Bab 8

Reyhan masuk ke dalam ruangan Anna tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Anna mendongkak melihat kedatangan pria tampan di dalam ruangannya.

Kening Anna berkerut berusaha untuk mengingat pria yang berdiri di hadapannya. Rey tersenyum lalu menghampiri Anna.

"Kekasihku ... kenapa tidak mengangkat panggilan telepon dariku?" tanya Rey.

Anna mendelik mendengarnya. Dia ingat pria gila yang waktu itu di taman. "Hei ... darimana kamu tahu aku bekerja di sini?"

Rey tersenyum lalu mendekat. Anna mundur ke belakang menghindar dari Rey. Namun Rey terus berjalan maju. Anna tidak bisa kemana-mana. Tubuhnya sudah mentok ke dinding.

Rey mengukung Anna dengan dua tanganya. "Aku sudah bilang, kamu harus menjadi kekasihku selama seminggu."

Anna mendorong tubuh Rey agar menjauh. "Aku ini sudah bersuami. Kamu ini tidak waras. Siapa sih kamu, seenaknya saja menjadikan aku kekasihmu."

Anna begitu kesal kepada Rey. Pria itu seenaknya saja menjadikan Anna kekasih. Rey malah tertawa akan ucapan Anna. Bagaimana mungkin Anna tidak tahu siapa dia sebenarnya. Pria yang sering masuk dalam majalah bisnis online mau pun media cetak.

"Hahaha ... kamu tidak tahu siapa aku?" Rey tertawa terbahak-bahak. "Kamu itu baca berita tidak sih?"

Anna semakin kesal. "Memangnya kamu siapa, artis atau apa?"

Rey mengeleng dan terkekeh. "Kamu tidak perlu tahu aku siapa. Nanti juga kamu bakal tahu. Aku kesini untuk minta tanggung jawab."

"Aku sudah memberi uang tapi kamu tidak mau. Aku juga sudah minta maaf. Aku benar-benar tidak sengaja waktu itu," ucap Anna.

"Aku tidak terima maafmu. Aku ingin kamu menjadi kekasihku selama satu minggu saja," ucap Rey.

"Mimpi ... dasar gila," kesal Anna.

Anna hendak pergi dari hadapan Reyhan. Tapi Reyhan melingkarkan tanganya di pinggang Anna. Rey mendekatkan bibirnya di telinga Anna.

"Aku tidak terima penolakan. Aku bisa melakukan apa saja untuk mencapai tujuanku." Rey mengecup kecil daun telinga Anna.

Anna melotot tidak percaya. Seorang pria baru saja melecehkan dirinya. Anna berusaha untuk melepaskan tangan Rey yang melingkar di perutnya. Namun Rey semakin mengeratkan pelukan tangannya.

"Lepas ... apa kamu tidak laku sampai mengejarku," hardik Anna.

Rey tertawa. "Setiap wanita selalu menginginkan diriku. Hanya kamu saja yang tidak."

Anna berhasil lepas dari cengkraman Rey. Dia menunjuk wajah Rey. "Pergi dari sini ... kamu sudah keterlaluan!" bentak Anna.

"Kamu tidak bisa lepas dariku," ujar Rey.

Reyhan memanggil Diki yang berada di luar. Diki masuk ke dalam ruangan. Anna tidak tahu apa yang akan di lakukan oleh kedua pria di hadapanya itu.

Diki memberikan ponselnya kepada Reyhan. Dia sudah melaksanakan perintah dari Rey untuk memfoto adegan mesra mereka.

"Rey ... aku sudah memfotonya," kata Diki.

Rey tersenyum puas saat melihat hasil foto dari Diki. Asisten sekaligus sahabatnya itu sangat bisa di andalkan. Diki memfoto saat Rey tengah mengukung Anna. Lalu memeluk serta mengecup daun telinga Anna.

Rey memberikan ponsel Diki pada Anna. Dia ingin memperlihatkan hasil foto itu. Anna memgambil ponsel itu dan melihatnya. Dia melotot tidak percaya. Dia telah di jebak oleh Reyhan.

Anna tidak tinggal diam. Dia menghapus foto-foto itu. Anna tersenyum lega karena fotonya sudah terhapus semua. Anna mengembalikan ponsel itu kepada Reyhan.

"Nih ... ambil ponselmu," kata Anna.

Reyhan mengambil kembali ponsel milik Diki. Dia hanya tertawa karena fotonya sudah di hapus oleh Anna.

"Meski kamu menghapusnya, foto itu akan muncul lagi," kata Reyhan.

Anna mengernyit. "Apa maksudmu?"

"Diki ... kirimkan lagi foto itu padanya," titah Rey.

"Siap," ucap Diki.

