Bab 5

Reyhan Alberto Pratama, pria berumur 27 tahun. Seorang pemimpin sebuah perusahaan property. Reyhan, pria keturunan campuran America. Berwajah rupawan dengan mata kebiruan.

Para wanita banyak yang memuja-muja dirinya. Reyhan seorang casanova. Baginya wanita hanya mainan di atas ranjang. Belum ada satu wanita pun yang bisa memikat hati seorang Reyhan.

Rey masuk ke dalam rumah. Dia tertegun melihat mamanya tengah duduk menunggu di sofa ruang tamu.

"Mama ... kapan datang?" tanya Rey.

Rey langsung saja duduk di sofa berhadapan dengan orang tuanya.

"Baru saja," jawab Dila mama dari Reyhan.

"Rey ... malam ini kamu temui anak teman Mama, yah!"

Rey memutar mata malas. Selalu saja setiap mamanya datang, hanya membahas perjodohan saja. Kali ini entah dari keluarga mana lagi yang akan menjadi calon istrinya.

"Anak siapa lagi, yang akan mama jodohkan dengan Rey?"

Dila tersenyum. "Namanya Dini ... anaknya cantik dan sopan. Dia anak teman Mama arisan."

"Rey sudah punya pacar. Jadi ... batalkan perjodohan ini."

Dila kaget mendengarnya. "Beneran ... koq kamu gak bilang-bilang. Mama sudah buat janji sama Dini dan mamanya. Kamu temui dulu deh, Dini itu."

Rey berdecak. "Ck ... makanya, jangan asal buat janji. Nanti Rey akan urus yang namanya Dini itu."

Dila bernapas lega mendengarnya. "Syukurlah ... Mama jadi tidak merasa malu karena ingkar janji."

Rey bangkit dari duduknya. Dia berjalan menaiki anak tangga menuju kamar tidur. Rey masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Rey keluar dari kamar mandi. Dia langsung mengambil ponsel dan menghubungi Anna. Rey mencoba mendial beberapa kali tetapi Anna tidak mengangkatnya. Rey lalu mengirim sebuah pesan chat untuk Anna.

Rey bersiap-siap untuk segera ke kantor. Dengan di balut setelan jas mahal, Rey semakin mempesona. Siapa pun akan tergila-gila oleh pesona seorang Rey.

Saat ini Anna tengah sibuk mendesign sebuah gaun. Dia tidak menghiraukan panggilan telepon yang berdering dari tadi. Dia asyik dengan pekerjaannya.

Dengan sibuk bekerja akan sedikit mengurangi rasa sakit hatinya pada Dimas. Anna juga tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Semua sudah terjadi dan tidak dapat di ulang. Menangis meraung-raung pun tiada gunanya.

Anna meregangkan otot-otot pinggang dan tanganya. Ada dua gaun yang dia buat untuk hari ini. Anna tersenyum puas dengan hasil karyanya sendiri. Anna meraih ponselnya di dalam tas.

Ada banyak sekali panggilan telepon dan chat, dari nomor bertuliskan nama Rey gila. Anna sudah menganti nama Rey my love menjadi Rey gila.

Anna membaca satu persatu pesan yang di kirim oleh Rey. Pria itu ingin Anna menemui dirinya. Anna menghapus semua pesan yang di kirim oleh Rey. Tiada satu pesan pun yang dia balas.

Anna malas untuk meladeni pria seperti Rey itu. Anna mencoba menelpon Dimas suaminya. Sudah lama sekali dia tidak makan siang bersama Dimas.

Anna mendial nomor suaminya itu. Beberapa saat barulah Dimas mengangkatnya.

"Mas ... kita makan siang bareng, yuk!" ~ Anna.

"Boleh ... kita makan bertiga bersama Lisa." ~ Dimas.

Anna tertegun mendengarnya. Selalu saja ada Lisa. Apa suaminya itu tidak lagi memandangnya. Kapan Dimas bisa menghabiskan waktu bersamanya lagi.

Waktu di mana hanya ada Anna dan Dimas. Anna juga baru menyadari bahwa Dimas bukan miliknya seorang. Dia harus berbagi dengan wanita lain.

"Lupakan saja ... aku makan siang sendiri saja." ~ Anna.

Anna langsung mematikan sambungan telepon Dimas. Di sisi lain, Dimas mengerti dengan keadaan Anna. Dia juga tidak mungkin membiarkan Lisa makan siang sendiri.

