Episode 5 Trauma

Marwah menangis sejadi-jadinya, untuk ke dua kalinya dia harus menerima kesakitan dari lawan jenis. "Ya, Allah kenapa aku harus mengalaminya lagi? apa salah aku sehingga Engkau mengujiku sesakit ini?" gumam Marwah.

Dadang dengan cepat masuk ke dalam kamar Marwah dan lagi-lagi hatinya sakit melihat putrinya harus mengulang kesakitannya yang sama. "Nak," panggil Pak Dadang pelan.

Marwah mengangkat wajahnya dan langsung memeluk Bapaknya itu. "Ada apa dengan Marwah Pak? kenapa Marwah harus mengalami hal seperti ini terus?" ucap Marwah dengan tangisan yang tidak bisa dibendung lagi.

"Sabar Nak, sabar," sahut Pak Dadang.

Dadang bingung harus menjawab apa, dia hanya bisa mengucapkan kata sabar meskipun kata sabar itu tidak akan bisa mengobati luka putrinya. Ani pun ikut menangis, bahkan Nazwa juga merasakan sakit yang dirasakan oleh kakaknya itu. Iwan merangkul pundak istrinya yang sedang menangis itu.

"Aku sedih Kang, Aku merasa kasihan sama Teteh," ucap Nazwa.

"Akang juga sama, tapi mau bagaimana lagi," sahut Iwan.

Tangisan Marwah dipelukan Dadang terdengar sangat menyakitkan dan memilukan. "Istighfar Nak," ucap Bu Ani sembari mengusap kepala Marwah.

"Ya, Allah Pak rasanya sakit sekali," lirih Marwah.

Setelah sedikit tenang, semuanya meninggalkan Marwah dan membiarkan Marwah sendiri dulu. Sementara itu di kamar Safa, dia sedang mengobrol dengan suaminya.

"Kang, bagaimana kalau kita ngontrak saja? kasihan Teh Marwah jika kita terus berada di sini," ucap Nazwa.

"Tapi, penghasilan Akang sebagai ojeg tidak akan cukup untuk membayar kontrakan," sahut Iwan.

"Kok Akang jadi lepas tanggung jawab seperti itu sih? sekarang itu kita sudah punya anak Kang, masa kita mau numpang terus di rumah kedua orang tua aku!" ucap Nazwa dengan nada yang lumayan tinggi.

"Kamu sudah berani berkata dengan nada tinggi kepada Akang? kalau kamu ingin pergi dari sini, ayo kita tinggal di rumah kedua orang tuaku saja," sahut Iwan dengan kesalnya.

"Akang benar-benar tidak punya malu, sebelum nikah Akang sudah janji mau membahagiakan aku tapi sekarang apa buktinya?" geram Nazwa.

"Kamu 'kan tahu dari awal pekerjaan Akang itu apa? nafkah yang Akang berikan untuk kamu hanya segitu adanya, sekarang jika kita ngontrak, bagaimana dengan biaya makan?" seru Iwan.

Nazwa terdiam, ada sedikit perasaan menyesal di dalam hatinya. Coba dulu dia mengikuti keinginan kedua orang tuanya untuk melanjutkan kuliah, setidaknya dia bisa mencari kerja terlebih dahulu tanpa memikirkan urusan rumah tangga. Nazwa memang berbeda dengan Marwah, dia tidak punya keahlian dan kemauan sedangkan Marwah, dia selalu mencari kesibukan untuk berjualan.

Entah itu jualan kue basah, nasi kuning, bahkan sampai jualan gorengan keliling. Maka dari itu, dulu Marwah tidak mempermasalahkan pekerjaan Iwan karena dia berpikir setelah menikah nanti, dia dan Iwan bisa saling membantu dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Marwah adalah anak yang rajin dan pandai dalam segala hal.

***

Keesokan harinya...

Marwah benar-benar merasakan hatinya hancur berkeping-keping. Dia tidak tahu dosa apa yang sudah dia perbuat sampai-sampai Allah mengujinya begitu dahsyat. Mental Marwah mulai terganggu, dia tidak bisa mengontrol emosinya.

Marwah keluar dari kamarnya dengan mata yang sembab. "Kamu mau ke mana, Nak?" tanya Pak Dadang.