Diki mengirimkan foto-foto itu ke nomor ponsel Anna. Foto-foto itu tidak bisa di hapus. Hanya Diki saja yang bisa menghapusnya.

Anna mengambil ponselnya dan membuka pesan yang di kirim oleh Diki. Anna mengepal geram. Foto-foto itu ternyata masih ada.

Anna menatap tajam Rey dan Diki. Reyhan memberi kode agar Diki keluar meninggalkan mereka berdua. Diki keluar tidak lupa dia menutup pintu ruangan.

"Gimana ... kamu mau jadi kekasihku atau foto-foto itu akan aku sebar," ucap Reyhan.

Reyhan memberi ancaman kepada Anna agar wanita itu menuruti keinginan dirinya. Anna sendiri tidak habis pikir. Bagaimana bisa dirinya terjebak pada Reyhan. Hanya karena tidak sengaja melukai kepala Reyhan, Anna harus menjadi kekasih Reyhan selama seminggu.

"Baiklah ... aku akan menjadi kekasihmu. Tapi, aku sudah menikah. Jangan macam-macam denganku," tutur Anna.

Reyhan tersenyum puas. "Tenang saja ... aku sudah tahu kehidupanmu dan juga suamimu itu."

Anna tertegun akan penuturan Reyhan. Dia semakin penasaran pada pria di hadapannya ini. Dari penampilanya saja Rey seperti orang yang mempunyai kekuasaan. Anna sudah berurusan dengan orang yang salah kali ini.

"Dari mana kamu tahu?" tanya Anna.

Rey mendekat pada Anna. "Aku tahu kamu di poligami. Sudahlah ... sekarang ada aku kekasihmu."

Anna seolah tidak mengerti akan apa yang terjadi. Dia punya seorang kekasih gelap sekarang. Pria tampan dan gagah. Lebih tampan dari suaminya sendiri.

Anna mencubit tangannya sendiri. Mungkin saja saat ini dirinya telah bermimpi. Mungkin saja ini adalah khayalan pikiran Anna semata.

Anna meringis sakit akibat cubitannya sendiri. "Awwwww!" Anna mengosok lenganya yang dia cubit sendiri.

Rey menahan tawa melihat tingkah Anna. Wanita yang sekarang sudah menjadi kekasihnya itu sangat lucu.

"Apa kamu pikir ini mimpi?" Reyhan mengeleng akan tingkah konyol Anna.

"Mungkin saja ... dalam beberapa jam hidupku berubah. Aku mempunyai kekasih gelap sekarang," ucap Anna.

"Aku akan mengubah hidupmu yang terasa kosong itu. Selama seminggu ini, kamu harus bertingkah layaknya kekasih yang mencintai pacarnya. Kalau tidak-" Rey menujukkan ponselnya. "Aku akan menyebarkan foto-foto ini," ucap Reyhan.

Anna mengangguk. "Baiklah ... hanya satu minggu saja, ingat itu."

Rey meraih tangan Anna dan mengecupnya. "Karena kita sudah menjadi kekasih, aku akan mengajakmu untuk makan siang."

Anna melongo. "Hah ... ti-tidak, bagaimana nanti kalau akau ketahuan oleh Dimas?"

Jelas saja Anna takut akan ketahuan oleh Dimas mau pun orang yang mengenalnya. Statusnya bukanlah wanita single. Tapi Anna berstatus seorang istri.

"Biarkan saja suamimu tahu. Dengan begitu dia akan menceraikan kamu," ujar Reyhan.

"Hei ... tutup mulutmu. Aku mencintai suamiku," ucap Anna.

Reyhan kesal Anna membahas Dimas. "Hei ... kamu pacarku sekarang. Di hadapanku jangan pernah menyebut nama suamimu itu. Aku bisa menghancurkan kariernya."

"Jangan mengancamku. Aku akan turuti permintaan kamu," kesal Anna.

Rey membelai rambut Anna. "Bagus ... ayo kita pergi makan siang."

Reyhan dan Anna keluar dari butik dengan di ikuti Diki. Reyhan membukakan Anna pintu mobil lalu menyusul duduk di sebelah Anna. Diki sang asisten serba guna siap mengantarkan Rey dan Anna ke restoran mewah.

TBC

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.

Catatan Author :

Menceritakan poligami dan perselingkuhan. Jangan di kait-kaitkan dengan hal-hal lain. Ini hanya hiburan semata.

Terpopuler

Comments

Sarinah Jabil

Sarinah Jabil

Jalan cerita yang bagus..semangat ingin tahu cerita seterusnya

2024-03-27

0

Qurotul Aini

Qurotul Aini

Cinta boleh. Bodoh jangan

2024-04-08

0

Fitri Enimarlina

Fitri Enimarlina

seneng Rey jadi pebinor..he..he..

2024-03-10

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!