Dimas ingin selalu menjadi suami siaga untuk Lisa. Apa lagi Lisa masih bekerja dalam keadaan hamil. Dimas juga ingin mendekatkan Anna dan Lisa.

Dimas ingin kedua istrinya saling mendukung dalam satu hal. Dia ingin keduanya hidup rukun. Seperti kebanyakan rumah tangga yang melakukan poligami.

Saat Lisa hamil maka Anna bisa merawat anaknya. Ke dua istrinya bisa menjadi seorang ibu. Namun sayang, Dimas salah dalam mengambil sikap. Dimas tidak adil dalam membagi waktu.

Meski Dimas setiap hari mengunjungi istri tuanya. Namun Dimas tidak pernah tidur di rumah Anna setelah dia menikah lagi.

Lisa tersenyum menghampiri suaminya."Mas ... ayo pergi makan siang!"

Dimas tersenyum lalu meraih tangan Lisa. "Ayo ... kita makan di resto dekat kantor saja."

Para karyawan kantor tempat Dimas dan Lisa bekerja, tidak ada yang tahu kalau Dimas menikah dengan Lisa. Mereka hanya tahu Anna sebagai istri dari Dimas.

Para teman kerja kantor Dimas hanya tahu kalau Dimas dan Lisa hanya rekan kerja saja. Meski mereka kadang mengosipkan kedekatan antara Lisa dan Dimas. Namun Dimas dan Lisa tidak menghiraukannya.

Rey sekali lagi menelpon Anna. Lagi-lagi Anna tidak mengangkat telepon darinya. Rey berdecak kesal, baru kali ini ada wanita yang mengabaikan dirinya.

"S*al ... dari tadi teleponku tidak di angkat. Pesan dariku juga tidak di balas," gerutu Rey.

Rey menelepon asisten sekaligus temannya Diki. "Diki ... cepat ke ruanganku sekarang!"

Rey duduk di kursi kebesarannya. Dia mengendurkan dasi yang melekat di leher. Rey kesal sekali pada Anna. Dari pagi sampai siang ini, Anna tidak mengangkat mau pun membalas pesan darinya.

Diki masuk ke dalam ruangan Rey. "Ada apa?"

"Kamu pergi, cari tahu informasi mengenai seorang wanita," titah Rey.

"Siapa?" tanya Diki.

"Wanita itu-" Rey menghentikan ucapannya.

Dia sendiri belum tahu nama dari wanita yang dia telepon dan chat. Rey menepuk jidatnya. Saat di taman, Rey hanya mengambil nomor ponsel Anna. Dia sendiri tidak bertanya siapa nama wanita itu. Rey hanya memberi tahu namanya saja saat itu.

"Aku tidak tahu namanya. Aku hanya punya nomor ponselnya saja," kata Rey.

Rey memberi ponselnya pada Diki. Teman sekaligus assitennya itu lalu menyalin nomor ponsel Anna ke dalam telepon gengam miliknya.

"Aku akan cari tahu secepatnya. Tapi, siapa cewek ini?" tanya Diki.

"Kekasihku," jawab Rey.

"Puff ... hahaha, kekasih apa?" Diki tidak kuasa menahan tawanya. "Nama kekasih sendiri tidak tahu. Ini pacar atau teman kencan semalammu!"

Reyhan terlihat kesal. "Sudah ... cepat cari sana."

"Oke ... akan aku cari sekarang juga," jawab Diki.

Diki keluar dari ruangan Reyhan. Dia masuk ke dalam ruanganya sendiri. Diki mulai membuka laptop lalu mencari tahu informasi mengenai Anna.

Cukup lama Diki mengotak-atik laptop miliknya. Diki memang seorang hacker. Baginya mencari informasi mengenai seseorang sangatlah mudah.

Diki membelalak akan informasi yang dia terima. "Apa Reyhan tidak salah, wanita ini sudah menikah."

Diki mengelus-elus dagunya. Dia lalu menelepon seseorang untuk memata-matai Anna. Diki ingin memberi informasi sedetil mungkin kepada Reyhan. Diki juga mencari tahu informasi mengenai Dimas, suami dari Anna.

TBC

Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.

Terpopuler

Comments

ReSa❣️

ReSa❣️

Saling mendukung matalo 😬 Gak cukup satu lobang aja ya?

2023-10-09

0

Purwanti Kurniawan

Purwanti Kurniawan

Anna Terima aja Rey gk kalah kan sama dimas tinggalin aja dimas anna

2023-08-07

0

Laini Johan

Laini Johan

awal yg indah

2023-06-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!