"Mau ke warung sebentar," lirih Marwah.

"Mau beli apa? biar Ibu yang belikan," seru Bu Ani.

"Tidak usah, Marwah bisa sendiri," sahut Marwah.

Marwah memang mau membeli pembalut karena saat ini dia sedang datang bulan. Dia memaksakan diri ke warung karena tidak mau menyuruh orang tuanya. Bagi dirinya, selama masih mampu dilakukan oleh diri sendiri maka dia pantang untuk menyuruh kepada orang tuanya apalagi memerintah kepada orang tua itu sangat berdosa.

Jarak warung dari rumahnya hanya beberapa meter saja. Tidak lama kemudian, Marwah pun sampai dan kebetulan pagi itu banyak sekali ibu-ibu yang sedang ngobrol di warung sembari memilih sayuran yang akan mereka beli.

"Bu, mau beli pembalut," seru Marwah.

"Eh, Neng Marwah. Kemarin ibu dengar Neng Marwah gagal menikah lagi ya? ya, ampun Neng kenapa bisa seperti itu?" tanya Ibu warung.

Marwah hanya menunduk tanpa berniat menjawab pertanyaan Ibu warung itu. "Banyak-banyak tobat Neng, kali aja Neng Marwah punya dosa makanya Allah memberikan peringatan kepada Neng Marwah," celetuk salah satu ibu-ibu.

"Iya, Neng. Sudah dua kali gagal menikah bukan hal yang kebetulan loh, berarti di dalam diri Neng Marwah ada masalah," timpal Ibu-ibu yang lainnya.

"Shalat tobat Neng, mudah-mudahan tidak terjadi kepada anak kita," ucapnya lagi.

"Aamiin." Semua ibu-ibu di sana serempak menjawab Aamiin.

Marwah tidak bisa menahan air matanya lagi, dia pun segera mengambil pembalut dan berlari pulang ke rumah. Marwah langsung masuk ke dalam kamarnya dengan deraian air mata membuat Dadang dan Ani dilanda panik.

"Nak, kamu baik-baik saja 'kan?" seru Pak Dadang dengan mengetuk pintu kamar Marwah.

"Aaaaaaaaaaa..... "

Tiba-tiba terdengar teriakan Marwah dari dalam kamar membuat Ani dan Dadang semakin panik. "Astagfirullah Nak, Istighfar Nak kamu gak boleh seperti itu," seru Pak Dadang sembari berusaha membuka pintu yang terkunci.

"Nak, Ibu mohon jangan nekad, jangan melakukan hal yang macam-macam," seru Ibu Ani dengan deraian air matanya.

"Marwah benci kepada laki-laki, Marwah benci!" teriak Marwah.

"Istighfar Nak, kamu gak boleh ngomong seperti itu," seru Pak Dadang.

Dadang mendobrak pintu kamar Marwah dibantu oleh Iwan, cukup lama mereka mendobrak hingga beberapa saat kemudian pintu pun berhasil terbuka. Dadang segera memeluk Marwah yang sedang menangis dan meraung di lantai.

"Sadar Nak, Istighfar," ucap Pak Dadang.

"Marwah sudah tidak percaya lagi kepada laki-laki Pak, hati Marwah sakit banget," sahut Marwah.

Ani menghapus air mata Marwah. "Jangan buat Ibu ikutan sakit Nak, Ibu tahu apa yang sedang kamu rasakan," ucap Ibu Ani.

Marwah menangis sejadi-jadinya, kali ini dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Dia butuh pelampiasan dan pelampiasannya dengan menangis lepas tanpa ditahan-tahan. Iwan bahkan sampai melongo melihat Marwah menangis seperti itu.

Dia tahu awal penderitaan Marwah adalah akibat dirinya. "Kasihan sekali kamu, Marwah. Padahal kamu adalah wanita yang sangat baik tapi dengan jahatnya aku melukai hati kamu," batin Iwan.

Nazwa memeluk anaknya di dalam kamar, dia tidak berani melihat keadaan kakaknya. Dari suara tangisannya saja sudah tahu jika Marwah begitu sangat terluka. "Maafkan aku, Teh. Semoga Teteh dipertemukan dengan laki-laki yang baik, sholeh, dan bisa menyayangi Teteh sepenuh hatinya karena Teteh berhak bahagia," batin Nazwa dengan deraian air matanya.

