
29
Bab-29. Mei Len Hamil
30
Bab-30. Sam Terluka.
31
Bab-31. Kedatangan Kaisar Long
32
Bab-32. Kepulangan Jendral Max
33
Bab-33. Rea Nii Dan Rai Chan
34
Bab-34. Bertemu Kembali
35
Bab-35. Aku Minta Maaf.
36
Bab-36. Musuh Jendral Max/Jendral Pet
37
Bab-37. Orang Suruhan
38
Bab-38. Jendral Max Yang Malang.
39
Bab-39. Mei Ling Kecewa Berat
40
Bab-40. Suasana Panas
41
Bab-41. Jendral Pet Terpojok
42
Bab-42. Nyonya Cang Di Hukum
43
Bab-43. Akhir Yang Tragis
44
Bab-44. Membawa Si Kembar Ke Kota
45
Bab-45. Ikut Ke Istana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!