Terpopuler

Comments

**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**

**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**

ya itu kalau sudah berumah tangga baru merasakan kebutuhan tidak bisa terpenuhi cuma dengan kata cinta, semua butuh duit bos

2025-10-10

0

ᄂ⃟ᙚ🌻͜͡ᴀs🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻

ᄂ⃟ᙚ🌻͜͡ᴀs🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻

Aamiin ya rabbal alamiin 🤲🤲

2025-08-14

1

KC~

KC~

eh giliran ada yg bener serius nanti tembok hati marwah susah ditembus lagi,,,

2025-09-08

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Marwah Almahira
2 Episode 2 Hati Yang Hancur
3 Episode 3 Kesakitan Marwah
4 Episode 4 Kembali Terluka
5 Episode 5 Trauma
6 Episode 6 Pusing Tujuh Keliling
7 Episode 7 Pertemuan Pertama
8 Episode 8 Tawaran Nahyan
9 Episode 9 Melatih Kesabaran
10 Episode 10 Marwah Yang Penyabar
11 Episode 11 Cobaan atau Ujian?
12 Episode 12 Berita Mengejutkan
13 Episode 13 Perubahan Iwan
14 Episode 14 Ketakutan Marwah
15 Episode 15 Tamu Tidak Diundang
16 Episode 16 Curhatan Di Malam Hari
17 Episode 17 Mulai Luluh
18 Episode 18 Sedikit Ada Perubahan
19 Episode 19 Kebahagiaan Nahyan
20 Episode 20 Wanita Luar Biasa
21 Episode 21 Kabar Menyedihkan
22 Episode 22 Pilih dan Pulih Bersama Allah
23 Episode 23 Kegilaan Iwan
24 Episode 24 Rindu Terlarang
25 Episode 25 Kembalinya Marwah
26 Episode 26 Permintaan Halimah
27 Episode 27 Sebuah Ungkapan Cinta
28 Episode 28 Bismillah Cinta
29 Episode 29 Jodoh Dari Allah
30 Episode 30 Kebahagiaan Yang Hakiki
31 Episode 31 Putri Cantik Nahyan dan Marwah
32 Episode 32 Kepulangan Bilqis (Season 2)
33 Episode 33 Edzar Si Ketua Geng (Season 2)
34 Episode 34 Kecurigaan Bilqis (Season 2)
35 Episode 35 Kecelakaan (Season 2)
36 Episode 36 Kepulangan Husein (Season 2)
37 Episode 37 Takdir Allah (Season 2)
38 Episode 38 Belum Bisa Menerima (Season 2)
39 Episode 39 Rapuh (Season 2)
40 Episode 40 Ikhlas dan Sabar (Season 2)
41 Episode 41 Memutuskan Pindah Kampus (Season 2)
42 Episode 42 Kagum (Season 2)
43 Episode 43 Bilqis Si Dosen Baru (Season 2)
44 Episode 44 Edzar, Si Pembuat Ulah (Season 2)
45 Episode 45 Perjodohan (Season 2)
46 Episode 46 Perasaan Hasan (Season 2)
47 Episode 47 Penolakan Bilqis (Season 2)
48 Episode 48 Sebuah Mimpi (Season 2)
49 Episode 49 Memutuskan Untuk Melupakan (Season 2)
50 Episode 50 Deal, Menikah! (Season 2)
51 Episode 51 Nasihat Untuk Edzar (Season 2)
52 Episode 52 Mulai Kagum (Season 2)
53 Episode 53 Tadabur Alam (Season 2)
54 Episode 54 Mulai Cemburu (Season 2)
55 Episode 55 Curhatan Menyentuh Hati (Season 2)
56 Episode 56 Muncul Kembali (Season 2)
57 Episode 57 Memaafkan (Season 2)
58 Episode 58 Pernikahan (Season 2)
59 Episode 59 Mulai Pendekatan (Season 2)
60 Episode 60 Cinta Terang-terangan (Season 2)
61 Episode 61 Pantang Menyerah (Season 2)
62 Episode 62 Perjuangan Dimulai (Season 2)
63 Episode 63 Perasaan Bilqis (Season 2)
64 Episode 64 30 Hari Mengejar Cinta Bilqis (Season 2)
65 Episode 65 Kesungguhan Edzar (Season 2)
66 Episode 65 Kepergian Edzar (Season 2)
67 Episode 66 Kesedihan Bilqis (Season 2)
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Episode 1 Marwah Almahira
2
Episode 2 Hati Yang Hancur
3
Episode 3 Kesakitan Marwah
4
Episode 4 Kembali Terluka
5
Episode 5 Trauma
6
Episode 6 Pusing Tujuh Keliling
7
Episode 7 Pertemuan Pertama
8
Episode 8 Tawaran Nahyan
9
Episode 9 Melatih Kesabaran
10
Episode 10 Marwah Yang Penyabar
11
Episode 11 Cobaan atau Ujian?
12
Episode 12 Berita Mengejutkan
13
Episode 13 Perubahan Iwan
14
Episode 14 Ketakutan Marwah
15
Episode 15 Tamu Tidak Diundang
16
Episode 16 Curhatan Di Malam Hari
17
Episode 17 Mulai Luluh
18
Episode 18 Sedikit Ada Perubahan
19
Episode 19 Kebahagiaan Nahyan
20
Episode 20 Wanita Luar Biasa
21
Episode 21 Kabar Menyedihkan
22
Episode 22 Pilih dan Pulih Bersama Allah
23
Episode 23 Kegilaan Iwan
24
Episode 24 Rindu Terlarang
25
Episode 25 Kembalinya Marwah
26
Episode 26 Permintaan Halimah
27
Episode 27 Sebuah Ungkapan Cinta
28
Episode 28 Bismillah Cinta
29
Episode 29 Jodoh Dari Allah
30
Episode 30 Kebahagiaan Yang Hakiki
31
Episode 31 Putri Cantik Nahyan dan Marwah
32
Episode 32 Kepulangan Bilqis (Season 2)
33
Episode 33 Edzar Si Ketua Geng (Season 2)
34
Episode 34 Kecurigaan Bilqis (Season 2)
35
Episode 35 Kecelakaan (Season 2)
36
Episode 36 Kepulangan Husein (Season 2)
37
Episode 37 Takdir Allah (Season 2)
38
Episode 38 Belum Bisa Menerima (Season 2)
39
Episode 39 Rapuh (Season 2)
40
Episode 40 Ikhlas dan Sabar (Season 2)
41
Episode 41 Memutuskan Pindah Kampus (Season 2)
42
Episode 42 Kagum (Season 2)
43
Episode 43 Bilqis Si Dosen Baru (Season 2)
44
Episode 44 Edzar, Si Pembuat Ulah (Season 2)
45
Episode 45 Perjodohan (Season 2)
46
Episode 46 Perasaan Hasan (Season 2)
47
Episode 47 Penolakan Bilqis (Season 2)
48
Episode 48 Sebuah Mimpi (Season 2)
49
Episode 49 Memutuskan Untuk Melupakan (Season 2)
50
Episode 50 Deal, Menikah! (Season 2)
51
Episode 51 Nasihat Untuk Edzar (Season 2)
52
Episode 52 Mulai Kagum (Season 2)
53
Episode 53 Tadabur Alam (Season 2)
54
Episode 54 Mulai Cemburu (Season 2)
55
Episode 55 Curhatan Menyentuh Hati (Season 2)
56
Episode 56 Muncul Kembali (Season 2)
57
Episode 57 Memaafkan (Season 2)
58
Episode 58 Pernikahan (Season 2)
59
Episode 59 Mulai Pendekatan (Season 2)
60
Episode 60 Cinta Terang-terangan (Season 2)
61
Episode 61 Pantang Menyerah (Season 2)
62
Episode 62 Perjuangan Dimulai (Season 2)
63
Episode 63 Perasaan Bilqis (Season 2)
64
Episode 64 30 Hari Mengejar Cinta Bilqis (Season 2)
65
Episode 65 Kesungguhan Edzar (Season 2)
66
Episode 65 Kepergian Edzar (Season 2)
67
Episode 66 Kesedihan Bilqis (Season 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!